Invers Kinematika Robot Planar 2 Do F
Invers Kinematika Robot Planar 2 Do F
I.
II.
Tujuan
- Mengimplementasikan invers kinematika robot planar 2 DoF menggunakan
mikrokontroller 8535
Dasar Teori
Control Chart
Invers Kinematika
Posisi EoEPosisi EoE
Variabel JointParameter Joint
Invers KinematikaKinematika
1,21,2
dan
2 ( x b , y b ) =cos
x b2+ y b2L12L22
2 L1 L2
x b2 + y b2L12L22
cos 2=
2 L1 L2
1 ( xb , y b ) =tan
xb
L2 sin 2
1
tan
yb
L1+ L2 cos 2
( )
sin 2= 1cos 2 2
Keterangan : parameter joint yang lebih dekat dengan EoE dicari terlebih
dahulu. Jadi 2 dicari terlebih dahulu.
III.
Peralatan
1. Modul robot planar
2. \modul minsys dengan mikrokontroller ATMega 8535
3. DC power supply
4. Kabel USB dan ISP downloader
5. PC + software codevision AVR
6. Kabel penjepit buaya
7. Kabel power
8. Jumper
9. Busur
10. Penngaris
IV.
Setting Percobaan
A. Setting Percobaan 1 (mencari nilai OCR1A)
B. Setting Percobaan 2
V.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prosedur
A. Pendahuluan
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
Memeriksa kondisi dari alat dan bahan tersebut
Menhidupkan PC
Menghidupkan DC power supply dan mengatur tegangan output sebesar 5 volt.
Menyambungkan power supply dengan modul mikrokontroller
Menghubungkan PC dengan modul mikrokontroller menggunakan kabel USB + ISP
downloader
Bila lampu indikator downloader telah menyala menandakan telah terhubung.
B. Percobaan 1 (untuk mencari nilai OCR1A)
1. Membuka software Codevision AVR pada PC
2. Mengetikkan program seperti program I pada percobaan kinematika robot planar
satu lengan
3. Menghubungkan kabel Data, VCC, dan GND motor servo 1 (lengan 1) pada
PORTD seperti gambar setting percobaan A.
4. Meng-compile program, bila tidak ada error dapat langsung di-download. Bila
masih terdapat error, maka terdapat kesalahan pada program dan harus
dibenarkan hingga error tidak terdapat lagi
5. Setelah berhasil di-download-kan, akan terdapat reaksi pada lengan robot.
Mengatur posisi lengan 1 robot pada sudut 0 dari sumbu x , dengan
menekan push button 0 (pin0) dan push button 1 (pin1)
6. Mengambil data OCR1A yang terlihat pada layar LCD. Dan selanjutnya data
disebut OCR1A0
7. Menekan push button 0 (pin0) dan push button 1 (pin1) hingga didapatkan posisi
lengan 1 pada sudut 90 dari sumbu x
8. Mengambil data OCR1A yang terlihat pada layar LCD. Dan selanjutnya data
disebut OCR1A90
9. Melepaskan kabel motor servo 1 (lengan 1) dari modul mikrokontroller dan
menggantikannya dengan kabel motor servo 2 (lengan 2)
10. Menekan tombol reset pada modul mikrokontroller
11. Mengatur posisi lengan 2 robot pada sudut 0 dari sumbu x , dengan
menekan push button 0 (pin0) dan push button 1 (pin1)
12. Mengambil data OCR1A yang terlihat pada layar LCD. Dan selanjutnya data
disebut OCR1B0
13. Menekan push button 0 (pin0) dan push button 1 (pin1) hingga didapatkan posisi
lengan 2 pada sudut 90 dari sumbu x
14. Mengambil data OCR1A yang terlihat pada layar LCD. Dan selanjutnya data
disebut OCR1B90
C. Percobaan 2
1. Mengetikkan program 2 (terlampir) pada Codevision AVR
2. Menghubungkan kabel motor servo 1 dan servo 2 pada modul mikrokontroller
seperti gambar setting percobaan B.
3. Meng-compile program, bila tidak ada error dapat langsung di-download. Bila
masih terdapat error, maka terdapat kesalahan pada program dan harus
dibenarkan hingga error tidak terdapat lagi
4. Setelah berhasil di-download-kan, mengubah nilai dari X b dan Yb sebanyak 10
kombinasi dengan menekan PB0, PB1, PB2, dan PB3.
5. Mencatat semua informasi yang tampak pada LCD pada setiap perubahan nilai
Xb dan Yb, sebagai data teori.
dan
VI.
Data Percobaan
1. Percobaan 1
0
Servo
90
Desimal
Hex
a
Desimal
2450
992
6050
6350
18C
E
2600
Hex
a
17A
2
A28
Ketika 9 0
Robot lengan 2
Ketika 0
Ketika 9 0
Ketika 90
Robot lengan 2
Ketika 0
Ketika 90
2.
Percobaan 2
x , y =(14.0,46.0)
Sample tampilan pada LCD ketika ( b b )
x , y =(14.0,46.0)
Sample tampilan pada modul robot planar ketika ( b b )
x , y =( 16.0,48.0)
Sample perhitungan ketika ( b b )
Untuk mencari persentase kesalahan dari
x b , y b , 1 , dan 2
menggunakan rumus:
praktik
|nilai teorinilai
|100
nilai teori
error ( ) =
dapat
xb
Error (%)
xb
teori
xb
praktik = 16.5 cm
= 16.0 cm
100 =3.13
|16.016.5
16.0 |
error ( ) =
yb
Error (%)
yb
teori
yb
praktik = 49.0 cm
= 48.0 cm
100 =2.08
|48.049.0
48.0 |
error ( ) =
Error (%)
teori
praktik = 60.0
= 57.7
100 =3.99
|57.760.0
57.7 |
error ( ) =
Error (%)
teori
praktik = 23.5
= 26.7
100 =11.99
|26.723.5
26.7 |
error ( ) =
teori
= 16.0 cm
yb
teori
xb
praktik = 16.5 cm
yb
praktik = 49.0 cm
E ( cm )= (16.016.5)2+(48.049.0)2
E ( cm )=(0.5)2 +(1)2
= 48.0 cm
VII.
E ( cm )= 0.25+1
E ( cm )= 1.25=1.12 cm
Analisa Data
Berdasarkan data percobaan yang telah kami dapat pada praktum ini,
dapat saya analisa bahwa invers kinematika 2 DoF merupakan proses dimana kita
, dan 2
harus mencari sudut 1
dengan menentukkan koordinat dari EoE (End of
Effector). Dan dalam hal ini nilai dari
dikarenakan parameter joint
EoE.
90
dari sumbu
Nilai OCR yang yang telah didapatkan tersebut dimasukkan dalam
rumus yang diprogram sedemikian rupa hingga daat menggerakkan lengan robot
tersebut. Sehingga pada LCD menunjukkan data yang disebut data teori dan
pengukuran yang dilakukan merupakan data percobaan dengan sample hasil
percobaan seperti berikut:
xb
xb
teori
= 16.0
praktik = 16.5
cm
cm
yb
1
cm
teori
= 48.0
cm
teori
57.7
26.7
yb
praktik = 49.0
praktik =
praktik =
60.0
teori
23.5
Sehingga dari nilai nilai tersebut dapat dicari nilai persentase kesalahan
x b , y b , 1 , dan 2
dan juga error EoE menggunakan rumus :
praktik
|nilai teorinilai
|100
nilai teori
error ( ) =
VIII. Kesimpulan