Anda di halaman 1dari 5

Teori Warna

Baik desainer ataupun tidak, warna adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan seharihari. Dimulai dari warna pakaian yang dipilih hingga warna makanan yang Anda makan,
semuanya memiliki pengaruh tersendiri yang dapat dinilai dari sisi bagus atau jelek. Oleh karena
itu kenali teori warna dasar berikut ini untuk mengetahui kombinasi apa yang dipandang bagus
oleh kebanyakan orang.

Mengenal Roda Warna Dasar

Hal paling pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui warna apa yang terlihat bagus
adalah mengenal apa yang dimaksud dengan roda warna. Roda Warna atau popularnya disebut
Color Wheel adalah lingkaran ilustratif yang dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai
hubungan warna, dimulai dari warna primer, sekunder, dan tersier (ketiga).
Roda warna sendiri sangatlah banyak jenisnya, namun yang paling tradisional menggambarkan
hubungan kombinasi 3 warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru. Tentunya dalam sebuah
project desain dengan skala relatif besar, roda warna yang digunakan dapat sangat besar dan
kompleks. Tapi tenang saja, karena teori warna yang kita bicarakan di sini adalah teori warna
dasar yang tidak hanya dapat digunakan desainer namun juga orang-orang pada umumnya.

Singkatnya di roda warna dasar, 3 warna primer merah, kuning, biru, diletakkan membentuk
segitiga. Kemudian warna sekunder adalah perpaduan antara setiap warna primer. Sebagai
contoh, merah dan kuning akan membentuk orange, kemudian biru dan kuning membentuk
hijau, biru dan merah membentuk violet. Setelah itu barulah warna tersier dibentuk dengan
memadukan warna primer dan warna sekunder.
Lalu bagaimana dengan warna hitam dan putih? Warna hitam dan putih sering disebut sebagai
warna netral karena warna-warna ini adalah warna yang justru dipengaruhi oleh warna di
sekitarnya bukan sebaliknya. Mereka dapat dikombinasikan ke warna apapun dan biasanya
digunakan untuk warna latar belakang namun dalam implementasi tertentu dapat menciptakan
eleganitas mereka sendiri. Ketahuilah bahwa warna abu, krem, dan coklat juga adalah warna
netral.

Warna "Sejuk" dan Warna "Hangat"

Setelah Anda mengetahui bagaimana roda warna dasar dibentuk maka hal selanjutnya yang
mungkin perlu Anda ketahui adalah mengenai warna "sejuk" dan juga warna "hangat." Warna
sejuk adalah perpaduan antara warna hijau, merah violet (ungu), dan juga biru, sedangkan
warna hangat adalah perpaduan antara warna hijau kekuningan, merah, dan orange.
Perbedaan di antara kedua warna ini adalah bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang yang
melihatnya. Warna sejuk dipandang sebagai warna yang tenang dan profesional, sedangkan
warna hangat dipandang sebagai warna yang menggambarkan energi, passion, dan
kebahagiaan. Inilah sebabnya mengapa warna yang lebih sering terlihat di dunia kerja kantoran
adalah warna sejuk sedangkan warna hangat lebih baik digunakan untuk kepentingan kasual
dan pribadi.

Skema Warna Tradisional

Penjelasan di atas hanyalah menjelaskan mengenai warna-warna dasar dan perpaduannya, tapi
darimana kita tahu kombinasi warna mana yang bagus atau cocok digunakan? Di sinilah skema
warna akan berperan. Sama seperti roda warna, skema warna juga dapat menjadi sangat
kompleks namun yang akan kita lihat di sini adalah skema warna tradisional. Langsung saja kita
simak berikut ini.
Warna Komplementer (Complementary Colors)
Dari roda warna di atas kita sudah dapat membayangkan bahwa posisi setiap warna itu
pasti tidaklah mungkin berubah. Jika ada yang di atas, maka pasti ada yang berlawanan
alias di bawahnya. Inilah yang dimaksud dengan warna komplementer, yakni warna yang
letaknya berlawanan satu sama lain di roda warna.
Warna Komplementer Terbagi (Split Complementary Colors)
Jika warna komplementer hanya menggunakan 2 warna yang terletak satu berlawanan
dengan yang lain, maka warna komplementer terbagi serupa dengan itu hanya saja ia
menggunakan 3 warna. Ambil satu warna yang diinginkan, dan gunakan 2 warna yang
letaknya berdampingan dengan warna komplementer si warna terkait.
Warna Analog (Analogous Colors)
Sering juga disebut sebagai warna senada, warna analog adalah 3 warna yang letaknya
saling bersebelahan satu sama lainnya. Sebagai contoh mari katakan Anda memilih warna
kuning, maka 2 warna selanjutnya yang akan digunakan dalam warna analog adalah
kuning-hijau dan juga kuning-orange.

Warna Triadik (Triadic Colors)


Skema warna triadik adalah skema warna yang menggunakan 3 warna menyerupai
bentuk segitiga teratur. Jadi jika Anda memilih 1 warna primer maka otomatis Anda akan
langsung mendapatkan 2 warna primer lainnya yang jika dilihat bentuk posisinya adalah
menyerupai segitiga.
Warna Persegi (Square Colors)
Skema warna persegi menggunakan 4 warna yang menyerupai bentuk segi empat teratur
alias persegi. Dalam roda warna dasar, warna persegi dapat dibentuk dengan memilih 1
warna kemudian mengambil 1 warna lagi sesudah melewati 2 warna dan dilakukan lagi
sebanyak 2 kali, sehingga Anda akan mendapatkan 4 warna yang posisinya membentuk
persegi.
Warna Tetradik (Tetradic Colors)
Sebagaimana triadik menggunakan kata tri untuk melambangkan 3 maka Tetra
melambangkan 4. Skema warna tetradik didapatkan dengan menggabungkan 2 pasangan
warna komplementer. Pilihlah 2 warna kemudian ambil warna komplementer dari kedua
warna pilihan tersebut dan Anda akan mendapatkan warna tetradik. Warna persegi masuk
dalam kategori ini.

Menerapkannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sekarang Anda telah mengerti apa yang dimaksud dengan teori warna dasar, hal yang tinggal
dilakukan adalah mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari Anda. Hal paling umum tentunya
adalah memastikan bahwa warna pakaian yang Anda pilih baik untuk dilihat karena cocok satu
sama lainnya. Ingatlah roda warna saat Anda ingin memilih pakaian Anda, atau mudahnya
dicetak saja dan ditempel ke lemari pakaian Anda. Setelah beberapa lama, maka Anda akan
terbiasa dengan permainan kombinasi warna ini.

Sebagai aturan umum dalam berpakaian, hindari penggunaan warna lebih dari 3 dan juga
pertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan warna "hangat" dan warna "sejuk."
Silahkan dicoba dan tunjukkan bahwa bukan hanya desainer yang mengerti soal matching tidak
matching.
-Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai teori warna, maka Anda dapat
mencoba mendalami arti dari masing-masing warna, mempelajari skema warna yang lebih
kompleks, dan mencari berbagai referensi teori warna tingkat lanjut lainnya.

Anda mungkin juga menyukai