Bab 8
Bab 8
BAB 8
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Praktek Profesi Keperawatan Komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang Program A Angkatan V di
Desa Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang pada tanggal 06 Oktober
s/d 29 November 2014. Merupakan suatu program profesi untuk mengaplikasikan konsep
konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan proses keperawatan
masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Dalam program profesi keperawatan di bidang keperawatan komunitas harus
mengaplikasikan konsep konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan menggunakan
suatu metode pendekatan ilmiah dalam melaksanakan profesi keperawatan tersebut, dalam hal
ini praktik profesi keperawatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang Program A angkatan V, harus disesuaikan
dengan konsep dan dasar ilmiah yang telah ada.
Praktek Profesi keperawatan komunitas terdapat beberapa kegiatan yang harus
dilakukan, yaitu praktik keperawatan komunitas dan praktik keperawatan keluarga di Desa
Tanjunggunung serta praktik keperawatan di Puskesmas Dukuhklopo. Dalam pelaksanaan
praktik profesi tersebut selalu mengacu pada konsep proses keperawatan yaitu pengkajian,
penetapan diagnosis, perencanaan, intervensi, dan evaluasi kegiatan yang terstruktur.
Kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas yang dilaksanakan di desa
Tanjunggunung diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Desa Tanjunggunung terbagi menjadi 6 dusun diantaranya
Bantengan, Kedungjero dan Kedungputat. Data diperoleh dari pendataan yang telah
dilakukan dari data desa dan hasil pandataan secara door to door.
2. Hasil pendataan Mahasiswa secara door to door dari tanggal 07 13 Oktober 2014
3.
tercatat di desa Tanjunggunung kurang lebih terdapat 3858 jiwa dan 1025 rumah.
Dari hasil pengkajian dan penapisan data diperoleh 3 prioritas masalah keperawatan,
yaitu :
53
1) Resiko terjadinya peningkatan penyakit DBD akibat rendahnya ABJ (angka bebas
jentik) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
dalam pemberantasan jentik nyamuk secara berkala.
2) Resiko terjadinya penyakit (diare, disentri, Kolera, dll) akibat masih adanya
kebiasaan warga BAB di sembarang tempat (OD) berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
3) Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada lansia berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan kesadaran lansia akibat kurang lengkapnya sarana
dan prasarana pemeriksaan kesehatan di posyandu lansia.
4. Dari prioritas masalah diatas perencanaan tindakan keperawatan yaitu memberikan
pengetahuan akan penyebab masalah sangat penting untuk dilakukan baik dalam keluarga
maupun dalam masyarakat sehingga individu, keluarga dan masyarakat mampu mengenal
masalah kesehatan yang terjadi.
5. 2 minggu terakhir warga desa tanjunggunung ada 10 orang lebih yang terjangkit demam
berdarah, hal tersebut menunujukkan kurangnya kepedulian warga terhadap kebersihan
lingkungan, untuk pencegahan peningkatan angka tersebut mahasiswa memberikan
pendidikan kesehatan berupa pengenalan penyakit, pencegahan serta pengobatan yang
harus dilakukan.
54
mahasiswa, bekerja sama dengan masyarakat di Desa Tanjunggunug serta kelompok kerja
kesehatan pada khususnya, dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini dapat dibuktikan dari
jumlah ABJ meningkat 42,1% menjadi 96,4%, selanjutnya kehadiran lansia ke posyandu
lansia meningkat >50% dan 100% warga desa Tanjunggunung memakai jamban sehat.
7.2 Saran
Adapun saran saran yang ingin kami sampaikan kepada beberapa pihak adalah
berikut ini :
7.2.1
Institusi Pendidikan
Untuk optimalisasi kerja mahasiswa praktek komunitas, diharapkan dari pihak
institusi khususnya pembimbing akademik agar sebisanya membimbing
mahasiswa PKL dengan maksimal sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan
7.2.2
7.2.3
7.2.4