Makalah Anggun
Makalah Anggun
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak
yang selaras dengan alam dan masyarakatnya
Dalam proses pendidikan sangat diperlukan komponen-komponen pendidikan.
Komponen itu sendiri berarti bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Komponen
pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan
berhasil dan tidaknya proses pendidikan.
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen
pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan
berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat diaktan
bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan
komponen-komponen tersebut. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya
proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 6 komponen,
yaitu (1) tujuan pendidikan, (2) peserta didik, (3) pendidik, (4) alat dan fasilitas
pendidikan, (5) lingkungan pendidikan dan (6) isi pendidikan . Berikut akan diuraikan
satu persatu komponen-komponen tersebut.
Bidang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, khususnya suatu rumpun
ilmu yang mengkaji aktivitas manusia. Dalam kaitan ini, lingkup kajian aktivitas
manusia sangatlah luas, yakni mencakup aktivitas manusia sebagai individu atau
kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa atau ras,dalam lingkup geografis,
administratif atau sosial budaya, dalam satuan organisasi, institusi pemerintahan,
berkenaan dengan kegiatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan,
keamanan, keagamaan, serta kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana dikemukakan Philiph H. Coombs, ada tiga jenis sumber utama
input dari masyarakat bagi sistem pendidikan, yaitu: (1) Ilmu pengetahuan, tujuantujuan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat, (2) Penduduk serta tenaga
kerja yang tersedia, (3) Ekonomi atau penghasilan masyarakat. Terhadap ketiga sumber
utama input bagi sistem pendidikan tersebut, dilakukan seleksi berdasarkan tujuan,
kebutuhan, efisiensi dan relevansinya bagi pendidikan. Selain itu, seleksi dilakukan pula
atas dasar nilai dan norma tertentu dengan alasan bahwa pendidikan bersifat normatif.
Hasil seleksi tersebut selanjutnya diambil atau diterima sebagai input sistem pendidikan.
Maka, dari latar belakang diatas dapat dibahas tentang pengertian komponen
pendidikan, macam-macam komponen pendidikan dan hubungan timbal balik antara
komponen pendidikan.
A. Pengertian Komponen Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komponen berarti bagian dari
keseluruhan. Kata keseluruhan disini berarti sistem.
bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil atau tidaknya
suatu proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses
pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.
1. Komponen Pendidikan
(Gambar 1)
Komponen-komponen pendidikan yang diperlukan keberadaannya agar terjadi
proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik ada lima, yaitu: (a) Tujuan
Pendidikan,(b) Peserta didik, (c) Pendidik, (d) Alat Pendidikan, (e) Lingkungan
Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai oleh lembaga
pendidikan melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan ini didasari oleh sifat
ilmu pendidikan yang normatif dan praktis. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran
tingkah laku manusia. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan prkatis, tugas
pendidikan dalam hal ini adalah menanamkan
dijunjung tinggi oleh lembaga pendidikan dalam masyarakat melalui para pendidik.
Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :
a.
Tujuan nasional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang
b.
Tujuan institusional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga
pendidikan.
c.
Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang studi pelajaran/
d.
mata kuliah.
Tujuan instrukisonal, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar
2.
melalui proses
pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik
karena mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk
dikembangkan,
mempunyai
daya
eksplorasi
(penjelajahan
dengan
tujuan
a.
dengan hal tersebut yang termasuk kategori pendidik adalah sebagai berikut :
Orang Dewasa
Orang dewasa sebagai pendidik dilandasi oleh sifat umum kepribadian orang
dewasa, sebagaimana dikemukakan oleh syaifullah yaitu: a) manusia yang memiliki
pandangan hidup dan prinsip hidup yang pasti dan tetap, b) manusia yang telah
memiliki tujuan hidup atau cita-cita hidup tertentu, termasuk cita-cita untuk
mendidik,Manusia yang cakap mengambil keputusan batin sendiri atau
b.
c.
berlangsung lama, bahkan sebelum ada orang yang memikirkan tentang pendidikan.
Guru/ Pendidik di Sekolah
Guru sebagai pendidik di sekolah yang secara langsung maupun tidak langsung
mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan.
Karena itu, kedudukan guru sebagai pendidik harus memenuhi persyaratanpersyaratan, baik persyaratan pribadi maupun persyaratan jabatan. Persyaratan
pribadi didasarkan pada ketentuan yang terkait dengan nilai dari tingkah laku yang
dianut, kemampuan intelektual, sikap dan emosional. Persyaratan jabatan (profesi)
terkait dengan pengetahuan yang dimiliki, baik yang berhubungan dengan pesan
d.
4.
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
fasilitas
dan
sarana
yang
memungkinkan
peningkatan
dan
Pendidikan informal
(lingkungan)
pendidikannya
tidak
diadakan
dengan
maksud
khusus
Pendidikan formal
Pendidikan formal yang kita kenal dengan pendidikan sekolah ialah pendidikan
yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan
mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat (mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai
Perguruan Tinggi). Pendidikan di sekolah merupakan proses yang strategis bagi
pemerintah dan masyarakat untuk membina warga negara yang baik, masa depan kaum
muda dan nagsa negara. (Tahlain, 1996: 43-44)
Ciri-ciri proses pendidikan formal : diselenggarakan secara khusus dan dibagi
atas jenjang yang memiliki hubungan hirarkis, usia siswa (anak didik) di suatu jenjang
10
relatif homogen, waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan, isi pendidikan (materi) lebih banyak yang bersifat akademis dan
umum, mutu pendidikan sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan di
masa yang akan datang.
Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal, sering disebut pula pendidikan luar sekolah, ialah pendidikan
yang diperoleh seseorang secara teratur, terarah, disengaja, tetapi tidak terlalu mengikuti
peraturan yang ketat. Pendidikan nonformal bersifat fungsional dan praktis yang
bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan lkerja peserta didik yang
berguna bagi usaha perbaikan taraf hidup mereka. (Tahlain, 1996: 44)
Ciri-ciri proses pendidikan nonformal : diselenggarakan dengan sengaja di luar
sekolah, peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah, tidak mengenal jenjang
dan program pendidikan untuk jangka waktu pendek, peserta tidak perlu homogen, ada
waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis, isi pendidikan bersifat
praktis dan khusus.
B.Macam- Macam Komponen Pendidikan
Input sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu: raw input, instrumental
input, dan environmental input.
11
(Gambar 2)
a)
12
kurikulum,
media
pengajaran,
alat
evaluasi
hasil
belajar,
proses
pendidikan.
Komponen
lingkungan
pendidikan
13
Pendidikan, Peserta
Edukatif
Pendidik dan Anak Didik, Isi Pendidikan, dan Lingkungan pendidikan. Dan komponenkomponen pendidikan diatas saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan dalam
proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Ada tiga komponen penting yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan,
diantaranya peserta didik, pendidik dan materi yang akan diberikan. Komponen lain
seperti alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, dan lingkungan pendidikan
berperan sebagai komponen pendukung.
Meski tiga komponen utama telah dipenuhi sebagai syarat utama terjadinya
proses pendidikan, namun komponen pendukung lainnya juga perperan penting. Dalam
hal ini, antara komponen yang satu dengan yang lain sangatlah saling berhubungan. Jika
sebuah lembaga pendidikan menginginkan pendidikan di lembaganya berjalan dan
berkembang dengan baik, adanya komponen pendukung ini sangat diperlukan. Karena
dengan demikian, pendidik dapat menyalurkan ilmunya dengan maksimal dan peserta
didikpun dapat menerima materi pembelajaran dengan baik . Input sistem pendidikan
dibedakan dalam tiga jenis, yaitu: Input masukan (raw input): peserta didik.
14
Komponen masukan (raw input), adalah kualitas siswa yang akan mengikuti proses
pendidikan, dan Input alat (instrumental input) : kurikulum, dan pendidik, serta fasilitas
penunjang dalam pembelajaran. Input lingkungan (environmental input) : keadaan
cuaca, situasi keamanan masyarakat dll.
DAFTAR PUSTAKA
Tahlain.1996. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
GBHN 1983, Solo: PT Pabelan
Tirtarahardja dan La Sula. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa.2006.Komponen pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
15