123 Dfadf Hermiyanah 53 3 24.bk3
123 Dfadf Hermiyanah 53 3 24.bk3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Pengertian Evaluasi Program Layanan BK
Evaluasi terhadap layanan bimbingan dan konseling pada era sekarang
ini memiliki peran yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
program Bimbingan dan Konseling. Evaluasi program layanan Bimbingan
dan Konseling di sekolah perlu dipersiapkan dengan baik, persiapan
penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah adalah
seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui berbagai bentuk survei,
untuk menginventarisasi tujuan, kebutuhan, kemampuan sekolah serta
persiapan sekolah untuk melaksanakan program bimbingan dan konseling.
Sejalan dengan pentingnya evaluasi dalam perbaikan layanan dan
pengambilan keputusan, guru BK sebagai evaluator dituntut memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan mendesain evaluasi
terhadap layanan yang diselenggarakan kepada siswa. Meskipun penting,
akan tetapi tuntutan menjadi evaluator sendiri terhadap program
bimbingan konseling yang diselenggarakan bukanlah hal yang mudah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak guru BK tidak
melakukan evaluasi terhadap program yang diselenggarakannya.
Menurut Aip Badrujaman (2010 : 17) menyatakan bahwa :
a)
c)
10
konseling itu sendiri, dan di sisi yang lain evaluasi merupakan alat
untuk meningkatkan akuntabilitas program bimbingan dan konseling
dimata stakeholder, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan
terutama siswa.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling adalah untuk menilai dan
memperbaiki yang terjadi dalam kegiatan pendidikan yang melibatkan
beberapa pihak di sekolah.
3. Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling
Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, layanan berasal dari kata
layan yang kata kerjanya adalah melayani yang mempunyai arti
membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang:
meladeni, menerima (menyambut) ajakan (tantangan, serangan, dsb).
a. Pengertian bimbingan
Istilah
bimbingan
merupakan
tejemahan
dari
kata
11
12
c. Pengertian Layanan BK
Makna bimbingan dan Konseling menurut Tohirin (2007 : 26)
menyatakan bahwa :
Bimbingan dan Konseling merupakan proses bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor)
kepada individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan
masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Atau proses pemberian bantuan atau pertolongan yang
sistematis dari pembimbing (konselor) kepada konseli (siswa)
melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik
antara keduanya untuk mengungkap masalah konseli sehingga
konseli mampu melihat masalah sendiri, mampu menerima
dirinya sendiri sesuai dengan potensinya, dan mampu
memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pelayanan
Bimbingan dan Konseling yaitu proses pemberian bantuan kepada konseli
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan mengarahkan dirinya
sesuai dengan potensi yang dimiliki klien kearah tingkat perkembangan
yang optimal. Adapun jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling yaitu
yang terdiri dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan
konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan
konseling kelompok.
4. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling
Di dalam suatu kegiatan baik itu formal maupun non formal pasti akan
ada tujuannya. Begitu juga dengan bimbingan dan konseling, tujuan dari
bimbingan dan konseling yaitu :
13
14
memperoleh
hasil
yang
optimal
tanpa
didukung
oleh
tersebut
disusun
secara
sistematis,
terorganisasi,
dan
15
Studi kelayakan
Merupakan refleksi tentang alasan-alasan mengapa diperlukan
suatu program bimbingan. Studi kelayakan juga perlu dilakukan
untuk melihat pogram mana yang lebih layak untuk dilaksanakan
dalam bentuk layanan bimbingan terhadap siswa.
b) Penyusunan program bimbingan
Penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli
bimbingan atau guru BK atau konselor sekolah dan madrasah atau
koordinasi BK dengan melibatkan tenaga bimbingan yang lain.
Penyusunan program bimbingan harus merujuk kepada kebutuhan
sekolah dan madrasah secara umum dan lingkup layanan
bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Dari aspek
bidang pelayanan bimbingan dan konseling meliputi bidang : (a)
pengembangan pribadi, (b) pengembangan sosial, (c)
pengembangan kegiatan belajar (akademik), (d) pengembangan
karier, (e) pengembangan kehidupan berkeluarga, dan (f)
pengembangan bidang kehidupan beragama. Dari aspek jenis
layanan BK meliputi: (a) layanan orientasi, (b) layanan
penempatan dan penyaluran, (d) layanan penguasaan konten, (e)
konseling perorangan, (f) konseling kelompok, dan (g) bimbingan
kelompok.
c) Penyediaan sarana fisik dan teknis
Sarana fisik adalh semua peralatan atau perlengkapan yang
dibutuhkan dalam rangka penyusunan program BK dan sarana
teknis adalah alat-alat atau instrument-instrumen yang diperlukan
untuk melaksanakan pelayanan bimbingan.
d) Penentuan sarana personil dan pembagian tugas
Sarana personel dalam penyusunan program adalah orang-orang
yang dilibatkan dalam penyusunan program BK.
e) Kegiatan-kegiatan penunjang
Dalam penyusunan rencana program BK di sekolah dan madrasah
diperlukan kegiatan-kegiatan pendukung terutama pertemuan staf
16
17
18
19
tersebut,
setiap
peserta
didik
membutuhkan
pendapat
Syamsu
Yusuf
L.N
(2011
30-32)
mengemukakan bahwa :
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan dalam
rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya
secara optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual,
emosional, sosial, maupun fisik-motoriknya.
20
g.
h.
i.
j.
21
a.
b.
c.
d.
22
2.
3.
23
4.
Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, serta sehat jasmani
dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
berikut:
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan
wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranannya di masa depan.
c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi
serta penyaluran dan pengembangannya pada atau melalui
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usahausaha penanggulangannya.
e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
f. Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambilnya.
g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup
sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah.
2.
Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi
pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan,
bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam
lisan maupun tulisan secara efektif.
24
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa mengembangkan
diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan
pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Bidang ini dapat
dirinci menjadi pokok-pokok berikut :
a. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar,
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar.
b. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri
maupun berkelompok.
c. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah
menengah umum sesuai dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan kesenian.
d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,
sosial, dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar,
dan masyarakat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
kemampuan, serta pengembangan pribadi.
e. Orientasi belajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.
4.
Bimbingan Karier
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP, SMA/SMK membantu siswa merencanakan
dan mengembangkan masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci
menjadi pokok-pokok berikut :
25
a.
b.
c.
d.
Pemantapan
pemahaman
diri
berkenaan
dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya,
khususnya karier yang hendak dikembangkan.
Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih
tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak
dikembangkan.
26