Anda di halaman 1dari 5

Mencintai Wanita STW Yg Jauh Lebih Tua,

Yaitu Bibiku Sendiri


Kumpulan Cerita Sex Dewasa Terbaru Disertai Foto Cewek IGO Seksi Suka Bugil dan
Ngentot Cerita bokep terpanas sebelumnya yang berjudul Kelakuan Para TKI Yang Sange
Melihatku Bertubuh Seksi Sehabis Mandi, dan pada kesempatan kali ini situs
CeritaDewasaIGO.com akan membagikan cerita sex dewasa baru yang tidak kalah seru nya
dengan judul Mencintai Wanita STW Yang Jauh Lebih Tua, Yaitu Bibiku Sendiri
Cerita Dewasa Semenjak aku SMA, aku selalu pilih-pilih dalam mencintai wanita. Itulah
mungkin yang mengakibatkan aku tidak pernah mendekati seorang cewek pun di SMA. Padahal
boleh dibilang aku ini bukan orang yang jelek-jelek amat. Para gadis sering histeris ketika
melihat aku beraksi dibidang olahraga, seperti basket, lari dan sebagainya.

Mencintai Wanita STW Yg Jauh Lebih Tua, Yaitu Bibiku Sendiri


Dan banyak surat cinta cewek yang tidak kubalas. Sebab aku tidak suka mereka. Untuk masalah
pelajaran aku terbilang normal, tidak terlalu pintar, tapi teman-teman memanggilku kutu buku,
padahal masih banyak yang lebih pintar dari aku, mungkin karena aku mahir dalam bidang
olahraga dan dalam pelajaran aku tidak terlalu bodoh saja akhirnya aku dikatakan demikian.
Ketika kelulusan, aku pun masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang. Di sini aku
numpang di rumah bibiku. Namanya Dewi. Aku biasanya memanggilnya mbak Dewi, kebiasaan

dari kecil mungkin. Ia tinggal sendirian bersama kedua anaknya, semenjak suaminya meninggal
ketika aku masih SMP ia mendirikan usaha sendiri di kota ini.
Yaitu berupa rumah makan yang lumayan laris, dengan bekal itu ia bisa menghidupi kedua
anaknya yang masih duduk di SD. Ketika datang pertama kali di Malang, aku sudah dijemput
pakai mobilnya. Lumayanlah, perjalanan dengan menggunakan kereta cukup melelahkan.
Pertamanya aku tak tahu kalau itu adalah mbak Dewi.
Sebab ia kelihatan muda. Aku baru sadar ketika aku menelpon hp-nya dan dia mengangkatnya.
Lalu kami bertegur sapa. Hari itu juga jantungku berdebar. Usianya masih 32 tapi dia sangat
cantik. Rambutnya masih panjang terurai, wajahnya sangat halus, ia masih seperti gadis.
Dan di dalam mobil itu aku benar-benar berdebar-debar. Capek Dek Iwan?, tanyanya. Iyalah
mbak, di kereta duduk terus dari pagi, jawabku. Tapi mbak Dewi masih cantik ya? Ia ketawa,
Ada-ada saja kamu. Selama tinggal di rumahnya mbak Dewi. Aku sedikit demi sedikit
mencoba akrab dan mengenalnya.
Banyak sekali hal-hal yang bisa aku ketahui dari mbak Dewi. Dari kesukaannya, dari
pengalaman hidupnya. Aku pun jadi dekat dengan anak-anaknya. Aku sering mengajari mereka
pelajaran sekolah. Tak terasa sudah satu semester lebih aku tinggal di rumah ini. Dan mbak Dewi
sepertinya adalah satu-satunya wanita yang menggerakkan hatiku.
Aku benar-benar jatuh cinta padanya. Tapi aku tak yakin apakah ia cinta juga kepadaku. Apalagi
ia adalah bibiku sendiri. Malam itu sepi dan hujan di luar sana. Mbak Dewi sedang nonton
televisi. Aku lihat kedua anaknya sudah tidur. Aku keluar dari kamar dan ke ruang depan.
Tampak mbak Dewi asyik menonton tv. Saat itu sedang ada sinetron. Nggak tidur Wan?,
tanyanya. Masih belum ngantuk mbak, jawabku. Aku duduk di sebelahnya.
Entah kenapa lagi-lagi dadaku berdebar kencang. Aku bersandar di sofa, aku tidak melihat tv tapi
melihat mbak Dewi. Ia tak menyadarinya. Lama kami terdiam. Kamu banyak diam ya,
katanya. Eh..oh, iya, kataku kaget. Mau ngobrolin sesuatu?, tanyanya. Ah, enggak, pingin
nemeni mbak Dewi aja, jawabku. Ah kamu, ada-ada aja Serius mbak
Makasih Restorannya gimana mbak? Sukses? Lumayanlah, sekarang bisa waralaba.
Banyak karyawannya, urusan kerjaan semuanya tak serahin ke general managernya. Mbak
sewaktu-waktu saja ke sana, katanya. Gimana kuliahmu? Ya, begitulah mbak, lancar saja,
jawabku. Aku memberanikan diri memegang pundaknya untuk memijat.
Saya pijetin ya mbak, sepertinya mbak capek. Makasih, nggak usah ah Nggak papa koq
mbak, cuma dipijit aja, emangnya mau yang lain? Ia tersenyum, Ya udah, pijitin saja Aku
memijiti pundaknya, punggungnya, dengan pijatan yang halus, sesekali aku meraba ke bahunya.
Ia memakai tshirt ketat. Sehingga aku bisa melihat lekukan tubuh dan juga tali bh-nya.
Dadanya mbak Dewi besar juga. Tercium bau harum parfumnya. Kamu sudah punya pacar
Wan?, tanya mbak Dewi. Nggak punya mbak Koq bisa nggak punya, emang nggak ada yang
tertarik ama kamu? Saya aja yang nggak tertarik ama mereka Lha koq aneh? Denger dari
mama kamu katanya kamu itu sering dikirimi surat cinta

Iya, waktu SMA. Kalau sekarang aku menemukan cinta tapi sulit mengatakannya Masa?
Iya mbak, orangnya cantik, tapi sudah janda, aku mencoba memancing. Siapa? Mbak
Dewi. Ia ketawa, Ada-ada saja kamu ini. Aku serius mbak, nggak bohong, pernah mbak tahu
aku bohong?, Ia diam. Semenjak aku bertemu mbak Dewi, jantungku berdetak kencang. Aku
tak tahu apa itu.
Sebab aku tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Semenjak itu pula aku menyimpan perasaanku,
dan merasa nyaman ketika berada di samping mbak Dewi. Aku tak tahu apakah itu cinta tapi,
kian hari dadaku makin sesak. Sesak hingga aku tak bisa berpikir lagi mbak, rasanya sakit sekali
ketika aku harus membohongi diri kalau aku cinta ama mbak, kataku.
Wan, aku ini bibimu, katanya. Aku tahu, tapi perasaanku tak pernah berbohong mbak, aku
mau jujur kalau aku cinta ama mbak, kataku sambil memeluknya dari belakang. Lama kami
terdiam. Mungkin hubungan yang kami rasa sekarang mulai canggung. Mbak Dewi mencoba
melepaskan pelukanku. Maaf wan, mbak perlu berpikir, kata mbak Dewi beranjak.
Aku pun ditinggal sendirian di ruangan itu, tv masih menyala. Cukup lama aku ada di ruangan
tengah, hingga tengah malam kira-kira. Aku pun mematikan tv dan menuju kamarku. Sayupsayup aku terdengar suara isak tangis di kamar mbak Dewi. Aku pun mencoba menguping.
Apa yang harus aku lakukan?.Apa Aku menunduk, mungkin mbak Dewi kaget setelah
pengakuanku tadi. Aku pun masuk kamarku dan tertidur. Malam itu aku bermimpi basah dengan
mbak Dewi. Aku bermimpi bercinta dengannya, dan paginya aku dapati celana dalamku basah.
Wah, mimpi yang indah. Paginya, mbak Dewi selesai menyiapkan sarapan.
Anak-anaknya sarapan. Aku baru keluar dari kamar mandi. Melihat mereka dari kejauhan. Mbak
Dewi tampak mencoba untuk menghindari pandanganku. Kami benar-benar canggung pagi itu.
Hari ini nggak ada kuliah. Aku bisa habiskan waktu seharian di rumah. Setelah ganti baju aku
keluar kamar. Tampak mbak Dewi melihat-lihat isi kulkas. Waduh, wan, bisa minta tolong
bantu mbak?, tanyanya.
Apa mbak? Mbak mau belanja, bisa bantu mbak belanja? Sepertinya isi kulkas udah mau
habis,katanya. OK Untuk yang tadi malam, tolong jangan diungkit-ungkit lagi, aku maafin
kamu tapi jangan dibicarakan di depan anak-anak, katanya. Aku mengangguk.
Kami naik mobil mengantarkan anak-anak mbak Dewi sekolah. Lalu kami pergi belanja.
Lumayan banyak belanjaan kami. Dan aku menggandeng tangan mbak Dewi. Kami mirip
sepasang suami istri, mbak Dewi rasanya nggak menolak ketika tangannya aku
gandeng.Mungkin karena barang bawaannya banyak.
Di mobil pun kami diam. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun.
Namun setiap kali aku bilang ke mbak Dewi bahwa perasaanku serius. Hari-hari berlalu. Aku
terus bilang ke mbak Dewi bahwa aku cinta dia. Dan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Aku
membelikan sebuah gaun. Aku memang menyembunyikannya.
Gaun ini sangat mahal, hampir dua bulan uang sakuku habis. Terpaksa nanti aku minta ortu
kalau lagi butuh buat kuliah. Saat itu anak-anak mbak Dewi sedang sekolah. Mbak Dewi
merenung di sofa. Aku lalu datang kepadanya. Dan memberikan sebuah kotak hadiah. Apa

ini?, tanyanya. Kado, mbak Dewikan ulang tahun hari ini, Ia tertawa. Tampak senyumnya
indah hari itu.
Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air matanya. Ia buka kadonya dan mengambil
isinya. Aku memberinya sebuah gaun berwarna hitam yang mewan. Indah sekali, berapa
harganya?, tanyanya. Ah nggak usah dipikirkan mbak, kataku sambil tersenyum. Ini
kulakukan sebagai pembuktian cintaku pada mbak Sebentar ya, katanya. Ia buru-buru masuk
kamar sambil membawa gaunnya.
Tak perlu lama, ia sudah keluar dengan memakai baju itu. Ia benar-benar cantik. Bagaimana
wan?, tanyanya. Cantik mbak, Superb!!, kataku sambil mengacungkan jempol. Ia tiba-tiba
berlari dan memelukku. Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya. Terima kasih Aku
cinta kamu mbak, kataku. Mbak Dewi menatapku.
Aku tahu Aku memajukan bibirku, dan dalam sekejap bibirku sudah bersentuhan dengan
bibirnya. Inilah first kiss kita. Aku menciumi bibirnya, melumatnya, dan menghisap ludahnya.
Lidahku bermain di dalam mulutnya, kami berpanggutan lama sekali. Mbak Dewi mengangkat
paha kirinya ke pinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. Ia jatuh ke sofa, aku lalu
mengikutinya.
Aku juga cinta kamu wan, dan aku bingung, katanya. Aku juga bingung mbak Kami
berciuman lagi. Mbak Dewi berusaha melepas bajuku, dan tanpa sadar, aku sudah hanya
bercelana dalam saja. Penisku yang menegang menyembul keluar dari CD. Aku membuka
resleting bajunya, kuturunkan gaunnya, saat itulah aku mendapati dua buah bukit yang ranum.
Dadanya benar-benar besar. Kuciumi putingnya, kulumat, kukunyah, kujilati. Aku lalu
menurunkan terus hingga ke bawah. Ha? Nggak ada CD? Jadi tadi mbak Dewi ke kamar ganti
baju sambil melepas CD-nya. Nggak perlu heran Wan, mbak juga ingin ini koq, mungkin inilah
saat yang tepat, katanya. Aku lalu benar-benar menciumi kewanitaannya. Kulumat, kujilat,
kuhisap. Aku baru pertama kali melakukannya. Rasanya aneh, tapi aku suka. Aku cinta mbak
Dewi.
Mbak Dewi meremas rambutku, menjambakku. Ia menggelinjang. Kuciumi pahanya, betisnya,
lalu ke jempol kakinya. Kuemut jempol kakinya. Ia terangsang sekali. Jempol kaki adalah bagian
paling sensitif bagi wanita. Tidak wan, jangan.AAAHH, mbak Dewi memiawik. Kenapa
mbak? kataku. Tangannya mencengkram lenganku. Vaginanya basah sekali. Ia memejamkan
mata, tampak ia menikmatinya. Aku keluar wan Ia bangkit lalu menurunkan CD-ku.
Aku duduk di sofa sambil memperhatikan apa yang dilakukannya. Gantian sekarang, katanya
sambil tersenyum. Ia memegang penisku, diremas-remas dan dipijat-pijatnya. Ohaku baru saja
merasakan penisku dipijat wanita. Tangan mbak Dewi yang lembut, hangat lalu mengocok
penisku. Penisku makin lama makin panjang dan besar.
Mbak Dewi menjulurkan lidahnya. Dia jilati bagian pangkalnya, ujungnya, lalu ia masukkan
ujung penisku ke dalam mulutnya. Ia hisap, ia basahi dengan ludahnya. Ohhsensasinya luar
biasa. Kalau mau keluar, keluar aja nggak apa-apa wan, kata mbak Dewi. Nggak mbak, aku
ingin keluar di situ aja?, kataku sambil memegang liang kewanitaannya. Ia mengerti, lalu aku
didorongnya.

Aku berbaring, dan ia ada di atasku. Pahanya membuka, dan ia arahkan penisku masuk ke liang
itu. Agak seret, mungkin karena memang ia tak pernah bercinta selain dengan suaminya. Masuk,
sedikit demi sedikit dan bless.Masuk semuanya. Ia bertumpu dengan sofa, lalu ia gerakkan
atas bawah. Ohh.wanenak wan, katanya.
OhhhmbakMbak Dewiahhh, kataku. Dadanya naik turun. Montok sekali, aku pun
meremas-remas dadanya. Lama sekali ruangan ini dipenuhi suara desahan kami dan suara dua
daging beradu. Plokplok..plok..cplok..!! Waanmbak keluar lagiAAAHHHH Mbak
Dewi ambruk di atasku. Dadanya menyentuh dadanku, aku memeluknya erat.
Vaginanya benar-benar menjepitku kencang sekali. Perlu sedikit waktu untuk ia bisa bangkit.
Lalu ia berbaring di sofa. Masukin wan, puaskan dirimu, semprotkan cairanmu ke dalam
rahimku. Mbak rela punya anak darimu wan, katanya. Aku tak menyia-nyiakannya. Aku pun
memasukkannya. Kudorong maju mundur, posisi normal ini membuatku makin keenakan.
Aku menindih mbak Dewi, kupeluk ia, dan aku terus menggoyang pinggulku. Rasanya udah
sampai di ujung. Aku mau meledak. AAHHHH. Oh wanwanmbak keluar lagi, mbak
Dewi mencengkram punggungku. Dan aku menembakkan spermaku ke rahimnya, banyak sekali,
sperma perjaka.
Vaginanya mbak Dewi mencengkramku erat sekali, aku keenakkan. Kami kelelahan dan tertidur
di atas sofa, Aku memeluk mbak Dewi. Siang hari aku terbangun oleh suara HP. Mbak Dewi
masih di pelukanku. Mbak Dewi dan aku terbangun. Kami tertawa melihat kejadian lucu ini.
Waktu jamnya menjemput anak-anak mbak Dewi sepertinya.
Mbak Dewi menyentuh penisku. Ini luar biasa, mbak Dewi sampe keluar berkali-kali, Wan,
kamu mau jadi suami mbak? eh?, aku kaget. Sebenarnya, aku dan ibumu itu bukan saudara
kandung. Tapi saudara tiri. Panjang ceritanya. Kalau kamu mau, aku rela jadi istrimu, asal kau
juga mencintai anak-anakku, dan menjadikan mereka juga sebagai anakmu, katanya.
Aku lalu memeluknya, aku bersedia mbak. Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya
dengan mbak Dewi, aku mulai mencoba berbagai gaya. Mbak Dewi sedikit rakus setelah ia
menemukan partner sex baru. Ia suka sekali mengoral punyaku, mungkin karena punyaku terlalu
tangguh untuk liang kewanitaannya. hehehetapi itulah cintaku, aku cinta dia dan dia cinta
kepadaku.
Kami akhirnya hidup bahagia, dan aku punya dua anak darinya. Sampai kini pun ia masih seperti
dulu, tidak berubah, tetap cantik. END baca cerita sex dewasa bergambar IGO lainnya hanya
di Cerita Dewasa IGO -Cerita Dewasa Bergambar Foto Cewek IGO Sexycerita dewasa,cerita janda,cerita tante,cerita hot,cerita mesum,cerita dewasa terbaru,cerita
dewasa bergambar,cerita dewasa 2016,cerita bokep,cerita dewasa janda,cerita dewasa
tante,cerita janda gatel,cerita janda gersang,cerita ngentot,cerita panas,cerita sange,cerita
seks,cerita sex,cerita tante girang,cerita tante kesepian

Anda mungkin juga menyukai