Definisi
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan
fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya adakalau disertai
peninggian volume diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang
sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. (Mansjoer, 2001)
Pengertian lain menyebutkan bahwa dekompensasi cordis adalah ketidakmampuan
jantung memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme dan kebutuhan
oksigen jaringan. (Doenges, 2008)
B.
Etiologi
Gagal jantung kongestif (CHF) disebabkan karena meningkatnya beban kerja otot
jantung, sehingga dapat melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung. Yang paling
sering terjadi adalah, yaitu:
1.
Aterosklerosis koroner yang mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat
penumpukan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya
mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif berhubungan secara langsung dengan merusak serabut jantung
2.
3.
4.
C.
2.
terjadi, yaitu :
a. Dispnu
b. Rales paru-paru
c. Batuk
d. Mudah lelah
e. Kegelisahan dan kecemasan
Gagal jantung kanan :
a. Kongestif jaringan perifer dan viseral.
b. Edema ekstrimitas bawah (edema dependen)
c. Hepatomegali nyeri tekan pada kuadran kanan
atas
abdomen terjadi
3.
rongga abdomen.
e. Kelemahan
Tanda dan gejala yang disebabkan oleh penururan cardiac out put:
a. Lelah
b. Angina
c. Cemas
d. BJ S3
e. Oliguri
f. Kulit dingin, pucat
D.
Pemeriksaan penunjang
1. Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau efusi
2.
3.
E.
Komplikasi
Penyakit Congestive Heart Failure (CHF) apabila tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan komplikasi serius seperti syok kardiogenik, episode tromboemboli, efusi
perikardium dan tamponade perikardium. Meskipun berbagai macam penyakit jantung
seperti gangguan katup telah menurun akibat teknologi penatalaksanaan yang canggih,
namun Congestive Heart Failure CHF masih tetap merupakan ancaman kesehatan yang
dapat menimbulkan kematian (Brunner dan Suddarth, 2002).
F.
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah :
1) Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
2) Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium dengan preparat
farmakologi.
3) Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi
antidiuretik, diit dan istirahat.
4) Mengatasi keadaan yang reversible, termasuk tiroksikosis, miksedema, dan aritmia
digitalisasi
5) Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi
O2 melalui istirahat/pembatasan aktivitas
Terapi farmakologis :
1) Glikosida jantung.
Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat
frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan
tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisidan mengurangi edema.
2) Terapi diuretik.
Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air mlalui ginjal. Penggunaan harus
hati hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia.
3) Terapi vasodilator.
Obat-obat
fasoaktif
digunakan
untuk
mengurangi impadansi
tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki
pengosongan
ventrikel
dan peningkatan
kapasitas
vena
sehingga tekanan
Riwayat Kesehatan
a.
Keluhan utama
Dispneu, edema periper, kelelahan dan kelemahan.
b.
: Kapan
keluhan
timbul, sekaligus
factor
yang
memperberat
pasien
dan
keluarga
pasien
menderita
Hipertensi,
Sirkulasi
Gejala : Riwayat HT, IM baru/akut, episode GJK sebelumnya, penyakit jantung ,
bedah jantung , endokarditis, anemia, syok septic, bengkak pada kaki,
telapak kaki, abdomen.
Tanda :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
khususnya pada
c.
Integritas ego
Gejala : Ansietas, kuatir dan takut. Stres yang berhubungan dengan
penyakit/keperihatinan finansial (pekerjaan/biaya perawatan medis)
Tanda : Berbagai manifestasi perilaku, misalnya : ansietas, marah, ketakutan dan
mudah tersinggung.
d.
Eliminasi
Gejala : Penurunan berkemih, urine berwana gelap, berkemih malam hari
(nokturia), diare/konstipasi.
e.
Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, penambahan berat badan
signifikan, pembengkakan pada ekstremitas bawah, pakaian/sepatu
terasa sesak, diet tinggi garam/makanan yang telah diproses dan
penggunaan diuretic.
Tanda : Penambahan berat badan cepat dan distensi abdomen (asites) serta
edema (umum, dependen, tekanan dan pitting).
f.
Higiene
Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas Perawatan diri.
Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
g.
Neurosensori
Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda : Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan perilaku dan mudah
tersinggung.
h.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan atas dan sakit
pada otot.
Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit danperilaku melindungi diri.
i.
Pernapasan
Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan beberapa
bantal, batuk dengn/tanpa pembentukan sputum, riwayat penyakit
kronis, penggunaan bantuan pernapasan.
Tanda
Keamanan
Gejala : Perubahan dalam fungsi mental, kehilangankekuatan/tonus otot, kulit
lecet.
k.
Interaksi sosial
Gejala
l.
Pembelajaran/pengajaran
Gejala : menggunakan/lupa menggunakan obat-obat jantung, misalnya :
penyekat saluran kalsium.
Tanda
B. DIAGNOSA
1.
2.
3.
4.
5.
Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring
lama, edema dan penurunan perfusi jaringan.
6.
fungsi jantung/penyakit/gagal.
C. INTERVENSI
1.
pola EKG
Perubahan tekanan darah (hipotensi/hipertensi).
Bunyi ekstra (S3 & S4)
Penurunan keluaran urine
Nadi perifer tidak teraba
Kulit dingin kusam
Ortopnea,krakles, pembesaran hepar, edema dan nyeri dada.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3x24 jam curah jantung adequat.
Kriteria hasil :
1. Klien akan menunjukkan tanda vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia
terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung,
DAFTAR PUSTAKA
Doenges Marilynn. 2008. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien)Edisi 3.Penerbit Buku Kedokteran:
EGC..
Mansjoer, Arif dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapios FKUI.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 3, Jakarta,
EGC.
NANDA NIC-NOC.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA NIC-NOC Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction Jogja.