Anda di halaman 1dari 8

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)


Jl. Terusan Arjuna No. 6 Kebon Jeruk Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal / Presentasi Kasus: tahun 2016
SMF BEDAH
Rumah Sakit : RSUD KOJA
Nama: Angela Mamporok
: Frisca
Nim : 11.2014.342, 11.2014.232,
Dr Pembimbing : dr. Rika Trismayanti, SpB, SpBA

Tanda Tangan:

Identitas Pasien
Nama lengkap : An. HA

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat lahir : Jakarta

Tanggal Lahir: 16 Maret 2015

Usia : 1 Tahun 5 Bulan 21 Hari

Agama : Islam

Pekerjaan : Belum bekerja

Pendidikan : Belum sekolah

Alamat: Jalan Teluk Semangka no.19

Masuk RS tanggal 08 September 2016 Jam 1056


WIB

Anamnesis
Diambil dari : Alloanamnesis dari ibu pasien
Tanggal

: 09 September 2016, jam 0730 di ruang Lantai 5 gedung B

Keluhan utama

: nyeri pada benjolan di kemaluan sisi kanan

Keluhan tambahan : -

Riwayat perjalanan penyakit :


Beberapa jam SMRS, os mengeluh nyeri pada benjolan yang timbul di kemaluan
sisi kanan. Sekitar 10 bulan SMRS, os mengeluh timbul benjolan di perut bawah kanan
yang kemudiaan menjalar ke kemaluan sisi kanan. Benjolan terasa nyeri dan hilang
timbul. Sering timbul saat os aktif bergerak dan hilang saat os istirahat. 2 minggu SMRS,
keluhan semakin memberat dan benjolan menjadi lebih sering timbul dan sulit untuk
hilang di banding sebelumnya. Keluhan sering timbul setelah os aktif bergerak seperti
berlari dan hilang saat os istirahat.
Selama benjolan timbul, os berobat di puskesmas dan kadang di bawa untuk
berurut untuk menghilangkan rasa nyeri dan juga benjolan. Os tidak mengeluh gangguan
pada buang air kecil namun terdapat gangguan pada buang air besar saat benjolan timbul.
Gangguan berupa sulit BAB atau konsisitensi BAB lunak.
Riwayat penyakit dahulu :
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


A. Kehamilan
-

Perawatan antenatal

: Teratur, kontrol 1 bulan 1 x.

Penyakit kehamilan

: Tidak ada

B. Kelahiran
-

Tempat kelahiran

: Puskesmas

Penolong persalinan

: Bidan

Cara persalinan

: normal

Masa gestasi

: 38 minggu

C. Keadaan bayi
-

Langsung menangis

: Positif

Berat badan lahir

: 3200 gram

Panjang badan lahir

: 50 cm

Lingkar kepala

: tidak diketahui

Pucat/biru/kuning/kejang : tidak ada

Kelainan bawaan

: tidak ada

Riwayat Nutrisi
Usia 0 sampai 6 bulan

: ASI

Usia 6 sampai 9 bulan

: ASI, susu formula, bubur halus, bubur tim

Usia 9 sampai 12 bulan

: susu formula, bubur tim

Usia > 12 bulan

: susu formula, nasi, lauk

Riwayat Perkembangan
Motorik kasar
Angkat kepala

: 4 bulan

(normal 3-4 bulan)

Tengkurap

: 5 bulan

(normal 4-6 bulan)

Duduk

: 6 bulan

(normal 6 bulan)

Berdiri

: 8 bulan

(normal 7-10 bulan)

Kesan : tidak ada gangguan pada tumbuh kembang anak

Riwayat Imunisasi
Imunisasi
Hepatitis

0
+

+
B
DPT
+
Polio
+
+
BCG
+
Campak
Kesan: Imunisasi dasar lengkap

Bulan
3

+
+

+
+

Pemeriksaan Fisik
Tanggal / jam : 09 September 2016, jam 0730 WIB

15

Pemeriksaan umum
Kesadaran

: Compos Mentis

Keadaan umum

: Tampak sakit sedang

Tanda-tanda vital :
-

Denyut nadi

: 110 x/menit, teraba kuat, reguler

Frekuensi nafas

: 28 x/menit,

Suhu

: 36,6 C

Berat badan

: 9 kg

Pemeriksaan sistem
Kepala

Bentuk dan ukuran

Rambut dan kulit kepala : Dalam batas normal

Mata

: Normocephali, ubun-ubun kecil cekung

: Konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-,


mata cekung -/-

Telinga

: Normotia +/+, liang telinga lapang +/+, sekret -/-

Hidung

: Septum deviasi (-), sekret +/+

Tenggorokan

: Faring hiperemis

Mulut

: Bentuk normal, sianosis (-), mukosa mulut basah, bibir


kering (+)

Leher
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
Thorax
Dinding Toraks

: Simetris, tidak terdapat retraksi sela iga

Paru

: Suara nafas vesikuler, tidak ada ronki dan wheezing.

Jantung

: Bunyi jantung I & II,reguler, murni, murmur (-), gallop

(-).
Abdomen

Inspeksi

: Cembung

Palpasi

: Turgor kulit normal, nyeri tekan (-).

Hati

: Tidak teraba pembesaran.

Limpa

: Tidak teraba pembesaran.

Perkusi

: Timpani di seluruh lapang abdomen.

Auskultasi

: Bising usus (+).

Extremitas (lengan & tungkai)


Akral hangat, capillary refill time < 2 detik.

Tonus : Normotonus.

Sendi : Dapat digerakkan dengan normal.

Akral -

-Dingin

Sianosis

Anus external

: Hiperemis (-)

Genitalia external

: Hiperemis (+) sisi kanan

Pemeriksaan neurologis

: Tidak dilakukan.

Status lokalis
Inspeksi: tampak 1 benjolan di sekitar suprapubik sisi kanan sehingga skrotum sisi kanan.
Pada skrotum sisi kanan tampak hiperemis.
Palpasi: benjolan teraba konsistensi padat, permukaan berbenjol, mobile (+), nyeri tekan
(+), berbatas tidak tegas, tidak teraba panas dan ukuran lebih kurang 7 x 2 cm.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium 15 Maret 2016
Pemeriksaan
Hasil
Hematologi darah rutin
Hemoglobin
11,3
Hematokrit
33,5
Leukosit
13.090
Trombosit
515,000
Kesan
: normal

Satuan

Nilai normal

g/dl
%
/L
/L

10,5-14,0
32-42
6.000-14.000
219.000-452.000

RESUME
Beberapa jam SMRS, os mengeluh nyeri pada benjolan yang timbul di kemaluan
sisi kanan. Sekitar 10 bulan SMRS, os mengeluh timbul benjolan di perut bawah kanan
yang kemudiaan menjalar ke kemaluan sisi kanan. Benjolan terasa nyeri dan hilang
timbul. Sering timbul saat os aktif bergerak dan hilang saat os istirahat. 2 minggu SMRS,
keluhan semakin memberat dan benjolan menjadi lebih sering timbul dan sulit untuk
hilang di banding sebelumnya. Keluhan sering timbul setelah os aktif bergerak seperti
berlari dan hilang saat os istirahat. Selama benjolan timbul, os berobat di puskesmas dan
kadang di bawa untuk berurut untuk menghilangkan rasa nyeri dan juga benjolan. Os
mengeluh gangguan pada buang air besar saat benjolan timbul. Gangguan berupa sulit
BAB atau konsisitensi BAB lunak.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis, denyut nadi: 110x/menit, frekuensi nafas: 28x/menit, suhu tubuh 36,6 C,
berat badan: 9 kg. Pada abdomen didapatkan perut cembung dengan bising usus (+).
Status lokalis didapatkan saat inspeksi, tampak 1 benjolan di sekitar suprapubik sisi

kanan sehingga skrotum sisi kanan. Pada skrotum sisi kanan tampak hiperemis. Saat
dipalpasi, benjolan teraba konsistensi padat, permukaan berbenjol, mobile (+), nyeri
tekan (+), berbatas tidak tegas, tidak teraba panas dan ukuran lebih kurang 7 x 2 cm.
DIAGNOSIS KERJA
- hernia inkaserata
PENANGANAN
Diazepam sup 5 mg
Anbacim 2 x 250mg
Konsul bedah anak
PROGNOSIS
1. Ad Vitam

:dubia ad bonam

2. Ad Fungsionam

:dubia ad bonam

3. Ad Sanationam

:dubia ad bonam

ANALISA KASUS
Pada pasien didapatkan gejala seperti berikut:
Anamnesis didapatkan nyeri pada benjolan yang timbul di kemaluan sisi kanan.
Sekitar 10 bulan SMRS, os mengeluh timbul benjolan di perut bawah kanan yang
kemudiaan menjalar ke kemaluan sisi kanan. Benjolan terasa nyeri dan hilang timbul.
Sering timbul saat os aktif bergerak dan hilang saat os istirahat. 2 minggu SMRS, keluhan
semakin memberat dan benjolan menjadi lebih sering timbul dan sulit untuk hilang di
banding sebelumnya. Keluhan sering timbul setelah os aktif bergerak seperti berlari dan
hilang saat os istirahat. Selama benjolan timbul, os berobat di puskesmas dan kadang di
bawa untuk berurut untuk menghilangkan rasa nyeri dan juga benjolan. Os mengeluh
gangguan pada buang air besar saat benjolan timbul. Gangguan berupa sulit BAB atau
konsisitensi BAB lunak.

Pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran


compos mentis, denyut nadi: 110x/menit, frekuensi nafas: 28x/menit, suhu tubuh 36,6 C,
berat badan: 9 kg. Pada abdomen didapatkan perut cembung dengan bising usus (+).
Status lokalis didapatkan saat inspeksi, tampak 1 benjolan di sekitar suprapubik sisi
kanan sehingga skrotum sisi kanan. Pada skrotum sisi kanan tampak hiperemis. Saat
dipalpasi, benjolan teraba konsistensi padat, permukaan berbenjol, mobile (+), nyeri
tekan (+), berbatas tidak tegas, tidak teraba panas dan ukuran lebih kurang 7 x 2 cm.
Kondisi ini sesuai dengan kriteria diagnosa hernia inkarserata. Hernia merupakan
protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
rongga bersangkutan. Hernia disebut hernia inkarserata atau strangulata bila isinya
terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke
dalam rongga perut. Hal ini bias menyebabkan gangguan pasase atau vaskularisasi.
Secara klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan
gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai hernia strangulata.
Saat pemeriksaan fisik, pasien terlihat kesakitan terutama saat bagian benjolan di tekan.
Tatalaksana yang pertama kali dilakukan adalah memberikan pasien diazepam rektal
sebanyak 5 mg untuk tujuan menurunkan kontraksi usus dan sekitarnya dan juga
menenangkan pasien agar tidak merasa terlalu nyeri akibat usus yang terjepit. Selain itu
bias diberikan antibiotic sebagai profilaksis. Selanjutnya, dikonsul ke bagan bedah anak
untuk penanganan lanjut.

Anda mungkin juga menyukai