Anda di halaman 1dari 15

Nutrien (zat gizi) adalah komponen kimia dalam makanan yang digunakan oleh

tubuh sebagai sumber energi & membantu pertumbuhan, perbaikan, & perawatan
sel-sel tubuh. Terdapat enam kelas zat gizi :
- protein

- karbohidrat
- lemak
- vitamin

- mineral
- air

makronutrien

mikronutrien

Pertumbuhan, perkembangan & kesehatan yang optimal bergantung pada nutrisi


yang baik serta jumlah & kualitas nutrien yang memadai bagi sel. Makromolekul
makanan yang tidak larut harus dicerna agar menjadi subunit yang larut & dapat
diserap.
Komponen utama makanan (makronutrien) adalah karbohidrat, protein & lemak.
Mikronutrien esensial adalah vitamin & mineral. Air juga merupakan bagian
penting dari makanan.
Diet yang seimbang mengandung semua jenis nutrien dalam jumlah yang cukup
untuk mempertahankan kesehatan. Diet yang seimbang harus mengikuti aturan
berikut ini :
- makan berbagai jenis makanan.
- sebagian besar makanan yang dimakan adalah karbohidrat, misalnya pasta, nasi
& kentang.
- makan 4 6 porsi buah-buahan atau sayuran setiap harinya.
- makan kacang, produk susu, & daging tanpa lemak dalam jumlah sedang.
- gunakan lemak, gula, & garam seminimal mungkin.
- alkohol diminum dalam jumlah yang sedikit.
Sebagian besar molekul yang mendapat perhatian dalam fisiologi manusia
memiliki 3 unsur pokok : karbon (C), hidrogen (H), & oksigen (O). Molekul2 yang
mengandung karbon dikenal sebagai molekul organik, karena pada awal mulanya
molekul2 ini dianggap hanya ada / bisa didapatkan dari tumbuh-tumbuhan &

hewan saja.Kata organik berarti didapat dari makhluk hidup tetapi sekarang
beribu-ribu senyawa organik seperti obat-obatan & plastik dibuat secara artifisial
di laboratorium.
Molekul2 organik yang berhubungan dengan organisme hidup dinamakan juga
biomolekul.
Terdapat 4 jenis biomolekul : karbohidrat, lipid, protein & nukleotida. 3 jenis yang
pertama digunakan oleh tubuh untuk energi & sebagai penyusun komponen2
seluler. Sedangkan nukleotida meliputi DNA & RNA ; komponen struktural materi
genetik. Senyawa yang membawa energi seperti ATP, atau meregulasi
metabolisme seperti cAMP juga merupakan nukleotida.

KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah sumber energi utama dalam sebagian besar makanan
manusia. Monosakarida, misalnya glukosa, fruktosa & galaktosa biasanya tidak
dikonsumsi dalam jumlah besar walaupun ketiganya terdapat di buah-buahan.
Sumber utama karbohidrat dalam makanan adalah zat pati dari sumber
tumbuhan, ditambah glikogen dari hati & otot hewan.
Karbohidrat hanya mengandung karbon, hidrogen & oksigen. Dinamakan
karbohidrat karena rasio hidrogen terhadap oksigen adalah 2:1, yang sama
dengan rasio pada air. Semua karbohidrat mengandung gugus fungsional
hidroksil OH yang termasuk kelompok alkohol. Senyawa karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang mengandung unsur2
karbon (C), hidrogen (H), & oksigen (O) dengan rumus empiris total (CH 2O)n.
Karbohidrat dalam tubuh manusia & hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, & sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan ukuran & kelarutannya :
sakarida satu unit gula & larut dalam air. Merupakan unit pembangun karbohidrat lainnya.
arida dua unit gula & larut dalam air.
akarida banyak unit gula & tidak larut dalam air.
Karbohidrat adalah suatu polimer yang tersusun atas monomer2. Berdasarkan
monomer yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
monosakarida, oligosakarida, & polisakarida.
1. Monosakarida : karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat lain. Bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah atom C

yang dimiliki & sebagai aldosa atau ketosa. Monosakarida yang terpenting
adalah glukosa, galaktosa & fruktosa. Contoh lainnya tercantum pada tabel.
Monosakarid
a
Triosa
Tetrosa
Pentosa
Heksosa

Rumus molekul

Aldosa

Ketosa

C3H6O3
C4H8O4
C5H10O5
C6H12O6

Gliserosa
Eritrosa
Ribosa
Glukosa

Dihidroksi aseton
Eritrulosa
Ribulosa
Fruktosa

Monosakarida mengandung banyak gugus fungsional hidroksil (-OH). Gugus


hidroksil dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, membuat monosakarida
larut dalam air. Adanya gugus OH pada atom karbon dalam molekul juga
dianggap memberikan rasa manis pada gula.
Monosakarida terdapat dalam bentuk rantai terbuka & bentuk cincin. Kedua
bentuk ini dengan mudah saling bertukar bentuk. Di dalam larutan bentuk rantai
terbuka menutup & membentuk struktur cincin yang lebih stabil. Lht gbr.
Tiga monosakarida yang sering terdapat dalam makanan adalah glukosa (gula
darah / dekstrosa), fruktosa (gula buah), & galaktosa. Ketiganya memiliki rumus
molekul C6H12O6 & disebut juga heksosa karena memiliki enam atom karbon.
Monosakarida dengan 5 atom karbon disebut pentosa, contohnya ribosa &
deoksiribosa. Rumus molekulnya C5H10O5. Lht jg tabel.
Fruktosa, galaktosa, & glukosa merupakan isomer (memiliki rumus molekul yang
sama tetapi rumus strukturnya berbeda). Jadi ketiganya memiliki sifat kimiawi
yang berbeda.

Gambar 4.2 Isomer monosakarida.

Glukosa mengandung gugus fungsional aldehida (gambar bawah) & disebut


aldosa.

Fruktosa memiliki gugus fungsional keton (gambar bawah) & disebut ketosa.

Semua monosakarida merupakan gula pereduksi karena mudah bereaksi dengan


reagen seperti larutan Benedict & Fehling. Monosakarida akan mereduksi larutan
reagen yang berwarna biru menjadi merah bata.
Glukosa digunakan oleh sel tubuh sebagai sumber energi. Nilai normal glukosa
darah adalah 3,5 5,5 mmol/L. Saat ini, paramedis dapat menguji glukosa dalam
urin menggunakan reagen urinalisis berbentuk strip yang akan berubah warna
berdasarkan konsentrasi glukosa, misalnya Clinistix atau Labstix.
Tes darah dapat memberikan pengukuran glukosa darah secara langsung.
Sampel darah didapat dengan menusuk ujung jari & meneteskan darah pada strip
reagen & memasukkannya ke glukometer, misalnya Glukotrend yang
menampilkan hasil pengukuran secara digital.
2. Oligosakarida : karbohidrat yang tersusun dari dua sampai sepuluh satuan
monosakarida. Oligosakarida yang umum adalahdisakarida, yang terdiri atas dua
satuan monosakarida & dapat dihidrolisis menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting dalam makanan adalah sukrosa (gula meja / gula tebu),
laktosa (gula susu), & maltosa (gula malt). Laktosa & maltosa merupakan gula
pereduksi, tetapi sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
Disakarida terbentuk bila dua monosakarida bergabung dengan melepas satu
molekul air dalam reaksi kondensasi. Ikatan kovalen yang menggabungkan dua
unit monosakarida disebut ikatan glikosidik. Ikatan C-O-C- ini merupakan gugus
fungsional eter.

Gambar 4.5 Sintesis disakarida.

Disakarida di usus harus dicerna menjadi monosakarida sebelum diabsorpsi. Hal


ini terjadi melalui proses hidrolisis (hidro = air, lisis = pemecahan). Hidrolisis
merupakan kebalikan dari kondensasi & melibatkan penambahan air, biasanya
dibantu enzim sebagai katalis.
3. Polisakarida : karbohidrat yang tersusun lebih dari 10 satuan monosakarida &
dapat berantai lurus / bercabang. Polisakarida adalah rantai panjang molekul2
gula. Struktur seperti ini disebut polimer / makromolekul. Polisakarida dapat
mengandung hingga 26.000 molekul glukosa & biasanya tidak larut air karena
ukurannya yang besar. Polisakarida dapat dihidrolisis oleh asam / enzim tertentu
yang kerjanya spesifik. 3 polisakarida yang penting adalah selulosa, glikogen &
pati (amilum).

a. Selulosa (serat).
Selulosa terdapat dalam semua tumbuhan sebagai bagian dari dinding selnya.
Selulosa terdiri dari rantai lurus molekul glukosa yang panjang & tidak dapat
dicerna karena manusia tidak memiliki enzim selulase. Selulosa bersifat
higroskopik, yaitu menyerap air sehingga membuat tinja lebih bermassa & lebih
lunak untuk dikeluarkan.

Serat yang berlebihan dapat menyebabkan flatulensi (buang gas) karena


fermentasi selulosa & makanan yang tidak tercerna oleh bakteri di usus besar
menghasilkan gas seperti metana & hidrogen sulfida yang menyebabkan bau.
Diet tinggi serat dapat mencegah kanker usus besar.
b. Glikogen
Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Glikogen dapat ditemukan di
hati & otot rangka, & terbentuk dari banyak molekul glukosa yang saling
bertautan dalam rantai2 bercabang.
Susunan yang bercabang ini memungkinkan hidrolisis glikogen secara cepat.
Sekitar sepertiga cadangan glikogen tubuh terdapat pada hati & dua pertiga pada
otot rangka. Di sel hati (hepatosit) glukosa diubah menjadi glikogen dengan
adanya insulin, proses ini disebut glikogenesis.
Proses sebaliknya (glikogen menjadi glukosa) disebut glikogenolisis.
Dalam tubuh terdapat cadangan karbohidrat yang cukup berupa glikogen untuk
persediaan energi satu hari, & glukosa untuk kebutuhan energi selama satu jam.
Glikogen yang disimpan dalam otot rangka juga dapat diubah menjadi glukosa
oleh enzim fosforilase otot. Glukosa yang dihasilkan di otot dengan cara ini
hanya digunakan untuk energi kontraksi otot. Jika cadangan glikogen penuh
maka glukosa dapat diubah menjadi lemak & disimpan di jaringan adiposa.
c. Pati (amilum)
Tumbuhan menyimpan kelebihan glukosa sebagai pati ratusan atau ribuan
molekul glukosa yang saling bertautan membentuk rantai yang panjang & lurus
(amilosa) atau bercabang (amilopektin).

Pati & glikogen merupakan zat cadangan yang baik karena tidak terlalu larut
dalam air.
Tes untuk pati adalah dengan pemberian iodin, dimana larutan coklat iodin akan
berubah menjadi biru kehitaman jika ada pati.
Pencernaan pati dimulai dari mulut. Amilase saliva pada ludah akan memecah
pati menjadi dekstrin & maltosa. Semakin lama makanan dikunyah, enzim akan

bekerja lebih efektif. Sebagian besar pencernaan karbohidrat dilakukan di usus


halus. Pankreas akan mensekresi amilase pankreas ke duodenum & akan
menghidrolisis setiap pati yang ada menjadi maltosa. Kemudian pencernaan akan
diselesaikan oleh enzim pada sel-sel permukaan (brush border). Semua gula
diabsorpsi ke dalam kapiler darah usus halus & ditranspor ke hati melalui sistem
porta hepatika.
Monosakarida & disakarida memiliki rasa manis, sehingga sering disebut gula.
Rasa manis dari gula disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan
monosakarida & disakarida, kecuali sukrosa, adalah gula pereduksi. Sifat
mereduksi disebabkan oleh adanya gugus aldehida / keton bebas dalam
molekulnya. Larutan gula bereaksi positif dengan pereaksi Fehling,
pereaksi Tollens,
maupun
pereaksi Benedict.
Sebaliknya,
kebanyakan
polisakarida adalah gula nonpereduksi.
Karbohidrat olahan umumnya dominan gula & tepung, tetapi miskin zat-zat
penting lainnya terutama vitamin, mineral, enzim, & serat. Karbohidrat olahan
dapat menyebabkan kegemukan karena sebagian besar tidak bisa diserap,
sehingga menumpuk di dalam tubuh serta disimpan sebagai glikogen & lemak
tubuh.
Sebaliknya, karbohidrat alami atau yang tidak terlalu banyak diproses seperti
buah-buahan, sayur-sayuran, & biji-bijian alami (wholegrains) tidak menyebabkan
kegemukan karena kaya akan serat, vitamin, mineral, & enzim. Serat
menyebabkan perut cepat kenyang meskipun hanya dimakan sedikit. Serat pun
mengikat & sekaligus membuang lemak & kolesterol jahat di saluran usus.
Sebaliknya, enzim, vitamin & mineral sangat penting dalam proses metabolisme
karbohidrat.
Karbohidrat merupakan jenis biomolekul yang paling berlimpah.
Monosakarida merupakan penyusun karbohidrat kompleks & memiliki 5 karbon
(ribosa) atau 6 karbon (glukosa/dekstrosa, fruktosa, & galaktosa). Suatu molekul
besar yang tersusun atas unit2 yang berulang dinamakan polimer. Dengan
demikian seluruh karbohidrat kompleks merupakan polimer glukosa. Karena
polimer2 ini hanya memiliki 1 jenis molekul (glukosa), perbedaan dalam
polisakarida2 didapatkan dari cara bagaimana molekul2 glukosa tersebut
terhubung.
Seluruh sel hidup menyimpan glukosa untuk energi dalam bentuk suatu
polisakarida, & sel-sel tertentu juga menghasilkan polisakarida untuk

kepentingan struktural. Sel-sel hewan membuat suatu simpanan polisakarida


yang dinamakan glikogen, dijumpai dalam seluruh jaringan tubuh. Tumbuhan
membuat 2 jenis polisakarida : pati sebagai molekul penyimpanan yang dapat
dicerna manusia, & selulosa sebagai molekul struktural yang tidak dapat dicerna
manusia.

Gambar 2-13. Karbohidrat.

Gula sederhana seperti glukosa merupakan nutrien utama dari sel.


Pemecahannya menyediakan sumber energi seluler & bahan baku untuk
mensintesis unsur pokok sel yang lain. Polisakarida merupakan bentuk simpanan
dari gula & membentuk komponen struktural sel. Glukosa (C 6H12O6) sangat
penting di dalam sel karena ia merupakan sumber utama energi seluler.
Monosakarida dapat saling berikatan melalui reaksi dehidrasi dimana H 2O
dihilangkan & gula2 dihubungkan oleh ikatan glikosidik. ( gambar bawah).

Gambar 2.3. Pembentukan ikatan glikosidik.


2 gula sederhana dihubungkan melalui suatu reaksi dehidrasi (reaksi dimana air
dihilangkan). Pada contoh yang diperlihatkan, 2 molekul glukosa dalam
konfigurasi dihubungkan melalui suatu ikatan antara karbon 1 & 4, sehingga
dinamakan ikatan glikosidik (1 4).
Jika hanya sedikit gula yang saling berikatan, polimer yang dihasilkan dinamakan
oligosakarida. Jika sejumlah besar (ratusan / ribuan) gula yang terlibat, polimer
yang dihasilkan merupakan makromolekul yang dinamakan polisakarida.
Gula dengan 5 karbon / lebih dapat melingkar membentuk cincin, yang ada dalam
2 bentuk alternatif ( & ) tergantung pada konfigurasi karbon 1. Dua polisakarida
umum (glikogen & pati) merupakan bentuk simpanan karbohidrat pada sel hewan
(untuk glikogen) & sel tumbuhan (untuk pati). Struktur glikogen & pati pada
dasarnya mirip, dengan fungsi menyimpan glukosa.

Sebaliknya selulosa memiliki fungsi yang cukup berbeda, sebagai komponen


struktural utama dari dinding sel tumbuhan. Namun ternyata selulosa juga secara
keseluruhan terdiri dari molekul glukosa.
Glikogen, zat tepung (= pati) & selulosa semuanya secara keseluruhan terdiri dari
residu glukosa yang dihubungkan melalui ikatan glikosidik (1 4) pada
glikogen & zat tepung, tapi melalui ikatan (1 4) pada selulosa. Glikogen & satu
bentuk dari zat tepung (amilopektin) juga sesekali mengandung ikatan (1 6)

yang bertindak sebagai titik percabangan dengan menghubungkan dua rantai


(1 4) yang terpisah.

Selain peranan mereka dalam penyimpanan energi & struktur sel, oligosakarida &
polisakarida penting dalam berbagai proses pengiriman sinyal sel. Sebagai
contoh : oligosakarida seringkali terhubung dengan protein, & mereka bertindak
sebagai pemberi tanda bagi protein sasaran untuk diangkut ke permukaan sel /
digabungkan ke dalam organel2 subseluler yang berbeda. Oligosakarida &
polisakarida juga bertindak sebagai pemberi tanda pada permukaan sel, berperan
penting dalam pengenalan sel & interaksi antara sel dalam jaringan organisme
multiseluler.
Karbohidrat
Selain diperoleh secara langsung dari makanan / dihasilkan melalui fotosintesis,
glukosa dapat disintesis dari molekul organik lain. Pada sel-sel hewan, sintesis
glukosa (glukoneogenesis) biasanya dimulai dengan laktat (dihasilkan melalui

glikolisis anaerob), asam amino (didapat dari pemecahan protein), atau gliserol
(dihasilkan melalui pemecahan lipid). Tumbuh-tumbuhan (tetapi tidak pada
hewan) juga dapat mensintesis glukosa dari asam lemak. Baik pada sel-sel hewan
maupun sel-sel tumbuhan, gula-gula sederhana dipolimerisasi & disimpan
sebagai polisakarida.
Glukoneogenesis meliputi konversi piruvat menjadi glukosa pada dasarnya
kebalikan dari glikolisis. Konversi glikolitik glukosa menjadi piruvat merupakan
suatu jalur penghasil energi, menghasilkan molekul ATP & NADH.
Secara keseluruhan, pembentukan glukosa dari 2 molekul piruvat memerlukan 4
molekul ATP, 2 GTP & 2 NADH. Pada sel tumbuhan, glukosa disimpan dalam
bentuk polisakarida yaitu pati. Sedangkan pada sel hewan, glukosa juga disimpan
dalam bentuk polisakarida yaitu glikogen. Sintesis polisakarida, seperti halnya
semua makromolekul lainnya, merupakan suatu reaksi yang memerlukan energi.

Keterangan gambar halaman berikutnya :


Glukosa 1 fosfat bereaksi dengan UTP (uridin trifosfat) menghasilkan UDPglukosa & pirofosfat yang dihidrolisis menjadi fosfat dengan pelepasan energi
bebas tambahan. (lihat gambar). UDP-glukosa merupakan suatu senyawa antara
aktif yang kemudian mendonasikan residu glukosanya kepada rantai polisakarida
yang sedang bertumbuh. Energi kimiawi dalam bentuk ATP & UTP mendorong
sintesis polisakarida dari gula2 sederhana.

Gambar 2.40 Sintesis polisakarida.


Glukosa mula-mula dikonversi menjadi suatu bentuk aktif yakni UDP- glukosa,
dengan bayaran ATP & UTP masing2 satu molekul. Residu glukosa kemudian
dapat ditransfer dari UDP- glukosa ke suatu rantai polisakarida yang sedang
bertumbuh.
http://biomolekul.blogspot.co.id/2011/07/biomolekul.html

Biomolekul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Struktur myoglobin

Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme hidup dan


bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang sebagai
turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai kerangka dasar yang
tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen. Kerangka dasar hidrokarbon bersifat
sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda karbon-karbon menggunakan
pasangan elektron bersama-sama secara merata. Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung
dua atau lebih jenis gugus fungsi yang berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi
mempunyai sifat dan reaksi kimia sendiri-sendiri.

Bentuk senyawa biomolekul[sunting | sunting sumber]


Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam
nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat umum
memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya disebut makromolekul.
Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih dari 1 juta; berat molekul berbagai
jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa miliar, karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat
molekul sampai jutaan. Molekul lipid jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid
umumnya terbentuk dari ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang
berfungsi seperti sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan polimer monosakarida, asam
nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer lipid ada bermacam-macam, bergantung
pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak, kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.

Fungsi biomolekul[sunting | sunting sumber]

Biomolekul mempunyai fungsi tertentu dalam sel, misalnya:

protein sebagai enzim, alat transpor, antibodi, hormon dan pembentuk membran;

karbohidrat sebagai sumber energi, komponen pembentuk membran dan dinding sel;

lipid sebagai sumber energi, hormon, dan pembentuk sel;

asam nukleat sebagai faktor genetika, koenzim, pembawa energi, dan pengatur biosintesis
protein.

Anda mungkin juga menyukai