Anda di halaman 1dari 9

1

Memahami teori pasar modal sebagai perluasan teori portofolio

Mengenal garis pasar modal (CMLcapital market line), yang diterapkan pada
portofolio efisien, serta mengenal garis pasar sekuritas (SMLsecurities market
line), yang diterapkan pada seluruh portofolio maupun masing- masing sekuritas.
CML merupakan garis pasar modal yang menggambarkan hubungan antara return
harapan dengan risiko total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang.
Jika kurva efficient frontier pada gambar 1 dihilangkan, dan titik M sebagai
portofolio aset berisiko yang optimal diambil, maka kita akan mendapatkan garis R f-L
yang merupakan garis pasar modal (CML), seperti disajikan pada Gambar 1

Slope Cml

Kemiringan (slope) CML menunjukkan harga pasar risiko (market price of


risk) untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan risiko di pasar.
Slope CML dapat dihitung dengan:

Persamaan CML

Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang merupakan kombinasi
dari aset berisiko dan aset bebas risiko. Portofolio M, merupakan portofolio yang
terdiri dari aset berisiko, atau disebut dengan portofolio pasar. Sedangkan titik R F,
merupakan pilihan aset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titk portofolio di sepanjang
garis RF-M, merupakan portofolio yang efisien bagi investor.
Slope CML akan cenderung positif karena adanya asumsi bahwa investor
bersifatrisk averse. Artinya, investor hanya akan mau berinvestasi pada aset
yang berisiko, jika mendapatkan kompensasi berupa return harapan yang lebih tinggi.
Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat perbedaan return aktual dan
return harapan, bisa menyebabkan slope CML yang negatif. Slope negatif ini terjadi
bila tingkat return aktual portofolio pasar lebih kecil dari tingkat keuntungan bebas
risiko.

Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat return harapan untuk
setiap risiko portofolio yang berbeda.
Garis pasar sekuritas adalah garis hubungan antara tingkat return harapan dari suatu
sekuritas dengan risiko sistematis (beta).
SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset individual pada kondisi
pasar yang seimbang. Sedangkan CML dapat dipakai untuk menilai tingkat return
harapan dari suatu portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu (Standar
Deviasi Portofolio, SDP).
Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas menurut model SML adalah:

Dalam membentuk portofolio efisien harus diperhatikan koefisien korelasi return dari
masing-masing aset yang membentuk portofolio. Koefisien korelasi tersebut
mencerminkan keeratan hubungan antar return dari aset-aset yang membentuk portofolio.
Apabila koefisien korelasi -1 (negatif sempurna) artinya return kedua aset mempunyai
kecenderungan perubahan berlawanan arah pada satu periode waktu. Sedangkan koefisien
korelasi sebesar +1 (positif sempurna) maka return kedua aset mempunyai kecenderungan
perubahan searah pada satu periode waktu sehingga pembentukan portofolio atau
diversifikasi tidak akan mempengaruhi (Brigham and Daves, 2004; Markowitz, 1959).
Jadi faktor penting dalam diversifikasi portofolio adalah korelasi yang rendah antar
return aset pembentuk portofolio. Makin rendah koefisien korelasi maka semakin besar
pula potensi manfaat dari diversifikasi tersebut. Ukuran portofolio efisien tidak terlepas
dari unsur return dan risiko, maka perhitungan secara matematis diperlukan untuk
mengukurnya.

Memahami dan menggunakan CAPM


Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan salah satu teori yang mencoba
menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar atau bagaimana
menentukan tingkat keuntungan yang dipandang layak untuk suatu investasi saham. Oleh
karena itu Capital Asset Pricing Model (CAPM) dapat digunakan untuk mengestimasi
return suatu sekuritas dianggap penting di bidang keuangan (Purwanti, 2009).
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam CAPM adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

4.

5.
6.
7.
8.

9.

Tidak ada biaya transaksi. Dengan demikian pemodal bisa membeli atau menjual
sekuritas tanpa menanggung biaya transaksi.
Investasi sepenuhnya bisa dipecah-pecah (fully divisible). Artinya pemodal bia
melakukan investasi sekecil apapun setiap jemis sekuritas.
Tidak ada pajak penghasilan bagi para pemodal. Dengan demikian pemodal akan
merasa indifferent antara memperoleh dividen atau capital gains. Pemodal dikatakan
memperoleh capital gains kalau terjadi kenaikan harga saham dan capital loss kalau
terjadi penurunan harga saham.
Pemodal tidak mempengaruhi harga saham dengan tindakan membeli atau menjual
saham. Asumsi ini analog dengan asumsi persaingan sempurna dalam teori ekonomi.
Meskipun tidak ada pemodal individual yang bisa mempengaruhi harga, tindakan
pemodal secara keseluruhan akan mempengaruhi harga. Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, Volume 8 Nomor 2, November 2011
Para pemodal diasumsikan akan bertindak semata-mata atas pertimbangan expected
value dengan deviasi standar tingkat keuntungan portofolio.
Para pemodal bisa melakukan short sale.
Terdapat riskless lending dan borrowing lending rate, sehingga pemodal bisa
menyimpan dan meminjam dengan tingkat bunga yang sama.
Pemodal mempunyai pengharapan yang homogen. Ini berarti para pemodal sepakat
tentang expected returns, deviasi standar, dan koefisien korelasi antar tingkat
keuntungan.
Semua aktiva bisa diperjualbelikan

Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pada
titik M sebagai portofolio yang optimal (terdiri dari aset-aset berisiko).

Portofolio pada titik M (portofolio pasar) akan selalu terdiri dari semua aset
berisiko, dan merupakan portofolio aset berisiko yang optimal.

Dengan demikian risiko portofolio pasar hanya terdiri dari risiko sistematis (risiko
yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi).

Secara umum, portofolio pasar dapat diproksi dengan nilai indeks pasar, seperti
IHSG atau LQ45 untuk kasus di Indonesia.

Persamaan CAPM

Persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) adalah :


Rs = Rf+Rp
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rp = Risk premium
Bila nilai = 1 artinya adanya hubungan yang sempurna dengan kinerja seluruh pasar
seperti yang diukur indek pasar (market index), contohnya nilai yang diukur oleh
Dow-Jones Industrials dan Standard and Poors 500-stock-index.
adalah ukuran dari hubungan paralel dari sebuah saham biasa dengan seluruh tren
dalam pasar saham. Bila > 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih tinggi

daripada pasar. < 1.00 artinya saham cenderung naik dan turun lebih rendah
daripada indek pasar secara umum (general market index).
Perubahan persamaan risiko dan perolehan (Equation Risk and Return) dengan
memasukan faktor dinyatakan sebagai:
Rs = Rf + s (Rm-Rf)
Rs = Expected Return on a given risky security
Rf = Risk-free rate
Rm = Expected return on the stock market as a whole
s = Stocks beta, yang dihitung berdasarkan waktu tertentu
CAPM bertahan bahwa harga saham tidak akan dipengaruhi oleh unsystematic risk,
dan saham yang menawarkan risiko yang relatif lebih tinggi (higher s) akan dihargai
relatif lebih daripada saham yang menawarkan risiko lebih rendah (lower s). Riset
empiris mendukung argumen mengenai s sebagai prediktor yang baik untuk
memprediksi nilai saham di masa yang akan datang (future stock prices).
CONTOH PENGGUNAAN CAPM
Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen. Return harapan pasar adalah 18
persen. Jika saham YOY mempunyai beta 0,8, berapakah return disyaratkan
berdasarkan CAPM?
ki

= 10% + 0,8 x (18%-10%)


= 16,4%

Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen. Return harapan pasar
adalah 18 persen. Jika saham lain yaitu saham GFG mempunyai return disyaratkan 20
persen, berapakah betanya?
20%
10%
i
4

= 10% + i x (18%-10%)
= i x 8%
= 1,25

Menjelaskan bagaimana beta diestimasi, dan bagaimana beta digunakan


Beta adalah pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portofolio yang
bersifat relatif terhadap risiko pasar (Jogiyanto, 2000: 238). Beta sekuritas di sini
menunjukkan adanya risiko sistematis yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi.
Beta sekuritas ini bias dicari dengan mengestimasi beta masa depan. Untuk mengestimasi
beta ini diperlukan data histories berupa return sekuritas, return pasar, data akuntansi, dan
atau data fundamental.

Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, digunakan market model berikut:

Market model bisa diestimasi dengan meregres return sekuritas yang akan dinilai
dengan return indeks pasar.
Contoh Pengestimasian Beta (1)

Contoh Pengestimasian Beta (2)

Contoh Pengestimasian Beta (3)

Mengenal teori alternatif dari harga sekuritas, yaitu APT


Arbitrage Pricing Theory (APT) merupakan model alternatif untuk menentukan harga
saham yang sepenuhnya berdasarakan konsep arbitrase, sehingga disebut teori penetapan
harga arbitrase (Arbitrage Pricing Theory). Secara sederhana, arbitrase berarti pembelian
dan penjualan saham yang berkarakteristik sama pada pasar yang berbeda (Fabozzi, F.J.,
1999).
Model APT memiliki asumsi bahwa tingkat pengembalian acak atas sekuritas
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Asumsi tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut:
= () + .1 1 + + . + (1)
dengan

: menyatakan tingkat pengembalian acak dari sekuritas

() : menyatakan pengembalian yang diharapkan dari sekuritas ,


.

: menyatakan kepekaan sekuritas ke- terhadap faktor ke-,

: menyatakan faktor ke- yang umum bagi pengembalian sekuritas, dan

: menyatakan pengembalian tidak sistematis bagi sekuritas.

Persamaan APT dapat digeneralisasikan ke dalam kondisi di mana terdapat faktor ,


sehingga menjadi: () = + 1,1 [(1 ) ] +2,2 [(2 ) ] +
+, [() ]. Model ini menyatakan bahawa investor ingin memperoleh
kompensasi atas seluruh faktor yang secara matematis mempengaruhi pengembalian
sekuritas. Kompensasi itu adalah jumlah dari hasil setiap risisko sistematis dan premi
risisko diberikan oleh faktor pasar keuangan 1,2 [(2) ]. Dalam model risiko

dan pengembalian lain dijelaskan, investor tidak memperoleh kompensasi atas risiko
tidak sistematis yang diterimanya (Fabozzi, F.J., 1999)

Anda mungkin juga menyukai