1

BAB I
PENDAHULUAN

Trepanasi adalah operasi pembukaan tulang tengkorak. Pada pasien hidrosepalus, tumor otak,
cedera kepala, dan berbagai penyakit yang mengenai bagian dalam tengkorak sangat
membutuhkan tindakan ini.
Trepanasi berasal dari Bahasa Yunani trypanon,anatrhsiz yang artinya bor atau alat tangan
untuk membuat lubang. Trepanasi sudah dikenal sejak 10.000 tahun sebelum masehi saat
awal zaman Neolitikum, kemudian berkembang sampai sekarang. (Satyanegara, 2014)
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan tindakan operasi trepanasi, hal ini terjadi
seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dibidang kesehatan serta tingginya angka
kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban kecelakaan jalan raya mengalami peningkatan setiap
tahunnya, kejadian cedera kepala juga diikuti oleh peningkatan angka kematian yang
disebabkan cedera kepala. Berdasarkan data dari badan pusat statistik provinsi Bali, pada
tahun 2013 di Denpasar didapatkan sebanyak 565 kecelakaan lalu lintas dengan 279
mengalami luka berat. (Anonim, 2013)
Dengan semakin berkembangnya teknologi dibidang kesehatan dan adanya perbaikan
prosedur pencitraan dan teknik pembedahan yang memungkinkan ahli bedah saraf
melokalisasi dan mengatasi lesi intrakranial dengan ketepatan lebih besar dari pada
sebelumnya. Meningkatnya teknik pencitraan, pencahayaan dan pembesaran yang telah di
buat memungkinkan mendapat gambaran tiga dimensi daerah yang di operasi.
Teknik operasi trepanasi merupakan salah satu teknik operasi tertua. Trepanasi sudah
dilakukan ribuan tahun yang lalu sampai akhirnya cushing mengembangkan teknik-teknik
dasar yang masih dipakai sampai saat ini (Satyanegara, 2014)
Keberhasilan suatu operasi trepanasi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain ketepatan
diagnosa, keterampilan ahli bedahnya, instrument yang memadai, dan perencanaan operasi
yang matang.
Sari pustaka ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai teknik operasi bedah saraf
terutama teknik operasi trepanasi beserta pendekatannya.