Anda di halaman 1dari 4

1.

Penyuluhan Gizi Seimbang dan PSG


Masalah gizi dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, bahkan masalah
gizi pada suatu kelompok umur tertentu akan mempengaruhi pada status gizi pada periode
siklus kehidupan berikutnya.
Status gizi yang baik atau normal pada remaja awal dapat mendukung kesiapan
dan prestasi dalam menuntut ilmu. Keadaan gizi kurang dan gizi lebih menyebabkan anak
mudah terserang penyakit atau gangguan kesehatan yang kemudian dapat mengganggu
prestasi remaja di sekolah. Salah satu factor penting yang memengaruhi kehidupan manusia
adalah gizi. Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Keadaan gizi
yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Pola makan yang baik
adalah berpedoman pada gizi seimbang.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal
(BBI).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran status gizi pada remaja awal
usia SMP di Desa Kamiri serta memperoleh pengetahuan dan mampu bersikap sesuai
prinsip gizi seimbang. Informasi hasil penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status
gizi pada remaja awal yang dilakukan ini merupakan sebuah data mentah yang nantinya
akan sangat berguna bagi pihak sekolah dan ahli-ahli kesehatan yang akan melakukan
intervensi langsung terhadap anak usia sekolah menengah pertama. Sasarannya adalah
siswa-siswi kelas I (satu) di Sekolah Menengah Pertama yang terdapat di Kamiri yaitu
SMPN 4 Balusu, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Penanggung jawab kegiatan ini
adalah Ulfa Purnamasari. Sumber dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini merupakan

swadaya mahasiswa KKN-PK Angkatan-53 di Desa Kamiri, Kecamatan Balusu, Kabupaten


Barru.
Kegiatan penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status gizi ini dilakukan di
Sekolah Menengah Pertama yang terdapat di Desa Kamiri, yaitu di SMPN 4 Balusu
pada hari Kamis, tanggal 21 Juli 2016. Peserta yang mengikuti penyuluhan gizi
seimbang berjumlah 31 orang dan pengukuran status gizi berjumlah 10 orang.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status gizi ini
diawali dengan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan wali kelas satu. Setelah itu,
pelaksanaan penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status gizi dilanjutkan dengan
memberi penyuluhan mengenai gizi seimbang dan pentingnya dalam penerapan
dalam kehidupan sehari-harinya, kemudian melakukan penimbangan berat badan
anak menggunakan alat timbangan injak dan mengukur tinggi badan anak
menggunakan alat meteran/microtise, hasil pengukuran dicatat beserta identitas anak.
Kemudian dilanjutkan dengan mengolah dan menganalisis data hasil pengukuran
tinggi badan dan berat badan anak yaitu menghitung IMT menurut umur berdasar
Keputusan Menteri Kesehatan RI untuk mendapatkan gambaran rata-rata status gizi
pada anak usia sekolah menengah pertama.
Adapun hasil dari kegiatan penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status
gizi pada anak adalah sebagai berikut.
Tabel 20
Hasil Penyuluhan Gizi Seimbang pada Remaja Awal SMPN No.4 Balusu di Desa Kamiri
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru
Tahun 2016
No
1

Kategori
Jenis Kelamin
Kategori

Indikator
Laki
Perempuan
Indikator

Jumlah
14
17
Pretest

%
45
55
Posttest

Aspek pengetahuan

Aspek sikap

Sangat kurang
Kurang
Cukup
Baik
Sangat baik
Kurang
Cukup
Baik

0
0
2
6
2
1
3
6

0
0
1
5
4
0
2
8

Sumber: Data Primer, 2016


Tabel 21
Hasil Pengukuran Status Gizi pada Remaja Awal SMPN No.4 Balusu di Desa Kamiri
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru
Tahun 2016
No
1

Kategori
Jenis Kelamin

Status Gizi menurut IMT/U

Indikator
Laki
Perempuan
Sangat kurus
Kurus
Normal
Gemuk
Obesitas

Jumlah
1
9
0
4
4
2
0

%
10
90
0
40
40
20
0

Sumber: Data Primer, 2016


Berdasarkan data hasil pengukuran status gizi pada anak menurut indikator
IMT/U seperti yang telah ditampilkan di Tabel 20 dan 21 didapatkan tidak ada anak
status gizi sangat kurus, empat anak status gizi kurus dan dua anak status gizi gemuk.
Dari hasil pengukuran status gizi ini diperoleh gambaran bahwa masalah gizi yang
banyak diderita oleh anak usia sekolah menengah pertama di desa Kamiri adalah
status gizi kategori kurus.
Adapun berdasarkan data hasil penyuluhan gizi seimbang dengan
menggunakan pretest dan posttest, didapatkan hasil bahwa terjadi sedikit peningkatan
pada aspek pengetahuan dan aspek sikap.
Tabel 22

Hasil Kegiatan Pengukuran Status Gizi pada Remaja Awal SMPN No.4 Balusu di Desa
Kamiri
Kecamatan Balusu Kabupaten Barru
Tahun 2016
Indikator
Hasil
Ket.
Keberhasilan
Siswa-siswi SMP >80%
target 10 anak (100%)
Berhasil.
kelas I yaitu 10 tercapai
anak
Sumber: Data Primer, 2015
Berdasarkan Tabel 22, anak usia SMP yang berhasil di lakukan pengukuran
Target

status gizinya dan dikategorikan gizi kurang & gizi lebih berjumlah 6 anak dari 10
anak. Hal ini berarti kegiatan penyuluhan gizi seimbang dan pengukuran status gizi
dikatakan berhasil karena telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu >80% target
tercapai.

Anda mungkin juga menyukai