LAPORAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Rekayasa dan Desain
oleh
DEOKY PANDU DEWANTO
FRANSISKUS
HANGGA YUDHA WIBISONO
IFAN FAIZAL ADNAN
MUKAFFI HAIDAR
(16413120)
(16413340)
(16413040)
(16413060)
(16413215)
I.
Untuk mendapatkan data yang aktual guna mengetahui lebih jauh, baik mengenai
sebaran dan potensi batu gamping di suatu wilayah, guna mengungkap potensi, prospek
pemanfaatan dan pengembangannya.
II.
Pengetahuan Umum
Cadangan batu gamping yang sudah diketahui adalah sekitar 28,7 milyar, dan yang terbesar
berada di Propinsi Sumatera Barat, yaitu 23,23 milyar ton atau sekitar 81,02 % dari cadangan
seluruhnya.
Secara umum cadangan batu gamping Indonesia mempunyai kadar sbb [8]:
CaO : 40 - 55 %;
SiO : 0,23 - 18,12 %;
Al2O3 : 0,20 - 4,33 %;
Fe2O3 : 0,10 - 1,36 %;
MgO : 0,05 - 4.26 %;
CO2 : 35,74-42.78 %;
H20 : 0,10 - 0,85 %;
P2O5 : 0,072 -0.109 %;
K2
: 0,18 %;
L.O.I : 40,06 %.
III.
Metodologi Eksplorasi
Tahapan Eksplorasi
Eksplorasi pada cebakan cebakan mineral selalu dilakukan secara bertahap. Sistem
bertahap ini dilakukan untuk mengurangi suatu resiko eksplorasi. Selain itu sistem ini
dihubungkan dengan metode eksplorasi yang digunakan.
Menurut Peters, 1978 dalam Koesomadinata, 2000 tahapan eksplorasi modern adalah
suatu strategi eksplorasi modern meliputi 2 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya,
dimana pada setiap tahapan memberikan kesempatan untuk pengambilan keputusan serta
penyempurnaan model eksplorasi serta petunjuk geologi yang lebih relevan. Tahapan ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1. Tahapan Rancangan Eksplorasi (Exploration Design Stage)
Rancangan eksplorasi ini antara lain menyangkut tentang review literatur , geologi
regional, citra landsat, interpretasi foto udara. Selain itu juga mencakup tentang model
eksplorasi sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan pemilihan metoda eksplorasi.
2. Tahapan Eksplorasi Tinjau Tingkat Strategis (Reconnaissance Exploration Stage
Strategic Phase)
Pada tahap ini dibagi menjadi 3 tahap antara lain :
2.1 Penilaian Regional (Regional Apprasisal)
Penilaian regional ini berdasarkan data dan studi pustaka yang ada.
2.2 Peninjauan Daerah (Area Reconnaissance)
Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan survei daerah. Survei
ini dapat menggunakan survei udara seperti surveidan analisa foto udara,
survei dan analisa aeromagnetic. Sedangkan survei darat berupa lintasan
lintasan dengan metoda geologi atau non geologi, pengambilan batuan
sampel di sungai (stream sampling), dan sebagainya. Tahapan ini
menghasilkan daerah daerah prospek dengan peta skala 1 : 100.000
200.000.
2.3 Pemilihan Sasaran (Target Selection)
Tahap ini merupakan akhir dari semua tahapan eksplorasi tinjau tingkat
strategis. Tahap ini menindaklanjuti tahap peninjauan daerah dengan sitem
metoda geologi berupa : prospeksi batuan di sungai seperti float mapping
and sampling, stream sediment sampling, dan rock sampling. Kadangkala
Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik adalah dari tahapan-tahapan eksplorasi yang
sudah dilakukan dapat ditentukan apakah wilayah tersebut memiliki cadangan mineral yang
ekonomis untuk dilanjutkan ke tahap eksploitasi.
Rekomendasi kami adalah agar eksplorasi pertambangan mendapatkan endapan batu
gamping, eksplorasi harus dilakukan secara matang agar mendapatkan hasil yang semaksimal
mungkin.
V.
Daftar Pustaka
http://suarageologi.blogspot.com/2013/01/tahapan-eksplorasi.html (Tanggal akses : 2
Desember 2013 19:00)
http://kampungminers.blogspot.com/2012/09/batu-gamping.html (Tanggal akses : 2
Desember 2013 19:00)