PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit campak dikenal juga sebagai morbili atau measles,
merupakan
penyakit
yang
sangat
menular
(infeksius)
yang
Milennium
Development
Goals
(MDGs)
keempat
dihadapi
dalam
mencapai
tujuan
tersebut
adalah
15
tertarik
untuk
membahas
tentang
teori
penyakit
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
16
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memaparkan tentang konsep teoritis yang
meliputi pengertian, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan
medis dan keperawatan, komplikasi, serta WOC pada anak
dengan morbili.
b. Mahasiswa dapat memaparkan tentang konsep teoritis asuhan
keperawatan pada anak dengan morbili.
c. Mahasiswa dapat memaparkan
hasil pengkajian
pada An.F
dengan morbili.
d. Mahasiswa
dapat
memaparkan
diagnosa
keperawatan
An.F
dengan morbili.
e. Mahasiswa dapat memaparkan implementasi dan intervensi yang
telah dilakukan pada An.F dengan morbili.
f.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Hasil laporan kasus ini dapat melatih mahasiswa untuk melakukan
pengkajian serta pemberian asuhan keperawatan pada anak
dengan morbili sesuai konsep teori. Hasil laporan kasus ini juga
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Morbili
18
(129:2010)
mengemukakan
beberapa
19
pada suhu 30C dan -20C, sinar ultraviolet, eter, tripsin dan
betapropiolakton. Sedang formalin dapat memusnahkan daya
infeksinya tetapi tidak mengganggu aktivitas komplemen.
Penyakit ini dapat disebarkan melalui udara.
Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus
(Anonim), yaitu virus RNA dari famili Paramixofiridae, genus
Morbillivirus. Hanya satu tipe antigen yang diketahui. Selama
masa prodromal dan selama waktu singkat sesudah ruam
tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan
urin. Virus dapat tetap aktif selama sekurang-kurangnya 34
jam dalam suhu kamar. Virus campak dapat diisolasi dalam
biakan embrio manusia. Perubahan sitopatik, tampak dalam
5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan inklusi
intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila
ruam muncul. Penyebaran virus maksimal adalah dengan
tetes semprotan selama masa prodromal (stadium kataral).
Penularan terhadap kontak rentan sering terjadi sebelum
diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi
menular pada hari ke 9-10 sesudah pemajanan (mulai fase
prodromal), pada beberapa keadaan awal hari ke 7 sesudah
pemajanan
sampai
hari
ke
sesudah
ruam
muncul.
(IDAI,2004)
C. Tanda dan Gejala Morbili
Menurut Cave (169:2003) sekitar empat hari sebelum
dan sampai enam hari sesudah gejala muncul, seseorang
yang terjangkit campak akan menular. Gejala pertama yang
muncul adalah batuk kering, letih, sakit tenggorok, hidung
berair, konjungtivitis (merah dan peradangan pada bagian
dalam kelopak mata), dan demam. Konjungtivitis bisa disertai
keluarnya lendir atau kerak. Bagian belakang tenggorok
sering kali sangat merah dan lidah serta tonsil diselaputi
20
ruam
dari
wajah
memudar.
Kadang-kadang
coryza,
batuk,
konjungtivitis,
fotofobia,
konvalensi
atau
penyembuhan.
Ruam
dan
pada
populasi
yang
sebelumnya
tidak
terinfeksi (murni).
Rampengan dan Laurentz (1997) mengemukakan bahwa
setelah masa inkubasi mulai timbul gejala-gejala panas dan
malaise. Dalam 24 jam timbul coryza, konjungtivitis dan
batuk. Gejala-gejala ini bertambah hebat secara bertahap
dan mencapai puncaknya pada saat timbulnya erupsi pada
hari keempat. Kira-kira 2 hari sebelum timbul rash, terlihat
Kopliks spot di mukosa buccalis pada sisi yang berlawanan
dengan gigi molar. Panas dan Kopliks spot menghilang pada
21
hari
kedua
timbulnya
rash.
Coryza
dan
konjungtivitis
Stadium Erupsi
Koriza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema atau
titik merah di palatum durum dan palatum mole. Kadangkadang terlihat pula bercak koplik. Terjadinya eritema yang
berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan.
Diantara makula terdapat kulit yang normal. Mula-mula
22
Stadium Konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih
tua
(hiperpigmentasi)
yang
lama-kelamaan
akan
hilang
gejala
patognomonik
untuk
morbili.
Pada
menghilang
tanpa
hiperpigmentasi.
Suhu
menurun
23
demam
(biasanya
tinggi)
dan
tanda-tanda
D. Penatalaksanaan
1.
Penatalaksanaan Medis
Menurut
Rampengan
merupakan
suatu
dan
penyakit
self-limiting,
sehingga
diberikan
bila
ternyata
terdapat
infeksi
sekunder.
Kortikosteroid dosis tinggi biasanya diberikan kepada
penderita morbili yang mengalami ensefalitis yaitu :
a. Hidrokortison 100-200 mg/hari selama 3-4 hari.
b. Prednison 2 mg/kg.bb/hari untuk jangka waktu 1
minggu.
Menurut Wong (663:2003) penderita campak diberi
suplemen
vitamin
A.
Tirah
baring
selama
periode
Penatalaksanaan Keperawatan
24
anatar
lain
istirahat
di
tempat
tidur,
b.
c.
d.
e.
E. Pencegahan Morbili
Pencegahan campak adalah dengan pemberian vaksin
campak. Saat ini ada dua jenis :
1. Vaksin yang berasal dari virus campak yang dilemahkan.
Lebih
lanjut
dapat
dimodifikasi
dengan
pemberian
25
Imunisasi Aktif
Vaksin yang diberikan ialah Live attenuated measles
vaccine. Mula-mula diberikan strain Edmonson B, tetapi
strain
ini
dapat
menimbulkan
panas
tinggi
dan
Maryunani
(219:2010)
imunisasi
campak
samping
menurut
Rampengan
dan
Laurentz
Hiperpireksia (5-51%)
b.
c.
d.
26
e.
f.
Demam (13,95%)
Maryunani (219:2010) mengemukakan bahwa kontraindikasi pemberian imunisasi campak adalah anak :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
Imunisasi Pasif
Tidak banyak dianjurkan, karena risiko terjadinya ensefalitis
dan aktivasi tuberkulose.Menurut Newell (234:2003) dalam
menentukan jadwal imunisasi, dibutuhkan dua pertimbangan
dasar :
a.
berbahaya
penyakitnya,
serta
semakin
F. Komplikasi
Cave
(172:2003)
menyatakan
sekitar
6-8
persen
yang
kasus),
virus
campak
mengenai
otak
dan
menyebabkan
1. Pneumoni
2. Gastroenteritis
3. Esefalitis
4. Otitis Media
5. Mastoiditis, Gangguan Gizi
28
b. Keluhan utama
Kaji keluhan yang dirasakan ketika pertama kali masuk rumah sakit.
Biasanya adanya demam, batuk, pilek, malaise, ruam, dan rasa gatal di
kulit.
c. Riwayat Kehamilan dan persalinan
Kaji riwayat kehamilan ibu klien, apakah ada masalah selama masa
kehamilan, apakah anak cukup bulan, bagaimana riwayat control rutin
selama kehamilan, bagaimana proses persalinan anak apakah lahir secara
normal atau operasi, dan tanyakan apakah proses post partum mengalami
pendarahan atau tidak, dan berapa berat lahir bayi serta panjang bayi.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kaji gejala klinis yang terdapat pada pasien, yang meliputi riwayat
kesehatan saat ini seperti adanya demam, mual, muntah, adanya bintik
merah dibelakang telinga, tangan, kaki dan badan serta muka, akral dingin,
dan berkeringat, faktor pencetusnya dan lamanya keluhan, timbulnya
keluhan (mendadak atau bertahap) dan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi keluhan.
e. Riwayat Kesehatan Dahulu
29
Pa
e. Kepala
30
Pa
Pa
Pa
simetris
Pa
f. Mata
I
g. Hidung
h. Mulut
I
i. Leher
j. Dada
wheezing
k. Abdomen
I
Pa
Pe
Akral hangat
31
NANDA
Hipertermia
berhubungan
NOC
a Termoregulasi
dengan
NIC
a Pengobatan demam
Indikator :
Aktivitas :
penigkatan
metabolisme
Tidak
Definisi : peningkatan
suhu
tubuh
diatas
kisaran normal
Karakteristik :
Kulit memerah
Peningkatan
suhu
Kejang
Takikardi
Takipnea
Diraba hangat
adanya
perasaan
diperlukan
mengantuk
Tidak adanya perubahan warna
kulit
dingin
15
Kecukupan hidrasi
panas
Anjurkan
peningkatkan
asupan
cairan
oral,
jika
diperlukan
b Status tanda-tanda vital
Indikator :
Temperature dbn
Pernapasan dbn
mengontrol gemetaran
Tempatkan
pasien
pada
bagian
hipotermia,
jika
diperlukan
16
b Regulasi suhu
Aktivitas :
17
Resiko
ketidakseimbang
Basa
an
cairan
elektrolit
Kehilangan
cairan
banyak
Aktivitas:
dan Indikator:
b.d
yang
Pernapasan : DBN
Sodium serum
Pottasium serum
Klorida serum
Kalsium serum
Magnesium serum
illeosomi,
diare,
drainase
luka,
diaforesis)
Hidrasi
Indikator:
drainase,
Hidrasi kulit
18
Demam (-)
Keringat
Keseimbangan Cairan
Indikator:
(iritasi gastrointestinal)
Monitor cardiac
Terapi Intravena
Aktivitas :
19
Kerusakan
kulit
mekanik
insisi)
Hidrasi kulit
integritas Penyembuhan
Luka:
factor Pertama
Indikator :
(post luka
Perkiraan kerusakan kulit
Indicator :
Resolusi
drainase
b.d
yang
Berikan
drain
kebutuhan
pemeliharaan
kulit
luka
bernanah
sesuai
20
sesuai
Granulasi
Epitelisasi
21
22