PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Air adalah sumber kehidupan bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
tubuh terdapat 65% kandungan air. Air juga dimanfaatkan untuk memasak,
mencuci, membuat tanaman tumbuh subur, dan sebagai pembangkit listrik. Dalam
peranannya sebagai pembangkit listrik, peran air dapat diterapkan dengan 2 cara,
yaitu dipanaskan dan dialirkan. Air yang dipanaskan akan membentuk uap yang
akan digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sedangkan air
yang dialirkan dapat digunakan untuk menggerakkan generator.
Aliran air adalah sifat yang paling mudah dimanfaatkan, seperti air pada pipa
PDAM yang mengalir dari desa pada daerah pegunungan yang dialirkan ke kotakota. Alirannya mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Aliran air
yang dialirkan dalam pipa tersebut menerapkan prinsip Hukum Poisouille. Dalam
prinsip hukum ini, aliran air dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jari-jari pipa,
visikositas (kekentalan) cairan, massa jenis cairan dan lain sebagainya. Dengan
adanya praktikum ini diharapkan praktikan dapat mencari hubungan antara faktorfaktor tersebut dan menginterpretasikannya dalam grafik.
1.2 Tujuan
1.2.1 Belajar menerapkan dan mengartikan (menginterpretasikan) grafik.
1.2.2 Menentukan tetapan peluruhan cairan, visikositas air, dan waktu paro
dari pemerosotan eksponensial untuk bermacam-macam pipa kapiler.
BAB II
DASAR TEORI
Suatu pipa kapiler dihubungkan dengan buret berkran, dengan sebuah mistar
tinggi air dalam buret diukur. Jika tinggi air dalam buret h, pengurangan tinggi air
dalam buret h, maka untuk selang waktu pengaliran t dipenuhi :
h~t (1)
Debit air yang mengalir secara laminer lewat pipa kapiler (1) (Hukum Poisoille)
v r4 p
Q=
=
t
8 L
(2)
Dimana :
v = Volume air yang mengalir melalui pipa kapiler selama waktu pengaliran t
t = selang waktu pengaliran
r = radius pipa kapiler
p = beda tekanan antara kedua ujung pipa kapiler
= tetapan viskositas air
L = panjang pipa kapiler
h
Q
h= t
t
A
Dimana A adalah luas penampang buret. Dengan Q dari persamaan (2) didapat
4
h=
r pt
(3)
8 AL
Beda tekanan antara kedua ujung pipa kapiler p sebanding dengan tinggi air
dalam buret h
p=gh
Dimana
(4)
r 4 gh t
atau dh=hdt (5)
8 AL
dimana
Dengan :
N 0 sebagai nilai awal N (pada saat t = 0)
1
2
sehingga
1
( )
N t 2 =N 0
1
2 (7)
e t =
1
2
1
2
1
t 2 =ln =ln 2
2
1
1
t 2 = (8)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 1 buret berkran terpasang pada statif
3.1.2 1 gelas beker 100 ml
3.1.3 1 gelas beker 50 ml
3.1.4 1 stopwatch
3.1.5 1 pipa kapiler p = 13 cm, d = 1 mm
3.1.6 1 pipa kapiler p = 5,8 cm, d = 1 mm
3.1.7 1 pipa kepiler p = 9,6 cm, d = 1,7 mm
3.1.8 1 pipa kapiler p = 9,6 cm, d = 5,5 mm
3.1.9 1 mistar panjang 100 cm
3.1.10
Air secukupnya untuk mengisi buret
3.2 Skema Percobaan
(Gambar 1)
h0
h=h0 e
h
=et
h0
ln
( hh )=t ln e , ln e=1
0
lnhln h0 =t
t=
lnhln h0
t=
ln h0
1
lnh+
m x
m=
1
1
maka =
m=
1
1
maka = 2 m
( m m )= ( )=( ) s1
Nilai m dicari dengan menggunakan metode regresi linear
N xy x y
m=
dengan x = ln h dan y = t
N x 2( x )2
2
2
1
2 x ( y ) 2 x y xy+ N ( xy )
Sy =
y
N 2
N x 2 ( x ) 2
Sy =
2
2
x2 ( y ) 2 x y xy + N ( xy )
1
2
y
2
N 2
N x 2 ( x )
m=Sy (
3.4.2
)]
N
)
N x ( x)2
2
d =
ln 2
d d=( )s
r4 p t
8 AL
dengan
r p t
h t=
8 AL
4
r g
=
8 AL
( =
=
r 4 g
2
8 AL
h=h t da n p=gh =1
g
maka
cm3
Grafik t(s) vs lnh untuk pipa kapiler dengan variasi diameter dan variasi panjang
masing-masing dengan posisi vertikal dan horizontal.
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
4.1 Data Percobaan
4.1.1 Variasi data l = 13cm, d=1mm, vertikal
No
ln h (x)
t (y)
70
4,248
3,26
65
4,174
6,71
60
4,094
10,25
55
4,007
14,03
50
3,912
18,20
45
3,807
22,71
40
3,689
27,48
35
3,555
32,58
31,486
135,220
ln h (x)
t (y)
70
4,248
3,26
65
4,174
7,49
60
4,094
11,62
55
4,007
15,83
50
3,912
20,64
45
3,807
25,69
40
3,689
31,12
35
3,555
37,27
31,486
152,92
4.1.2
No
1
2
3
4
ln h (x)
4,248
4,174
4,094
4,007
y
3,990
8,220
12,660
17,250
5
6
7
8
50
45
40
35
3,912
3,807
3,689
3,555
31,486
22,240
27,410
33,390
39,630
164,790
ln h (x)
70
4,248
3,67
65
4,174
7,37
60
4,094
11,28
55
4,007
15,31
50
3,912
19,79
45
3,807
24,46
40
3,689
29,64
35
3,555
35,46
31,486
146,98
4.1.3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
ln h (x)
4,248
4,174
4,094
4,007
3,912
3,807
3,689
3,555
31,486
y
1,56
3,27
5,06
6,89
8,90
11,06
13,40
15,89
66,03
No
ln h (x)
70
4,248
1,540
65
4,174
3,170
60
4,094
4,850
55
4,007
6,650
50
3,912
8,770
45
3,807
10,940
40
3,689
13,130
35
3,555
15,810
31,486
64,86
4.1.4
No
ln h (x)
70
4,248
1,46
65
4,174
3,11
60
4,094
4,83
55
4,007
6,59
50
3,912
8,39
45
3,807
10,46
40
3,689
12,58
35
3,555
14,95
31,486
62,37
ln h (x)
70
4,248
1,83
65
4,174
3,76
60
4,094
5,78
55
4,007
7,87
50
3,912
10,01
45
3,807
12,36
40
3,689
15,07
35
3,555
17,87
31,486
74,55
4.2 Grafik
4.2.1
(Gambar 2)
4.2.2
(Gambar 3)
4.2.3
(Gambar 4)
Grafik variasi l = 5,8cm; d=1mm, posisi pipa horizintal
(Gambar 5)
(Gambar 6)
Grafik variasi l = 9,6cm; d=1,7mm, posisi pipa horizontal
(Gambar 7)
(Gambar 8)
Grafik variasi l = 5,8cm; d=5,5mm, posisi pipa horizontal
(Gambar 9)
=(96,90 7,48)103 kg m1 s1
Variasi l=13 cm, d=1mm, posisi pipa horizontal
m m=(47,20 3,65)
=( 21,20 2,15 ) 103 s1
d d=(32,70 3,32) s
=(11,10 1,13)102 kg m1 s1
4.3.2
=(26,80 3,31)102 kg m1 s1
Variasi l=5,8 cm, d=1mm, posisi pipa horizontal
m m=(44,30 3,41)
3 1
=( 22,60 1,74 ) 10 s
d d=(30,70 2,35)s
=(23,40 1,81)102 kg m1 s1
4.3.3
1 1
=(18,40 0,90)10 kg m s
4.3.4
1 1
=(18,10 1,41)10 kg m s
=( 43,90 3,34 ) 10 s
d d=(15,80 1,20)s
=(22,10 1,67)101 kg m1 s1
4.4 Pembahasan
Pada praktikum ini praktikan melakukan percobaan aliran air dalam pipa kapiler.
Hal ini bertujuan untuk menentukan nilai tetapan peluruhan, viskositas, dan waktu
paro. Adapun yang menjadi variasi dalam praktikum ini yaitu panjang pipa kapiler,
diameter pipa kapiler, dan posisi pipa kapiler.
Dalam praktikum ini praktikan menggunakan metode regresi linear, selain itu
praktikan diharuskan menginterpretasikan data hasil pengamatan ke dalam grafik.
d d=(13,02 1,02) s
dipengaruhi oleh panjang pipa kapiler dan diameter pipa. Jika panjang pipa semakin
pendek dan diameter semakin besar maka waktu paro yang diperoleh semakin
cepat, begitu juga sebaliknya.
Dari hasil perhitungan didapat pula nilai tetapan peluruhan terbesar pada variasi
l=9,6cm;
d=5,5
mm,
pada
posisi
pipa
vertikal
yaitu
paro, apabila waktu paronya kecil (cepat) maka tetapan peluruhannya besar, begitu
pula sebaliknya.
Nilai viskositas air berdasarkan hasil perhitungan berbeda-beda. Viskositas
adalah suatu kekentalan zat cair. Secara teoritis apabila zat cair sama, maka
viskositasnya tetap. Namun, dalam perhitungan didapatkan hasil yang berbeda.hasil
perhitungan yang berbeda ini, dipengaruhi oleh proses menekan stopwatch yang
tidak tepat 5 cm ketika penurunan tinggi air, dan kebocoran pada kran buret.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil perhitungan diperoleh :
5.1.1 Variasi l=13 cm, d=1mm, posisi pipa vertical
m m=(41,10 3,17)
3 1
=( 24,30 1,88 ) 10 s
d d=(28,50 2,20)s
=(96,90 7,48)103 kg m1 s1
Variasi l=13 cm, d=1mm, posisi pipa horizontal
m m=(47,20 3,65)
=( 21,20 2,15 ) 103 s1
d d=(32,70 3,32) s
1 1
=(11,10 1,13)10 kg m s
5.1.2
=( 19,70 2,43 ) 10 s
d d=(35,20 4,34) s
=(26,80 3,31)102 kg m1 s1
Variasi l=5,8 cm, d=1mm, posisi pipa horizontal
m m=(44,30 3,41)
3 1
=( 22,60 1,74 ) 10 s
d d=(30,70 2,35)s
=(23,40 1,81)102 kg m1 s1
5.1.3
1 1
=(18,40 0,90)10 kg m s
5.1.4
1 1
=(18,10 1,41)10 kg m s
d d=(15,80 1,20)s
=(22,10 1,67)101 kg m1 s1
5.2 Saran
5.2.1 Teliti dalam mengambil data.
5.2.2 Pahami teori dan langkah kerja terlebih dahulu.
5.2.3
Perhatikan dan dengarkan arahan asisten agar tidak terjadi
kesalahan saat melakukan praktikum.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar, semester 1 Jurusan Fisika
http://www.slideshare.net/TitaCullen/praktikum-aliran-air
https://www.scribd.com/doc/81213521/Aliran-Air-Dalam-Pipa-Kapiler
Praktikan
(Dewi Iriani)