Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian


1. Gambaran Umum RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
a. Sejarah Singkat Berdirinya RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung didirikan tahun 1914
sebagai Rumah Sakit Perkebunan Pemerintah Hindia Belanda untuk merawat
buruh perkebunannya. Kepemilikan Rumah Sakit ini terus berubah sejalan dengan
perubahan pemerintah, sejak tahun 1942

- 1945 nama rumah sakit dirubah

menjadi Rumah Sakit Tentara Jepang. Kemudian pada tahun 1945 1950 sebagai
RSU yang dikelola oleh Pemerintah Pusat RI. Lalu pada tahun 1950 1964
sebagai RSU yang diambil alih oleh Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Namun
pada tahun 1964-1965 rumah sakit umum diambil alih lagi oleh Kodya
Tanjungkarang dan pada 1965-sekarang rumah sakit umum akhirnya menjadi
RSUD Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung memiliki letak yang strategis, dengan luas tanah 81.486 m
dan luas bangunannya 39.043 m.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah Rumah Sakit
milik Pemerintah Provinsi Lampung dan merupakan Rumah Sakit Rujukan
Tertinggi di Provinsi Lampung. Pada tahun 2008, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampungditetapkan menjadi Rumah Sakit Tipe B Pendidikan

38

39

berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI no. HK.03.05/I/2603/08 tentang Penetapan


RSUD Dr. H. Abdul Moeloek sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
b. Struktur Organisasi
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung mempunyai tugas pokok
dalam melaksanakan tugasnya, yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang layanan rumah sakit, tugas dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku ( Perda Provinsi Lampung No. 12 Tahun
2009 pasal 29 ayat 1 ) tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung.
c. Visi, Misi, dan Motto RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
1) Visi
Visi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah Rumah Sakit
Profesional Kebanggaan Masyarakat Lampung.
2) Misi
Misi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah :
a) Memberikan pelayanan prima disegala bidang pelayanan rumah sakit
b) Menyelenggarakan dan mengembangkan pusat-pusat pelayanan unggulan
c) Membentuk sumber daya manusia professional bidang kesehatan
d) Menjadikan pusat penelitian bidang kesehatan
1) Motto
Motto RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah ASRI (Aktif,
Segera, Ramah dan Inovatif)
d. Kapasitas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dimiliki
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr. H.

40

Abdul Moeloek Provinsi Lampung Nomor 800/139/1.3/I/2008 tanggal 14 Januari


2008 tentang Relokasi Tempat Tidur di RSUD.AM Provinsi Lampung, maka
kapasitas ditetapkan menjadi 600 tempat tidur, yang terdistribusi sebagai berikut:
Fasilitas Pelayanan RSUD.AM:
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi Bedah sentral
5) Instalasi radiologi
6) Instalasi patologi klinik
7) Instalasi patologi anatomi
8) Bank darah
9) Instalasi intensif terpadu (ICU, ICCU, PICU)
10) Pelayanan perinatologi
11) Instalasi rehabilitasi medic
12) Instalasi farmasi
13) Instalasi gizi
14) Instalasi kamar jenazah
15) Instalasi laundry
16) Instalasi sanitasi
17) Instalasi penunjang pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS)
18) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
19) Sistem informasi manajemen (SIM)

2. Gambaran Umum Ruang Delima (Kebidanan)

RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung


a. Profil Ruang Delima RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Ruang Delima atau bagian Kebidanan sebagai salah satu fasilitas yang ada
di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang melayani pertolongan
persalinan fisiologis/patologis, pertolongan kasus ginekologi, perawatan kasus
kesehatan reproduksi, perawatan luka post operasi, perawatan bayi baru lahir,
pelayanan Keluarga Berencana (KB) serta masalah masalah yang berhubungan
dengan obsetri gynekology lainnya. Ruang Delima memiliki 6 ruang perawatan
tersendiri, antara lain :

41

1) Ruang Bersalin / VK : 9 tempat tidur


2) Ruang Paviliun

: 12 kamar kelas II, 2 kamar kelas I dan 2 kamar

kelas utama
3) Ruang Gynekologi : 2 kamar dengan kapasitas 14 tempat tidur
4) Ruang Obsteri/Zaal : 4 kamar dengan kapasitas 6 tempat tidur setiap
kamar
1) Ruang Pulih Sadar
2) Ruang Pojok ASI

: 4 tempat tidur
: Untuk memberikan informasi tentang teknik

menyusui yang benar dan cara perawatan bayi baru lahir


b. Ketenagaan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung
Jumlah Bidan
Kualifikasi
Pengalaman Kerja
>10 tahun
9 5 tahun
< 5 tahun

: 36 orang
: D IV Kebidanan
D III Kebidanan
D I Kebidanan

: 6 orang
: 28 orang
: 2 orang

: 10 orang
: 10 orang
: 10 orang

c. Struktur Organisasi

Kepala Ruangan
Bd. Hj. Hartini, AmdKeb
Koordinator
Ka Tim I

Ka. Tim 2

Paviliun + VK

Gynekologi RR +
Neonatus

Bd. Kasini, SST

Bd. Nurmayati,
AmdKeb

Bd. Nani Hernani,


Ka. TimSST
3
Obstetri + KB
Bd. Rosdiana,
AmdKeb

42

Pelaksana
Nurhayati, AmdKeb
Anastasia T S
Misda G, AmdKeb
Susi E, AmdKeb
Yeni S, AmdKeb
Ita U, AmdKeb
Yuni S, AmdKeb
Naomi C, AmdKeb

B. Hasil Penelitian dan Analisa Data


Zanariah, AmnKeb
Juwita I, AmdKeb

1. Analisa Univariat
Riza Y, AmdKeb

Analisa univariat yang didapat dari penelitian adalah sebagai berikut:


Tabel. 2.2
Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Pada Ibu Preeklampsia di
Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2015

Paritas
Primigravida
Multigravida
Total

Frekuensi

17
13
30

Persentase %
56,7
43,3
100

Berdasarkan tabel diatas no 2.2 dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak


ibu yang memiliki preeklampsia pada primigravida dari 30 responden
terdapat 17 responden (56,7%) yang primigravida, 13 responden
(43,3%) Multigravida.

43

Tabel. 2.3
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat preeklampsia Pada Ibu
Preeklampsia di Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015

Riwayat
Frekuensi
Persentase (%)
Preeklampsia
Riwayat preeklampsia
12
40,0
Tidak memiliki
18
60,0
riwayat preeklampsia
Total
30
100
Berdasarkan tabel di atas no 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak
ibu yang mengalami preeklampsia 12 responden (40%) dan ibu tidak
mengalami preeklampsia 18 responden (60%).
Tabel. 2.4
Distribusi Responden Berdasarkan Kehamilan ganda Pada Ibu
Preeklampsia di Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015

Kehamilan ganda

Frekuensi

Persentase (%)

Ibu Memiliki
kehamilan ganda
Ibu tidak memiliki
kehamilan ganda
Total

30

100

30

100

Berdasarkan tabel di atas 2.4 dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak dari
30 responden, ibu yang tidak memiliki kehamilan ganda 30 responden
(100%).

44

Tabel. 2.5
Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Diabete milletus pada ibu
preeklampsia di Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015

Riwayat DM
Ibu yang memiliki
Riwayat DM
Ibu tidak memiliki
Riwayat DM
Total

Frekuensi
2

Persentase (%)
6,7

28

93,3

30

100

Berdasarkan tabel di atas 2.5 dapat dilihat bahwa jumlah terbanyak ibu
yang mengalami riwayat Diabetes milletus 2 responden (6,7%) dan ibu
yang tidak mempunyai riwayat Diabetes milletus 28 Responden
(93,3%).
Tabel. 2.6
Distribusi Responden Berdasarkan Hipertensi yang kronis Pada Ibu
Preeklampsia di Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015
Hipertensi yang
kronis
Ibu yang Memiliki
hipertensi kronis
Ibu yang tidak
memiliki hipertensi
kronis
Total

Frekuensi

Persentase (%)

11

36,7

19

63,3

26

100

Berdasarkan tabel di atas 2.6 bahwa jumlah terbanyak ibu yang


memiliki hipertensi kronis 11 responden (36,7%) dan ibu yang tidak
memiliki hipertensi kronis 19 responden (63,3%).

45

2.7
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Ibu Preeklampsia di
Ruang Delima RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2015
Umur
<20 tahun
20-35 tahun
>35 tahun

Frekuensi
2
23
5

Persentase (%)
6,6 %
76,7 %
16,6

Berdasarkan tabel di atas 2.7 bahwa jumlah yang terbanyak ibu yang
mengalami preeklmpsia 20-35 tahun sebanyak 23 responden (76,7).

1. Analisa Univariat
Pengetahuan ibu post sc tentang mobilisasi di Ruang Delima RSUD Dr.
Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa Ibu post sc mempunyai pengetahuan
baik yaitu 13 orang (43,3%) dan pengetahuan cukup sebanyak 11 orang
(36,3%) sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu 6 orang
(20,2%). Setelah melihat hasil presentasi diatas dapat diketahui bahwa
sebagian besar dari Ibu tersebut telah memiliki pengetahuan yang baik,
walaupun masih ada ibu yang memiliki pengetahuan cukup tapi
sangatlah mengesankan karena ada beberapa ibu yang memiliki
pengetahuan kurang. Pengetahuan juga dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti pendidikan maupun umur. Dapat dilihat dari hasil
penelitian bahwa pendidikan cukup baik, mayoritas responden memiliki
pendidikan tingkat SMA 14 orang (46,7%) pendidikan SMK 1 orang
(3,3%) dan tingkat pendidikan SMP sebanyak 9 orang (30,3%).
Pendidikan tingkat S1 sebanyak 3 orang (10,0%). Sedangkan tingkat

46

pendidikan SD hanya sebagian kecil saja yaitu ada 3 orang (10,0%).


Dapat diketahui dari data diatas bahwa responden lebih mudah untuk
berpikir atau mendapatkan informasi tentang mobilisasi ini dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan yang cukup baik pula. Selain ditunjang dari
tingkat pendidikan formal. Selain dari itu pengetahuan juga dapat
dipengaruhi oleh pendididkan non formal seperti informasi yang
didapatkan dari penyuluhan oleh tenaga medis maupun paramedis serta
informasi dari media elektronik. Menurut Notoatmodjo (2012)
pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
Disebutkan juga dalam teori Mubarak, dkk (2007) yang menyatakan
bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor yaitu pendidikan.
Menurut peneliti meskipun Sebagian besar Pendidikan responden
adalah menengah namun karena kurangnya terpapar informasi
kesehatan khususnya tentang mobilisasi, Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan beberapa responden mengatakan mereka hanya
sedikit mendapatkan informasi kesehatan tentang mobilisasi. Menurut
Notoatmojo (2012) Selain pendidikan formal, faktor lain yang
mempengaruhi pengetahuan adalah informasi (media massa). Selain
dari pendidikan pengetahuan juga dapat dikaitkan dengan umur
responden. Dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa sebagian besar Ibu
yang berumur 20-30 tahun yaitu sebanyak 17 orang (56,6%), sedangkan
yang berumur 30-40 tahun yaitu sebanyak 13 orang (43,3%). Baik
pengetahuan maupun umur dapat disimpulkan bahwa terdapat
keterkaitan diantara keduanya dimana pengetahuan tersebut dapat

47

dipengaruhi pula oleh umur seseorang. Karena pada usia usia yang
cukup dewasa pola pikir seseorang akan meningkat, mereka akan lebih
dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang di lingkungannya
serta kemampuan dalam pengambilan keputusan juga akan lebih
matang.
D. Keterbatasan pelitian
Keterbatasan waktu dan tenaga dalam melakukan penelitian dan
pengumuplan data terdapat pada waktu yang singkat. Karena penelitian
dilakukan berbarengan dengan dinas KMB IV dirumah sakit lain sehingga
peneliti sedikit kesulitan dalam melakukan pengambilan data. Dalam
penggunaan lembar kuesioner peneliti tidak melakukan uji validitas
sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai