QUALITY
MANAGEMENT
(TQM)
DAN
KETERKAITAN
BALANCED SCORECARD
Literatur pengukuran kinerja, sebuah sistem pengukuran kinerja
harus mendorong tindakan yang kongruen dengan strategi organisasi
(Lynch dan Cross, 1991; Kaplan dan Norton, 1996; Simons, 2000). Secara
spesifik, Lynch dan Cross (1991) mendemostrasikan bagaimana strategi
unit bisnis secara langsung diterjemahkan dalam bagaimana rencana
untuk mencapai tujuan strategis dan apa ukuran kinerja yang penting bagi
keberhasilan unit..
Tabel 12.3 mengilustrasikan bagaimana semua keempat dimensi
BSC memberikan kontribusi untuk efektivitas program TQM. Kerangka ini
menjelaskan mengenai aktivitas kunci TQM (atau faktor), kunci TQM
berhubungan dengan metrik kinerja dan kategori kritis BSC untuk faktor
TQM.
bisnis, jika ada, hal tersebut dimasukan kedalam desain anggaran atau
target. Indikator kinerja keuangan memberikan dorongan untuk karyawan
dalam melakukan apa pun. Jumlah perusahaan dalam meraih keberhasilan
melalui praktek TQM harus BSC dikembangkan dengan memberikan
indikator
(perspektif
sebagaimana
perusahaan
keuangan),
bagaimana
dilihat
oleh
customer
pemegang
melihat
saham
perusahaan
proses
bisnis
internal),
dan
bagaimana
dan
di
mana
sustainability
competence
Customer relationships
Supplier relationships
TQM-related performance
BSC
metrics
dimension
Employee opinion survey
Learning and
growth
Employee satisfaction
Internal
New techniques introduced
business
compared with competitors
processes
Customer satisfaction survey Customer
Customer acquisition rate
Financial (or
shareholders)
Customer retention (or loyalty
rate)
% of the industry market
share
Number of customer
complaints
Warranty repair cost
Supplier satisfaction survey
Internal
business
Supplier retention rate
processes
Benchmarking
Employee training
Open, less
bureaucratic culture
and employee
empowerment
Monitoring quality
programmes (zero
defects culture)
Internal business
proces improvement
and manufacturing
innovation
Internal
business
processes
Financial (or
shareholders)
Learning and
growth
Customer
Learning and
growth
Internal
business
processes
Customer
Internal
business
processes
Financial (or
shareholders)
BAB 11
Pengukuran Kinerja dalam Ketidakpastian Lingkungan
Pengukuran keuangan menggunakan ROI atau laba bersih yang baik
untuk mengukur kinerja masa lalu dan untuk perusahaan dengan tidak
membutuhkan keberhasilan dalam kapabilitas investasi jangka panjang.
Bisnis
lingkungan
merubah
keadaanya
menjadi
tidak
pasti.
Penelitian
kontigensi
dalam
akuntansi
menyarankan
bahwa
dan
Norrton
(1996)
menyarankan
dimasa
mendatang.
bahwa
lingkungan
Selanjutnya
bahwa
ketidakpastian
ketidakpastian
lingkungan
yang
lebih
baik.
Tingginya