PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi Globalisasi saat ini menjadi tantangan bagi pemilik teori ekonomi
klasik yang berorientasikan profit. Bahwa era baru telah dimulai, era dimana service
menjadi tujuan utama. Diperlukan sebuah sistem pengelolaan yang profesional.
Pengelolaan atau yang sering kita sebut dengan manajemen ini, tentunya tidak akan
berjalan dengan mulus tanpa adanya sebuah pengendalian. Pengendalian akan
menajemen menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam rangka menyokong kinerja
perusahaan yang berorientasi utama pada service atau pelayanan. Sistem pengendalian
manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi
termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibilty
Centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer
yang
bertanggungjawab
dipimpinnya
suatu
terhadap
organisasi
aktivitas
merupakan
pusat
pertanggungjawaban
kumpulan
dari
berbagai
yang
pusat
pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting
karena dengan adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat
pertanggungjawaban tersebut melaksanakan wewenang dan tanggungjawab yang
diberikan kepadanya. Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk
menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan
output yang dihasilkan dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah
sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output
yang dihasilkan. Oleh sebab itu, kami mencoba menyusun sebuah makalah yang
berkaitan dengan Manajemen Control System tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang
mempraktikkan desentralisasi. Salah satu pandangan berargumentasi bahwa sistem
pengendalian manajemen harus kemudian sesuai dengan strategi perusahaan. Ini
menyiratkan bahwa strategi pertama kali dikembangkan melalui proses formal dan
rasional, dan strategi ini kemudian menentukan desain sistem manajemen perusahaan.
merancang
dan
mengimplementasikan
sistem
manajemen
yang
BAB II
PEMBAHASAN
SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
2.1 Konsep konsep Dasar
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk
melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian Manajemen merupakan
proses dengan para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi.
Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis,
pembuatan anggaran, alokasi sumber daya, pengukuran, evaluasi dan penghargaan atas
kinerja, alokasi pusat tanggung jawab dan penetapan harga transfer.
Elemen-elemen Sistem Pengendalian :
1. Pelacak (detector) atau sensor : suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor) : suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa
actual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspektasi
dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector : suatu parangkat (yang sering disebut umpan balik) yang mengubah
perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi : perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effector.
2.2 Batas-Batas Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian
tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi focus pada jangka panjangdan tidak
sistematis. Sementara pengendalian tugas focus pada jangka pendek dan paling
sistematis.
A. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi. Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan sebagai berikut.
orangorang
untuk
mengubah
perilaku
mereka.
pengendalian
menjalankan organisasi
manajemen
membantu
para
manajer
Dengan
untuk
demikian,
produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat
kerja karyawan.
D. Bantuan Dalam Mengembangkan Strategi Baru
Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan
pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri berbeda dalam lingkungan
yang cepat berubah, informasi pengendalian manajemen, terutama yang bersifat
nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru.
Fungsi ini disebut sebagai pengendalian interaktif. Mengundang perhatian
manajemen pada pengembangan baik negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar)
maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru) yang menunjukan perlu adanya
inisiatif strategi baru.
E. Perumusan Strategi
Formula strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan
stretegi untuk mencapai tujuan tujuan ini. Istilah tujuan digunakan untuk
menggambarkan tujuan keseluruhan dari suatu organisasi, dan istilah sasaran untuk
menggambarkan langkah langkah khusus guna mancapai tujuan dalam kerangka
waktu yang diberikan. Tujuan tidak memiliki jangka waktu;tujuan akan tetap ada
hingga tujuan tersebut diubah. Strategi merupakan perencanaan yang besar dan
penting. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan organisasi yang
diinginkan oleh manajemen senior. Suatu keputusan dari satu pabrik mobil untuk
memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis.
Sesungguhnya siapapun memiliki sebuah gagasan cemerlang, yang setelah
dianalisis dan didiskusikan dapat menjadi dasar bagi strategi yang baru. Tanggung
jawab lengkap dalam formulasi strategi seharusnya tidak pernah dibebankan
kepada seseorang atau satu unit organisasi saja.
F. Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen
Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru;
sementara pengendalian manajemen adalah proses implentasi strategi tersebut.
Dari sudut pandang desain sistem, perbedaan yang paling penting antara formulasi
strategi pada dasarnya tidaklah sistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan
baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap; dengan demikian, keputusan
strategis mungkin dapat dibuat kapan pun.
G. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang
spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi
pada transaksi melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang
ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen. Banyak kegiatan pengendalian
tugas yang bersifat ilmiah; yaitu, keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu
diambil untuk membawa kondisi di luar kendali kembali kondisi yang diinginkan
dapat diprediksikan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja karyawan, dan
jumlah kas yang dikeluarkan.
H. Perbedaan Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen
Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian
manajemen adalah banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara
pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat
dinyatakan melalui persamaan persamaan. Dalam pengendalian manajemen, para
manajer berinteraksi dengan manajer lainnya dalam pengendalian tugas, manusia
tidak terlibat sama sekali (sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang
terotomatis), atau interaksinya adalah antara seorang manajer dan nonmanajer.
Dalam pengendalian manajemen, fokus terletak pada unit organisasional;
sementara pada pengendalian tugas fokus terletak pada tugas spesifik dilakukan
oleh unit unit organisasional ini. Pengendalian manajemen berkaitan dengan
aktivitas para manajer yang didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang
harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas
berhubungan dengan tugas tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan
sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya.
2.3 Dampak Intenet Terhadap Manajemen.
Pengaruh internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Kemudian
apa yang merupakan pengaruh internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah
organiasai ? Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi dan organiasai
memerlukan sebuah infrastruktur untuk meproses informasi tersebut. Internet
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elemen elemen sistem Pengendalian
1.
Pelacak (detector) atau sensor yaitu suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2.
3.
The Effector yaitu suatu perangkat (yang sering disebut dengan umpan balik)
yangmengubah perilaku
jika
suatu
atau
sekelompok
aktifitas.
Thermostat
dan
proses
pengendalian suhu tubuh merupakan contoh sistem. Penting untuk disadari bahwa
proses informal amat dipengaruhi oleh bagaimana cara sistem pengendalian formal
organisasi dirancang dan dioperasikan.
Kegiatan Pengendalian Manajemen :
1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi.
2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
3. Mengomunikasikan informasi
4. Mengevaluasi informasi.
5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.
Formulasi strategis merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan
strategis untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Strategis menetapkan secara umum
arah dan tujuan pengerakan organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior.
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko, 2003, Manajemen Edisi 2. Yogyakarta, BPFE-YOGYAKARTA.
Sule, Ernie Tisnawati, dkk. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Penada
Media Group
Anthony, N. Robert, and Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi
1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat., 2000.
Mulyadi. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi ketiga.
Jakarta: Salemba Empat, 2001.