Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan
prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak
merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya secara
umum. Sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya
kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan (Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2014, 2015;h.85).
Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status
kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka kematian ibu
(AKI). AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan
aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan (Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2014, 2015;h.85).
Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan
generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak

(Profil Kesehatan Indonesia Tahun

2014,2015;h.106).
Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan angka
kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak
yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan
Angka Kematian Balita (AKABA). Perhatian terhadap upaya penurunan
angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian

neonatal memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi (Profil Kesehatan


Indonesia Tahun 2014,2015;h.106-107).
Tujuan MDGs yang ke-4 adalah menurunkan agka kematian anak, dengan
target menurunkan angka kematian balita hingga dua per tiga dalam kurun
waktu 1990-2015, salah satu indikatornya yaitu dengan menurunkan angka
kematian neonatal (Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium,2010;h.57).
Tujuan MDGs yang ke-5 adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan
target yang pertama yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga tiga
perempat dalam kurun waktu 1990-2015 dengan indikator angka kematia ibu
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan proporsi kelahiran yang ditolong
tenaga kesehatan terlatih meningkat. Target yang kedua yaitu mewujudkan
akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 dengan target angka
pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 dengan
semua cara meningkat, angka pemakaian kontrasepsi (CPR) pada perempuan
menikah usia 15-49 tahun saat ini dengan cara modern meningkat, angka
kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun) per 1000 perempuan usia 1519 tahun menurun, cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya satu kali
kunjungan dan empat kali kunjungan) meningkat, dan unmet need (kebutuhan
keluarga

berencana/KB

yang

tidak

terpenuhi)

menurun

(Laporan

Perkembangan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium,2010;h.65).


Pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan AKI di Indonesia yang
signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.86).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 (2015;h.100), lima


penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan
(HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. Kematian ibu di Indonesia
masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Namun proporsinya telah
berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan
sedangkan HDK proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian
ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh HDK.
Upaya pelayanan kesehatan ibu meliputi: (1) Pelayanan kesehatan ibu
hamil, (2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin, (3) Pelayanan kesehatan ibu
nifas, (4) Pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan, dan (5) Pelayanan
kontrasepsi (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.87).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per
1.000 kelahiran hidup. Angka ini sama dengan AKN berdasarkan SDKI tahun
2007 dan hanya menurun 1 point dibanding SDKI tahun 2002-2003 yaitu 20
per

1.000

kelahiran

hidup

(Profil

Kesehatan

Indonesia

Tahun

2014,2015;h.106-107).
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian terbanyak menurut Profil
Kesehatan Indonesia Tahun 2014 (2015;h.108) yaitu asfiksia, bayi berat lahir
rendah, dan infeksi (Riskesdas, 2007). Komplikasi ini sebetulnya dapat
dicegah dan ditangani, namun terkendala oleh akses ke pelayanan kesehatan,
kemampuan tenaga kesehatan, keadaan sosial ekonomi, sistem rujukan yang
belum berjalan dengan baik, terlambatnya deteksi dini, dan kesadaran orang
tua untuk mencari pertolongan kesehatan.

Dengan melihat adanya risiko kematian yang tinggi dan berbagai serangan
komplikasi pada minggu pertama kelahiran, maka setiap bayi baru lahir harus
mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering, minimal dua kali dalam
minggu pertama. Langkah ini dilakukan untuk menemukan secara dini jika
terdapat penyakit atau tanda bahaya pada neonatus sehingga pertolongan dapat
segera diberikan untuk mencegah penyakit bertambah berat yang dapat
menyebabkan kematian. Kunjungan neonatus merupakan salah satu intervensi
untuk menurunkan kematian bayi baru lahir (Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2014,2015;h.110).
Terkait hal tersebut, pada tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan
dalam pelaksanaan kunjungan neonatal, dari dua kali (satu kali pada minggu
pertama dan satu kali pada 8-28 hari) menjadi tiga kali (dua kali pada minggu
pertama dan satu kali pada 828 hari). Dengan demikian, jadwal kunjungan
neonatal yang dilaksanakan saat ini yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari,
dan umur 8-28 hari. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program
Kesehatan Ibu Anak (KIA) dalam menyelenggarakan pelayanan neonatal yang
komprehensif (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.110).
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 di Indonesia mengalami
penurunan dari tahun 2013 sebanyak 95.25% menjadi 94.99% pada tahun
2014. Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 di Indonesiajuga
mengalami penurunan dari tahun 2013 sebanyak 86.85% menjadi 86.70%
pada tahun 2014 (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.88).
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia terjadi
penurunan dari tahun 2013 sebesar 90.88% menjadi 88.68% pada tahun 2014
(Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.92).

Selama periode enam tahun terakhir cakupan KN lengkap menunjukkan


kecenderungan peningkatan dari 78,04% pada tahun 2009 menjadi 93,33%
pada tahun 2014 (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014,2015;h.92).
Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan
laporan dari kabupaten/kota sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2013
sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2014;h.16).
Sebesar 57,95% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu
hamil sebesar 27,00% dan pada waktu persalinan sebesar 15,05%. Sementara
berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah
pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 62,02%, kemudian pada kelompok
umur >35 tahun sebesar 30,52% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar
7,45% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;h.17).
Angka kematian neonatal di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 7,52/1.000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;h.11).
Data dari Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2014 (2015;h.92),
menunjukkan bahwa cakupan K1 pada tahun 2014 mengalami kenaikan dari
tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2014 sebesar 99.6%, tahun 2013
sebesar 98.99%, tahun 2012 sebesar 98.89%, tahun 2011 sebesar 98.71% dan
tahun 2010 sebesar 98.27%. Begitu juga dengan cakupan K4 mengalami
kenaikan dengan presentase 93.11% pada tahun 2014, 92.13% pada tahun
2013, 92.13% pada tahun 2012, 93.04 pada tahun 2011, dan 92.04% pada
tahun 2010.

Cakupan peserta KB aktif Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 (78,6%),


mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013
(80,34%) (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014;h.60).
Cakupan peserta KB baru di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 13,9%,
sedikit meningkat dibanding tahun 2013 (13,83%) (Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014;h.61).
Angka kematian ibu di Kabupaten Temanggung Tahun 2013 berdasarkan
data pada Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 (2014;h.12)
adalah 7/100.000 kelahiran hidup
Angka kematian ibu di Kabupaten Temanggung Tahun 2014 berdasarkan
data pada Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 (2015;h.17)
adalah 14/100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
(2015;h.12) didapati data bahwa angka kematian neonatal di Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 sebanyak 10.87 per 1.000 kelahiran hidup.
Cakupan K1 di Kabupaten Temanggung sudah 100.00% Namun, cakupan
K4 masih 94.70% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014,2015;h.48-49).
Indikator akses digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan
antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat
(Ambarwati dan Riamintari,2011;h.114).
Dengan indikator cakupan K4 dapat diketahui cakupan pelayanna
antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menempati waktu
yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di
suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun
kelangsungan program KIA (Ambarwati dan Riamintari,2011;h.116).

Pencapaian peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur di Kabupaten


Temanggung di dapati hasil 79.0% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahunn 2014,2015;h.99).
Pencapaian peserta KB baru terhadap pasangan usia subur di Kabupaten
Temanggung didapati hasil 11.5% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahunn 2014,2015;h.61).
Presentase kunjungan neonatal 1 kali (KN 1) di Kabupaten Temanggung di
dapati hasil 98.0% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahunn
2014,2015;h.64).
Sedangkan presentase kunjungan neonatal 3 kali (KN3) di Kabupaten
Temanggug sebanyak 81,7% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahunn
2014,2015;h.66).
Jika mengacu pada target MDGs, maka angka kematian ibu di Indonesia
jauh dari target yaitu 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Begitu
juga dengan AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 126.55/100.000 kelahiran
hidup. Namun, di Kabupaten Temanggung sudah mencapai target, yang mana
target MDGs adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup dan di Kabupaten
Temanggung sebanyak 14/100.000. Namun AKI di Temanggung meningkat 2
kali lipat dari tahun 2013. Angka Kematian Neonatus di Indonesia telah
mencapai target MDGs, yaitu angka kematian neonatus menurun. Hanya saja
AKN pada tahun 2012 sama dengan AKN tahun 2007. Target MDGs yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak juga sudah tercapai. Hanya saja
untuk beebrapa indikator masih terjadi fluktuasi.
Sekalipun program MDGs selesai pada tahun 2015, namun kita harus
berusaha untuk terus menurunkan AKI dan AKN. Salah satu yang berperan
penting dalam penurunan AKI dan AKN adalah bidan.

Berbeda dengan profesi tenaga kesehatan lainnya, bidan dapat berdiri


sendiri dalam memberikan pertolongan kesehatan kepada masyarakat
khususnya persalinan normal (Manuaba dkk,2010;h.43).
Bidan senantiasa berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif terhadap ibu hamil, ibu meyusui, bayi dan balita pada
khususnya, sehingga mereka tumbuh dan berkembang menjadi insan
Indonesia yang sehat jasmani dan rohani (Manuaba dkk,2010;h.43).
Salah satu tanggung jawab bidan adalah memberikan asuhan kebidanan
yang komprehensif. Asuhan kebidanan yang komprehensif yang harus
dilakukan oleh bidan yaitu asuhan kebidanan ketika ibu hamil fisiologis,
perslainan fisiologis, sampai ibu memasuki masa nifas yang fisiologis dan KB
serta bayi baru lahir yang fisiologis. Dengan bidan memberikan asuhan
kebidanan yang komprehensif di harapkan kesejahteraan ibu dan bayi akan
meningkat, sehingga dapat melahirkan generasi muda yang cerdas yang sehat
dan berkualitas dan diikuti dengan penurunan AKI dan AKN.
Oleh karena itu, penulis akan melakukan asuhan kebidanan secara
komprehensif yang meliputi asuhan kebidanan ketika hamil, besalin, nifas dan
KB serta asuhan kebidanan pada neonatal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan teori dan praktik ke dalam pengalaman nyata yaitu
melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan pendekatan
menejemen kebidanan dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil dari usia kehamilan TM III minimal 36 minggu, ibu bersalin, ibu
nifas dan KB, serta bayi baru lahir secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus

Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian dampai


evaluasi sengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan meliputi:
a. Memberikan suhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif.
b. Memberikan suhan kebidanan pada ibu bersalin secara komprehensif.
c. Memberikan suhan kebidanan pada ibu nifas dan KB secara
komprehensif.
d. Memberikan suhan

kebidanan

pada

bayi

baru

lahir

secara

komprehensif.
e. Mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik dalam
pemberian asuhan kebidanan secara komprehensif.
C. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan secara komprhensif adalah ibu hamil trimester
III usia kehamilan minimal 36 minggu yang tidak mengalami komplikasi
atau penyulit dalam kehamilan dan diikuti asuhan kebianan ibu bersalin,
ibu nifas dan KB, serta bayi baru lahir.
2. Tempat
Tempat pengambilaan kasus adalah PKD yang ada di wilayah Kabupaten
Temanggung sesuai engan tempat praktik yang telah ditetapkan oleh pihak
program studi D III Kebidanan Magelang Kemenkes Semarang.
3. Waktu
Waktu pengambilan kasus dari mulai ibu hamil fisiologis TM III yang
akan dilakukan selama 6 minggu bertempat di PKD

sesuai dengan

kalender akademik program studi yaitu tanggal 14 Maret 2016 sampai


dengan tanggal April 2016.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis mampu mengaplikasihan teori dalam bentuk kasus nyata yaitu
asuhan kebidanan secara komprehensif, meliputi ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan KB, serta bayi baru lahir.
2. Bagi Instansi Pendidikan

a. Sebagai metode penilaian pada mahasiswa dalam menyusun laporan


tugas akhir.
b. Sebagai bahan dokumentasi dan referensi dalam penyusunan laporan
tugas akhir yang serupa.
c. Sebagai evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam melakukan
asuhan kebidanan secara komprehensif dimulai dari ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan KB, serta bayi baru lahir.
3. Bagi pelayanan kesehatan
Sebagai masukan untuk pelayanan kesehatan dalam peingkatan mutu
pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas dan KB, serta bayi baru lahir secara komprehensif.
4. Bagi Masyarakat
Memberi wawasan kepada masyarakat dalam pemberian asuhan kebidanan
secara komprehensif yang dilakukan oleh petugas kesehatan, sehingga
masyarakat dapat kritis terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
petugas

kesehatan

dan

masyarakat

dapat

merasakan

kepuasan,

kenyamanan, dan keamanan atas pelayanan kesehata yang diberikan.


E. Metode Pengambilan Data
Cara-cara yang digunakan unutk pengumpulan data yang dibutuhkan
dalam penyususan studi kasus ibu hamil, bersalin,asuhan ibu nifas, KB dan
asuhan bayi baru lahir meliputi anamnesa/wawancara, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, studi kasus dan telaah dokumen.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan proposal laporan tugas akhir ini terdiri dari 3 bagian, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN

: terdiri dari Latar Belakang, Tujuan,


Ruang

Lingkup,

Manfaat,

Metode

Pengambilan Data, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN : terdiri dari Tinjauan


Teori Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil,
Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan pada
Ibu Bersalin, Tinjauan Teori Asuhan
Kebidanan pada Ibu Nifas Dan KB,
Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan pada
Bayi Baru Lahir.
BAB III METODE PENELITIAN :

Terdiri

dari

Rancangan

Penelitian,

Subyek Penelitian Metode Pengumpulan


Data dan Analisa Data, Masalah Etika.
Bagian terakhir

: terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kerangka Acuan KIA
    Kerangka Acuan KIA
    Dokumen4 halaman
    Kerangka Acuan KIA
    Vivi Marikar
    88% (8)
  • Laporan Hasil DAMKAR
    Laporan Hasil DAMKAR
    Dokumen4 halaman
    Laporan Hasil DAMKAR
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Pendataan MR Kramat (Esti)
    Pendataan MR Kramat (Esti)
    Dokumen24 halaman
    Pendataan MR Kramat (Esti)
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Februari 2017
    Penyuluhan Februari 2017
    Dokumen1 halaman
    Penyuluhan Februari 2017
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • KAK Pelatihan APAR
    KAK Pelatihan APAR
    Dokumen2 halaman
    KAK Pelatihan APAR
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Acuan Program Diare
    Kerangka Acuan Program Diare
    Dokumen4 halaman
    Kerangka Acuan Program Diare
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Pembatas Askeb
    Pembatas Askeb
    Dokumen15 halaman
    Pembatas Askeb
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Surat Undangan
    Surat Undangan
    Dokumen1 halaman
    Surat Undangan
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Bab Ipendahuluan
    Bab Ipendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab Ipendahuluan
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Cover Posyandu Anggrek
    Cover Posyandu Anggrek
    Dokumen1 halaman
    Cover Posyandu Anggrek
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Permenkes
    Permenkes
    Dokumen11 halaman
    Permenkes
    Rika Larasati Siregar
    Belum ada peringkat
  • Ket KTD KTC KPC KNC
    Ket KTD KTC KPC KNC
    Dokumen2 halaman
    Ket KTD KTC KPC KNC
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Label Buku KTD
    Label Buku KTD
    Dokumen3 halaman
    Label Buku KTD
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Judul
    Judul
    Dokumen1 halaman
    Judul
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Hand Out MTBM
    Hand Out MTBM
    Dokumen14 halaman
    Hand Out MTBM
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Soal Psikotes
    Soal Psikotes
    Dokumen14 halaman
    Soal Psikotes
    choiria noor fadlial
    75% (4)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Konsultasi
    Jadwal Konsultasi
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Konsultasi
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • BAB II Bismillah Fix
    BAB II Bismillah Fix
    Dokumen84 halaman
    BAB II Bismillah Fix
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Proposal Bab III
    Proposal Bab III
    Dokumen5 halaman
    Proposal Bab III
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Proposal Bab II
    Proposal Bab II
    Dokumen78 halaman
    Proposal Bab II
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • KPSP
    KPSP
    Dokumen30 halaman
    KPSP
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Berita Kesehatan
    Berita Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    Berita Kesehatan
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Profil 2014 PDF
    Profil 2014 PDF
    Dokumen140 halaman
    Profil 2014 PDF
    timorleste88
    Belum ada peringkat
  • BAB I Askom
    BAB I Askom
    Dokumen7 halaman
    BAB I Askom
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Proposal Laporan Tugas Akhir
    Proposal Laporan Tugas Akhir
    Dokumen5 halaman
    Proposal Laporan Tugas Akhir
    choiria noor fadlial
    Belum ada peringkat
  • Profil 2014 PDF
    Profil 2014 PDF
    Dokumen140 halaman
    Profil 2014 PDF
    timorleste88
    Belum ada peringkat