Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Cinchona succirubra)
Disusun Oleh :
Anneesha
13141022
Btari Karlinda
13141019
Fransiskus Roni
13141030
Gladys Austin
13141033
Hilyah Ainuzzahroh
13141021
A. PENDAHULUAN
Inulin merupakan suatu polisakarida yang dibangun oleh unit-unit monosakarida
fruktosa melalui ikatan -2-1 fruktofuransida yang diawali oleh suatu molekul
glukosa. Karbohidrat ini dihasilkan oleh tanaman jenis Compositae seperti dahlia,
chicory, dan Jerrusalem artichoke.
Sifat fungsional inulin sebagai serat makanan dapat larut (Soluble dietary fiber)
sangat bermanfaat bagi pencernaan dan kesehatan tubuh sifat penting lain dari inulin
adalah sebagai serat makanan. Sifat ini berpengaruh pada fungsi usus dan perbaikan
parameter lemak dalam darah.
Inulin sukar larut dalam air dingin dan pelarut organik seperti etanol sebaliknya
inulin mudah larut dalam air panas. Inulin dapat mengalami fermentasi akibat aktivitas
mikrolora yang terdapat di dalam usus besar sehingga berimlpikasi positif terhadap
kesehatan tubuh. Oleh karena itu, inulin dapat digunakan sebagai prebiotik.
B. PENGERTIAN INULIN
Inulin merupakan sekelompok polisakarida yang terjadi secara alami yang
dihasilkan oleh banyak jenis tanaman. Inulin milik satu golongan serat yang dikenal
sebagai fruktan. Inulin digunakan oleh beberapa tanaman untuk menyimpan energi
dan secara khusus dijumpai pada akar atau rimpang (rhizoma). Kebanyakan tanaman
yang mensintesis dan menyimpan inulin tidak menyimpan bahan-bahan lain seperti
kanji.
Inulin mempunyai rumus umum C6nH10n+2O5n+. Inulin merupakan polimer yang
terdiri dari terutama unit-unit fruktosa, dan secara khas mempunyai sebuah glukosa
terminal. Unit-unit fruktosa dalam molekul inulin terikat oleh sebuah ikatan glikosidat
(21). Tiap ujung pereduksi untai polimer inulin dapat hadir glukosa. Oleh sebab
itu, polimer inulin dapat ditulis GFn (alfa-D-glukopiranosil-[beta-D-fruktofuranosil]
(n-1)-D-fruktoranosida) yaitu fruktan dengan ujung termnal glukosa atau Fn (beta-D-
fruktopiranosil-[D-fruktofuranosil](n-1)-D-fruktofuranosida)
yaitu
fruktan
tanpa
ujung terminal glukosa. Simbol n pada rumus tersebut adalah derajat polimerasi (DP).
2<DP 10 dikenal sebagai oligofruktosa.
Pada umumnya, inulin tanaman mengandung antara 20 dan beberapa ribu unit
fruktosa. Senyawa yang lebih kecil disebut fruktooligosakarida, yang paling sederhana
ialah 1-kestosa, yang mempunyai dua unit fruktosa dan satu unit glukosa.
Inulin dinamakan dengan cara yang berikut ini, di mana n adalah jumlah residu
fruktosa dan pi ialah singkatan untuk piranosil.
C. SIFAT INULIN
Inulin merupakan serbuk berwarna putih. Inulin sukar larut dalam air dingin dan
pelarut organik seperti etanol sebaliknya inulin mudah larut dalam air panas. Oleh
sebab itu prinsip dari ekstraksi inulin dari bahan alam adalah memanfaatkan kelarutan
inulin dalam air dan etanol. Sifat inulin yang penting untuk dipelajari adalah kelarutan
inulin dalam air, karena sifat ini sangat penting untuk reaksi hidrolisis inulin secara
enzimatis.
Kelarutan inulin dalam air tergantung pada cara bagaimana inulin tersebut
direkritalisasi. Kelarutan inulin yang direkritalisasi dengan etanol lebih besar
dibandingkan kelarutan inulin
menjolok sekali mulai pada temperatur 600C. pada teperatur 600C, kelarutan inulin yang
direkritalisasi dengan etanol adalah 47g/100g sedangkan kelarutan inulin yang
direkritalisasi dengan air adalah 36,5g / 100g. kelarutan inulin dalam air adalah sekitar
6% pada 100C dan 35% pada 900C. kelarutan inulin juga dipengaruhi oleh DP inulin.
Inulin dengan resorsinol dalam larutan HCl menghasilkan warna merah. Warna ini
terbentuk karena reaksi fruktosa dengan resorsinol. Inulin dapat dihidrolisis denagn
baik menjadi fruktosa dalam medium asam pada pH 1-2, suhu 80-1000C. selain itu,
inulin mempunyai kemampuan untuk membentuk mikrokristal jika disebar dalam air
atau susu. Kristal-kristal ini tidak mengendap di dalam mulut tetapi bereaksi untuk
membentuk suatu tekstur krem yang halus.
Inulin dapat berfungsi sebagai emulsifier, stabilizer dan teskturizer pada konsentrasi
2-5% dalam makanan yang mengandung daging. Karena sifat-sifat tersebut inulin
digunakan sebagai bahan penstabil pada makanan kadar lemak rendah. Inulin
memenuhi syarat sebagai bahan penstabil karena inulin tidak berasa, terdispersi baik
dalam air dan cocok sekali dikombinasikan dengan makanan rendah lemak seperti
susu skim.
Penambahan inulin pada makanan rendah lemak selain berfungsi sebagai bahan
penstabil juga dapat berfungsi sebagai dietary fiber. Dietary fiber adalah kelompok
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim tubuh manusia tetapi difermentasi
oleh mikroflora usus sehingga berpengaruh pada fungsi usus dan parameter lipid
darah. Inulin merupakan dietary fiber yang larut sehingga cepat difermentasi oleh
Bifidobacteria dan Lactobacilli. Oleh sebab itu inulin dikelompokkan sebagai food
ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik.
D. KEGUNAAN INULIN
1. Perhitungan Laju Filtrasi Glomerulus
Inulin secara unik diolah oleh nefron dalam mana ia disaring secara sempurna
pada glomerulus tetapi tidak satu pun keluarkan atau pun diserap ulang oleh tubula
. Sifat inulin ini memungkin-kan pemeriksaan inulin yang digunakan secara klinis
sebagai ukuran sangat akurat dari laju filtrasi glomerulus (GFR)kecepatan
plasma dari arteriola saraf yang disaring pada kapsul Bowman yang diukur dalam
mL/menit.
Ini adalah informatif untuk membedakan sifat-sifat inulin dengan yang berasal
dari asam para-aminohippurat (PAH). PAH disaring secara bertahap dari plasma
pada glomerulus dan tidak diserap-ulang oleh tubula, dengan cara yang identik
dengan inulin. PAH berbeda dari inulin dalam mana fraksi PAH yang mengambil
jalan-pintas glomerulus dan masuk ke sel-sel tubula nefron (melalui pembuluh
peritubula) yang dikeluarkan secara sempurna. Pemeriksaan PAH renal (ginjal)
lantas berguna dalam perhitungan aliran plasma renal (RPF), yang secara empiris
adalah waktu aliran darah renal (1-Hematokrit). Dengan catatan, pemeriksaan PAH
adalah cerminan dari RPF saja terhadap porsi ginjal yang sepakat dengan
pembentukan urin, dan, dengan demikian, mengabaikan RPF yang sebenarnya
dengan kira-kira 10%.
Pengukuran GFR melalui inulin atau sinistrin masih dianggap sebagai gold
standard. Namun, hal ini sekarang telah digantikan secara luas dengan yang lain,
ipengukuran yang lebih sederhana yang mendekati GFR. Ukuran tersebut, yang
meliputi pengukuran substrat seperti EDTA, iso-heksanol, Kromium51 bertanda
isotop (dikelatkan dengan EDTA) dan kreatinin, telah bermanfaat yang
dikonfirmasikan dengan sejumlah besar pasien dengan penyakit ginjal kronis.
Baik untuk inulin maupun kreatinin, perhitungannya melibatkan konsentrasi
dalam urin dan dalam serum. Namun, tidak seperti kreatinin, inulin tidak terdapat
secara alami di dalam tubuh. Ini adalah sebuah keuntungan dari inulin (karena
jumlah yang diinfus akan diketahui) dan sebuah kerugian (karena suatu infusi
diperlukan).
2. Nasib secara In Vivo
Inulin tidak dapat diurai oleh enzim ptialin dan amilase, yang diadaptasikan
pada pencernaan kanji. Akibatnya, inulin lewat melalui banyak sistem pencernaan
tetap utuh. Hanya pada kolon saja bakteri memetabolisme inulin, dengan
melepaskan CO2, hidrogen, dan/atau metana dalam jumlah yang signifikan.
Makanan yang mengandung-Inulin dapat agak bergas, khususnya, untuk itu tidak
terbiasa bagi inulin, dan makanan tersebut harus dikonsumsi dalam jumlah sedang
pada pertama kali.
Ada tiga tipe serat makanan, yaitu: yang larut, tidak larut, dan tahan terhadap
kanji. Serat tak larut meningkatkan pergerakan material melalui sistem pencernaan
dan meningkatkan volume tinja; inulin khususnya sangat membantu bagi penderita
sembelit atau ketidak teraturan buang air besar. Serat larut dapat larut dalam air
yang membentuk material gelatin. Beberapa serat larut dapat membantu
menurunkan tingkat kolesterol dan gula darah. Inulin dianggap merupakan serat
larut.
Karena pencernaan normal tidak mengurai inulin menjadi monosakarida, maka
ia tidak meningkatkan kadar gula darah, dan oleh karena itu, sangat membantu
dalam penatalaksanaan diabetes. Inulin juga merangsang pertumbuhan bakteri di
dalam usus. Inulin lewat melalui perut dan usus dua belas jari tanpa dicerna dan
sangat tersedia bagi bakteri flora usus. Ini membuat inulin mirip serupa dengan
kanji yang resisten dan karbohidrat lain yang dapat difermentasikan. Ini berbeda
dengan racikan probiotik yang dimiliki yang berbasis pada bakteri asam laktat
(LAB) dalam mana bakteri ini memiliki kondisi kelansungan hidup yang sangat
Makanan
pemburu
prasejarah
di Gurun Chihuahuan
diperkirakan mencapai 135 gr per hari inulin dari tipe fruktan. Banyak makanan
yang secara alami tinggi inulinnya atau fruktooligosakarida, seperti cikori, bawang
putih, dan bawang bombai, terlihat sebagai stimulan dari makanan kesehatan
selama berabad-abad.
Inulin juga digunakan dalam uji medis untuk mengukur jumlah total dari volume
esktraselular dan menentukan fungsi ginjal
Inulin secara umum diakui sebagai zat yang aman (GRAS) oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat. Sekitar 3040% orang di
Eropa Tengah menderita dari malabsorpsi fruktosa. Inulin adalah suatu fruktan,
asupan makanan yang berlebih bisa menimbulkan efek samping minor, seperti
meningkatnya flatulensi (gas dalam perut) dan akibat malabsorpsi fruktosa. Ini
direkomendasikan bahwa asupan fruktan untuk orang-orang dengan malabsorpsi
fruktosa dijaga pada kurang lebih 0,5 gram per saji.
3. Makanan yang Diproses
Inulin semakin meningkat digunakan dalam makanan-makanan yang diproses
karena inulin mempunyai karakteristik yang dapat beradaptasi secara tidak lazim.
Rentang cita-rasa dari rasa manis campuran sampai rasa manis yang rumit (hampir
Penggunaan inulin ini sudah diterapkan dalam industri pangan yang segmen
usahanya memproduksi makanan-makanan ringan yang dikonsumsi oleh anak-anak
dan remaja. Hal tersebut dianggap sangat menguntungkan karena segmen pasar
tersebut (anak-anak dan remaja) memiliki kecenderungan memiliki pola makan
yang tinggi kalori dan rendah serat pangan. Pola makan demikian apabila tidak
segera ditanggulangi dapat menimbulkan resiko munculnya obesitas sehingga
untuk mengurangi kadar kalori, konsumsi inulin dapat digunakan sebagai pengganti
lemak karena memang inulin hanya mengandung kalori 1,5 kcal/gramnya. Inulin
juga dapat digunakan untuk pengadaan produk-produk makanan seperti cake,
cookies, bubur bayi, jeli, es krim, dan lainnya
5. Obat-obatan
Inulin dan analognya sinistrin digunakan untuk membantu mengukur fungsi
ginjal dengan menentukan laju filtrasi glomerulus (GFR). GFR ialah volume cairan
yang disaring dari pembuluh glomerulus ginjal (renal) pada kapsul Bpwman per
satuan waktu. Inulin yang penggunaan utama sebagai yang disekresikan atau
diserap ulang dalam berapa pun jumlah yang dapat dinilai pada nefron yang
mengizinkan GFR dihitung, yang lebih baik dari total filtrasi renal.
Namun, karena pembatasan klinis, inulin dan sinistrin meskipun ditentukan
melalui penanganan yang lebih baik fitur jarang digunakan untuk tujuan ini dan
angka kreatinin adalah baku bagi penentuan suatu GFR yang mendekati. Inulin juga
digunakan untuk rehidrasi dan remineralisasi yang menyertai pentingnya
kehilangan air, seperti diare dan diforesis. Inulin dapat juga digunakan sebagai
adjuvan vaksin.
Gambar 3. Bengkoang
Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus)
putihnya yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan
masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang berasal
dari Amerika tropis ini termasuk dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Di
tempat asalnya, tumbuhan ini dikenal sebagai xicama atau jcama. Orang Jawa
menyebutnya sebagai besusu.
Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat
seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna
kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis.
Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga
memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal
dari suatu oligosakarida yang disebut inulin, yang tidak bisa dicerna tubuh manusia.
Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
2. Umbi Bunga Dahlia
Probiotik ini ialah komponen yang berfungsi sebagai substrat mikroflora yang
menguntungkan
di
dalam
usus.
16,3%. Sedangkan biasanya inulin yang terekstrak hanya sekitar 4,3% saja. Bunga
Dahlia yang mengandung inulin bisa menjadi alternatif pengobatan dengan
konsumsi obat-obatan yang mengandung bahan-bahan kimia. Konsumsi inulin
dalam jangka panjang tak akan berdampak buruk, sebaliknya akan memberikan
dampak positif bagi tubuh.
a. Prebiotik dalam Umbi Bunga Dahlia
Prebiotik didefinisikan sebagai ingredien yang tidak dapat dicerna yang
meng-hasilkan
pengaruh
menguntungkan
terhadap
inang
dengan
cara
/ SCFA), menstimulasi
frekuensi diare yang dialami seseorang, selain itu prebiotik dapat berfungsi
sebagai antikarsinogenik, antimikrobial, aktivitas hipolipidemik dan glukosamudulator, memperbaiki aktivitas dalam penyerapan mineral dan mengatur
keseimbangannya sehingga mencegah osteoporosis.
Tanaman-tanaman yang mengandung konsentrasi tinggi inulin lainnya meliputi:
1. Elecampane (Inula helenium)
2. Coneflower Echinacea spp
3. Dandelion (Taraxacum officinale)
4. Wild Yam (Dioscorea spp.)
5. Jerusalem artichoke (Helianthus tuberosus)
6. Chicory (Cichorium intybus)
7. Jicama (Pachyrhizus erosus)
8. Burdock (Arctium lappa)
9. Costus Saussurea lappa
10. Mugwort Artemisia vulgaris
11. Bawang (Allium cepa)
12. Bawang putih (Allium sativum)
Sumber
Bawang putih
Artichoke
Leek
Cichoke
Bawang merah
Articoke
Pisang
Gandum
Barley
Dandelion
Burdock
Camas
Murnong
Yacon
Salsify
Bagian
Tanaman
umbi
umbi
umbi
akar
umbi
daun
buah
biji
biji
daun
akar
umbi
akar
akar
akar
Bahan Kering
(%)
12-12
19-25
15-20
20-25
40-45
11-16
24-26
88-90
NA
50-55
21-25
31-50
25-28
13-31
20-22
Kandungan Inulin
(%)
2-6
14-19
3-10
15-20
9-16
3-10
0,3-0,7
0,5-1
0,5-1,5
12-15
3,5-4
12-22
8-13
3-19
4-11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012.
http://mybioma.wordpress.com/2008/06/04/inulin-untuk-kesehatan/
diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.
Anonim. 2012. http://industri09diah45.blog.mercubuana.ac.id/category/jurnal diakses
pada tanggal 15 Oktiber 2014.
Asih, S. 2009. Pemanfataan Aspergillus calvatus pada Produksi Fruktooligosakarida
(FOS) dari Umbi Dahlia sebagai Sumber Prebiotik Susu Formula Balita. Bogor;
Institut Pertanian Bogor.
Azhar, M. 2009. Inulin sebagai Prebiotik. Padang; Universitas Negeri Padang.
Martoharsono, S. 1976. Biokimia. Yogyakarta; Gadjah Mada University.
Poedjiadi, A. dan Titin, F. 2006. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta; UI-Press.
Wijanarka, Endang, K. Dan Hermin. 2008. Identifikasi Khamir Inulinonik BAT-2 dari
Umbi Dahlia dan Kemampuan Enzimatisnya. Berkala Ilmiah Biologi. Yogyakarta;
Universitas Gadjah Mada Press.