Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PERMAINAN ULAR SODOR TERHADAP

PENINGKATAN OTOT MOTORIK DAN JIWA SOLIDARITAS


MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Disusun Oleh :
ANGGUN MEGA NURFADHILLA(
REGITA DWI YANTI(
SHINTA MAHAPUTRI HAKIM(

Dosen pembimbing:
HERRI YUSFI,S.Pd., M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permainan merupakan cabang olahraga yang kita gunakan sebagai alat dalam dunia
pendidikan. Permainan itu termasuk bergerak, jadi permainan selalu diiringi oleh suatu
gerakan. Indonesia memiliki beraneka ragam suku bangsa dan setiap daerah mempunyai
berbagai macam permainan tradisional. Permainan tradisional setiap daerah memiliki
keanekaragaman sesuai dengan tujuan ataupun sejarah permainan tersebut. Tidak semua
permainan tradisional dapat disajikan sebagai bahan pelajaran pendidikan jasmani,
karena setiap permainan tersebut harus terlebih dahulu dikaji nilai-nilai yang dikandung
dalam permainan tersebut seperti nilai pendidikan mudah aturan permainannya.
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran berbagai gadget yang bisa melakukan apa saja
termasuk permainan, dari mulai permainan online ataupun offline membuat permainanpermainan yang dulu pernah kita lakukan seakan menghilang tidak pernah terlihat lagi
di lingkungan masyarakat. Padahal hampir semua permainan tradisional itu mampu
memberikan lebih banyak dampak positif daripada dengan hanya bermain dengan
gadget. Terutama untuk mahasiswa yang sudah banyak melupakan permaianan
tradisional ketika mereka kecil, mereka lebih senang dengan memainkan gadgetnya.
Kuliah yang padat dapat membuat tubuh kita tidak sehat, oleh karena itu kita sebaiknya
melakukan suatu gerakan yang dapat seminggu sekali untuk menggerakan otot motorik
kita agar tubuh kita sehat jasmani maupun rohani.
Melihat di zaman sekarang sudah jarang orang memainkan permainan tradisional,
kami mempunyai suatu ide untuk merenovasi dari permainan tradisional ular naga
panjang menjadi sebuah permainan yang bernama ular sodor. Membuat suatu
permainan dengan kreasi yang lain dapat membuat mahasiswa tertarik untuk
mencobanya. Permainan ular sodor ini perkembangan dari permainan ular naga panjang
yang dimainkan oleh 2 tim.
Pola permainan ular sodor ini tidak jauh berbeda dengan ular naga panjang hanya
saja terdapat suatu kreasi tambahan pada pola permainnya. Hal ini di bentuk agar orang

orang tertarik lagi untuk memainkannya. Selain itu, permainan tradisional ular sodor
ini menciptakan suatu kreatifitas, ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan,
menggerakkan otot motorik dan kemampuan sosial pun dapat terwujud. Dari latar
belakang tersebut kami mengadakan suatu penelitian yang berjudul Pengaruh
permainan tradisional ular sodor terhadap otot motorik dan jiwa solidaritas Mahasiswa
Universitas Sriwijaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat
permasalahan yang menjadi objek dalam penelitian ini, yakni Bagaimana Pengaruh
permainan tradisional ular sodor terhadap otot motorik dn jiwa solidaritas mahasiswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
yang diberikan oleh permainan tradisional ular sodor terhadap peningkatan otot motorik
dan jiwa solidaritas mahasiswa .
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat baik untuk penulis dan pembaca.
1. Bagi penulis, penelitian ini dilakukan agar bisa lebih paham dengan pengaruh
permainan tradisional ular sodor ini.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan terhadap
permainan tradisional ular sodor ini serta mengajak pembaca dapat memainkan
permainan trdisional kembali.
3. Bagi lembaga/ organisasi, diharapkan memberi wadah untuk mengembalikan wujud
permainan tradisional terhadap mahasiswa dan menciptakan suatu permainan
tradisional yang kreatif dan inovatif.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Paprika
Paprika, tumbuhan yang berasal dari suku terong-terongan atau Solanaceae ini
memilik nama latin Capsium annuum L.. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, atau
merah sering digunakan sebagai campuran salad. Paprika sering dipakai untuk
menyatakan hampir semua varietas C. Annuum, termasuk yang pedas. Paprika memiliki
banyak pengertian bergantung dengan setiap orang yang memandangnya tetapi
mempunyai satu inti yang sama. Salah satunya seperti yang ditulis oleh Hilmy (2013:
13) yaitu Paprika adalah sejenis cabai dari golongan terong-terongan yang berasa
manis dan sedikit pedas. Bentuk cabai paprika hampir sama seperti buah kesemek.
Tapi, cabai paprika ini berbeda dengan cabai biasa karena bijinya biasanya tidak
dimakan. Untuk lebih jelasnya, klasifikasi paprika adalah sebagai berikut:
Divisio
: Spermatophyta
Subdivision
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa (Ordo) : Solanoles
Suku (Famili)
: Solanaceae
Marga (Genus) : Capsicum
Jenis (Spesies) : Capsicum annum
Varietas
: Grossum
Sumber: Nurcahya, Hilmy. 2013. Panduan Budidaya Paprika di Bebagai Media
Tanam.
3.1.1 Paprika Merah
Paprika merah mungkin merupakan paprika yang paling sering kita temui di sekitar
kita. Menurut Bambang (2012:12)paprika merah adalah sayuran lezat yang dapat
dinikmati baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah. Paprika merah kaya
akan karotenoid yang dapat membantu mencegah keriput dan meningkatkan sirkulasi
darah ke kulit.
3.1.2

Paprika Hijau
Paprika hijau umumnya identik dengan paprika yang masih berumur muda. Namun,

nyatanya tidak semua jenis paprika hijau merupakan paprika yang masih berumur muda.
Pada beberapa paprika hijau setelah matang akan tetap berwarna hijau tapi hijau dari
klorofilnya memudar kemudian digantikan oleh pigmen karotenoid yang berwarna
hijau. Selain itu, paprika hijau merupakan jenis paprika yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat pada masa diet.

3.1.3

Paprika Kuning
Paprika merah dan kuning memiliki daging buah lebih tebal dan rasanya lebih

manis dibandingkan paprika hijau, sedangkan paprika hijau daging buahnya lebih tipis
dan rasanya lebih pedas. Sama seperti paprika merah, paprika kuning juga dapat
dikonsumsi langsung atau mentah.
3.2 Pengertian Vitamin C
Salah satu jenis vitamin yang paling familiar bagi kita mungkin adalah vitamin C.
Menurut http://wikipedia.com vitamin c adalah salah satu jenis vitamin yang larut
dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin C
perannya

sangat dikenal dalam bidang kesehatan salah satunya seperti mencegah

sariawan di mulut dan melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, vitamin C berperan
penting dalam meningkatkan kinerja otak.
Kebutuhan vitamin C setiap orang tentunya berbeda-beda tergantung pada pola
hidup masing-masing. Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan
mengonsumsi beraneka buah dan sayur misalnya seperti jeruk yang tentunya sangat
umum dikonsumsi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin C.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menyajikan data dalam bentuk
narasi/deskripsi.
B. Jenis Penelitian

C.
1.
2.
D.

1.

2.

Metode yang kami gunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang
digunakan untuk mengungkapkan permasalah yang terjadi dimasa sekarang. Penelitian
deskriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang karena
banyak sekali ragam penelitian yang menuturkan, menganalisa, dan mengaplikasikan
penelitian dengan hasil survei, angket, observasi, atau dengan teknik teks, studi
kasus,studi waktu dan gerak, analisa kualitatif, studi kopertif, atau studi kopertif, atau
studi operasional. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode deskriptif untuk
menggambarkan seberapa besar gambaran tentangpengaruh perkambangan
internet terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Pademawu Kelas X Ips
1.
Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek Penelitian
Subjek penelitian kami adalah siswa/i SMA Negeri 1 Pademawu
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian kami adalah sekolah SMA Negeri 1 Pademawu
Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode,
diantaranya :
Observasi
Yaitu menurut pengamatan langsung terhadap subjek penelitian pada tanggal, 27 Mei
2015
Wawancara/Interview
Yaitu proses Tanya jawab langsung terhadap penelitian dengan para responden
dilaksanakan pada tanggal27 Mei 2015.

3.1 Definisi Operasional


Dengan didasarkan oleh tinjauan pustaka, penulis dapat menemukan kesimpulan
dari definisi-definisi pada tinjauan pustaka yang disebut dengan definisi operasional
sebagai berikut:
1. Paprika
Paprika (Capsium annuum L.) adalah sejenis cabai dari golongan terong-terongan
yang berasa manis dan sedikit pedas. Berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas
paprika merah, paprika hijau, dan paprika kuning.
a.) Paprika merah adalah sayuran lezat yang dapat dinikmati baik yang sudah
dimasak maupun yang masih mentah.
b.) Paprika hijau merupakan jenis paprika yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
pada masa diet. Paprika hijau umumnya identik dengan paprika yang masih
berumur muda.
c.) Paprika kuning memiliki daging buah lebih tebal dan rasanya lebih manis
dibandingkan paprika hijau.
2. Vitamin C

Vitamin Cadalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Kebutuhan vitamin C setiap orang
tentunya berbeda-beda tergantung pada pola hidup masing-masing. Pemenuhan
kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur.
3.2 Variabel Penelitian
Dalam penelitian yang ditulis oleh penulis kali ini, terdapat tiga jenis variabel, yaitu
terikat, kontrol, bebas. Variabel terikat adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda
dalam percobaan. Variabel kontrol adalah perlakuan yang sama pada semua percobaan.
Sementara, variabel bebas adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan.
Adapun ketiga variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel terikat : kadar vitamin C pada paprika merah, hijau, dan kuning.
2. Variabel kontrol : air putih dan betadine.
3. Variabel bebas
: paprika merah, paprika hijau, dan paprika kuning.
3.3 Metode Penelitian
Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, yaitu menggunakan eksperimen murni. Eksperimen murni adalah eksperimen
yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen terutama
berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau
manipulasi kegiatan serta pengujian hasil.
3.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah:
Bahan
: ekstrak cabai paprika merah, hijau, dan kuning, betadine, dan air
putih.
Alat uji
: tabung reaksi dan pipet tetes
Proses penelitian :
1. Pertama-tama, siapkan tiga buah paprika dan blender.
2. Kemudian, masukkan paprika ke dalam blender. Hancurkan paprika satu-persatu
mulai dari paprika merah. Setelah itu paprika hijau dan yang terakhir paprika
kuning.
3. Setelah itu, siapkan empat tabung reaksi yang sebelumnya sudah diisi dengan 70 ml
air putih.
4. Kemudian, masukkan 25 tetes ekstrak paprika ke tiga tabung reaksi yang sudah
diisi air putih. Ekstrak paprika merah ke tabung A, ekstrak paprika hijau ke tabung
B, dan ekstrak paprika kuning ke tabung C.
5. Untuk menjernihkan air, masukkan satu tetes betadine ke masing-masing tabung
reaksi.
7

6. Campur dengan digoyangkan sedikit.


7. Setelah itu, bandingkan kejernihan tabung A, B, dan C dengan satu tabung yang
berisi air putih tadi. Gelas yang airnya paling jernih berarti kandungan vitamin C
nya paling tinggi.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data
adalah sebagai berikut:
1. Tinjauan pustaka
Dengan membaca dan mencari berbagai informasi baik dari buku maupun internet
sebagai data pendukung dalam penilitian ini, penulis dapat mengumpulkan
beberapa data bahwa kandungan vitamin C pada paprika lebih tinggi dibandingkan
dengan kandungan vitamin C pada jeruk.
2. Eksperimen
Dengan melakukan eksperimen sesuai dengan prosedur yang ada, penulis dapat
lebih mudah mengumpulkan data yang ada untuk mendapatkan hasil yang akurat.
3.6 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti hasil eksperimen yang telah dilakukan.
Hal yang diteliti adalah hasil perbandingan kadar vitamin C pada paprika merah, hijau,
dan kuning menggunakan ekstraknya.
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah penulis yang beralamatkan di Jalan SeokarnoHatta perumahan Bumi Sriwijaya Indah blok C1 no. 21 Bukit Baru, Palembang.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 sampai selesai.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
8

4.1 Hasil Penelitian


Seperti yang telah diketahui, berdasarkan warnanya, paprika dibedakan atas paprika
merah, paprika hijau, dan paprika kuning. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud
untuk mengetahui perbedaan kandungan vitamin C pada paprika merah, hijau, dan
kuning dengan meneliti menggunakan ekstrak paprika yang akan dijernihkan dengan
betadine. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, berikut adalah hasil yang
diperoleh:
1.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Gambar 4.1. Alat dan bahan yang diperlukan


2.1 Menyaring ekstrak paprika yang telah diblender

Gambar 4.2. Penyaringan


ekstrak paprika merah

Gambar 4.3. Penyaringan


ekstrak paprika hijau

Gambar 4.4. Penyaringan


ekstrak paprika kuning
3.1 Mencampurkan 25 tetes ekstrak paprika kemudian satu tetes betadine ke tiga
tabung reaksi yang sudah diisi air putih.

Gambar 4.5.sebelum

Gambar 4.6.sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

Gambar 4.7. sebelum

Gambar 4.8. sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

10

Gambar 4.9. sebelum

Gambar 4.10. sesudah

dicampur betadine

dicampur betadine

4.1 Membandingkan hasil ekstrak paprika yang telah dijernihkan menggunakan


betadine dengan air putih. Paprika yang mengalami penjernihan paling banyak ialah
paprika yang kadar vitamin C nya paling tinggi.
4.2 Pembahasan
Aspek pertama yang dilihat dari penelitian ini adalah kejernihan warna ekstrak
paprika merah, hijau, dan kuning sesudah dicampur dengan betadine. Kejernihannya
dibandingkan dengan air putih kemudian baru dilakukan perbandingan kejernihan
ekstrak sebelum dan sesudah dicampur betadine. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis, ekstrak paprika yang paling banyak mengalami penjernihan
adalah ekstrak paprika merah.

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.11. Perbandingan ekstrak paprika merah sebelum dan sesudah dicampur
betadine dengan air putih

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.12. Perbandingan ekstrak paprika hijau sebelum dan sesudah dicampur
betadine dengan air putih

11

(a)
(b)
(c)
Gambar 4.13. Perbandingan ekstrak paprika kuning sebelum dan sesudah
dicampur betadine dengan air putih
Berdasarkan perbandingan gambar di atas, dapat dilihat bahwa esktrak paprika
merah mengalami penjernihan cukup banyak dari warna merah menjadi warna
kejinggaan. Menurut Lanny (2010: 275) setiap 100 gram paprika merah mengandung
190 mg vitamin C yang merupakan kandungan vitamin yang tertinggi di antara paprika
lainya. Sementara yang kedua adalah kadar vitamin C pada paprika kuning, yaitu
sebanyak 180,5 mg per 100 gram, dan yang terakhir adalah kadar vitamin C pada
paprika hijau, yaitu sebesar 119,8 mg per 100 gram.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Paprika merah memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi daripada paprika
hijau dan paprika kuning sebesar 190 mg per 100 gram.
2. Kadar vitamin C pada parika merah lebih tinggi dibandingkan dengan paprika hijau
dan paprika kuning. Paprika merah mengandung 190 mg vitamin C per 100 gram,
paprika hijau mengandung 119,8 mg vitamin C per 100 gram, dan yang terakhir
adalah paprika kuning yang mengandung 180,5 mg per 100 gram dengan
perbandingan 158 : 100 : 150.
5.2 Saran
1. Bagi para pembaca yang bingung untuk menambah variasi makanan yang enak
serta bergizi tinggi, paprikalah jawabannya. Jika anda bosan dengan sumber

12

vitamin C yang umum digunakan, yaitu jeruk, anda bisa menambahkan paprika ke
dalam menu makanan anda.
2. Selain itu, paprika memililik banyak manfaat, seperti menurunkan berat badan dan
menjaga kekebalan tubuh. Paprika adalah sayuran yang cocok untuk disantap selagi
anda dalam proses diet.

DAFTAR PUSTAKA
Nurcahya, Hilmy. 2013. Panduan Budidaya Paprika di Berbagai Media Tanam. Jakarta:
Pustaka Baru Press
Cahyono, Bambang. 2012. Cabai Paprika, Teknik Budidaya, dan Analisis Hasil Usaha
Tani. Yogyakarta: Kanisius
Lingga, Lanny. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Febry, Ayu Bulan. 2011. Langsung Langsing Dalam 4 Minggu. Jakarta: WahyuMedia
Anonim. 2013. Vitamin C, http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C, (diakses 20 Mei
2014)
Anonim.

2013.

Cara

Melakukan

Uji

Vitamin

Dengan

Mudah,

http://obatsuntikputih.com/blog/uji-vitamin-c-dengan-mudah/, (diakses 16 Februari


2014)

13

14

Anda mungkin juga menyukai