Efek Skema Bonus Pada Keputusan Akuntans
Efek Skema Bonus Pada Keputusan Akuntans
manajer. Hagerman dan Zmljewskl (1979) menemukan hubungan yang signifikan antara
keberadaan akuntansi berbasis skema kompensasi dan metode rekaman investasi kredit pajak
perusahaan. Watts (1977) dan Watts dan Zimmerman (1978) mendalilkan bahwa skema bonus
menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual untuk
meningkatkan nilai sekarang dari penghargaan mereka. Healy (1983), menurunkan bahwa aturan
keputusan manajer untuk memilih discretionary accruals berasal ketika cakrawala kerjanya
adalah dua periode. Pemilihan discretionary accruals pada periode satu memperbaiki
keputusannya pada periode kedua karena discretionary accruals dibatasi untuk jumlah ke nol
selama dua periode.
Skema penelitian
Kajian Teoritis
Kajian Empiris
Rumusan Masalah
Hipotesis
Hagerman dan
Zmljewskl
(1979)
Fox (1980)
Watts (1977)
dan Watts dan
Zimmerman
(1978)
Healy (1983)
Uji Analisis
Alat Analisis
Hasildalam penelitian ini adalah pengujian kontijensi (uji ChiPengujian yang digunakan
square dan t-statistik). Kemudian dilakukan pengujian tambahan (uji the sign and wilcoxon
signed-ranks) untuk mengatasi kelemahan pengujian kontijensi.
Simpulan dan Saran
Hasil Uji Analisis
1. Penelitian menggunakan tiga sampel yaitu sampel A untuk perusahaan yang
menggunakan rencana yang menentukan batas bawah, tetapi tidak ada batas atas; sampel
B untuk perusahaan yang menggunakan rencana yang menentukan batas atas dan batas
bawah; serta sampel C yang merupakan gabungan sampel A dan sampel B dan
menegaskan hasil pengujian. Menunjukkan bahwa ada perusahaan yang menerapkan
bonus dengan batas bawah tanpa batas atas, manajer cenderung untuk melakukan take a
bath, yaitu memilih penurunan pendapatan akrual, ketika batas bawah dari rencana bonus
mereka mengikat daripada ketika tidak mengikat. Pada perusahaan yang menerapkan
bonus dengan batas bawah dan batas atas, manajer cenderung memilih kebijakan yang
bersifat income-decreasing.
2. Dilakukan pengujian tambahan dan didapatkan hasil bahwa perusahaan yang tidak
menetapkan batas atas pada rencana bonusnya, rata-rata akrual perusahaan tersebut lebih
besar daripada perusahaan yang menetapkan batas atas pada rencana bonusnya.
3. Hasil pengujian kontijensi untuk menguji pengaruh perubahan prosedur akuntansi pada
laba yang tersedia untuk bonus ternyata tidak mendukung teori. Tetapi pada pengujian
tambahan memberikan hasil bahwa perubahan pada skema bonus berhubungan dengan
perubahan prosedur akuntansi.
Simpulan Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajer akan lebih memilih discretionary
accruals untuk menurunkan pendapatan akrual ketika batas bawah dan batas atas dari rencana
bonus mengikat.
MOTIVASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan karena adanya hasil penelitian terdahulu yang bermasalah,
dimana mereka mengabaikan definisi rencana laba dan mengasumsikan skema kompensasi yang
selalu mengakibatkan manajer memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan pendapatan.
MASALAH PENELITIAN
1. Apakah ada hubungan antara akrual yang dipilih manajer dengan skema bonus?
2. Apakah ada hubungan antara perubahan prosedur akuntansi dengan skema bonus?
LANDASASAN TEORI
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Teori Keagenan
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham sebagai principal dan
manajemen sebagai agen. Manajemen adalah pihak yang dikontrak oleh principal untuk
bekerja demi kepentingan pemegang saham.
2. Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan
akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori
akuntansi positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah
untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi.
HIPOTESIS
H1: Manajer akan memilih income decreasing discretionary accruals jika laba sebelum
H2:
H3:
analisis Chi-square dua-sisi (two-tailed) untuk menguji perbedaan yang signifikan antara
distribusi data yang diobservasi dengan distribusi yang diharapkan untuk beberapa kategori dan
pengujian-t (t-test) satu-sisi untuk menentukan perbedaan signifikan nilai rata-rata untuk tiga
portofolio. Digunakan juga analisis Wilcoxon Signed-Ranks untuk pengujian tambahan
KONSISTENSI ANTARA MASALAH PENELITIAN, HIPOTESIS, DAN ANALISIS
DATA
Masalah penelitian, hiptesis dan anlisis data dalam penelitian sudah konsisten,
sehingga hasil penelitian mampu digunakan untuk menjelaskan hiptesis yang diajukan.
KONSISTENSI HASIL PENGUJIAN DENGAN SIMPULAN
Hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dengan simpulan penelitian menunjukkan
konsistensi antara keduanya.
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pemilik perusahaan agar mengetahui terdapat
atau tidak suatu tindakan manajemen laba sehingga mempengaruhi kinerja perusahan. Perlu
adanya kontrak yang jelas antara pemilik dan manajer agar di kemudian hari tidak terjadi
tindakan oprtunistik.