Case Ayu Ratnasari
Case Ayu Ratnasari
Oleh:
Ayu Ratnasari, S.ked
04084811416091
Pembimbing:
dr. Burmansjah, SpB (K) Onk
DEPARTEMEN ILMU BEDAH RSMH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus
: 04084811416091
Telah diterima sebagai salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP dr.
Mohammad Hoesin Palembang, Periode 11 Maret 2015-20 Juli 2015.
Palembang,
Juni 2015
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
Tumor Tiroid Bilateral Suspek Ganas T3N1bM0 untuk memenuhi tugas laporan
kasus yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran kepaniteraan klinik,
khususnya Bagian Bedah Universitas Sriwijaya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dr.
Burmansjah, SpB (K) Onk, selaku pembimbing yang telah membantu
memberikan ajaran dan masukan sehingga laporan ini dapat selesai.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan telaah
kasus ini disebabkan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberi
manfaat dan pelajaran bagi kita semua.
Palembang, Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi......................................................................................................... 1
1.2 Anamnesis..........................................................................................................
.................................................................................................................................
1
1.3 Pemeriksaan Fisik..............................................................................................
...............................................................................................................................2
1.4 Pemeriksaan Penunjang.....................................................................................
.................................................................................................................................
4
1.5 Klasifikasi Stadium
.................................................................................................................................
7
1.6 Diagnosis Kerja............................................................................................... 8
1.7 Penatalaksanaan............................................................................................... 8
1.8 Prognosis......................................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kelenjar Tiroid................................................................................................. 11
2.2 Karsinoma Tiroid............................................................................................. 16
BAB III ANALISIS KASUS............................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 32
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1 IDENTIFIKASI
Nama
: Ny. IR
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 55 tahun
Pekerjaan
: IRT
Alamat
Agama
: Islam
Bangsa
: Melayu
MRS
: 10 Mei 2015
debar (-), nafsu makan mingkat (-), berat badan turun (-), cepat lelah (-), keringat
berlebih (-), sering cemas (-), sulit tidur pada malam hari (-), demam (-), gangguan
menstruasi (-), gangguan sering buang air besar (-).
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat pernah terpapar radiasi pada masa kanak-kanak di daerah leher
disangkal.
Riwayat pernah menderita penyakit tiroid sebelumnya disangkal.
Riwayat tetangga menderita penyakit gondok pada lingkungan disekitar
tempat tinggal penderita disangkal.
Riwayat operasi pada leher disangkal.
Riwayat penyakit dalam keluarga :
Pasien menyangkal adanya penyakit yang sama dalam keluarga
1.3 PEMERIKSAAN FISIK (25 Mei 2015)
Status Generalis
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
RR
: 20 x/ menit
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 80 x/ menit
Suhu
: 36,5 oC
Kepala
Kulit
Pupil
Leher
Thorax
Abdomen
Genitalia Eksterna
Regio Colli
I
: tampak massa pada regio colli anterior dekstra, berukuran sebesar bola
tenis, warna sama dengan sekitar, massa tidak tampak bergerak keatas saat
menelan.
Inspeksi : Tampak benjolan pada KGB level III dan IV di regio colli
anterior sinistra.
Palpasi : Teraba massa pada KGB level III dan IV di regio colli anterior
sinistra, konsistensi kenyal, permukaan rata, batas tegas, nyeri
tekan (-), terfiksir, ukuran 3,6x 3x4,3 cm.
: 12,9 gr/dl
Ht
: 39 %
RBC
: 4.48 106/mm3
WBC
: 7.6 103/mm3
PLT
: 298 103/mm3
Hitung jenis
Basofil
: 0%
(N: 0-1%)
Eosinofil
: 2%
(N: 1-6%)
Netrofil
: 62%
Limfosit
: 32%
(N: 25-40%)
Monosit
: 4%
(N: 2-8%)
Kimia klinik
Gula sewaktu : 106 mg/dL
(N:<200)
Ureum
(N: 16.6-48.5)
: 25 mg/dL
Kreatinin
Elektrolit
Kalsium (Ca) : 9.5 mg/dL
(N:8.4-9.7)
: 4.1 mEq/L
(N:3.5-5.5)
Imunoserologi Hormon
T3 Total
: 1.29 ng/mL
(N: 0.80-2.0)
T4 Total
: 9.13 g/dL
(N: 5.1-14.1)
TSH
: 0.12 U/mL
(N: 0.27-4.20)
10
Tulang-tulang baik
Kesan : soft tissue mass berdensitas semiradioopak regio colli anterior kanan di
setinggi C4-Th3 Struma intrathorakal
11
Kesan : Massa solid pada thyroid kanan dan kiri cenderung carcinoma thyroid.
1.5
1.5.1
T (Tumor Primer)
Pada pasien ini tumor berukuran 10x4x8,6 cm (lebih dari 4) dan masih
1.5.2
1.5.3
M (Metastasis Jauh)
12
1.6 DIAGNOSIS
Tumor Tiroid bilateral suspek ganas T3N1bM0 dd/ tumor tiroid jinak
1.7 PENATALAKSAAN
Edukasi
Rujuk ke dokter spesialis bedah onkologi
Pro total thyroidectomy
I. 8 PROGNOSIS
1) AGES
A Age : umur pasien
G grade histologi tumor
E Ekstensi tumor primer
S Size : ukuran tumor primer
Skor prognosis : 0,05 x usia (jika usia >40)
+ 1 jika tumor grade 2
+ 3 jika tumor grade 3 atau 4
+1 jika ekstratiroid
+3 jika metastasis jauh
+0,2 x ukuran tumor (dalam cm)
Maka dalam kasus ini belum bisa ditentukan skornya karena belum
terdapat grading histologi dari sel tumor.
2) AMES
A Age : usia pasien
M metastase : keberadaan metastase jauh
E ekstensi : tumor primer
S size : ukuran tumor primer
13
Risiko rendah:
a. - laki-laki umur < 41 th, wanita <51 th
- tidak ada metastasis jauh
b. - Laki-laki umur > 41 th, wanita >51 th
- Tidak ada metastasis jauh
- tumor primer masih terbatas didalam tiroid untuk karsinoma
papilare atau invasi kapsul yang minimal untuk karsinoma
folikulare
- ukuran tumor primer < 5cm
Risiko Tinggi:
a. semua pasien dengan metastasis jauh
b. Laki-laki umur < 41 th, wanita < 51 th dengan invasi kapsul yang
luas pada karsinoma folikulare
c. Laki-laki umur >41 th, wanita > 51 th dengan karsinoma papilare
invasi ekstra tiroid atau karsinoma folikulare dengan invasi kapsul
yang luas dan ukuran tumor primer > 5cm.
Pada kasus, pasien berusia 55 th (>51 th) dan ukuran tumor primer >
5cm, sesuai dengan prognosis AMES, pasien ini termasuk risiko tinggi.
Angka Survival menurut AMES
Risiko tinggi : 61%
Maka dalam kasus ini angka survival menurut AMES adalah 61%
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1.
Kelenjar Tiroid
Anatomi Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan organ berbentuk seperti kupu-kupu yang
terletak di anterior dari trakea. Kelenjar ini memiliki dua buah lobus.
Kedua lobus ini dihubungkan oleh isthmus di bawah kartilago krikoidea.
Kelenjar ini merupakan organ vaskular yang dibungkus oleh selubung
yang berasal dari lamina pretrachealis fasciae profundae. Selubung ini
melekatkan kelenjar pada laring dan trakea.
15
ligamentum
suspensorium
Berry.
Keadaan
inilah
yang
16
kira 50-70 nodi lymphoidea pada tiap sisi regio colli yang dibagi menjadi
7 level. Level I terbagi menjadi IA yang dikelilingi oleh bagian anterior
m.digastricus, os hyoid dan garis tengah, dan IB yang dikelilingi oleh
bagian anterior dan posterior m.digastricus dan bagian inferior mandibula.
Level II dibatasi pada bagian superior oleh bagian basal cranium, m.
stylohyoideus di anterior, dan margo posterior m. sternocleidomastoideus
di bagian posterior. Level II juga dibagi menjadi IIA dan IIB, dimana level
IIA berada anterior terhadap n. accesorius dan level IIB berada posterior
terhadap n. accesorius. Level III berada di margo inferior level II dan
dikelilingi oleh m. laryngeus di bagian anterior, margo posterior m.
sternocleidomastoideus di bagian posterior, dan oleh bidang horizontal
yang dimulai dari margo inferior cartilago cricoid di bagian inferior. Level
IV dimulai dari bagian bawah level III berada di atas clavicula, didepan m.
sternocleidomastoideus. Level V terletak posterior terhadap bagian
posterior m. sternocleidomastoideus, superior terhadap clavicula, dan
inferior terhadap dasar cranium. Level VI dibatasi oleh os hyoid di
superior, a.carotis communis di bagian lateral, dan sternum di inferior.
Level VII berada di antara a. carotis communis dan superior terhadap
arcus aorta dan inferior terhadap bagian atas sternum.
2.1.2.
17
Selain
sel
folikuler, kelenjar
tiroid
juga
mengandung
sel
parafolikuler. Sel ini ditemukan di tepi epitel folikel atau di dalam folikel.
Sel ini memiliki fungsi untuk menghasilkan kalsitonin yang membantu
mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
2.1.3.
18
19
dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses
yang dikenal sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran
hormon tiroid ke sirkulasi. Jika TSH meningkat, maka kerja kelenjar tiroid dalam
memproduksi hormone T3 dan T4 meningkat, dan hal sebaliknya terjadi jika TSH
menurun. Tetapi, kerja TSH juga diatur oleh jumlah hormone tiroid yang beredar
dalam darah. Apabila kadar T3 dan T4 tinggi dalam darah, maka TSH akan
menurun agar kelenjar tiroid mengurangi produksi hormon.
Dengan demikian, sekresi tiroid dapat mengadakan penyesuaian terhadap
perubahan-perubahan di dalam maupun di luar tubuh. Juga dijumpai adanya sel
parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk mengatur
metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum terhadap tulang.
Untuk membentuk tiroksin dalam jumlah normal, setiap tahunnya
dibutuhkan kira-kira 50 mg yodium yang ditelan dalam bentuk iodide, atau kirakira 1 mg per minggu. Iodida tersebut akan digunakan secara kolektif oleh
kelenjar tiroid untuk sintesis hormone tiroid.
Hormon-hormon
tiroid
memiliki
efek
pada
pertumbuhan
sel,
Karsinoma Tiroid
Epidemiologi
Karsinoma tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan
tersering di Indonesia. Angka insidensi bervariasi di seluruh dunia, yaitu di
antara 0,5-10 jiwa per 100.000 populasi. American Cancer Society
memperkirakan sekitar 17.000 kasus baru muncul setiap tahunnya di
Amerika Serikat dan sekitar 1700 diantaranya mengakibatkan kematian. Di
Amerika Serikat, karsinoma ini relatif jarang ditemukan, mencakup 1% dari
seluruh jenis kanker dan 0,4% kematian akibat kanker. Lebih banyak
ditemukan pada wanita dengan perbandingan antara wanita dan pria yaitu
3:1. Secara primer dijumpai pada dewasa muda dan usia pertengahan serta
jarang ditemukan pada anak-anak.
20
21
risiko. Pada kanker tiroid, faktor risiko yang mempengaruhi kejadian kanker
tiroid, di antaranya:
2.2.3. Patogenesis
a. Karsinoma tiroid papilare
Pada kasus ini, seringkali ditemukan mutasi pada RET atau NTRK1
dan onkogen BRAF. Juga ditemukan mutasi yang melibatkan RAS.
Mutasi pada gen-gen tersebut mnyebabkan pertumbuhan sel-sel epitel
glandula tiroidea tidak berkembang sebagaimana mestinya
b. Karsinoma tiroid folikulare
Mutasi onkogen kelompok RAS ditemukan pada setengah dari
karsinoma tiroid folikular, HRAS, NRAS dan KRAS. Selain itu,
translokasi PAX8-PPAR1 akhir-akhir ini sering ditemukan pada
sepertiga kasus karsinoma tiroid folikulare.
c. Karsinoma tiroid medulare
22
23
g. Tumor musinus
h. Karsinoma medulare
i. Karsinoma berdiferensiasi buruk
j. Undifferentiated carcinoma
2.2.5. Cara menegakkan Diagnosis
1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk menggali faktor-faktor risiko yang
dimiliki oleh pasien agar dapat mengarahkan diagnosis. Suatu nodul
tiroid dicurigai maligna apabila:
Curiga maligna apabila:
-
24
T0
T1.
T2
T3
T4a
T4b
T4a* : Tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroid (karsinoma
anaplastik).
T4b* : Tumor (ukuran berapa saja) berekstensi
(karsinoma anaplastik).
Catatan :
25
Tumor multifokal dari semua tipe histologi harus diberi tanda (m) (ukuran
terbesar menentukan klasifikasi), contoh : T2(m)
*Semua karsinoma tiroid anaplastik/undifferentiated termasuk T4
Karsinoma anaplastik intratiroid resektabel secara bedah
Karsinoma anaplastik ekstra tiroid irresektabel secara bedah
N
Nx
N0
N1
N1a
N1b
Metastasis jauh
Mx
M0
M1
Stadium Klinis
Karsinoma Tiroid Papilare atau Folikulare Umur < 45 thn
Stadium I
Tiap T
Tiap N
M0
Stadium II
Tiap T
Tiap N
M1
T1
N0
M0
Stadium II
T2
N0
M0
Stadium III
T3
N0
M0
T1,T2,T3
N1a
M0
26
Stadium IVA
T1,T2,T3
N1b
M0
T4a
N0,N1
M0
Stadium IVB
T4b
Tiap N
M0
Stadium IVC
Tiap T
Tiap N
M0
T4a
Tiap N
M0
Stadium IVB
T4b
Tiap N
M0
Stadium IVC
Tiap T
Tiap N
M1
2.2.7. Tatalaksana
Bila nodul suspek maligna, nodul tersebut dibedakan apakah kasus
tersebut operabel atau inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel
maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan histopatologi
secara blok parafin.
tindakan
dilanjutkan
debulking
kemoradioterapi.
dengan
radiasi
eksterna
atau
27
Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna dilakukan tindakan FNAB
(Biospi Jarum Halus ). Ada 2 kelompok hasil yang mungkin didapat, yaitu:
1. Hasil FNAB suspek maligna, foliculare Pattern dan Hurthle Cell
Dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti
diatas.
2. Dilakukan terapi supresi TSH dengan tablet Thyrax selama 6 bulan kemudian
dievaluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan observasi dan
apabila nodul tersebut tidak ada perubahan atau bertambah besar sebaiknya
dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti
diatas.
28
29
= 99%
4-4.99
= 80%
5-5.99
= 67%
30
6 = 13%
2. Skor AMES
Risiko rendah:
a. - laki-laki umur < 41 th, wanita <51 th
- tidak ada metastasis jauh
b. - Laki-laki umur > 41 th, wanita >51 th
- Tidak ada metastasis jauh
- tumor primer masih terbatas didalam tiroid untuk karsinoma
papilare atau invasi kapsul yang minimal untuk karsinoma
folikulare
- ukuran tumor primer < 5cm
Risiko tinggi:
a. semua pasien dengan metastasis jauh
b. Laki-laki umur < 41 th, wanita < 51 th dengan invasi kapsul yang
luas pada karsinoma folikulare
c. Laki-laki umur >41 th, wanita > 51 th dengan karsinoma papilare
invasi ekstra tiroid atau karsinoma folikulare dengan invasi kapsul
yang luas dan ukuran tumor primer > 5cm.
Survival rate berdasarkan kriteria AMES (20 tahun):
Risiko rendah = 99%
Risiko tinggi = 61%
3. MACIS
Skor= 3.1 (jika usia <40 tahun) atau 0.08 usia (jika usia 40 tahun)
+ 0.3 ukuran tumor (diameter maksimum dalam cm)
+ 1 (Jika direseksi inkomplet)
+ 1 (jika invasif lokal)
+ 3 (jika metastasis jauh)
Survival rate berdasarkan kriteria MACIS (20-tahun):
<6
= 99%
31
6-6.99 = 89%
7-7.99 = 56%
8
= 24%
2.2.9. Komplikasi
Komplikasi yang seringkali muncul adalah pada tiroidektomi yang
meliputi:
Perdarahan.
Resiko
ini
minimum,
namun
hati-
hati
dalam
32
BAB III
ANALISIS KASUS
Kasus ini membahas mengenai seorang wanita, 55 tahun, IRT, beralamat
dalam kota, beragama Islam, status menikah, MRS pada tanggal 10 Mei 2015
dengan keluhan utama timbul benjolan pada leher sebelah kanan yang membesar
sejak enam bulan SMRS.
Suatu nodul tiroid dicurigai maligna apabila 1. usia < 20 tahun atau > 50
tahun, 2. riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak, 3. disfagia, sesak
napas, perubahan suara, 4. nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi keras, 5.
ada pembesaran kelenjar getah bening, 6. ada tanda-tanda metastasis jauh. Dari
identifikasi didapatkan tiga poin penting yang berkaitan dengan faktor risiko
keganasan, yaitu usia > 50 th, nodul soliter, pertumbuhan cepat, knsistensi keras,
dan pembesaran kelenjar getah bening.
33
34
: tampak massa pada regio colli anterior dekstra, berukuran sebesar bola
tenis, warna sama dengan sekitar, massa tidak tampak bergerak keatas saat
menelan.
konsistensi kenyal, permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-), terfiksir, ukuran
3,6x 3x4,3 cm sehingga klasifikasi nodulnya N1b. Benjolan yang dialami penderita
diakui semakin lama semakin membesar, tetapi tidak sampai mengganggu proses
menelan ataupun terjadinya perubahan suara, Penderita juga tidak mengeluh sakit
kepala, mual, muntah, batuk, sesak, sakit di tulang dan benjolan di tulang kepala,
belakang dan lain-lain. Hasil pemeriksaan foto torak juga masih dalam batas
normal. Hal ini menjelaskan bahwa belum terjadi metastasis pada penderita., baik
ke otak, faring, laring, paru-paru, dan tulang, sehingga klasifikasi metastasisnya
M0. Maka, pada penderita ini dapat disimpulkan benjolannya berada pada stadium
T3N1bM0.
Berdasarkan SKDI, kompetensi dokter umum dalam menghadapi kasus
seperti ini adalah dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, penegakkan
diagnosis sementara
35
benjolan pada penderita tidak mengalami metastase jauh sehingga dapat dilakukan
tindakan pembedahan, yaitu total tiroidektomi.
Prognosis pasien ini ditentukan menurut rumus AMES. Pada kasus ini
pasien memiliki ciri - ciri risiko tinggi yaitu pasien, wanita berusia >51 th dengan
tumor primer > 5 cm. Maka dalam kasus ini angka survival menurut AMES
adalah 61%.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Chao, K.S. Clifford,. Carlos A. Perez & Luther W. Brady. 2011. Radiation
Oncology Management Decision. Lippincott Williams & Wilkins.
3.
Desen, Wan. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis. Ed ke-2. Willie Japaries.
Beijing : Science Publication. Terjemahan dari : Clinical Oncology.
4.
5.
6.
36
7.
8.
9.
10.
Solid