2.
3.
Yield point adalah bagian dari resistensi untuk mengalir yang dipengaruhi
oleh gaya tarik-menarik antar partikel secara dinamis. Gaya tarik-menarik ini
disebabkan oleh muatan-muatan pada permukaan partikel yang didispersi dalam
fasa fluida.
Gel strength dan yield point keduanya merupakan ukuran gaya tarikmenarik. Bedanya, gel strength merupakan ukuran gaya tarik-menarik yang statis.
Dalam operasi penyemenan sebenarnya yang dimaksud dengan konsistensi
(consistency) adalah viskositas, hanya dalam pengukuran terdapat sedikit
perbedaan prinsip. Sehingga penggunaan konsistensi ini dapat dipakai untuk
membedakan viskositas pada operasi penyemenan dengan viskositas pada operasi
pemboran (lumpur pemboran).
Viskositas adalah tahanan fluida terhadap aliran atau gerakan. Viskositas
semen diukur dengan fann vg meter (multi speed rotational). Seperti pada
Stormer, pada alat ini digunakan dua silinder, tetapi putaran silinder dilakukan
oleh mesin synchonous yang dapat diatur jumlah putaran permenitnya (rpm) yaitu
3, 6, 300 dan 600 rpm dan torque yang perlu untuk putaran tersebut dapat dibaca
pada dial. Dengan alat ini (yang telah distandardisasi ukurannya), maka hasil
pengurangan torque antara ukuran 600 rpm dan 300 rpm merupakan plastic
viscosity semen dalam satuan cp (centipoise) sedangkan hasil pembacaan torque
pada 300 rpm dikurangi dengan plastic viscosity merupakan yield point semen
dalam satuan
dimana:
p
= plastic viscosity, cp
Yp
= yield point,
= dial reading pada 600 rpm
Aliran transisi antara pola aliran plug dengan aliran laminar, dimana
pergerakan fluida bagian tengah (rezim aliran plug, d) akan berkurang seiring
dengan peningkatan laju aliran rata-rata.
4.3.1. Alat
Timbangan digital
Multi mixer
Fann vg meter
Gelas ukur
Stop watch
4.3.2. Bahan
Semen portland
Air
Barite
Bentonite
2
4
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Scale
BOB dan Rotor
Cup
Motor
Speed Control Selection
dimana:
p
= plastic viscosity, cp
Yp
= yield point,
= dial reading pada 600 rpm
= dial reading pada 300 rpm
4.5.
Semen
(gr)
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
600
Additive
Barite (gr) Bentonite(gr)
2
4
6
8
10
2
4
6
8
10
12
Rheology
Pv (cp)
Yp (lb/100ft2)
23
60
39
195
25
63
20
260
26
23
40
150
26
94
25
90
23
54
11
83
18
146
4.5.2. Perhitungan
Tipe semen
Portland kelas A
WCR
56 %
BWOC Barite
5,3 %
Berat semen
600 gr
Bentonite
Berat additive
8 gr
56% x 600
336 ml
=
= 378 ml
Vol. Penambahan air total
336 ml + 378 ml
714 ml
C300 semen
77 cp
C600 semen
100 cp
PV (Plastic Viscosity)
C600 C300
100 77 = 23 cp
C300 PV
77 23
54 lb/100 ft2
YP (Yield Point)
4.6. PEMBAHASAN
Rheologi adalah penyelidikan mengenai aliran fluida serta pembentukan
fluida, hal ini akan menunjukkan hubungan antara laju aliran rata-rata (shear rate)
dengan tekanan aliran (shear stress) yang menyebabkan pergerakan tersebut.
Percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah pengujian rheology
suspensi semen yang bertujuan untuk menentukan plastic viscosity dan yield point
semen pemboran dengan menggunakan alat Fann VG Meter, kemudian untuk
memahami reologi semen pemboran, dan kemudian untuk mengetahui efek
penambahan zat aditif terhadap rheologi suspensi semen. Rheology yang diuji
adalah viskositas plastis dan yield point suspensi semen.
Pengujian dilakukan dengan alat coaxial cylinder rotational viscometer atau
sering disebut Fann VG meter. Prinsip alat ini adalah dengan memasukkan
suspensi semen ke dalam bejana kemudian bejana diletakkan kembali pada
tempatnya dan diatur sedemikian rupa sehingga bob dan rotor tercelup kedalam
suspensi semen sampai batas yang ditunjukan oleh garis. Selanjutnya
menggerakan rotor pada posisi high dengan kecepatan 600 RPM sampai
kedudukan skala (dial) mencapai keseimbangan dan catat harga keseimbangan
tersebut sebagai C600. Pemutaran rotor diulangi namun pada kecepatan 300 RPM
sampai skala seimbang dan catat skala seimbang tersebut sebagai C300. Besarnya
viskositas plastis merupakan selisih antara C600 dan C300 sedangkan yield point
merupakan selisih antara viskositas plastis dengan C300.
Pada percobaan kali ini digunakan 2 jenis aditif yaitu barite sebagai
Weighting Agent yang akan menyebabkan kenaikan yield point ataupun plastic
viscosity pada suspensi semen dan aditif lainnya yaitu bentonite yang bertindak
sebagai Extender akan menurunkan harga viskositas, yield poin, plastic viscosity
suspensi semen.
Percobaan yang dilakukan oleh Plug I dengan emnggunakan aditif bentonite.
Hal pertama yang dilakukan adalah membuat suspensi semen dengan tipe semen
Portland kelas A, berat semen sebesar 600 gram dengan WCR senilai 56% dan
BWOC (Barit) yaitu 5,3%, berat bentonite yang digunakan adalah sebesar 8 gram,
kemudian menghitung volume air tanpa aditif yang harus dicampur ke dalam
suspensi semen yaitu sebesar 336 ml, kemudian dapat menghitung volume air
total dengan aditif yang didapatkan nilai sebesar 378 ml, lalu didapatkan hasil
perhitungan volume penambahan air total yaitu sebesar 714 ml. Hal selanjutnya
yang dilakukan adalah pengujian PV dan YP menggunakan alat Fann VG Meter
yang kemudian hasil percobaan didapatkan besarnya C600 adalah 100 cp dan C300
adalah 77 cp sehingga diperoleh viskositas plastis suspensi semen adalah 23 cp
dan dengan yield point 54 lb/100ft2.
Hasil pengamatan dari Tabel IV-1.Tabulasi Pengujian Rheologi Suspensi
Semen dan Grafik 4.1. Penambahan bentonite Vs Rheologi dapat diamati bahwa
grais trendline menunjukkan Plastic Viscosity dan Yield Point-nya mengalami
penurunan, seiring dengan penambahan gram bentonite. Karena secara teori,
bentonite merupakan Extender yang memang akan memicu penurunan keduanya.
Namun pada percobaan yang dilakukan plug K justru terjadi peningaktan PV dan
YP yang seharusnya turun berbanding lurus dengan semakin banyak bentonite
yang ditambahkan, dari grafik bentonite vs PV dan YP dihasilkan PV sebesar 11
dan YP sebesar 148. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan dalam menggunakan
Fann VG Meter yang berdampak dalam membaca C600 dan C300. Pada grafik
4.2. Penambahan barite Vs Rheologi, menunjukkan garis trendline pada Plastic
Viscosity dan Yield Point-nya naik turun yang seharusnya cenderung naik seiring
penambahan barite yang ditambahkan .
Aplikasi lapangan dari pengujian rheologi suspensi semen adalah untuk
menghitung hidrolika operasi penyemenan yang sangat memerlukan pengujian ini
dalam perkiraan kehilangan tekanan akibat friksi dan sifat sifat aliran yang
menentukan keberhasilan penyemenan. Semakin besar harga viskositasnya, maka
yield point akan menambah daya pompa untuk memompa suspensi semen, dimana
jika melebihi 100 UC (Unit of Consistency) makan semen sudah tidak dapat
dipompakan lagi.
Plastic viscosity dan yield point pengaruhnya kecil terhadap waktu alir
karena ada tekanan pompa. Namun keduanya berpengaruh besar dalam Nre
(bilangan Reynold) yang mana keduanya dapat menentukan apakah aliran bubur
semen tersebut termasuk dalam aliran laminer, plug flow, atau turbulen dapat
disimpulkan bahwa pola aliran dalam lubang bor dapat ditentukan berdasarkan
rheologi suspensi semen. Salah satunya apa bila reynold number yang merupakan
fungsi dari viskositas memiliki nilai dibawah 2100 maka akan terbentuk pola
aliran laminer, sedangkan jika Nre diantara 2100 dan 3000 adalah aliran transisi,
kemudian jika Nre diatas 3000 maka pola aliran adalah turbulen, kemudian jenis
aliran yang terakir adalah aliran plug jika Nre kurang dari 200. Berdasarkan
persamaan bilangan Reynolds untuk fluida non-Newtonian,
terlihat bahwa variabel kecepatan (velocity) menentukan jenis
aliran. Semakin besar velocity pompa, maka besarnya bilangan
Reynold akan meningkat pula. Sebagai contoh, jika kecepatan
pompa 8 BPM, menghasilkan Nre = 3000, maka aliran yang
terjadi mungkin turbulen. Oleh karena itu kita harus mengurangi
kecepatan pompa agar aliran suspensi semen di annulus menjadi
laminer. Dari persamaan bilangan Reynolds untuk fluida nonnewtonian ini pula dapat dibuktikan bahwa untuk velocity dan
densitas serta diameter casing tetap, maka besarnya plastic
viscosity dan yield point berbanding terbalik dengan bilangan
Reynoldnya.
4.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh :
C300 semen
77 cp
C600 semen
100 cp
PV (Plastic Viscosity)
23 cp
YP (Yield Point)
54 lb/100 ft2
2. Penambahan
additif
barite
kedalam
suspensi
semen
dapat
terisi
lalu
di
ganti
oleh
aliran
plug
yang
akan