Penggunaan Turunan
Turunan dapat diaplikasan ke dalam berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari, salah
satunya adalah dengan cara memaksimumkan dan meminimmumkan suatu fungsi, misalnya
ketika seorang pedagang yang ingin mendapatkan keuntungan besar, yaitu dengan
menghitung kombinasi antara besar keuntungan dengan biaya pembelian dan penjualan.
Selain itu, penggunaan turunan juga dapat diaplikasikan untuk mengetahui biaya produksi
sekecil-kecilnya (minimum).
Berikut ini sedikit penjelasan mengenai Penggunaan Turunan yang telah dibagi-bagi ke
dalam beberapa sub-bab, disertai contoh-contoh aplikasi soal.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, salah satu penggunaan turunan yang sering dipakai
adalah mengenai Maksimum dan Minimum. Untuk memahami masalah maksimum dan
minimum, berikut ini adalah definisi atau batasan-batasan mengenai Maksimum dan
Minimum.
f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum atau nilai minimum
Akan tetapi dalam prakteknya, terdapat beberapa masalah yang tidak dapat terpecahkan
dengan definisi tersebut, diantaranya adalah apabila suatu fungsi ternyata tidak memiliki nilai
maksimum atau minimum pada daerah asal tertentu. Seperti pada fungsi tak kontinu.
Oleh sebab itu, digunakan teorema berikut ini untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Teorema A
(Teorema Eksistensi Maks-Min). Jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f
mencapai nilai maksimum dan minimum.
Jadi, nilai maksimum dan minimum akan ditemukan pada fungsi f yang kontinu dan
daerah asal f harus berupa selang tertutup.
Dalam teori maksimum dan minimum, terdapat titik-titik kunci atau yang biasa
disebut sebagai titik kritis. Titik-titik tersebut tentunya sebarang titik dalam daerah asal suatu
fungsi f, yaitu:
Titik-titik ujung, yaitu suatu titik yang merupakan batas-batas ujung kiri dan
kanan selang tertutup. Beberapa selang memuat titik-titik ujung, namun
beberapa tidak memuat titik ujung satupun. (Gb.1)
Titik stasioner, yaitu suatu titik c dalam suatu selang dimana f(c) = 0. Nilainilai ekstrim seringkali terjadi pada titik-tik stasioner. (Gb.2)
Titil singular, yaitu suatu titik c dalam suatu selang dimana f tidak ada. Titik
singular merupakan titik dimana grafik f mempunyai sudut tajam, garis
singgung vertical, atau mungkin berupa lompatan. (Gb.3)
Teorema B
(Teorema Titik Kritis). Jika f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c, dan jika
f(c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis; yaitu c harus berupa salah satu
dari:
(i) Titik ujung dari f
(ii)Titik stasioner dari f(f(c)=0)
(iii)Titik singular dari f(f(c)=tidak ada)
Contoh Soal:
Sebuah SMA di cilegon berencana membangun sebuah pagar yang mengelilingi
sekolah tersebut. Pada bagian pojok sekolah tersebut, terdapat tembok siku-siku sepanjang 20
meter dan lebar 10 meter yang tidak perlu dipagari. Jika sekolah tersebut hanya mempunyai
40 meter pagar, tentukan luas maksimum yang dapat dipagari. Dan dengan pagar sepanjang
40 meter tersebut, berapakah luas minimum kebun yang dapat dipagari?
Jawab:
Misal: Ukuran kebun adalah x x y seperti diperlihatkan pada gambar, maka panjang
pagarnya adalah:
x+ y + ( x -10) + ( y 20) meter.
Karena sekolah hanya mempunyai 40 meter pagar, maka
x+ y + ( x -10) + ( y 20) = 40
x + y = 35 atau y = 35 x
Ukuran terkecil dari x yang diperbolehkan adalah 10 meter, sehingga x 10
Ukuran terkecil dari y yang diperbolehkan adalah 20 meter, sehingga y 20.
35 x 20
x 15
maka 10 x 15
Luas sekolah L = xy,
=>L (x) = x (35 x), 10 x 15
L (x) =35 2x, 10 x 15
Titik Ujung [10,15]
Titik Stasioner L(x) = 0
35 2x =0
2x = 35
x =35/2 (Tidak memenuhi syarat 10 x 15)
Pengujian :
L(10) = 10 (35 10) = 250 m2
L(15) = 15(35 15) = 300 m2
Maka luas sekolah maksimum yang dapat dipagari adalah 300 m2 , dan luas minimum
yang dapat dipagari adalah 250 m2.
Pada bagian ini penggunaan turunan akan di titikberatkan untuk mengetahui sifat-sifat
yang dimiliki suatu kurva antara lain kemonotonan, kecekungan, nilai ekstrim , titik belok
dan asymtot. Hal ini ditekankan agar kita mudah dalam menganalisa dan menggambarkan
grafik fungsi.
Definisi Fungsi Monoton
Grafik fungsi f(x) dikatakan naik pada selang I bila f x1f x2untuk
x1x2 ; x1, x2 I .
Sedangkan f(x) dikatakan turun pada selang I bila
f x1f x2untuk x1x2 ; x1, x2 I .
Fungsi naik atau turun disebut fungsi monoton.
Dalam menentukan selang fungsi monoton naik atau turun digunakan
pengertian berikut. Gradien dari suatu garis didefinisikan sebagai tangen sudut ( )
yang dibentuk oleh garis tersebut dengan sumbu X positif, m = tan . Bila sudut
lancip (< ) maka m > 0 dan m < 0 untuk > . Karena gradien garis
singgung suatu kurva y = f(x) di titik ( x,y ) diberikan dengan m = f ( x ) dan selang
fungsi naik atau turun berturut-turut ditentukan dari nilai gradiennya, maka selang
atau selang dimana fungsi monoton diberikan berikut :
1. Fungsi f(x) naik bila f (x)0
2. Fungsi f(x) turun bila f (x)0
Definisi Kecekungan Fungsi
Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada selang I bila f (x)naik pada
selang I, sedang f(x) dikatakan cekung ke bawah bila f (x) turun pada selang I.
Oleh karena itu dapat disimpulkan :
1. Bila f (x) 0 , x I maka f(x) cekung ke atas pada I dan
2. Bila f (x) 0 , x I maka f(x) cekung ke bawah pada I.
Contoh Soal:
Tentukan selang fungsi naik dan fungsi turun dari fungsi f (x) x4 2x3 x2 5
Jawab :
Turunan pertama, f (x) 4x3 6x2 2x .
Untuk f (x) 4x3 6x2 2x 0 , maka fungsi naik pada 1 < x < atau x > 0
dan fungsi turun pada x < -1 atau < x < 0.
Secara geometris, grafik fungsi y = f(x) cekung ke bawah di suatu titik bila kurva
terletak di bawah garis singgung kurva di titik tersebut. Sedangkan garfik fungsi y = f
( x ) cekung ke atas di suatu titik bila kurva terletak di atas garis singgung yang
melalui titik tersebut.
Definisi
Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakan bahwa:
(i) f(c) nilai maksimum lokal f jika terdapat selang (a, b) yang memuat c sedemikian
sehingga
f(c)
adalah
nilai
maksimum
pada
(a,
b)
S;
(ii) f(c) nilai minimum lokal f jika terdapat selang (a, b) yang memuat c
sedemikian sehingga f(c) adalah nilai minimum f pada (a, b) S;
(iii) f(c) nilai ekstrim lokal f jika ia berupa nilai maksimum lokal atau nilai
minimum lokal.
Teorema A
(Uji Turunan Pertama) Andaikan f kontinu pada selang buka (a,b) yang memuat
titik kritis c.
Jika f(x) > 0 untuk semua x dalam (a,c) dan f(x) <>f (c) adalah nilai
maksimum lokal f.
Jika f(x) < 0 untuk semua x dalam (c,b) maka f (c) adalah nilai minimum
lokal f.
Jika f(x) bertanda sama pada kedua pihak c maka f (c) bukan nilai ekstrim
lokal f.
Teorema B
(Uji Turunan Kedua) Andaikan f dan f ada pada setiap titik selang buka (a,b) yang
memuat c, dan andaikan f(c) = 0
Contoh Soal:
Carilah nilai ekstrim lokal dari fungsi f (x) = x3 12x 5 pada (-,) !
Jawab:
f(x)=3x2 12 = 3(x2 4)
3(x 2) (x + 2)
Titik Kritis: 2 dan -2
Pengujian terhadap titik -3, 0, dan 3
(x 2) (x + 2) > 0 pada (-,-2) dan (2, )
(x 2) (x + 2) < 0 pada (-2, 2)
Menurut uji turunan, dapat disimpulkan bahwa f(-2) = 11 adalah nilai maksimum
lokal dan f(2) = -21 adalah nilai minimum lokal.
Dalam menyelesaikan masalah praktis, terkadang kita harus mengerjakan tahap demi
tahap untuk mempermudah dalam menyelesaikan masalah maks-min terapan. Tahapan
yang sebaiknya kita terapkan antara lain:
Langkah 1 buat sebuah gambar untuk masalah dan berikan varianel yang
sesuai untuk besaran kunci.
Langkah 5 tentukan titik kritis (titik ujung, titik stasioner, titik singular).
Paling sering, titik kritis kunci berupa titik stasioner dimana dQ/dx = 0
Langkah 6 gunakan teori bab ini untuk memutuskan titik titik kritis mana
yang memberikan maksimum (minimum).
Contoh soal:
Carilah nilai maksimum dan minimum dari fungsi f(x) = 3 x 2pada interval
[1,4]
Jawab:
Jika x 2 maka x 2 0, sehingga
f(x) = 3 (2- x) = x + 1
Jika x 2 maka x 2 0, sehingga
f(x) = 3 (x 2) = 5 x
Titik kritis dari f [1,4] terjadi hanya di x = 2, sebab nilai f(x) adalah 1 dan -1 (dan
tidak pernah 0) untuk setiap x dalam interval itu, sehingga f(2) tidak ada.
f(1) = 2
f(2) = 3 (maksimum mutlak)
f(4) = 1 (minimum mutlak)
Penerapan Ekonomi
Hal mendasar yang membedakan masalah ekonomi dengan fisika adalah masalahmasalah diskrit. Seorang produsen sepatu misalnya, tidak mungkin menjual 321,65 pasang
sepatu. Oleh sebab itu, permasalahan ekonomi cendeung menggunakan satuan-satuan diskrit.
Jadi fungsi yang digunakan pada umumnya didefinisikan hana untuk x = 0,1,2,3,.dst. dan
sebagai akibatnya, grafikna terdiri dari titik-titik diskrit.
Agar kita dapat mempergunakannya dalam kalkulus, titik ini dihubungkan satu sama lain
sehingga membentuk kurva, sehingga fungsi-fungsi yag digunakan dapat terdiferensialkan.
Hal ini menggambarkan salah satu aspek dari model matematika yang hamper selalu
diperlukan, terutama dalam ilmu ekonomi. Untuk membuat model ini, diperlukan
penyederhanaan asumsi. Hal inilah yang menyebabkan jawaban yang kita peroleh hanya
merupakan pendekatan.
Contoh soal:
Seorang produsen sepatu lokal dalam seminggu maksimum dapat menjual 300 pasang
sepatu. Jika produsen itu dapat membuat sebanya x pasang sepatu, dapat menetapkan biaya
p(x) = 300 0,3x (ribu) rupiah per pasangnya dan akan mempunyai total biaya perminggu
C(x) = 5000 + 12x- (0,012)x2 (ribu rupiah).
Berapa tingkat produksi yang memaksimumkan total laba perbulan?
Jawab:
R(x) = x p(x) = x (300 0,3x) = 300x 0,32
Sehingga P(x) = 300x 0,3x2 (5000 + 12x- 0,012x2)
= -5000 + 288x 0,298x2
P(x) = 288 0,576x
Titik stasioner ; x = 500. Tetapi 500 tidak memenuhi, karena maksimum penjualan
perminggu adalah 300 pasang
Titik ujung : 0 dan 300
Jadi, maksimumnya terjadi jika ia mampu menjual 300 pasang, P(300) = 54.580 (ribu
rupiah)
Keuntungan maksimum : Rp.54.580.000.
Definisi
(Limit bila x ). Andaikan f terdefinisi pada [c, ) untuk suatu bilangan c. kita
katakan bahwa lim f(x) = L jika untuk masing-masing > 0, terdapat
x
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
x > M f(x) L <
Definisi
(Limit bila x ). Andaikan f terdefinisi pada ( , c] untuk suatu bilangan c. kita
katakan bahwa lim f(x) = L jika untuk masing-masing > 0, terdapat
x
bilangan M yang berpadanan sedemikian sehingga
x < M f(x) L <
Definisi
(Limit-limit tak-terhingga). Kita katakan bahwa lim f(x) = jika untuk tiap
x
c+
Teorema A
(Teorema nilai rata-rata untuk turunan) Jika f kontinu pada selang tutup [a,b] dan
terdiferensiasikan pada titik-titik dalam dari (a,b) maka terdapat paling sedikit satu bilangan c
dalam (a,b) dengan
(f (b) f (a))/ b a= f (c) atau, sama dengan
f (b)- f (a) = f (c) (b-a)
Teorema B
Jika F (x) dan G (x) untuk semua x dalam (a,b), maka terdapat konstanta C
sedemikian rupa sehingga F (x) = G (x) + C untuk semua x dalam (a,b)
Contoh soal:
Carilah bilangan c yang memenuhi kesimpulan teorema rata-rata pada fungsi x2 +2x
pada selang [-2,2]
Jawab:
f(x) = 2x + 2
Soal Nomor 1
Diberikan suatu fungsi dengan persamaan y = 2x x
Tentukan persamaan garis singgung kurva melalui titik (9, 16)
Pembahasan
Penggunaan turunan untuk menentukan persamaan garis singgung.
Turunkan fungsi untuk mendapatkan gradien dan masukkan x untuk mendapat nilainya.
Persamaan garis yang melalui titik (9 , 16) dengan gradien 11/6 adalah
Soal Nomor 2
Sebuah benda bergerak dengan persamaan gerak y = 5t2 4t + 8 dengan y dalam meter dan t
dalam satuan detik. Tentukan kecepatan benda saat t = 2 detik
Pembahasan
Persamaan kecepatan benda diperoleh dengan menurunkan persamaan posisi benda.
y = 5t2 4t + 8
= y ' = 10t 4
Untuk t = 2 detik dengan demikian kecepatan benda adalah
= 10(2) 4 = 20 4 = 16 m/detik
Soal Nomor 3
Persamaan garis yang menyinggung kurva y = x3 + 2x2 5x di titik (1, 2) adalah....
A. y = 2x
B. y = 2x 3
C. y = 2x 4
D. y = 2x + 3
E. y = 2x + 4
(Dari umptn 1996)
Pembahasan
Tentukan dulu gradien garis singgung
y = x3 + 2x2 5x
m = y ' = 3x2 + 4x 5
Nilai m diperoleh dengan memasukkan x = 1
m = 3(1)2 + 4(1) 5 = 2
Persamaan garis dengan gradiennya 2 dan melalui titik (1, 2) adalah
y y1 = m(x x1)
y (2) = 2(x 1)
y + 2 = 2x 2
y = 2x 4
Soal Nomor 4
Tentukan nilai maksimum dari fungsi f(x) = 3x(x2 12)
Pembahasan
Nilai maksimum diperoleh saat f '(x) = 0
Urai kemudian turunkan
Soal Nomor 6
Suatu perusahaan memproduksi x buah barang. Setiap barang yang diproduksi memberikan
keuntungan (225x x2) rupiah. Supaya total keuntungan mencapai maksimum, banyak
barang yang harus diproduksi adalah...
A. 120
B. 130
C. 140
D. 150
E. 160
(un 2005)
Pembahasan
Keuntungan satu barang adalah (225x x2), sehingga jika diproduksi x buah barang maka
persamaan keuntungannya adalah keuntungan satu barang dikalikan dengan x
U (x) = x (225x x2)
U (x) = 225 x2 x3
Nilai maksimum U (x) diperoleh saat turunannya sama dengan nol
U ' (x) = 0
450 x 3x2 = 0
Faktorkan untuk memperoleh x
3x(150 x) = 0
x = 0, x = 150
Sehingga banyak barang yang harus diproduksi adalah 150 buah.
Jadi berapa keuntungan maksimumnya? Masukkan nilai x = 150 ke fungsi U (x) untuk
memperoleh besarnya keuntungan maksimum.
Soal Nomor 7
Dua bilangan bulat m dan n memenuhi hubungan 2m n = 40. Nilai minimum dari p = m2 +
n2 adalah....
A. 320
B. 295
C. 280
D. 260
E. 200
Pembahasan
Nilai minimum tercapai saat p' = 0
Soal Nomor 8
Dari selembar karton berbentuk persegi yang berukuran sisi 18 cm akan dibuat kotak tanpa
tutup, dengan cara menggunting empat buah persegi di setiap pojok karton, seperti gambar
berikut.