PENCARIAN FAKTA
melalui
pelayanan
masyarakat,
penelitian,
pelatihan
dan
Tujuan Organisasi
Tujuan dasar dari YKB adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengembangkan dan memberikan bantuan dalam mengembangkan
model untuk ibu yang inovatif dan perawatan kesehatan anak (termasuk
perawatan kesehatan reproduksi) pengiriman layanan ke orang-orang yang
tinggal di daerah perkotaan.
2. Untuk memfasilitasi integrasi konsep hak-hak reproduksi ke dalam kehidupan
keluarga dalam upaya untuk mendorong kesehatan Indonesia.
3. Untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan praktek prosedur yang
sesuai
untuk
Struktur Organisasi
Yayasan ini diatur oleh dewan Penasehat dengan perwakilan dari kedua
organisasi pemerintah dan sektor swasta. Salah satu anggota Dewan berfungsi
sebagai Direktur eksekutif dan bertanggung jawab untuk koordinasi dan
pengawasan YKB harian kegiatan. YKB memiliki total 95 staf terdiri dari 20
dokter dan paramedis, dan 75 Non medis (sosiolog, antropolog, ahli biologi,
keuangan dll).
diberikan briefing dan diberi waktu untuk membaca materi serta pertanyaan yang
akan disampaikan saat diskusi. Sementara untuk bagian aparat desa, kriteria
pemandunya adalah seseorang yang telah memiliki banyak pengalaman dan
mengetahui secara perspektif program. Selama menjalani diskusi, pihak YKB
akan melakukan mobile untuk mengamati atau ikut serta berdiskusi.
Indo ACT memiliki 6 target yang harus dilakukan intervensi yaitu pertama
anak, masyarakat, stakeholder, layanan, aparat dan peradilan. pada level tingkat
desa, pihak yang terlibat yaitu anak, masyarakat dan aparat desa. oleh karena itu
tujuan dibagikannya kelompok ini untuk melihat perspektif dari anak, masyarakat
dan aparat, karena jika dijadikan 1 kelompok diskusi maka akan memiliki hasil
yang berbeda.
Setelah
selesai
sesi
diskusi,
masing-masing
kelompok
akan
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Hal ini bermaksud agar
semua peserta dapat mengetahui hasil diskusi dari semua kelompok. Apakah ada
persamaan informasi, atau bahkan ada fakta baru yang terungkap mengenai child
traffiking.
Media komunikasi yang digunakan untuk menunjang penyampaian materi
yaitu leaflet, handsout, dan proyektor. Namun karena kondisi tempat yang tidak
menunjang maka proyektor tidak dapat digunakan. Di penghujung acara, Ibu Ai
selaku partner Ibu Yani dari YKB membagikan leaflet dan handsout kepada
semua peserta yang hadir. Kemudian para peserta dan fasilitator dari YKB
melakukan foto bersama.
Wawancara
Untuk mengumpulkan data dalam audit komunikasi, auditor melakukan
wawancara kepada pihak YKB yaitu Ibu Yani Mulyani selaku HRD Harian
dan penanggung jawab kegiatan workshop Child Trafficking dan informan
yaitu Ibu Ai selaku staff YKB.
Hasil dari wawancara yang dilakukan, auditor mendapatkan beberapa
informasi mengenai program workshop terkait Child Trafficking. Informasi
tersebut antara lain:
1. Kegiatan Indonesia ACT di Karawang memiliki tujuan penguatan pada
anak serta pemahaman tentang Child trafficking. Pada kegiatan
workshop kali ini melakukan penguatan pada JPA (Jaringan
Perlindungan Anak). JPA terdiri dari forum anak, orangtua dan
masyarakat, serta aparat desa.
2. Rencana awal kegiatan akan dilakukan pada 11 Mei 2016 dari jam
12.00-15.30 di Pantai Samudera Baru, Karawang, tepatnya di Saung
Ikan Bakar. Peserta yang hadir sebanyak 40 orang yang terdiri dari
aparat desa dan kadus, KPMD dan masyarakat, serta anak-anak.
Observasi
Saat proses pengumpulan data, auditor juga melakukan observasi secara
Website
Selain menggunakan data primer dalam proses pengumpulan data
auditor
juga
mencari
data
yang
bersumber
dari
www.mhtf.org/organization/yayasan-kusuma-buana-ykb/.
internet
Dalam
yaitu
website
BAB II
ANALISIS DATA
10
11
h.145) menjelaskan aspek perencanaan kampanye yang terdiri dari tujuh tahap,
yaitu:
1. Analisis Masalah
Rencana awal melakukan kampanye yaitu dimulai dengan mengidentifikasi
secara singkat masalah sosial yang terjadi seperti masalah kesehatan masyarakat,
masalah keamanan, ancaman lingkungan, atau kebutuhan masyarakat. Dilanjutkan
dengan penyajian informasi dan fakta untuk pengembangan rencana tersebut.
Kampanye yang dilakukan YKB terkait Child Trafficking didasari oleh
minimnya organisasi yang menangani kasus tersebut sehingga YKB bersama Indo
ACT melakukan kampanye ini. Selain itu, kasus trafficking di Indonesia juga
terbilang cukup tinggi, seperti di Karawang yang memiliki isu adanya trafficking
pada anak untuk dipekerjakan.
Selanjutnya Venus (2007, h.146) mengatakan bahwa:
Ada dua jenis analisis yang digunakan untuk perencanaan program
kampanye yaitu analisis PEST (Political, Economic, Social, and Technology)
yang secara khusus mempertimbangkan empat aspek penting yang terkait
langsung dengan proses pelaksanaan kampanye dan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, and Threats) yang lebih memfokuskan diri pada kalkulasi
peluang pencapaian tujuan kampanye.
12
2. Penyusunan Tujuan
Gregory dalam Venus (2007, h.148) mengatakan:
Susun tujuan secara seksama dan spesifik. Tujuan jangan dibuat
menggantung dan sangat terbuka, tetapi di dalamnya harus terjawab jelas dan
spesifik tentang apa yang dikehendaki, kepada siapa, kapan, dan bagaimana.
Berdasarkan definisi di atas, jika dikaitkan dengan kampanye Child
Trafficking yang dilakukan oleh Yayasan Kusuma Buana (YKB) bertujuan untuk
mengurangi tingkat penujualan anak khususnya di daerah Karawang Jawa Barat.
13
4. Menentukan Pesan
Bicara mengenai pesan, Venus (2007, h.150) mengatakan:
Perencanaan pesan adalah hal penting yang harus dilakukan dalam
perencanaan kampanye. Pesan kampanye merupakan sarana yang akan membawa
sasaran mengikuti apa yang diinginkan dari program kampanye, yang pada
akhirnya akan sampai pada pencapaian tujuan kampanye.
Selanjutnya Venus (2007, h.151) mengatakan:
Pada tahap perencanaan pesan, yang pertama dilakukan adalah pembuatan
tema kampanye. Tema merupakan ide utama yang bersifat umum, sebagai induk
dari berbagai pesan yang akan disampaikan kepada sasaran. Ada empat tahap
yang perlu dilakukan dalam merencanakan pesan dan menurunkannya dari tema
kampanye, antara lain:
1. Mengambil persepsi yang berkembang di masyarakat berkenaan dengan
isu atau produk yang akan dikampanyekan.
2. Mencari celah di mana kita bisa masuk dan mengubah persepsi.
3. Melakukan identifikasi elemen-elemen persuasi. Kita bisa menggunakan
jalur utama maupun jalur alternatif.
4. Meyakinkan bahwa pesan sudah layak untuk disampaikan dalam program
kampanye, uji coba dapat dilakukan dengan menggunakan pemilihan
sampel dari populasi yang kita tuju.
Dalam perencanaan pesan YKB telah melakukan observasi dan identifikasi
terhadap target sasaran. Menemukan persepsi yang berkembang pada masing-
14
masing target, sehingga dapat menentukan pesan yang sesuai dengan target
sasaran, baik pesan yang bersifat informasi, hiburan, atau persuasi.
5. Strategi dan Taktik
Venus (2007, h.152) mengatakan:
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang akan diterapkan dalam
kampanye, atau untuk lebih mudahnya dapat disebut sebagai guiding principle,
atau the big idea. Guiding principle atau the big idea dapat diartikan sebagai
pendekatan yang diambil untuk menuju pada kondisi tertentu dari posisi saat ini,
yang dibuat berdasarkan analisis masalah dan tujuan yang telah ditetapkan.
Mengenai taktik, Venus (2007, h.153) menjelaskan:
Taktik sangat bergantung pada tujuan dan sasaran yang akan dibidik dalam
program kampanye. Semakin kompleks tujuan dan sasaran bidik maka taktik yang
digunakan harus semakin kreatif dan variatif.
Dalam kampanye Child Trafficking yang dilakukan YKB di Karawang,
YKB memiliki strategi pendekatan dengan forum komunitas daerah setempat
dengan melakukan pengembangan komunitas dan pelibatan masyarakat. Hal ini
memudahkan YKB untuk masuk dan berbaur oleh masyarakat. Forum komunitas
tersebut juga membantu YKB dalam menyiapkan berbagai hal yang diperlukan
untuk keberlangsungan kegiatan kampanye. Misalnya menyiapkan tempat,
mengundang dan mengumpulkan masyarakat, dan lain sebagainya.
15
16
Karawang. Selain itu juga terdapat dana operasional dan peralatan yang
menunjang jalanya kegiatan kampanye Child Trafficking.
7. Evaluasi dan Tinjauan
Menurut Venus (2007, h.210) mengatakan evaluasi kampanye diartikan
sebagai upaya sistematis untuk menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan
proses pelaksanaan dan pencapaian tujuan kampanye.
Dalam kegiatan kampanye atau workshop mengenai Child Trafficking, YKB
membuat notulensi dan laporan hasil kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk
dijadikan bahan referensi dalam evaluasi. Evaluasi dilakukan sebagai upaya untuk
menilai berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pelaksanaan kampanye atau
workshop. Melihat apa kelebihan dan kekurangannya untuk dapat diperbaiki demi
tercapainya tujuan kampanye atau workshop yang dilakukan.
2.2 Analisis
Dari hasil observasi dan pengumpulan data terkait kegiatan workshop
mengenai Peer Education (Children) on Prevention and Case Identification of
Child Trafficking and Child Exploitation at Village yang dilakukan YKB di
Kawarang, auditor akan fokus pada bagian diskusi kelompok yang terbagi
menjadi kelompok aparat desa dan kadus, kelompok KPMD dan masyarakat, dan
kelompok forum anak.
Jika dikaitkan dengan teori mengenai tahapan kegiatan kampanye dalam
bentuk workshop yang difokuskan pada bagian diskusi kelompok, maka akan
didapat kelebihan dan kelemahan dari beberapa poin, yaitu sebagai berikut:
17
Aspek
Kelebihan
Pembagian kelompok diskusi
dilakukan untuk mengetahui
perspektif dari masingmasing kelompok mengenai
identifikasi kasus child
trafficking. Sehingga
Kekurangan
18
19
20
part.
Sehingga kurang
Trafficking.
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan Yayasan Kusuma Buana (YKB) di Karawang
yaitu berupa diskusi dan workshop mengenai Peer Education (Children) on
Prevention and Case Identification of Child Trafficking and Child Exploitation at
Village. Dalam kegiatan diskusi, YKB membagi target sasaran menjadi tiga
kelompok, yaitu kelompok aparat desa dan kadus, kelompok KPMD dan
masyarakat, serta kelompok forum anak.
Pada kegiatan tersebut YKB melakukan identifikasi masalah yang dialami
pada setiap peserta workshop yang terbagi ke dalam kelompok. Selain itu YKB
memberikan pemahaman dan penguatan kepada anak tentang apa itu trafficking,
siapa orang yang potensi dijual (traffick), siapa yang berpotensi menjadi pelaku,
hal yang perlu dilakukan bila menemukan kasus tersebut dan kepada siapa mereka
harus melaporkannya. YKB juga memberikan handsout dan leaflet yang terkait
dengan child trafficking.
Kesimpulan mengenai kegiatan workshop yang dilakukan YKB, yaitu
kegiatan workshop dan diskusi disusun dari perencanaan yang matang sehingga
susunan workshop dan diskusi
sampai akhir kegiatan, dan seluruh hasil workshop dapat tercatat dan dibuat dalam
bentuk laporan tertulis. Dengan begitu workshop yang telah dilakukan akan
22
menjadi bahan dokumen yang lengkap dan baik serta dapat dijadikan bahan
evaluasi untuk kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang
berkelanjutan, oleh sebab itu interaksi tatap muka dalam workshop ini akan
membantu peserta menjadi lebih paham terkait materi yang disajikan mengenai
child trafficking dan bisa melakukan pencegahan serta dapat menyalurkan ide-ide
atau masukan dari masalah yang sedang didiskusikan.
3.2 Saran
Menurut pengamatan auditor mengenai kegiatan workshop yang dilakukan
YKB, ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam proses workshop tersebut.
Kelemahan tersebut perlu segera diatasi agar tidak menjadi penghambat dari
jalannya proses komunikasi dalam diskusi sehingga workshop yang dilakukan
menjadi sebuah kegiatan rutin yang efektif dan efisien. Kelebihannya pun patut
dipertahankan agar YKB dapat mencapai goal atau tujuan yang telah ditetapkan.
Dari hasil kesimpulan, maka auditor dapat merekomendasikan saran, diantaranya:
1. Sehubungan jarak antara Jakarta dan Karawang cukup jauh, maka tim
sebaiknya dapat memulai perjalanan lebih kurang satu jam lebih awal. Hal
tersebut berguna untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga dan acara
tetap berjalan sesuai dengan rundown yang telah disusun sebelumnya.
2. YKB dapat memaksimalkan sumber daya manusia atau tim untuk
membantu dan mengatur kegiatan tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
Program:
Program kampanye apa yang akan dilaksanakan YKB dalam waktu dekat
ini?
25
Dari sisi lokasi jaraknya yang jauh sehingga untuk melakukan kegiatan ini
membutuhkan waktu yang panjang, selain itu keterbatasan SDM tapi
YKB sudah memiliki solusi untuk menanganinya.
Iya, dalam kegiatan ini YKB bermitra dengan Indo ACT serta JPA
(Jaringan Perlindungan Anak) yaitu komunitas masyarakat yang ada di
Karawang.
26
Komunikator:
Untuk kegiatan ini, komunikator dari YKB yaitu saya ( Ibu Yani) dan Ibu
Ai, namun untuk pemandu atau fasilitator disetiap kelompok diskusi, akan
dilakukan pemilihan dari anggotanya masing-masing. Hanya saja sebelum
dilakukan diskusi, anggota yg terpilih jadi pemandu akan diberikan
briefing materi.
Untuk komunikator dari pihak YKB latar belakang saya dan bu Ai adalah
antropolog.
27
Target Khalayak:
aparat desa dan kadus, kelompok KPMD dan masyarakat, dan kelompok
forum anak
Materi:
28
Apakah ada perbedaan isi materi yang disampaikan kepada target khalayak
yang berbeda?
29
Media:
Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan ini yaitu satu buah proyektor
untuk menampilkan materi yang ada dalam bentuk power point dan
pengeras suara.
Media komunikasi yang digunakan dalam kampanye ini yaitu leaflet yang
berisikan informasi mengenai Child Trafficking. YKB juga membagikan
isi materi yang dibahas selama workshop berlangsung berupa fotocopy
handsout power point. Selain itu, untuk mempresentasikan hasil diskusi
berupa cacatan-catatan penting di setiap forum maka dibutuhkan kertas
dan spidol.
30
jadwal
kegiatan
yang
dilakukan
di
YKB
31
DOKUMENTASI
Wawancara awal dengan Ibu Yani mengenai kegiatan yang akan dilakukan
Yayasan Kusuma Buana (2/05/2016)
Wawancara dan Briefing persiapan workshop Karawang dengan Ibu Yani dan Ibu
Ai (10/05/2016)
32
33
34
35
36
KELOMPOK AUDITOR
Nama
: Viena Ananda
NRP
: 2013120091
Jurusan
: Hubungan Masyarakat
Nama
: Sela Sinta
NRP
: 2013130016
Jurusan
: Manajemen Komunikasi
Nama
: Raenatania Meisgadini
NRP
: 2013130057
Jurusan
: Manajemen Komunikasi
Nama
: Rahman Arif
NRP
: 2013130058
Jurusan
: Manajemen Komunikasi
Nama
NRP
: 2013130085
Jurusan
: Manajemen Komunikasi