Sampel
Prinsip
: Memipet volume cairan/ larutan dalam jumlah kecil dengan tepat dan akurat
lalu dipindahkan dari wadah satu ke wadah lainnya
Cara Kerja
: 1. Set volume
2. Pasang tip disposable
3. Tekan penyedot sampai pembatas pertama
4. Masukkan tip ke sampel
5. Ambil sampel
6. Tahan
7. Tarik tip
8. Keluarkan sampel
9. Tarik pipet
10. Lepaskan tekanan penyedot
11.Lepaskan tip
Manfaat
Kelebihan
Kekurangan
: Harganya mahal dan tidak dapat mengukur larutan atau cairan lebih dari 10
ml.
Perawatan
1. Memeriksa secara rutin kondisi pipet. Perhatikan apakah ada bagian yang rusak, retak,
atau komponen yang hilang.
2. Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau
cairan khusus pembersih pipet.
3. Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan. Baik dengan
autoclave atau penyinaran UV.
4. Pastikan kehati-hatian selama menggunakan mikropipet.
Spektrofotometer Vis, UV
Prinsip : Interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari sumber sinar
dengan materi yang berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan
menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang
memiliki energi lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultravioletvisible untuk semua struktur elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem
terkonjugasi, struktur elektronik dengan adanya ikatan dan non bonding
elektron .Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer, yaitu bila
cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Fungsi :
1. Alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari
cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
2. Analisis kuantitatif :
Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan o-fenantrolin (VIS)
Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
3. Titrasi Fotometri :
Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit, pereaksi, atau hasil titrasi
mengabsorbsi radiasi
Sampel : Sample yang digunakan bersifat cair seperti Air minum, Air danau, darah dll
Reagen : Reagen yang digunakan tergantung pada pemeriksaan yang dilakukan karena setiap
pemeriksaan berbeda reagennya
Cara Kerja :
1. Semua alat dihubungkan ke stabilizer, komputer dinyalakan, spektrofotometer
dinyalakan dengan menekan tombol ON, klik tombol start, pilih program Hitachi
Aplication UV solution
2. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses instalisasi sedang
berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau
dan tertulis status ready
3. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap
digunakan, atur panjang gelombangnya
4. Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sampel pada
panjang gelombang tertentu.
5. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian
dikeringkan.
6. Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tanda silang pada bagian kanan atas
kemudian pilih cole the lamps and cole the windows kemudian tekan tombol
ON/OFF pada main unit spektrofotometer.
Hasil : Hasil yang di berikan dalam absorban yang bisa di baca pada kurva
Kelebihan :
1. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi
2. Caranya sederhana
3. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil
Kekurangan :
1. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan
kebersihan dari kuvet
2. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
3. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan
energy eksitasi rendah
4. Sinar yang dipakai harus monokromatis
Perawatan :
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena
cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang
permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.
Fotofluorometer
Prinsip : pengukuran penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang
gelombang tertentu dengan larutan atau zat warna yang dilewatinya
Fungsi : Untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan. Sebagian besar
laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat ini dapat menentukan kadar
suatu bahan didalam cairan tubuh seperti serum atau plasma
Sampel : Serum atau Plasma
Reagen : Reagen yang digunakan tergantung pada pemeriksaan yang dilakukan karena setiap
pemeriksaan berbeda reagennya
Cara Kerja :
1. Dipastikan kuvet telah terpasang dan pompa peristaltik telah dilingkari selang
2. Kabel dihubungkan dengan arus listrik 220 V. Tombol On/Off ditekan untuk
menghidupkan alat dan diamkan 10 menit untuk warming up
3. Sampel disedot dengan menekan tombol aspirator. Metode yang digunakan dipilih
pada touch screen. Semua pengaturan yang kemudian diatur. Semua pengaturan yang
digunakan diatur.
4. Hasil analisis dicetak dan sampel yang telah diuji dibuang. Selang dari pompa
peristaltik dilepas.
5. Alat dibilas dengan aquabides sebanyak 10 kali dan desinfektan 10%. Sisa buangan
dikeluarkan dengan mengalirkan udara. Selang dilepas dari pompa, alat dibersihkan
dengan menggunakan tissue
6. Tekan tombol On/Off untuk mematikan alat. Kabel dilepas dari sumber arus. Tutup
alat agar tidak terkena debu
Hasil :
Absorbansi standar
Absorbansi sample
Perawatan :
1. Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari pelarut yang
bersifat korosif.
2. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau
menggunakan sodium hipoklorit.
3. Alat disimpan di tempat yang bersih, tidak boleh terkena cahaya matahari langsung
dan hindari kontak atau berdekatan dengan alat yang mengeluarkan gelombang
magnetik seperti TV, radio dan handphone
Spektrofluorometer
Prinsip : Pengukuran intensitas cahaya fluoresensi yang dipancarkan oleh zat uji
dibandingkan dengan yang dipancarkan oleh suatu baku tertentu. Cahaya yang diemisikan
terjadi karena proses absorbs cahaya oleh atom yang mengakibatkan keadaan atom
tereksitasi. Keadaan atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan semula dengan
melepaskan energy yang berupa cahaya(de-eksitasi)
Fungsi :
1. Analisa kualitatif , Perbandingan spectrum fluoresensi dapat membantu pengenalan
senyawa.
2. Analisa kuantitatif, Pengukuran dapat dilakukan pada kadar yang sangat rendah
dengan ketepatan, keterulangan, dan kepekaan tinggi.
Sampel :
1. Vitamin : riboflavin, piridoksin, yang berasal dari tiamin setelah dioksidasi dengan
larutan basa ferisianida pada 365nm dan 440 nm
2. Obat yang mempunyai sifat fluoresensi alamiah contoh : quinine
Reagen : Reagen yang digunakan tergantung pada pemeriksaan yang dilakukan karena setiap
pemeriksaan berbeda reagennya
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian.
2. Pengujian spektro dilakukan setelah prepare pada larutan yang akan diuji
3. Masukan larutan blanko pada kuvet mencapai bagian kuvet lalu usap kuvet
menggunakan tissue kering dan jangan menyentuh bagian kuvet kaca beningnya
karena apabila terdapat sidik jari akan mempengaruhi pembacaan.
4. Setelah melakukan penembakan pada blanko, maka masukan sample yang pertama ,
perlakuannya sama seperti pada larutab blanko.
5. Catat hasil spektro yang ditrampilkan pada layar computer.
Hasil :
Kelebihan :
1. Sensitive
2. Selektif
3. Cocok untuk sampel dengan konsentrasi kecil
Kelemahan :
1. Penggunaan terbatas hanya untuk senyawa berfluoresensi
2. Intensitas fluoresensi dipengaruhi oleh intensitas sumber cahaya
3. Investasi mahal
Perawatan :
1. Setiap sesudah digunakan dibilas dengan aquabides serta dihindari dari pelarut yang
bersifat korosif.
2. Pembersih yang digunakan dapat berupa campuran detergen, alkohol dan air atau
menggunakan sodium hipoklorit.
Prinsip Kerja : Penyerapan sinar dari sumbernya oleh atom-atom yang di bebaskan oleh nyala
dengan panjang gelombang tertentu
Fungsi:
1. Untuk menentukan kadar konsentrasi dari unsur metalik untuk kepentingan medis
dalam pemeliharaan kesehatan seperti kalsium, magnesium, tembaga, seng dan besi
2.
Untuk menentukan apakah obat-obatan terapeutik tingkat seperti lithium telah dicapai
dalam darah dan juga dapat mendeteksi kuantitatif kadar racun pada logam
Sampel : Makanan dan minuman, air termasuk air buangan, tanah, tanaman, pupuk, besi,
baja, logam campur, mineral, hasil minyak bumi, farmasi, dan kosmetik.
Reagen:
Bagian-Bagian pada AAS :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lampu Katoda
Tabung gas
Ducting
Kompresor
Burner
Buangan pada AAS
Cara Kerja :
1. Pertama-tama gas dibuka terlebih dahulu, kemudian kompresor, lalu ducting, main
unit,dan computer secara berurutan
2. Dibuka program SSA(spectrum Analyse Specialist), kemudian muncul perintah
apakah ingin mengganti lampu katoda, jika ingin mengganti klik Yes dan jika tidak
No.
3. Dipilih Yes untuk masuk ke menu individual command, dimasukkan nomer lampu
katoda yang dipasang kedalam kotak dialog, kemudian diklik setup, kemudian soket
lampu katoda akan berputar menuju posisi paling atas supaya lampu katoda yang baru
dapat diganti atau ditambahkan dengan muda
4. Dipilih No jika tidak ingin mengganti lampu katoda yang baru.
5. Pada program SAS 3.0, dipilih menu select element and working mode.Dipilih unsur
yang akan dianalisis dengan mengklik langsung pada symbol unsur yang diinginkan
6. Jika telah selesai klik ok, kemudian muncul tampilan condition settings. Diatur
parameter yang dianalisis dengan mensetting fuel flow :1,2 ; measurement;
concentration ; number of sample: 2 ; unit concentration : ppm ; number of standard :
3 ; standard list : 1 ppm, 3 ppm, 9 ppm.
7. Diklik ok and setup, ditunggu hingga selesai warming up.
8. Diklik icon bergambar burner/ pembakar, setelah pembakar dan lampu menyala alat
siap digunakan untuk mengukur logam.
9. Pada menu measurements pilih measure sample.
10. Dimasukkan blanko, didiamkan hingga garis lurus terbentuk, kemudian dipindahkan
ke standar 1 ppm hingga data keluar.
11. Dimasukkan blanko untuk meluruskan kurva, diukur dengan tahapan yang sama
untuk standar 3 ppm dan 9 ppm
12. Jika data kurang baik akan ada perintah untuk pengukuran ulang, dilakukan
pengukuran blanko, hingga kurva yang dihasilkan turun dan lurus.
13. Dimasukkan ke sampel 1 hingga kurva naik dan belok baru dilakukan pengukuran.
14. Dimasukkan blanko kembali dan dilakukan pengukuran sampel ke 2.
15. Setelah pengukuran selesai, data dapat diperoleh dengan mengklik icon print atau
pada baris menu dengan mengklik file lalu print.
16. Apabila pengukuran telah selesai, aspirasikan air deionisasi untuk membilas burner
selama 10 menit, api dan lampu burner dimatikan, program pada komputer dimatikan,
lalu main unit AAS, kemudian kompresor,setelah itu ducting dan terakhir gas.
Hasil :
Kelebihan : Metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer biasa yaitu spesifik, batas
deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisa mengukur unsur-unsur yang
berlainan.batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisa mengukur unsurunsur yang berlainan, pengukurannya langsung terhadap contoh, output dapat
langsung dibaca, cukup ekonomis, dapat diaplikasikan pada banyak jenis unsur,
batas kadar penentuan luas (dari ppm sampai %).
Kelemahan : Pengaruh kimia dimana AAS tidak mampu menguraikan zat menjadi atom
misalnya pengaruh fosfat terhadap Ca, pengaruh ionisasi yaitu bila atom
tereksitasi (tidak hanya disosiasi) sehingga menimbulkan emisi pada panjang
gelombang yang sama, serta pengaruh matriks misalnya pelarut.
Perawatan :
1. Sumber arus yang digunakan dalam pemakaian AAS ialah 220 volt sehingga
arus listrik yang disediakan harus 220 volt dan jangan sampai kurang dari 220
volt.
2.
Sampel
Reagen
Prinsip
menjadi
data
digital.
Kemudian
dari ADC
diolah
oleh
Manfaat
Kelebihan
Kekurangan
: 1. Lebih mahal
2. Memerlukan perawatan berkala
Perawatan
Prinsip Kerja : Sebuah elktroda dari ISE mengukur tegangan otensial dari ion tertentu dalam
larutan. Nilai tegangan potensial diukur terhadap elektroda referensi yang
stabil dengan tegangan potensial yang konstan. Perbedaan potensial antara
dua elektroda akan tergantung pada aktivitas ion tertentu dalam larutan. Hal
ini berkaitan dengan konsentrasi spesifik ion, sehingga memungkinkan
pengguna untuk membuat analisis pengukuran ion tertentu.
Fungsi :
1. Suatu perangkat yang digunakan dalam mendeteksi jumlah ion yang terdapat dalam
suatu larutan
2. ISE juga digunakan untuk mengukur ph, dan gas darah
3. Untuk mengukur pO2,pCO2 pH, hematokrit, Na, K, Cl, glukosa, laktat, tHb, SO2, O2Hb,
HHb, COHb, MetHb, bilirubin neonatus.
Sampel : Darah, plasma,serum, cairan tubuh
Cara Kerja :
1. Hidupkan power ON ada di belakang alat
2. Proses inisialisasi alat alat dalam stand by
3. Lakukan proses CAL 2 alat dalam kondisi ready
4.
5.
6.
7.
Kelebihan:
1. Tidak terpengaruh pada gangguan seperti warna dalam sampel
2. ISE membutuhkan analisis waktu yang relaif lebih singkat dalam mendapatkan hasil
yang akurat
3. Tidak bersifat merusak, lebih hemat dalam menggunakan reagen
Kekurangan :
1.
2.
3.
4.
Perawatan :
Lakukan berulang-ulang Trouble shooting
1. Na, Ca, K, Cl over flow solusi : bersihkan aspirasi system (terjadi sumbatan), lakukan
penggantian iner solution ion elektroda
2. Pipet tidak menghisap (no sampel) solusi : bongkar dan bersihkan system aspirasi
(terjadi sumbatan)
3. Nilai tidak sesuai (terlalu tinggi atau rendah) solusi : lakuakn kalibrasi ulang dan baca
sampel calibration solution
Urine Analyzer
Hematology Analyzer
Sampel
: Darah
Reagen
Prinsip
: Pengukuran [= metri] jumlah dan sifat-sifat sel [= cyto] yang dibungkus oleh
aliran cairan [= flow] melalui celah sempit. Ribuan sel dialirkan melalui
celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu,
kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya
Cara Kerja
3. Alat akan self check, pesan please wait akan tampil di layar
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check.
5.
Tekan bagian atas dari tempat sampel yang berwarna ungu untuk membuka
dan letakkan sampel dalam adaptor
Hasil akan muncul pada layar secara otomatis. Mencatat hasil pemeriksaan
Hasil :
Manfaat
Kelebihan
3.
Alat yang telah terkoneksi dengan system informasi Laboratorium akan mengurangi
kemungkinan kesalahan saat identifikasi sampel dan enteri data hasil pemeriksaan
Kekurangan :
bersamaan akan
Coagulation Analyzer
Sampel
Reagen
Prinsip
Cara Kerja
Menghidupkan alat
1. Hubungkan kabel power ke stabilisator
2. Hidupkan alat dengan menekan tombol on
3. Alat akan self check, pesan please wait akan tampil dilayar
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check.
5. Pastikan alat dalam keadaan ready
Cara kerja pemeriksaan sampel
1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
2. Masukkan plasma control dan plasma sample yang telah dicentrifuge yang akan
ditampilkan di layar, tekan Enter
3. Pilih yes, lalu tekan Enter
4. Masukkan reagen dan kuvet sesuai dengan volume yang dibutuhkan alat
5. Tunggu hingga alat selesai melakukan pemeriksaan
6. Hasil akan muncul secara otomatis
7. Mencatat hasil pemeriksaan
Kelebihan
: 1. Efiensi Waktu
2. Ketepan Hasil
Kekurangan
: 1. Harganya mahal
2. Perawatan yang cukup sulit
Perawatan
1. Pastikan alat dalam keadaan bersih, bebas dari kontaminasi dengan darah atau
spesimen lainnya yaitu reagen dan debu
2. Periksa suhu sertiap hari
3. Jika diperlukan mengganti tabung, filter, dll
4. Tutup alat jika tidak sedang digunakan
5. Sampel yang diperiksa harus menggunakan antikoagulan berisi sitrat
6. Bersihkan tabung yang digunakan untuk menampung darah
7. Bersihkan magnet yang ada dalam tabung
8. Bersihkan lubang yang digunakan untuk menaruh tabung dengan menggunakan tisu
basah kemudian dibersihkan lagi mengunakan tisu yangkering
9. Bersihkan bagian luar dengan menggunakan kuas yang berukuran kecil
10. Periksa juga tempat untuk menaruh kertas hasil dari pengecekan
SPERMA ANALYZER
Prinsip : alat analisis sperma modern untuk aplikasi diagnostic rutin bekerja dengan metode
CASA(Computer Aided Sperm Analysis), instrument CASA perlu dihubungkan dengan
perangkat lunak pada computer yang dapat melakukan pengorganisasian data dan analisis
statistic. Alat ini harus disiapkan dengan tepat supaya dapat bekerja secara optimal.
Fungsi :digunakan untuk membantu dokter menegakkan diagnosis infertilitas pada pria..
Sample : Sperma
Cara kerja :
1. Teteskan sperma pada kamar hitung
2. Perhatikan pergerakan sperma dan amati sperma di CASA
Hasil : Parameter-parameter yang dapat dianalisis oleh alat analisa sperma antara lain :
Kelebihan
1. Dapat menganalisis berbagai sediaan sperma, baik itu sperma segar, sperma yang
telah dibekukan
2. Sediaan sperma dapat langsung ditampilkan pada layar computer
3. Hasil analisis tercetak secara otomatis
Kelemahan
1. Penyiapan sample harus teliti
2. Harga alat ini masih relative mahal
Sampel
Reagen
Prinsip
: Mengolah sample jaringan hingga menjadi preparat pada kaca objek (slide)
yang siap dianalisis.
Instrumen
Cara Kerja
Botol 1: Dalam larutan Buffer Neutral Formalin (BNF) 10% selama 2 hari
Sebelum pemotongan Masukan kedalam plastik yang diisi air dan letakkan di
freezer 15 menit atau diberi batu es.
Blok dijepit pada mikrotom kemudian dipotong dengan pisau mikroto. Dengan
kemiringan : 300 , Tebal blok paraffin 2-5mikron.
C, kemudian
Inkubasi
Xylol 3 menit
Xylol 3 menit
Alkohol 3 menit
Alkohol 3 menit
Ethanol 80 % 10 celupan
Ethanol 90 % 10 celupan
Xylol 3 menit
Xylol 3 menit
Xylol 3 menit
Preparat diangkat satu persatu dari larutan xylol dalam keadaan basah, diberi
satu tetes cairan perekat ( DPX ) dan selanjutnya ditutup dengan kaca penutup. Hasil
pewarnaan dapat dilihat di bawah mikroskop.
Hasil
Manfaat
Prinsip: Mensterilkan udara yang diambil dari ruangan dengan melewatkannya kedalam filter
dan menghembuskannya melewati permukaan ruangan kerja sebagai udara bebas
partikel.
Fungsi :
Lemari Asam
Prinsip : tempat dengan ventilasi yang cukup untuk melakukan yang berhubungan dengan
bahan kimia, sehingga lingkungan sekitar tidak ikut terkontaminasi oleh uap, asap dan
aerosol berbahaya yang di hasilkan dalam reaksi.
Fungsi :
1. Melindungi personil dari bahaya terhirup gas beracun selama proses pengujian, riset
mau pun pembelajaran di laboratorium.
2. Sebagai tempat melakukan reaksi kimia yang menghasilkan gas/uap/kabut
3. Tempat untuk penggunaan bahan kimia yang mudah menguap (asam, oksidator kuat)
Cara Kerja :
1. Pastikan Fume Hood siap untuk digunakan. Switch On pada panel listrik yang berada
disamping atau belakang Fume Hood
2. Switch Blower dan Switch Lampu dalam keadaan On pada panel switch dibagian
depan
3. Pintu terbuka dengan jarak 10 20 cm dari permukaan meja kerja.
4. Selain untuk menambah hisapan uap kimia juga berguna untuk melindungi User dari
uap kimia. Jangan biarkan pintu tertutup ketika blower sedang menyala karena kaca
akan pecah. Sisakan +/- 5 cm .
5. Berikan jarak untuk setiap peralatan yang berada di dalam ruang kerja, dan Berikan
jarak antara tempat berdiri dengan Fume Hood pada saat bekerja.
6. Jangan biarkan Meja Kerja terlalu penuh dengan peralatan yang tidak dibutuhkan.
7. Lingkungan sekitar Fume hood jangan terlalu banyak barang dan aktivitas pekerja
8. Jangan memasukan kepala ke dalam ruang kerja Fume Hood dan Jangan merubah
posisi Fume Hood, karena merubah posisi Ducting.
9. Jangan menyimpan bahan kimia diatas meja kerja, tanpa menggunakan alas karena
akan menyebabkan korosi pada meja kerja.
10. Selesai bekerja biarkan Blower menyala +/- 15 menit agar semua uap terhisap keluar
11. Jika lemari asam terletak dalam ruangan yang kecil, dianjurkan untuk membuka pintu
atau jendela ruangan agar Blower dapat menghisap udara dengan mudah
Kelebihan : Dapat menetralisir uap hasil zat berbahaya
Kelemahan :
1. Filter harus selalu dicek
2. Resiko personil di dalam ruangan laboratorium lebih besar menghirup gas dari lemari
asam
Perawatan :
Berikut cara membersihkan tumpahan zat yang terdapat dalam lemari asam:
1.
2.
3.
4.
Mesin PCR
Prinsip : Prinsip umum kerja PCR adalah menggandakan potongan DNA tertentu dengan
bantuan enzim dan melalui mekanisme perubahan suhu. Proses tersebut mirip
dengan proses replikasi DNA yang bersifat semi konservatif.
Fungsi :
Dapat digunakan untuk
1.
2.
3.
4.
Sampel: DNA
Reagen :Buffer PCR 5X, dNTP, Taq DNA Polymerase
Cara Kerja :
Secara singkat, teknik PCR dilakukan dengan cara mencampurkan sampel DNA dengan
primer oligonukleotida, deoksiribonukleotida trifosfat (dNTP), enzim termostabil Taq DNA
polimerase dalam larutan DNA yang sesuai, kemudian menaikkan dan menurunkan suhu
campuran secara berulang beberapa puluh siklus sampai diperoleh jumlah sekuens DNA yang
diinginkan.
Cara menggunakan pcr
1. Kabel mesin PCR dihubungkan ke stabilator
2. Tombol ON dinyalakan pada stabilator
3. Tombol POWER ditekan yang ada dibelakang mesin PCR.
Hasil :
Kelebihan :
1. Memiliki spesifisitas tinggi
2. Sangat cepat, dapat memberikan hasil yang sama pada hari yang sama
POCT
Prinsip :
1. Prinsip dari amperometric detection : Ketika darah diteteskan pada test strip, akan
terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen yang ada di
dalam strip. Reaksi ini akan menghasilkan arus listrik yang besarnya setara dengan
kadar bahan kimia yang ada dalam darah.
2. Prinsip dari reflectance: Membaca warna yang terbentuk dari sebuah reaksi antara
sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan reagen yang ada pada sebuah
test strip. Reaksi yang terjadi pada test strip akan menghasilkan warna dengan
intensitas tertentu yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada didalam
sampel. Selanjutnya, warna yang terbentuk dibaca oleh alat dari arah bawah strip.
Fungsi : Untuk memantau kadar glukosa darah yang dapat dilakukan oleh pasien secara
mandiri, serta parameter lainnya seperti asam urat, kolesterol, trigliserida dan HDL.
Sampel : Darah
Cara Kerja :
1. Mengambil 1 strip, masukkan pada alat pengukur dan secara otomatis alat akan hidup
2. Layar akan menampilkan nomer kode strip, yakinkan nomer kode sama dengan kode
pembungkus strip. Kemudian akan terlihat gambar tetesan darah
Elektroforesis
Reagen ;
Gel agarosa
Larutan buffer TAE 1x
Loading dye
larutan Etidium Bromid (EtBr)
Cara Kerja :
1. siapkan tempat cetakan gel agarose, tutup ujung cetakan dengan menggunakan isolasi
2. tempatkan well-former template(comb) ditengah tekukkan casting tray, pastikan
posisi comb rata dan seimbang
3. gunakan 250ml larutan gel, tambahkan komponen(bufferconcentrate, air destilasi dan
bubuk agarose) sesuai dengan spesifikasi yang akan diuji
4. aduk dengan sempurna campuran bubuk agarose, buffer concentrate, dan air destilasi
agar tercampur merata dan bubuk gel agarose tidak menggumpal
5. tandai ketinggian volume cairan didinding luar labu dengan menggunakan pena
6. panaskan bahan campuran untuk melarutkan gel agarose dan pastikan hasilnya bening
seperti air tanpa partikel pelarut.
7. Dinginkan larutan agarose sampai mencapai suhu 55 derajat celcius, bila ada
penguapan maka tambahkan air destilasi sampai volumenya sama dengan garis yang
telah ditandai dilabu
8. Pastikan kedua ujung casting tray tertutup rapat untuk mencegah kebocoran
9. Tuangkan larutan agarose yang telah didinginkan ke casting tray, pastikan posisi
casting tray berada ditempat yang datar
10. Biarkan larutan agarose menjadi gel dan benar-benar kenyal
11. Setelah gel benar-benar kenyal/keras, perlahan-lahan lepas selotip dikedua ujung
casting tray
12. Lepaskan sisir cetak (comb) dengan menarik keatas secara perlahan dan pastikan hasil
cetakan berupa lubang-lubang seperti sumur dan gel tidak robek
13. Tempatkan gel agarose yang sudah tercetak ke ruang/chamber elektroforesis dengan
posisi ditengah dan mendatar
14. Isi ruang/chamber elektroforesis dengan larutan buffer TAE sampai gel terendam,
sekitar 1 mm di atas gel
15. Campurkan sampel DNA yang akan dielektroforesis dengan buffer pemberat(loading
buffer), dengan komposisi 2l DNA dan 1l buffer pemberat.
16. Setelah DNA dan buffer pemberat dicampur, masukkan kedalam lubang-lubang sumur
gel agarose menggunakan mikropipet sebanyak 35l-38l untuk tiap-tiap lubang
sumur.
17. Setelah sampel dimasukkan ke gel agarose, pasang terminal electrode pada chamber
secara hati-hati
18. Hubungkan elektroda dengan sumber listrik bertegangan 50 volt selama 60 menit
sampai proses elektroforesis selesai atau mencapai sekitar 1.5 cm dari batas bawah gel
agarose
19. Setelah selesai, matikan sumber listrik dan ambil gel agarose, kemudian rendam gel
agarose dengan larutan TAE yang telah ditambahkan 5 EtBr 1 mg/ml selama 15-20
menit, proses ini disebut dengan staining gel.
20. Pindahkan gel agarose ke UV-translumminator dan amati hasilnya, selanjutnya
dokumentasikan hasil dengan chemidog gel imaging.
Hasil : Pita-pita pada jalur yang berbeda di gel agarose akan tampak setelah proses
pewarnaan, tiap jalur menggambarkan hasil arah pergerakan sampel dari sumur gel.
Molekul-molekul yang berukuran sama akan bergerak di dalam gel dengan kecepatan
yang sama. Pergerakan molekul-molekul ini akan memberikan gambaran berupa pitapita yang jaraknya sama dari sumur gel pada akhir proses elektroforesis. Marka atau
penanda, yang merupakan campuran molekul dengan ukuran berbeda-beda, dapat
digunakan untuk menentukan panjang amplikon atau ukuran molekul dalam pita
sampel.caranya yaitu dengan melakukan elektroforesis marka tersebut pada lajur di
gel yang parallel dengan sample. Pita-pita pada lajur marka tersebut dapat
dibandingkan dengan pita sample untuk menentukan ukuran molekulnya.
Kromatografi
Sampel
Prinsip
: Senyawa tumbuhan, obat-obatan, makeup, asam lemak & asam nukleat, dll
:Memisahkan campuran berdasarkan atas perbedaan distribusi dari komponenkomponen campuran yang ada di dalam sampel di antara dua fase, yakni fase
diam (padat atau cair) dan fase gerak.
Cara Kerja
Cara Kerja
1. Gas di dalam silinder baja dialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.
2. Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
3. Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi proses pemisahan.
4. Komponen yang sudah terpisah meninggalkan kolom.
5. Suatu detektor yang sudah diletakkan di ujung kolom digunakan untuk mendeteksi
6.
Kelebihan
Cepat, Kolom dapat digunakan kembali, Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik,
Mudah rekoveri sampel
-Kromatografi Gas
Waktu analisis yang singkat, Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan
efisiensi pemisahan yang tinggi, Gas mempunyai vikositas yang rendah.
Kekurangan
Hasil