Anda di halaman 1dari 16

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR

KEDOKTERAN

GUIDELINE
PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Component 2 HPEQ Project

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

Daftar Isi
1
2

Pendahuluan ................................................................................................................................... 3
Manual Prosedur Persiapan dan Pelaksanaan Pasien Standar Kedokteran .................................. 4
2.1
Blue Print Soal OSCE Kedokteran ........................................................................................... 4
2.2
Soal OSCE ............................................................................................................................... 4
2.3
Penyelenggara OSCE ............................................................................................................... 5
2.4
Prosedur Penyelenggaraan Ujian ........................................................................................... 5
2.5
Persyaratan PS ........................................................................................................................ 6
2.6
Penggunaan PS........................................................................................................................ 6
2.7
Rekrutmen Calon PS ............................................................................................................... 6
2.8
Pelatihan PS ............................................................................................................................ 6
2.9
Materi PS ................................................................................................................................ 4
2.10 Training of Trainer (TOT) PS ................................................................................................... 4
2.11 Pengelolaan PS ....................................................................................................................... 5
2.12 Tata Tertib PS ......................................................................................................................... 5
2.13 Evaluasi PS............................................................................................................................... 6
2.14 Supervisor ............................................................................................................................... 6
2.15 Kode Etik PS............................................................................................................................. 6
2.16 Instruksi PS.............................................................................................................................. 6
2.17 Skenario PS.............................................................................................................................. 6

LAMPIRAN

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 1

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

PENDAHULUAN
Komponen 2 HPEQ Project mempunyai fokus kegiatan pada upaya peningkatan sistem
ujian. Salah satu wujud peningkatan sistem ujian ini adalah dengan pelaksanaan metode
ujian tambahan yaitu Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
OSCE memiliki keunggulan karena dapat menguji tahap demonstrasi atau show how
yang lebih tinggi tingkatannya untuk uji kompetensi dibandingkan ujian tulis yang saat
ini berjalan. Selain itu, OSCE mungkin dilaksanakan mengingat metode ini telah
dilaksanakan di hampir semua institusi pendidikan terutama dalam bidang kedokteran.
Salah satu unsur penting dalam OSCE adalah keberadaan Pasien Standar (PS). PS sangat
penting untuk menggantikan pasien yang sebenarnya. Hal ini dimungkinkan terutama
untuk pengujian keterampilan komunikasi dalam hubungan dokter-pasien, pengambilan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dapat digantikan oleh orang sehat. Untuk
memungkinkan peran yang sangat baik sehingga dapat menggantikan posisi pasien yang
sebenarnya diperlukan pelatihan bagi pelatih PS.
Pelatihan khusus untuk pelatih PS ini tidak saja menguntungkan bagi pelaksanaan ujian
tingkat nasional, tetapi diharapkan para peserta dapat menyebarluaskan apa yang
diperoleh dari kegiatan tersebut untuk pengembangan OSCE di institusinya masingmasing. Mengingat kedua fungsi yang sangat penting ini, maka perlu dilakukan
pelatihan berjenjang dimulai dari tingkat regional sampai dengan nasional untuk
meningkatkan jumlah dan kualitas pelatih SP untuk OSCE di institusi dan nasional. Pada
tahun 2010 kegiatan ini akan dilaksanakan untuk bidang kedokteran dan kedokteran gigi.
Untuk mendukung kelancaran mekanisme tersebut maka telah disusun suatu pedoman
pelaksanaan Ujian OSCE. Pedoman ini dibuat untuk membantu para pelatih PS dalam
memahami mekanisme kerja sebelum pelaksanaan ujian OSCE.

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 2

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

MANUAL PROSEDUR PENYIAPAN DAN PELAKSANAAN


PASIEN STANDAR (PS) KEDOKTERAN
1.

Blue Print Soal OSCE Kedokteran

Competence
Categories

C
R
V
S
S

N
B

G Head
G
Endo/ Haem/
Special
Repro MSS
U&
Phsyciatry
I
Metab Oncology
Sense
S Neck

Case
History Taking
Physical Exam
Tests &
Procedures
Management
Communication
&
Patient
Education

2.

Soal OSCE
Isi soal untuk setiap putaran, secara terintegrasi:
History taking minimal 4 station
Physical Examination minimal 4 station
Tests & Procedures minimal 2 station
Management minimal 2 station
Communication & Patient Education minimal 2 station
Perilaku Profesional ada pada setiap station
Station yang menggunakan PS maksimal 7 station
Waktu 15 menit per station

3.

Penyelenggara OSCE
Syarat umum sebagai penyelenggara OSCE:
Tersedia minimal 12 ruang yang memadai
Ruangan satu atau dua lantai yang tidak harus permanen (jika 2 lantai,
perpindahan antar lantai dijadikan stasiun istirahat)
Peralatan dan bahan sesuai standar yang ditetapkan oleh pengembang soal
beserta cadangannya
Bersedia menerima kandidat dari institusi pendidikan kedokteran lain dengan
biaya mengikuti standar nasional

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 3

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

4.

5.

Menyiapkan panitia penyelenggara lokal dan staf pendukung penyelenggaraan


OSCE: staf pengumpul data hasil ujian, kebersihan, penyiapan alat, dll.
Syarat khusus sebagai penyelenggara OSCE :
Menyediakan pasien standar (PS) sesuai standar yang ditetapkan oleh
pengembang soal minimal 16 pasien simulasi, yang dapat digunakan bersamasama dalam satu wilayah/regional AIPKI
Memiliki penguji yang bersertifikat nasional minimal 26 orang, yang dapat
digunakan bersama dalam satu wilayah/ regional AIPKI
Jika tidak memiliki jumlah penguji yang ditetapkan, maka harus menggunakan
penguji bersertifikat nasional dan bertanggungjawab atas konsekuensi tersebut
(akomodasi, dan keperluan ujian lainnya)
Institusi penyelenggara harus mempersiapkan ujian untuk minimal 24 orang
peserta ujian
Jika jumlah tersebut tidak tercapai, ujian tetap dapat dilaksanakan dengan
jumlah peserta minimal 12 orang dengan pembebanan biaya tetap 24 orang
Syarat lain mengikuti ketentuan dari AIPKI
Syarat sebagai penyelenggara dinilai oleh panitia nasional melalui kegiatan visitasi
berdasarkan permohonan institusi
Institusi pendidikan kedokteran yang belum mampu menyelenggarakan OSCE sesuai
syarat yang telah ditentukan, harus bekerjasama dengan institusi lain.
Penilaian terhadap institusi penyelenggara ujian akan dilaksanakan oleh panitia
nasional, terutama untuk syarat-syarat umum.
Pendanaan untuk penyelenggara diatur secara proporsional dengan panitia nasional
Disarankan ada penggunaan bersama fasilitas untuk penyelenggaraan ujian OSCE
bersama kedokteran gigi atau keperawatan atau kebidanan.
Prosedur Penyelenggaraan Ujian
Pertemuan persamaan persepsi satu hari sebelum penyelenggaraan ujian OSCE antara
supervisor dengan tim penguji.
Penguji harus memeriksa semua perlengkapan yang diperlukan dalam ujian OSCE
sesuai stasiun tempat penguji bertugas
Ujian OSCE dalam satu hari maksimal 2 seri
Paket soal untuk 1 kali penyelenggaraan ujian adalah 3 paket soal @ 12 station
Membutuhkan minimal 15 pasien simulasi
Penguji hanya bisa menguji satu putaran dalam satu hari, sehingga membutuhkan
minimal 26 penguji, termasuk 2 penguji cadangan
Rekapitulasi hasil ujian oleh para penguji dipimpin supervisor setelah ujian selesai
Waktu penyelenggaraan ujian diserahkan pada institusi masing-masing mengikuti
kalender ujian OSCE nasional
Persyaratan PS
Sudah mengikuti pelatihan pasien standar dan mendapatkan sertifikat sebagai pasien
standar
Usia Minimal 18 tahun
Tidak buta huruf
Jenis Kelamin dan kondisi fisik sesuai Skenario
Dapat Memahami dan menandatangani Kontrak (identitas, waktu, izin dari tempat
kerja, kondisi kesehatan, etika PS)
Dapat Berkomunikasi Dua Arah

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 4

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

6.

7.

8.

9.

Tidak ada paksaan


Tidak berasal dari profesi kesehatan (dokter, residen, bidan, perawat, mahasiswa
kedokteran)
Penggunaan PS
Kontrak dibuat antara institusi pendidikan kedokteran penyelenggara pelatihan
dengan PS dalam jangka waktu 2 tahun
Institusi penyelenggara pelatihan adalah institusi pendidikan kedokteran atau
kumpulan institusi pendidikan kedokteran
Honorarium PS sesuai ketetapan Panitia Nasional
Akomodasi ditanggung panitia penyelenggara
Penyediaan PS menjadi tanggung jawab institusi penyelenggara ujian OSCE
Setiap Institusi harus menyediakan 15 PS setiap pelaksanaan
1 PS dalam setiap pelaksanaan ujian OSCE maksimal memerankan 3 peran
Dalam satu hari, 1 PS hanya terlibat dalam 1 putaran ujian (seri)
Pendanaan ditanggung oleh panitia nasional

Rekrutmen Calon PS
Calon PS dipilih oleh institusi penyelenggara pelatihan PS
Rekrutmen calon PS diumumkan secara terbuka
Rekrutmen awal dipertimbangkan dari PS yang selama ini digunakan dari institusi
pendidikan dokter dalam pembelajaran keterampilan klinik (skills lab) dan ujian
OSCE
Perlu diketahui riwayat penyakit yang pernah diderita calon PS

Pelatihan PS
Pelatihan PS dilakukan institusi penyelenggara pelatihan
Pelaksanaan pelatihan setelah soal OSCE nasional tersusun
Syarat Pelatih PS:
memiliki sertifikat Pelatih PS
ditetapkan oleh panitia nasional
Pendanaan pelatihan PS ditanggung oleh panitia nasional
Pelatihan PS dilakukan oleh Tim Pelatih PS, paling lambat 2 bulan sebelum
pelaksanaan ujian OSCE nasional
Pada pelatihan PS diperlukan:
Skenario kasus dari soal OSCE
Rekaman audiovisual kasus nyata (diperlukan informed consent)
Telaah oleh dokter ahli sesuai dengan kasus pada skenario

Materi Pelatihan PS
Peran PS
Skenario kasus dari soal OSCE
Rekaman audiovisual kasus nyata
Praktek
Telaah oleh dokter ahli sesuai dengan kasus pada skenario

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 5

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

10.

11.

Pengelolaan PS
Setelah mengikuti pelatihan PS, disarankan Institusi Pendidikan Kedokteran
menggunakan PS untuk pembelajaran keterampilan klinik (Skills Lab) dan Ujian
OSCE, yang bertujuan untuk:
Meningkatkan hubungan PS dengan institusi pendidikan dokter
Meningkatkan kemampuan PS dalam berbagai kasus
Disarankan dibentuk organisasi PS di tingkat nasional dan wilayah
Dibentuk Bank PS oleh panitia nasional
PS dapat digunakan di institusi pendidikan kesehatan lain (keperawatan, kebidanan,
kedokteran gigi)
Kontrak PS minimal 2 tahun
Kisaran honorarium PS adalah 20 30 ribu rupiah per jam

Tata Tertib PS
Datang tepat waktu
Tidak meninggalkan tempat saat ujian
Tidak boleh menggunakan alat komunikasi apapun saat ujian
Menjalankan tugas sebagaimana instruksi untuk PS
Mengikuti persiapan penyelenggaraan OSCE
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian di stasiun tempat PS bertugas
Memberikan umpan balik pada lembar yang telah dipersiapkan oleh panitia nasional

12.

13.

14.

Training of Trainer (TOT) PS


TOT dilakukan oleh institusi penyelenggara pelatihan
Pelatih pada TOT adalah Pelatih yang telah memiliki sertifikat pelatih PS nasional
Peserta TOT adalah staf pengajar institusi pendidikan dokter
TOT dilakukan untuk memenuhi kebutuhan minimal 5 orang pelatih PS di setiap
institusi pendidikan dokter
Peserta TOT akan mendapatkan sertifikat dari Panitia Nasional
Pendanaan TOT dibebankan kepada Panitia Nasional

Evaluasi PS
Dilakukan oleh tim supervisor pada setiap pelaksanaan ujian OSCE berdasarkan
laporan penguji
Dinilai berdasarkan:
Daftar tilik PS
Kode etik PS
Tata tertib PS
Tindak lanjut hasil evaluasi:
Tetap PS
Pelatihan lagi
Tidak digunakan lagi
Supervisor
Diperlukan sekitar 140 supervisor (setiap institusi harus memiliki antara 1-3
supervisor)
Syarat:
Penguji dan Pelatih PS nasional yang ditetapkan panitia nasional
Mengikuti workshop nasional penguji OSCE dan pelatih PS

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 6

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN

15.

16.

17.

Minimal 2 kali periode menjadi penguji atau pelatih PS nasional


Satu tim supervisor terdiri dari minimal 2 orang supervisor dan ditetapkan
berdasarkan rasio peserta ujian yaitu 1: 48 peserta serta ditetapkan oleh panitia
nasional
Tidak bertugas di institusinya sendiri
Tugas:
Memeriksa kesiapan pelaksanaan ujian OSCE dengan menggunakan borang
yang dibuat oleh pembuat soal
Mengawasi pelaksanaan ujian OSCE di institusi penyelenggara ujian OSCE
Mengevaluasi penguji
Membuat laporan (mengisi borang) pelaksanaan ujian OSCE
Memberikan rekomendasi tentang penyelenggaraan ujian OSCE dan penguji
OSCE kepada panitia nasional
Laporan disampaikan maksimal 2 minggu setelah pelaksanaan ujian OSCE
Akomodasi dan transportasi, difasilitasi oleh institusi penyelenggara Ujian atas biaya
dari panitia nasional
Aspek legal: Membawa surat tugas dari panitia nasional
Check list/ borang yang harus disiapkan:
Evaluasi pelaksanaan penyelenggara (sarana, fasilitas, pasien simulasi, staf
pendukung)
Evaluasi penguji
Lembar feedback
Lembar rekomendasi
Kode Etik PS
Tidak membocorkan soal
Tidak membantu atau merugikan kandidat
Disiplin dan bertanggung jawab
Melatih diri sesuai dengan peran yang sudah ditentukan
Komitmen untuk menjadi PS
Bersedia memberi dan menerima umpan balik

Instruksi PS
Kejelasan instruksi, khususnya dalam:
Peran yang harus dilakukan
Informasi yang harus dikomunikasikan
Template mengikuti template soal OSCE
Dalam kondisi tertentu, PS tidak melaksanakan tugasnya sesuai instruksi, maka
penguji dapat memberikan intervensi berupa ralat/ revisi informasi.
Dalam kondisi tertentu yang tidak terduga, penguji dimungkinkan mengambil
kebijakan yang diperlukan agar pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan lancar.

Skenario PS
Informasi kasus secara umum
Identitas pasien
Kasus rinci
Pemeriksaan fisik

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 7

GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR


KEDOKTERAN GIGI

LAMPIRAN
GUIDELINE
PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Component 2 HPEQ Project

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Daftar Isi Lampiran

Template Instruksi PS.........................................................................................................2


1.1 Template Instruksi Informasi Umum............................................................................2
1.2 Template Instruksi Identitas..........................................................................................2
1.3 Template Instruksi Riwayat Penyakit ...........................................................................2
1.4 Template Instruksi Khusus ...........................................................................................2
1.5 Template Instruksi Peran yang Harus Dilakukan .........................................................3
Usulan Kasus PS.................................................................................................................4
2.1 Usulan Kasus PS: Bedah ..............................................................................................4
2.2 Usulan Kasus PS: Mata ................................................................................................4
2.3 Usulan Kasus PS: Jiwa .................................................................................................4
2.4 Usulan Kasus PS: Saraf ................................................................................................5
2.5 Usulan Kasus PS: Anak................................................................................................5
2.6 Usulan Kasus PS: Penyakit Dalam ...............................................................................5
2.7 Usulan Kasus PS: OBSGYN ........................................................................................6
2.8 Usulan Kasus PS: DV...................................................................................................6
2.9 Usulan Kasus PS: THT.................................................................................................6

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 1

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Template Instruksi PS
Template Instruksi PS: Informasi Umum

Gambaran khas penyakit

Penampilan PS: pakaian, tata rias, postur tubuh


Template Instruksi PS: Identitas

Nama :

Usia :

Alamat:

Jenis kelamin :

Agama:

Pekerjaan :

Status pernikahan :

Pendidikan terakhir :
Template Instruksi PS: Riwayat Penyakit

Keluhan utama:

Riwayat penyakit sekarang :


sejak kapan :
lokasi :
durasi:
hal-hal pencetus:
hal-hal yang memperburuk keluhan :
hal-hal yang mengurangi keluhan:
keluhan lain terkait keluhan utama :
riwayat pengobatan sekarang:

Riwayat penyakit dahulu:

Riwayat pengobatan penyakit dahulu:

Riwayat penyakit keluarga :

Riwayat kebiasaan:
olahraga =
merokok =
diet =
hubungan suami istri =
hubungan dengan tetangga/teman =

Template Instruksi PS: Riwayat Khusus

Riwayat Khusus Anak


Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Tumbuh kembang
Imunisasi
Riwayat pemberian makanan

Riwayat Psikiatri: (sesuai status)

Riwayat OBSGIN
Riwayat menstruasi

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 2

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Riwayat kontrasepsi
Lain-lain yang bersifat khusus

Template Instruksi PS: Peran yang harus dilakukan

Peran meliputi:
penampilan (pakaian, tata rias, postur),
ekspresi,
sikap (bahasa tubuh),
dialog (informasi atau pertanyaan yang harus disampaikan).

Peran yang harus dilakukan:


Saat datang:
Saat anamnesis:
Saat pemeriksaan:
Saat penyampaian diagnosis:
Saat konseling:
Saat pulang:
Terkait informed consent:

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 3

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Usulan Kasus-Kasus PS
Usulan Kasus PS: Bedah
1. Appendisitis akut
2. Hernia
3. BPH
4. Cedera kepala
5. Struma
6. Tumor payudara
7. Frakture
8. Tumor kulit
9. Ileus
10. Trauma
11. Peritonitis
12. Ruptur uretra
Usulan Kasus PS: Mata
1. Benda asing pada konjungtiva
2. Konjungtivitis
3. Katarak
4. Hordeolum
5. Glaukoma
6. Keratitis/ ulkus kornea
7. Ablasio retina
8. Retinopati DM
9. Retinoblastoma
10. Trauma mata
11. Selulitis
Usulan Kasus PS: Jiwa
1. Depresi
2. Ansietas
3. Insomnia
4. Psikosomatis
5. Psikotik
6. Penyalahgunaan zat psikoaktif
7. Dimensia

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 4

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

Usulan Kasus PS: Saraf


1. Stroke
2. Vertigo
3. Nyeri pinggang
4. Cedera kepala
5. Trauma spinal (paraparesis)
6. Epilepsi
7. Meningitis & Encefalitis
8. Tumor otak
9. Parkinson
10. Neuropati
11. Miastenia gravis
12. Nyeri kepala (cefalgia)
Usulan Kasus PS:Anak
1. ISPA [Atas]
2. ISPA [Bawah]
3. Diare
4. DHF
5. Kejang Demam
6. Demam tifoid
7. Anemia Defisiensi Besi
8. Asma
9. TB Paru
10. Hepatitis B
11. Ikterus Neonatorum
12. ISK
13. Resusitasi Neonatus
14. Hidrocefalus
15. Malnutrisi
16. Kecacingan
17. Thalasemia
18. Alergi Makanan
Usulan Kasus PS: Penyakit Dalam
1. Diabetes Melitus
2. Hipertensi
3. TBC
4. Hepatitis
5. HIV
6. Demam tifoid
7. Malaria
8. DHF
9. Gastritis
10. ISK
11. Gagal Ginjal
12. Rheumatology
13. Asma
Component 2 HPEQ Project 2010

Page 5

LAMPIRAN
GUIDELINE PELATIH PASIEN STANDAR
KEDOKTERAN

14. Gagal Jantung


15. Sepsis
16. Pneumonia
Usulan Kasus PS: OBSGYN
1. ANC
2. Kontrasepsi
3. Perdarahan [abortus, post partum, dll]
4. Persalinan Normal
5. Dismenore
6. Keputihan
7. KET
8. Ca Serviks
9. Mioma Uteri
10. Anemia
11. Infertilitas primer
12. Hiperemesis gravidarum
13. PID
Usulan Kasus PS: DV
1. STD
2. Keputihan
3. Tinea
4. Dermatitis
5. Leprosi
6. Herpes
7. Scabies
8. Urtikaria
9. Insect bite
10. Akne
11. Varicela
12. Psoriasis
13. Impetigo
14. Ulkus tropikum
Usulan Kasus PS: THT
1. Rhinofaringitis
2. Otitis
3. Rinitis
4. Tuli
5. Corpus alienum
6. Tinitus
7. Epistaksis
8. Tonsilofaringitis
9. Mastoiditis
10. Sinusitis
11. Karsinoma nasofaring

Component 2 HPEQ Project 2010

Page 6

Anda mungkin juga menyukai