Anda di halaman 1dari 2

KORUPSI ALAT KESEHATAN

Kasus korupsi bekas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari belum lama
ini dilimpahkan oleh Markas Besar Kepolisian ke Komisi Pemberantasan
Korupsi. KPK bakal memeriksa anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu
dalam kasus korupsi alat kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Namun KPK tidak memerlukan izin dari Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono untuk memanggil Siti Fadilah. Mengacu pada Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
pemeriksaan itu tidak perlu izin SBY, kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P.,
dalam jumpa pers di KPK, Kamis, 20 Maret 2014.
Dia memastikan Siti Fadilah akan dipanggil KPK untuk diperiksa. Namun
KPK harus lebih dulu membuat lagi surat perindah penyidikan yang akan
keluar dalam waktu dekat.
Johan mengaku tidak tahu apa alasan kepolisian melimpahkan kasus
tersebut. Dia pun tidak diberi informasi apakah inisator pelimpahan itu
adalah kepolisian ataukah KPK. Mungkin bisa ditanyakan kepolisian,
ujarnya.
Siti Fadilah menjadi tersangka sejak 28 Maret 2012 karena diduga
terlibat dalam korupsi proyek pengadaan alat kesehatan senilai Rp 15,5
miliar pada 2005. Dia diduga menyalahgunakan wewenangnya dengan
penunjukan langsung dalam pengadaan alat kesehatan untuk buffer stock
atau stock cadangan kejadian luar biasa.
Siti Fadilah dianggap melanggar Pasal 2 dan 3 Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi juncto Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
Namun penyidikan kasus ini di kepolisian tidak kunjung rampung. Jaksa
penuntut umum berkali-kali mengembalikan berkas perkara kepolisian.

SOLUSI ATAU UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI


1. Dengan hukum pidana
2. Pembentukan Lembaga Anti Korupsi
3. Pengembangan dan pembuatan berbagai instrumen hukum yang
mendukung pencegahan dan pemberantasan korupsi
4. Pemantauan dan Evaluasi
5. Kerjasama Internasional

Anda mungkin juga menyukai