Streptococcus
pneumoniae,
Neisseria meningitidis and Haemophilus influenzae.
Disebabkan kuman virus, infeksi bakteri dan jamur adalah peneyebab utama
meningitis. Akan tetapi subarachnoid haemorhage, bahan kimia, dan radang
lain juga dapat menimbulkan meningitis.
Otak dan urat saraf tulang belakang ditutupi membran yang disebut
meningitis. Membran tersebut terbagi 3, yaitu duramater, arachnoid dan pia
mater. Dura meter terletak langsung di bawah dan melekat ke tengkorak. Pia
mater menyelubungi otak, arachnoid terletak diantara dura mater dan pia
mater. Daerah diantara arachnoid dan pia mater dilalui cairan cerebrospinal
(CSF) dan disebut ruang surachnoid. Meningitis adalah penyakit radang pada
pia mater dan arachnoid membrane termasuk cairan serebrospinal di
subarachnoid dan serebral ventrikel.
BACTERIAL MENINGITIS
Bakteri
meningitis
penyebab
berkembang
meningitis
ketika
menguasai
sifat
mematikan
mekanisme
dari
pertahanan
pathogen
organ
yang
Organ
kemudian
beriniasiatif
respon
peradangan
hebat.
Respon
Akan tetapi, kerusakan saraf umum terjadi pada orang yang bertahan,
termasuk seizure, tuli, penurunan pengenalan motor dan sensor.
PENGENALAN
Meskipun wwujud bakteri meningitis bervariasi, sebagian besar pasien dengan
demam dan tanda iritasi meningitis seperti nausea, muntah-muntah, iritasi,
anorexia, sakit kepala, bingung, sakit punggung dan ketidak mampuan
melenturkan kepala ke depan.
Respon organ terhadap infeksi dan umur pasien:
AGEN PERANTARA
Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae and Haemophilus influenza
adalah penyebab utama meningitis. Sejak penemuan vaksin H. influenza, N.
meningitis dan S. pneumonia menjadi penyebab utama meningitis.
MENINGOCOCCAL MENINGITIS
13 kelompok dari N. meningitis yang telah teridentifikasi, 5 diakui sebagai
penyebab wabah. Diantaranya kelompok A, B, C, W-135 dan Y. Di afrika
selatan, sekali-kali kasus penyakit meningococcus terlihat sepanjang tahun
dengan peningkatan di musim dingin dan awal musim semi. Adakalanya
sekelompok
kecil
kasus
terjadi.
Sekitar
400-500
kasus
dari
penyakit
SABUK MENINGITIS
Di Afrika terdapat daerah yang dikenal sebagai sabuk meningitis. Area ini
adalah Amerika Utara dan menyebar dari Senegal ke Ethiopia. Di sabuk
meningitis, perjangkitan besar dan wabah meningitis terjadi sepanjang musim
kemarau (desember-juni). Di sabuk meningitis kelompok A paling umum, tetapi
kelompok C, X, dan W-135 juga ditemukan.
PENULARAN
N. meningitis mendiami mukosa dari nasopharynx. Ia menular melalui kontak
langsung dengan saluaran pengeluaran pernapasan dari pasien yang terinfeksi
atau dari pembawa (carrier). Pembawa (carrier) mengembangkan system imun
untuk meningococcus sekitar 14 hari setelah mendapat bakteri. Penyakit hanya
terjadi pada sekelompok kecil orang. Dibandingkan dengan orang yang
terjangkit, carrier biasanya sumber dari infeksi baru.
FAKTOR RESIKO
Individu yang berisiko tinggi terjangkit meningococcus yaitu :
dasar
dari
penyakit
meningococcal
adalah
antibiotic
chemorophylaxis
harus
diberikan
pada
anak-anak
yang
meningitis
langsung
pada
tidak
butuh
pengeluaran
prophylaxis,
nasofaring
kecuali
dari
telah
pasien.
Dalam
lingkungan
meningitis
tidak
kerja,
penting
bekerja
dianggap
dengan
pasien
meningococcal
sebagai
kontak
dekat
kecuali
Jika lebih dari satu kasus melibatkan kelompok bakteri yang sama terjadi pada
settingan tertentu seperti sekolah, universitas asrama, dll dalam waktu 4
minggu, perlu dicari ahlinya.
VAKSINASI
Terdapat dua vaksin di Africa selatan yang digunakan untuk meningococcal
meningitis, yaitu Menomune dan Mencevax. Kedua vaksin adalah vaksin
polisakarida dan melindungi dari kelompok A, C, W-135 dan Y. tidak adak vaksin
untuk kelompok B.
Vaksin polisakarida berfungsi terbatas pada anak-anak di bawah dua tahun.
Orang dewasa dengan factor berisiko harus menerima 1 dosis PPV23. Untuk
rangkaian penuh Prevenar, anak-anak di atas 24 bulan yangberisiko juga
menerima 1 dosis dari PPV23 palingkurang 2 bulan setelah dosis prevenar
terakhir.
Tidak diperlukan revaksinasi individu immunocpmpetent yang terbebas dari
resiko. Satu dosis PPV23 sangat cukup. Tetapi, individu dengan resiko tertinggi
Immunocompromised
Dengan functional atau anatomic asplenia
Cengan penyakit sickle sel
diberikan
dengan
kombinasi
vaksin
bersama
difteri,
tetanus,
pertussis, dan polio dari 6, 10, 14 minggu atau 8, 12, dan 16 minggu. Dosis
lebih diberikan pada usia 18 bulan.
Kemanjuran dari vaksin Hib antara 95-100%. Tidak umum pada bayi yang
divaksin terserang penyakit Hib. Anak-anak yang terserang penyakit Hib
setelah menerima vaksin harus menjalani evaluasi immunologic.
Secara umum, tidak diperlukan memvaksinasi Hib individu di atas 5 tahun,
karena sebagian besar orang sudak kebal karena infeksi sebelumnya.
Akan tetapi, ada beberapa orang yang berisiko tinggi terserang Hin, yaitu:
Direkomendasikan bagi pasien di atas lima tahun yang tidak menerima vaksin
Hib dan termasik kategori di atas untuk menerima 1 dosis vaksin
PASKA TEREKSPOS PROPHYLAXIS
Meskipun timbulnya
meningitis
disebabkan
Hib
vaksinasi, ia masih terjadi. Peneyerangan Hib tidak menular tinggi tapi kontak
dekat dengan kasus dapat menularkan penyakit
Kontak dekat dengan pasien yang teserang Hib yang menerima antibiotic
chemoprophylaxis dalam waktu singkat setelah pasien terdiagnisis akan
menghilangkan pembawaan Hib. Yang akan :
tidak kebal
Mencegah penyebaran lebih lanjut dari penyakit
Kontak
dekat
didefinisikan
dengna
tinggal
di
rumah
yang
samaatau
menghabiskan lebih dari 4 jam sehari dengan pasien untuk 5 dari 7 hari
sebelum pasien dibawa ke rumah sakit
Chemoprophylaxis direomendasikan dalam situasi berikut ini:
Pembawaan pharyngeal dalam pasien harus dieliminasi jika anak di bawah dua
tahun atau ia tinggal dengna anak di bawah 4 tahun yang belum divaksinasi
sempurna.
Anak-anak di bawah 2 tahun yang tidak mengembangkan respon kekbalan
terhadap Hib dan masih membutuhkan antara memulai vaksinasi atau
melanjutkan vaksinasi setelah mereka keluar dari rumah sakit. Diharapkan dari
anak di atas dua tahun mengembangkan kekebalan setelah terinfeksi dan tidak
membutuhkan vaksin terhadap Hib.
PILIHAN OBAT
Ritampicin direkomendasikan untuk mengeliminasi pembawaan pharyngeal
dari Hib. Lebih dari usia satu bulan dosisnya 20mg/kg (dosis maksimum 600
mg)per hari untuk 4 hari. Usia di bawah satu bulan disisnya 10 mg/kg dalam
penggunaan 4 hari
KESIMPULAN
Bakteri meningitis dapat mengancam kehidupan. Pasien yang bertahan,
terdapat resiko sequelae permanen. Meningitis yang disebabkan Hib telah
menurun di Negara yang rutin melakukan vaksinasi, termasuk Africa selatan.
Penyerangan pneumococcal telah dicegah dengan vaksinasi rutin PCV7 unutk
anak-anak dan vaksinasi individu berisiko tinggi dengan PPV23. Penyebaran
kasus sporadic dari meningococcal meningitis dicegah dengan pemberian
chemoprophylaxis
untuk
kontak
dekat
dengan
pasien.
Vaksinasi
dan