Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Cedera Kepala Berat
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Cedera Kepala Berat
penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan
asidosis metabolik. Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output.
Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas
atypical-myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan
otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia,
fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia. Akibat adanya perdarahan otak akan
mempengaruhi
tekanan
vaskuler,
dimana
penurunan
tekanan
vaskuler
TIK - oedem
- hematom
Respon biologi
Hypoxemia
Kelainan metabolisme
Kontusio
Laserasi
arif-paskal.blogspot.com
Gangguan autoregulasi
rangsangan simpatis
Stress
tahanan vaskuler
katekolamin
Sistemik & TD
O2 ggan metabolisme
tek. Pemb.darah
Pulmonal
Asam laktat
tek. Hidrostatik
Oedem otak
Cerebral
Difusi O2 terhambat
2. Subdural Hematoma
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut
dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena
yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit.
Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat
terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan.
Tanda-tanda dan gejalanya adalah :
Nyeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan
udem pupil.
Perdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak karena
pecahnya pembuluh darah arteri; kapiler; vena. Tanda dan gejalanya : Nyeri
kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegia kontra
lateral, dilatasi pupil, perubahan tanda-tanda vital
3. Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah
dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.
Tanda dan gejala :
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan
kaku kuduk.
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemetiksaan tengkorak dengan sinar X dapat mengidentifikasi lokasi fraktur
atau hematom.
2. CT scan atau MRI dapat dengan cermat menentukan letak dan luas cedera.
H. Penatalaksanaan :
1. Medis
a. Bedrest total
b. Pemberian obat-obatan
c. Observasi tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran.
d. Konkusio biasanya diterapi dengan observasi dan tirah baring.
e. Kraniotomi.
f. Ventrikulustomi.
g. Kranioplasti.
h. Oksigenasi.
i. Pengobatan
Antikonvulsan,
Diuretik,
Analgetik,
Barbiturat,
Kortikosteroid.
arif-paskal.blogspot.com
2. Perawatan
a. Memaksimalkan perfusi/fungsi otak
b. Mencegah komplikasi
c. Pengaturan fungsi secara optimal/mengembalikan ke fungsi normal.
d. Mendukung proses pemulihan koping klien/keluarga
e. Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, rencana
pengobatan, dan rehabilitasi.
I. Diagnosa Keperawatan Yang Bisa Muncul
a. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d penghentian aliran darah (hemoragi,
hematoma); edema cerebral; penurunan TD sistemik/hipoksia (hipovolemia,
disritmia jantung)
b. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan akumulasi sekret pada
jalan napas.
c. Hypertermi b.d penekanan pada hypothalamus.
d. Pola napas tidak efektif b.d kerusakan neurovaskuler (cedera pada pusat
pernapasan
otak).
Kerusakan
persepsi
atau
kognitif.
Obstruksi
trakeobronkhial.
e. Perubahan persepsi sensori b. d perubahan transmisi dan/atau integrasi
(trauma atau defisit neurologis).
arif-paskal.blogspot.com
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Tn. E dengan Kasus Cedera Kepala Berat
Di Ruangan ICU RSUD Undata Palu
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk
Jam masuk
Ruang
: 27 November 2012
: Pkl. 00.15 Wita
: ICU
No. Register
: 519169
Diagnosa Medis
: Cedera Kepala Berat
Tanggal Pengkajian
: 30 November 2012
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama
: Tn. E
Umur
: 23 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMK
Pekerjaan
: Buruh bangunan
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Alamat
: Desa Lalombi
b. Identitas Penanggung
Nama
: Tn. B
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Suku
: Bugis
Alamat
: Desa Lalombi
Hubungan Dengan Klien : Anak
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat pengkajian :
Cedera Kepala Berat
arif-paskal.blogspot.com
Keterangan :
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
Sebelum Sakit
Tidak bisa dikaji
Setelah Sakit
Tidak bisa dikaji
Baik
arif-paskal.blogspot.com
Frekuensi makan
Porsi makan
Pantangan makanan
- Pola Minum :
Jumlah cairan/hari
3.
Pola Istirahat/Tidur :
Siang
Malam
Gangguan tidur
4.
Pola Kebersihan diri :
Mandi
Sikat gigi
Cuci rambut
Kebersihan kuku
5.
Pola Eliminasi :
- BAB :
Frekuensi
Warna
Konsistensi
- BAK :
Frekuensi
Warna
Jumlah urine
6.
Pola Aktivitas
7.
8.
9.
10.
Pola Koping-Toleransi
Stress
5. Pemeriksaan Fisik
BB Sebelum Sakit
Kesadaran
Tanda-tanda vital
3 x sehari
1-2 porsi habis
Tidak ada
melalui NGT,
3 x sehari/tiap shift
7-8 gelas/hari
Jarang
Di atas Pkl.22.00
Tidak ada
Bedrest total
2 x sehari
Rajin/tiap mandi
Pakai shampoo
Baik
Dimandikan di
tempat tidur setiap
pagi
2-3 x sehari
Coklat
Lunak
Terpasang pampers
dan kateter tetap,
Produksi urine ratarata : 500 cc/hari,
warna kuning muda.
4-5 x sehari
Kuning
Klien tidak suka
berolahraga, hanya
bekerja di kebun
Tidak dapat
melakukan ibadah
Inspeksi
Palpasi
b. Telinga
Inspeksi
Palpasi
c. Mata
Inspeksi
Palpasi
d. Hidung
Inspeksi
Palpasi
e. Mulut
Inspeksi
f. Leher
Inspeksi
Palpasi
g. Dada
Jantung
Inspeksi
Auskultasi
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
h. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
i. Genitalia
Inspeksi
: Terpasang kateter dan pampers
j. Ekstremitas Atas
Inspeksi
: Terpasang manset, tampak luka-luka lecet pada kedua
tangan, gerakan motorik tidak terkoordinasi
Palpasi
: teraba panas, berkeringat, nadi radialis teraba
k. Ekstremitas Bawah
Inspeksi
: Teampak luka lecet pada kedua kaki
Palpasi
: teraba panas, berkeringat, gerakan motorik 4.
l. Kulit
Inspeksi
: warna sawo matang, berkeringat, memerah
Palpasi
: teraba panas, turgor baik, S : 38,9C
arif-paskal.blogspot.com
6. Data Penunjang
Tanggal pemeriksaan : 26 November 2012
a. Laboratorium :
-
Jenis Pemeriksaan
WBC
HGB
Grand
Mid
Lim %
Gra %
Hasil Pemeriksaan
H 29,4
H 12,9
H 25,5
H 1,6
L 8,0
H 86,7
Nilai Rujukan/Normal
3,5 10,0 mg/dl
L : 11,5 16,5 g/dl
1,2 8,0 mg/dl
0,1 1,5 mg/dl
15,0 50,0 %
35,0 80,0 %
b. Hasil Rontgen/CT-scan :
Tanggal pemeriksaan : 26 November 2012
Kesan
:
- Sub Dural Hematoma (SDH) tipis TB sinistra
- Fraktur maxilla dextra
- U.app frontalis sinistra
c. USG :
Tanggal pemeriksaan : Tidak ada pemeriksaan
7. Penatalaksaan Terapi Medis :
- Bedrest total
- Infus NaCl 0,9 % 20 tts/menit
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr/8 jam/I.V
- Injeksi Ranitidine 1 ampul/8 jam/I.V
- Injeksi Ketorolak 1 ampul/8 jam/I.V
- Injeksi Phenitoin 100 mg/8 jam/I.V
- Manitol 4 x 100 cc
- Sonde Ensure 4 x 100 KCal
arif-paskal.blogspot.com
10
B. KLASIFIKASI DATA
1. Data Subyektif : tidak dapat dikaji
2. Data Obyektif :
- GCS : E2 V1 M3
- TD : 120/60 mmHg, N : 103 x/menit, S : 38,9C, P : 32 x/menit
- Kesadaran menurun
- Terpasang tampon pada telinga kanan, ada pengeluaran cairan sedikit
- Teraba hematoma pada kepala dan daerah maxilla sebelah kanan
- Terdengar bunyi napas tambahan (gugling) saat bernapas
- Bedrest total
- Infus sementara di aff karena plebitis
- Gerakan ekstremitas tidak terkoordinasi
- Tampak penumpukan produksi sekret pada mulut
- Febris
- Terpasangn NGT
- Terpasang kateter dan pampers
- Terpasang O2 nasal 3 lpm
- Berkeringat
- Hyperventilasi
- Kulit memerah
- Kulit teraba panas
- CT-scan : Sub Dural Hematoma TB sinistra, fraktur maxilla dextra, U.app
-
frontalis sinistra
WBC : 29,4 mg/dl
C. ANALISA DATA
DS
D
O
DATA
: Tidak dapat dikaji
: - Kesadaran menurun
- Bedrest total
PENYEBAB
Cedera kepala
Kontusio
MASALAH
Gangguan Perfusi
Jaringan
arif-paskal.blogspot.com
11
Ggn metabolisme
As. Laktat
Hematoma TB
sinistra, fraktur
maxilla dextra, U.app
DS
D
O
frontalis sinistra
- Febris, S : 38,9C
- N : 103 x/menit
: Tidak Bisa dikaji
: - Bedrest total
- Terdengar bunyi napas
tambahan (gurgling)
- Hyperventilasi
- P : 32 x/menit
Oedema otak
Ggn Perfusi jaringan
Cedra kepala
kontusio
Ketidaksfektifan
bersihan jalan napas
edema/hemoragik
Defisit Motorik
Defisit refleks motorik
Refleks batuk
Ggn Bersihan jalan
napas
DS
D
O
Cedera kepala
Hypertermi
Oedema otak/hemoragik
Penekanan pada
hypothalamus
Termoregulasi terganggu
Febris menetap
Hypertermi
arif-paskal.blogspot.com
12
arif-paskal.blogspot.com
13
E. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan pada Tn. E Dengan Kasus CEDERA KEPALA BERAT
Di Ruangan ICU RSUD UNDATA PALU
No.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
PERENCANAAN
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
TUJUAN :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 x 24
jam, klien tidak akan
menunjukkan tanda-tanda
peningkatan TIK.
KRITERIA HASIL :
1. GCS normal (E4 V5 M6)
2. Tanda-tanda vital dalam
batas normal
1.
2.
3.
4.
5.
IMPLEMENTASI
5
Monitor dan
dokumentasikan status
neurologis dengan GCS
1.
2.
Pertahankan posisi
kepala sejajar dan tidak
menekan
Observasi pemberian
oksigen sesuai indikasi
Berikan obat-obatan
sesuai instruksi pada
lembar observasi dan beri
EVALUASI
Pkl. 10.00
Memonitor dan
mendokumentasikan
status neurologis dengan
GCS. Hasil :
E2 V1 M3
Memonitor TTV setiap 30
menit. Hasil akhir :
TD : 120/60 mmHg
N : 103 x/menit
S : 38,9C
P : 32 x/menit
3.
Mempertahankan posisi
sejajar dan tidak menekan
4.
Mengobservasi pemberian
oksigen sesuai indikasi
5.
Memberikan obat-obatan
sesuai instruksi pada
lembar observasi dan
Pkl. 13.45
S:
O :- GCS : E2V1M3
- Posisi kepala 15 lebih
tinggi dari kaki
- TD : 145/68 mmHg
- N : 100 x/menit
- S : 38,9C
- P : 23 x/menit
- O2 nasal terpasang 4 lpm
Tujuan belum tercapai
A : Lanjutkan semua
intervensi
P:
2.
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas berhubungan
dengan akumulasi
penumpukan sekret.
TUJUAN :
Setelah dilakukan tindakan 1.
keperawatan selama 1 x 24
jam, jalan napas adequat dan
tidak ada tanda-tanda
aspirasi.
KRITERIA HASIL :
1. Tidak terdengar bunyi
napas tambahan
2. Tidak ada tanda-tanda
sianosis
3. RR dalam batas normal
1.
Kaji frekuensi dan
kepatenan jalan napas
2.
2.
3.
Lakukan pengisapan
lendir kurang dari 15
3.
memberikan tanda
lingkaran setelah
dilaksanakan :
Ranitidine 1 amp/IV
Ketorolak 1 amp/IV
Phenitoin 100 mg/IV
Manitol 100 cc
Sonde ensure 100 Kcal
Pkl. 10.00
Mengkaji frekuensi dan
kepatenan jalan napas.
Hasil :
- RR : 32 x/menit
- Terdengar bunyi
gurgling pada jalan
napas
Mengevaluasi pergerakan
dada.
Hasil : tampak
penggunaan otot-otot
napas tambahan
Melakukan pengisapan
lendir dengan suction
kurang dari 15 menit bila
Pkl. 14.00
S :O :- Masih terdengar bunyi
napas tambahan
(ngorok)
- Tidak ada tanda-tanda
sianosis
- RR : 23 x/menit
- Masih ada produksi sekret
Tujuan belum tercapai
A:
1.
P:
2.
Lakukan
pemasangan OPA
Lanjutkan tindakan
no. 1, 2,3 dan 4
3.
Hypertermia berhubungan
dengan penekanan pada
daerah hypothalamus
TUJUAN :
Setelah dilakukan tindakan
selama 2 x 24 jam, suhu
tubuh klien dalam batas
normal
KRITERIA HASIL :
1. Suhu tubuh 36,5 - 37C
2. Tidak ada tanda-tanda
infeksi
sekret menumpuk
4.
Lakukan fisiotherapy
dada
4.
Melakukan fisiotherapy
dada
5.
Lanjutkan instruksi
medis pada lembar
observasi dan beri tanda
setelah dilakukan
tindakan.
5.
Melanjutkan instruksi
medis pada lembar
observasi dan memberi
tanda setelah dilaksanakan
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/IV
- O2 nasal 3 lpm
1.
1.
2.
Pkl. 10.15
Mengkaji dan
mendokumentasikan
tanda-tanda vital. Hasil :
TD : 120/60 mmHg
N : 103 x/menit
S : 38,9C
32 x/menit
Melakukan perawatan
luka secara kontinue :
- Membersihkan luka
- Mengoles luka lecet
dengan salep
Bioplacenton
S:
Pkl. 14.00
-
O:
-
TD : 120/60 mmHg
N : 103 x/menit
S : 38,9C
P : 23 x/menit
Kulit masih teraba panas
dan memerah
A : - Balance cairan + 288 cc
P:
3.
5
4.
5.
5.
Lanjutkan instruksi
medis pada lembar
observasi dan beri tanda
setelah dilakukan
tindakan
intervensi
Memberikan kompres
hangat pada daerah leher
dan ketiak
4
4.
Mengganti tampon di
telinga
Melanjutkan instruksi
medis pada lembar
observasi dan memberi
tanda setelah dilakukan
tindakan.
- Injeksi Ceftriaxone 1
gr/IV
- Drips DD=2:2 dalam
RL 500 cc 20 tts/menit
: 01 Desember 2012
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Pkl. 15.30
1. Memonitor dan mendokumentasikan status neurologis
dengan GCS. Hasil :
E2 V1 M5
2. Mengobservasi tanda-tanda vital dan
mendokumentasikan pada lembar observasi
- TD : 110/60 mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 39,5C
- P : 20 x/menit
3. Mempertahankan posisi klien kepala lebih tinggi 15
dari kaki
4. Mengobservasi pemberian oksigen sesuai indikasi
Pkl. 20.45
S:
O: -
GCS : E2V1M5
TD : 110/60 mmHg
N : 93 x/menit
S : 39,5C
P : 20 x/menit
Posisi kepala 15 lebih tinggi dari kaki
A:
P:
: 01 Desember 2012
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Pkl. 15.00
1. Melakukan pemasangan OPA :
OPA sudah dipasang oleh petugas dinas sebelumnya
2. Mengobservasi ketat frekuensi dan kepatenan jalan
napas. Hasil :
- RR : 20 x/menit
- OPA terpasang baik
- Masih ada produksi sekret
- Tidak ada bunyi ngorok
3. Melakukan pengisapan lendir dengan suction tidak
lebih dari 15 detik bila ada penumpukan sekret
4. Melanjutkan terapi sesuai instruksi dan memberi tanda
Pkl. 20.30
S:
O: -
RR : 20 x/menit
Tidak ada penumpukan akumulasi sekret
Suara napas bersih/tidak ada bunyi napas tambahan
OPA terpasang baik
A:
P:
: 01 Desember 2012
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Pkl. 15.00
1. Mengkaji dan mendokumentasikan tanda-tanda Vital.
Hasil :
- TD : 115/62 mmHg
- N : 93 x/menit
- S : 39,5C
- P : 20 x/menit
2. Melakukan perawatan luka secara kontinue :
- Membersihkan luka
- Mengoles luka dengan salep Bioplacenton
- Mengganti tampon di telinga
3. Melanjutkan komres hangat pada daerah leher dan
ketiak
Pkl. 21.00
S:
O: -
TD : 110/60 mmHg
N : 93 x/menit
S : 39,5C
P : 20 x/menit
Luka sudah dibersihkan dan dioleskan salep Bioplacenton
Balance cairan : + 100 cc
A:
DAFTAR PUSTAKA
Long C,.Barbara, Perawatan Medical Bedah, Jilid 2, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Padjajaran, 1996
Smelltzer C, dkk,. Buku ajar keperawatan medikal bedah, jakarta, EGC, 2002
Batticaca, F.B., Asuhan keperawatan Klien dengan gangguan Sistem Persarafan, Salemba
Medika, 2008, Jakarta
Price, S.A.,dkk,. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2,
2006, EGC, Jakarta
Herdman T.H, dkk,. Nanda Internasional Edisi Bahasa Indonesia, Diagnosis
Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, 2009-2011, EGC, Jakarta
Wilkinson J .M,. Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC
Edisi Bahasa Indonesia, 2006, EGC, Jakarta
Doengoes, M.E.,dkk., Rencana asuhan keperawatan Edisi 3, 2000, EGC, Jakarta