Anda di halaman 1dari 5

Di Indonesia banyak sekali yang punya hobby memelihara tamaman hias di dalam

ruangan, dengan alasan untuk memperindah atau menghidupkan ruangan agar terlihat
lebih indah.
Tanaman indoor sangat beragam jenis dan kondisinya, sehingga perlu diseleksi mana
yang bisa dipakai dan yang tidak. Kesenangan tanaman terhadap kelembapan juga harus
diperhitungkan, karena ada yang tahan di ruangan ber-AC, ada yang tidak.
Untuk indoor dipilih tanaman yang kokoh, sehat, dan sedang aktif pertumbuhannya. Ini
ditandai dengan daun yang segar mengkilap, dan prima kondisinya.
Di dalam ruangan, sebaiknya tanaman ditaruh di tempat yang paling terang dengan
cahaya alami. Sebagian besar tanaman indoor akan tumbuh lebih baik kalau berada di
ruangan hangat karena akan menambah daya tahannya.
Ruangan ber-AC sebenarnya kurang disukai tanaman, karena udaranya kering. Tapi
beberapa jenis tanaman seperti beringin, sirih gading, dan lidah mertua, betul-betul tahan
di ruang AC, kalau melalui perlakuan adaptasi terlebih dulu.
Pemupukan tanaman hias dalam ruangan
Pupuk sebagai sumber hara diberikan sama seperti tanaman hias lain, yaitu pupuk organik
dan anorganik. Pupuk organik seperti humus, kompos, clan pupuk kandang, merupakan
pupuk dasar yang dicampurkan ke dalam tanah atau media tanam pada saat tanaman
ditempatkan ke dalam pot. Fungsinya untuk memperbaiki struktur media tanam.
Pupuk anorganik seperti campuran urea, TSP, dan KCI, atau NPK, diberikan secara
berkala, misalnya 2-4 bulan sekali setelah tanaman tumbuh kuat. Pupuk dilarutkan dulu
dengan air, lalu disiramkan pada media tanam.
Untuk merangsang pertumbuhan daun palem misalnya, pemupukan dilakukan bersamaan
dengan penyiraman. Larutan satu sendok teh NPK dengan 10 liter air disiramkan pada
bagian akar tanaman setiap dua minggu, terutama ketika palem sedang memperlihatkan
proses pertumbuhan.
Penyiraman tanaman hias dalam ruangan
Waktu, banyaknya air, maupun cara penyiraman yang teratur akan menghindarkan
tanaman dari kematian akibat salah siram.
Banyaknya air penyiraman sangat tergantung dari jenis tanamannya. Ada tanaman yang
suka kondisi basah (asplenium, violces, scindapsus), semi basah (anthurium, palem,
filodendron), dan kering (kaktus, sansiviera, kalanchoe).
Penyiraman dapat dilakukan dari atas sampai seluruh perakaran tanaman basah.
Kelebihan air siraman terbuang ke luar lewat lubang drainase di dasar pot. Aglaonema
misalnya, termasuk tanaman yang suka air, tapi juga toleran terhadap keadaan kekeringan
berkepanjangan. Penyiramannya dapat dilakukan pagi dan sore, atau ketika media
tanamannya mulai kering.

Penyiraman paling praktis bisa menggunakan spon basah yang diperas dan dikucurkan ke
tanaman. Umumnya penggemar melakukan penyiraman ketika tanaman menjelang akan
dipajang di dalam ruangan, dan penyiramannya kembali berlangsung setelah tanaman
dikeluarkan dari dalam ruangan untuk proses penyegaran.
Penyegaran tanaman hias dalam ruangan
Setelah menghias ruangan selama jangka waktu tertentu, tanaman perlu istirahat di luar
ruangan untuk penyegaran. Tanaman yang tidak tahan sinar matahari maupun yang
toleran tetap butuh penyegaran. Tindakan itu perlu untuk menjaga tanaman agar tetap
sehat dan tampil prima. Kalau perawatan diabaikan, tanaman akan merana - ditandai tepi
daun mengering.
Tanaman dikeluarkan antara satu sampai dua minggu sekali. Lamanya berada di luar
ruangan sangat tergantung pada kondisinya. Kalau sudah pulih segar, dan daunnya
tampak mengkilap, dapat ditaruh kembali di dalam ruangan.
Tanaman yang toleran terhadap sinar matahari dapat berada di luar ruangan selama 2-4
minggu, setelah satu minggu berada di dalam ruangan. Tanaman yang tahan di dalam
ruangan dapat berada di luar ruangan selama 1-2 minggu, setelah berada di dalam
ruangan selama 2-4 minggu.
Agar dapat bertahan lebih lama di dalam ruangan, tanaman yang suka cahaya penuh,
memerlukan sinar 400-800 feed candles. Yang semi cahaya sekitar 200-400 feed candles
dan yang suka teduh sekitar 50-200 feed candles.
Di luar ruangan tanaman perlu terlindung dari angin kencang dan curah hujan yang bisa
merusak penampilannya: Hindarkan pula tanaman dari sinar matahari yang berlebihan.
Perlindungan kesehatan tanaman hias dalam ruangan
Gangguan hama dan penyakit dapat mengakibatkan tanaman tidak tampil dalam kondisi
prima. Semua gangguan itu harus dicegah. Serangan hama seperti belalang, ulat, tungau,
atau kutu putih yang merusak daun dan pucuk tanaman dapat dikendalikan dengan
insektisida.
Penyakit fisiologis seperti daun mengering karena kekurangan air, warna pucat karena
kekurangan sinar matahari, membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Masingmasing jenis tanaman perlu dirawat sesuai persyaratan yang dibutuhkannya.
Debu bisa pula membuat ketahanan tanaman indoor cepat merosot. Lapisan debu yang
belum begitu tebal dapat dibersihkan dengan menyeka daun pakai sepon atau lap basah.
Bisa juga tanaman disemprot air untuk menghilangkan debunya.
Untuk membuat daun tampak mengkilap dapat digunakan susu murni atau susu ubuk
yang dilarutkan dalam air. Susu dioleskan pada permukaan daun dengan kapas bersih.
Tanaman yang diolesi susu akan terlihat lebih baik.

Pergantian pot pada tanaman hias dalam ruangan


Wadah yang sudah tidak layak pakai sebaiknya segera diganti dengan yang Irbih bcsar.
Kalau tidak. akan mengurangi daya tarik, mrnghambat prrtumbuhan, dut mengganggu
kesrhatan tamman.
Tanaman yang tumbuh cepat seperti uklaonema dan fibdendron, potnya dapat diganti 6
bulan srkali. Tanamao Yang tumbuh lambat seperci nolina atau palem tunggal, peigantian
potnya dapat dilakukan setahun sekali.
Tanaman dikeluarkan dari pot lama. setelah disiapkan pot baru yang lebih besar dari
penggantinya dengan dibongkar secara hati-hati.
Media tanam untuk tanaman indoor yang memakai kelembapan sedang, harus remah, tapi
memiliki daya ikat air yang sedang sampai sempurna. Media tanam ini terdiri dari
campuran pasir, tanah kebun. dan pupuk kandang ( 1:1). Tanaman yang suka kering dapat
diberi media pasir dan pupuk kandang (1:1). Dan yang suka basah diberi tanah kebun dan
pupuk kandang (1:1).
Perlakuan lain
Agar penampilan tanaman hias senantiasa menarik, tanaman hias indoor membutuhkan
perhatian perawatan rutin setiap hari. walau perlakuannya hanya sebentar.
Bagian tanaman yang rusak seperti, daun menguning, atau kering langsung segera
dibuang. Cabang yang terlalu rimbun sebaiknya dikurangi agar tercipta sirkulasi udara
yang lancar. Daun yang sering tumbuh dapat dipangkas secara teratur dan sekaligus untuk
membentuk tajuknya.
Merawat dan memelihara tumbuhan indoor
Penggunaan cahaya pada nurseri-nurseri di Negeri Belanda. sebagai sumber utama
cahaya bagi tanaman.
Dari hasil penelitian yang cermat, lampu buatan ini ternyata malah lebih efektif
ketimbang sinar matahari. Keunggulannya terletak pada pemilihan cahaya yang sesuai
dengan keperluan tanaman. Cahaya ini dibutuhkan - tanaman untuk berbagai proses
dalam pertumbuhannya. Terdapat 3 proses yang dipengaruhi oleh cahaya, yakni
fotosintesis, fotomorfogenesis, dan fotoperiodisme. Tetapi di antara ketiga proses itu,
fotosintesis merupakan proses utama, karena ia menghasilkan energi kimia untuk sintesis
komponen organik.
Tidak semua panjang gelombang pada cahaya dibutuhkan oleh tanaman. Dari tes yang
dilakukan pada banyak varietas tanaman - dengan deviasi rata-rata 5% - diperoleh
spektrum rata-rata pada kurva kepekaan tanaman. Kurva ini menunjukkan, kepekaan
maksimum untuk fotosintesis terletak pada panjang gelombang 675 nanometer (nm).
Sinar matahari sebagai sumber cahaya utama bagi tanaman mempunyai distri

busi energi pancar yang relatif berbeda dengan tanaman. Puncak energi yang dimiliki
matahari terletak pada panjang gelombang 475 nm. Di luar daerah spektrum ini, energi
yang dihasilkan minimum. Karenanya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari
tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan tanaman untuk proses fotosintesis.
Berbeda dengan matahari, lampu buatan justru memiliki cahaya yang lebih efektif untuk
digunakan pada proses fotosintesis. Pasalnya, energi yang dihasilkan oleh lampu
ikonsentrasikan pada porsi Meningkatkan kualitas tanaman Dengan kelebihan yang
dimiliki lampu ini, proses fotosintesis pada tanaman berjalan lebih optimum. Pemakaian
lampu tambahan yang tepat akan memacu terbentuknya asimilasi. Tak hanya asimilasi,
siklus produksi menjadi lebih singkat, sosok tanaman lebih kuat dan sehat, serta cepatnya
pembungaan dibanding biasanya.
Efek negatif yang sering timbul akibat pencahayaan oleh cahaya alami dapat dicegah.
Dengan demikian pemakaian cahaya buatan justru akan meningkatkan keuntungan dilihat
dari waktu penanaman dan kualitas tanaman.
Keefektifan cahaya buatan juga tergantung pada panjang waktu yang digunakan (sebagai
cahaya tambahan dari cahaya pada siang hari) dan kadarnya. Artinya, bila jumlah cahaya
yang diterima tanaman tidak optimum - atau minimum - maka pertumbuhan pun juga
tidak optimum. Dari penelitian yang dilakukan, produksi tahunan pada tanaman dengan
pencahayaan tambahan selama 8 jam setiap malam, menunjukkan peningkatan.
Pencahayaan untuk tanaman indoor
Untuk pencahayaan tanaman indoor di dalam rumah, kantor, clan hotel dapat digunakan
cahaya artifisial dari lampu. Lampu tersebut selain menjadi elemen dekorasi, juga
herfungsi untuk merawat dan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.
Komposisi cahaya lampu ini tidak hanya ditujukan pada tanaman, namun juga
mempertimbangkan cahaya yang bisa memuaskan mata manusia. Cahaya tersebut
menyoroti dengan jelas warna daun clan bunga tanaman indoor. Blended light lamps
produk Philips sangat cocok untuk keperluan ini. Lampu tersebut menggunakan kawat
pijar untuk menolak bara. Lampu blended light dilengkapi bola lampu pijar clan tabung
merkuri high pressure. Kandungan cahaya biru yang menyinari tanaman akan mencegah
efek pemanjangan sel/ jaringan.
Yang perlu diperhatikan, letak lampu harus persis di atas tanaman clan berjarak cukup.
Jadi panas yang dihasilkan oleh pencahayaan lampu tidak menyebabkan kekeringan.
Minimum level pencahayaan yang dibutuhkan tanaman permanen adalah 1.000 lux.
Selain untuk tanaman indoor, lampu produk Philips juga banyak digimakan untuk
komoditas hortikultura. Di Eropa, terutama Negeri Belanda, lampu merupakan komponen
utama dalam budidaya bunga potong. Pemakaian lampu dalam skala luas juga ditemui
pada nurseri-nurseri besar di sana.
Cahaya artifisial juga dipakai untuk menambah cahaya siang hari di rumah kaca. Cahaya

ini akan meningkatkan level pencahayaan untuk fotosintesis. Fotoperiodisme sebagai


salah satu proses penting pada tanaman juga dapat ditingkatkan efektifannya dengan cara
ini. Di laboratorium yang notahene tidak ada cahaya :dami, cahaya artifisial merupakau
alternatif utama untuk menumbuhkan tanaman percobaan.
Untuk maksud-maksud di atas, pemilihan tipe lampu untuk masiug-masing tanaman
tergantung tujuan penanaman. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan, seperti level
penyinaran, distribusi penyinaran, karakteristik fotoperiodik, kebutuhan lingkungan
tanaman, penambahan atau penggantian cahaya siang hari, tempat yang tersedia, dan
biaya.
Di kutip dari:
Majalah Trubus

Anda mungkin juga menyukai