Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah dasar dan tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang
sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dasar pendidikan itu
akan menentukan corak dan isi pendidikan, sedangkan tujuan pendidikan akan
menentukan ke arah mana anak didik itu dibawa.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal
maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga
dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar kualitas yang
diharapkan
dapat
tercapai,
diperlukan
penentuan
tujuan
adalah
membentuk
manusia
yang
mempunyai
pendidikan
kewarganegaraan)
Tujuan pendidikan adalah mendidik anak menjadi warga negara yang baik.
10. Maria Montessori (Italia, 1870 1952, tokoh pendidikan kanak-kanak)
Tujuan pendidikan adalah perkembangan anak secara bebas.
11. Helen Parkhurst (Amerika, 1887 1900, tokoh pendidikan individual)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi warga negara yang baik.
Karena pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan
manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka masalah pokok bagi pendidikan
ialah memilih arah atau tujuan.
Tujuan pendidikan sebagai arah pendidikan
Tujuan itu menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi
menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang ke situasi
berikutnya. Dalam meninjau tujuan sebagai arah ini, tidak ditekankan pada
masalah ke jurusan mana garis yang telah memberi arah pada usaha tersebut,
tetapi ditekankan kepada soal garis manakah yang harus kita ambil dalam
melaksanakan usaha tersebut, atau garis manakah yang harus ditempuh dalam
keadaan sekarang dan disini. Misalnya guru yang bertujuan membentuk anak
didiknya menjadi manusia yang cerdas, maka arah dari usahanya ialah
menciptakan situasi belajar yang dapat mengembangkan kecerdasan.
Tujuan sebagai titik akhir
Tujuan di samping dapat dipandang dari segi titik tolaknya, juga dapat
dipandang dari segi titik akhir yang akan dicapainya. Di sini perhatian pada hal
yang akan dicapai atau dituju yang terletak pada jangkauan masa datang, dan
bukan pada situasi sekarang atau pada jalan yang harus diambil dalam situasi tadi.
Misalnya seorang pendidik yang bertujuan agar anak didiknya menjadi manusia
susila, maka tekanannya di sini ialah gambaran tentang pribadi susila yang
menjadi idamannya tadi.
Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini
bukan semata-mata kecerdasan yang hanya berorientasi pada
kecerdasan intelektual saja, melainkan kecerdasan meyeluruh
yang mengandung makna lebih luas.
Tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi :
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Tujuan umum ialah tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala
waktu dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan
hakekat kemanusiaan yang universal. Menurut Lavengeld, tujuan umum
pendidikan adalah kedewasaan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yaitu pengkhususan dari tujuan umum atas dasar beberapa hal
antara lain :
a. Perbedaan individual pada si terdidik
b. Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat
c. Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan
d. Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau falsafah hidup
suatu bangsa
3. Tujuan tak lengkap atau tak sempurna
Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang hanya mencakup salah satu daripada
aspek saja. Misalnya : tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.
4. Tujuan sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai pada tiap tingkat perjalanan
menuju tujuan akhir. Misalnya menyelesaikan belajar di sekolah dasar
merupakan tujuan sementara untuk selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan
selanjutnya.
5. Tujuan insidentil
Tujuan insidentil ialah tujuan yang timbul karena adanya situasi yang terjadi
secara kebetulan.
6. Tujuan intermediair
Tujuan intermediair ialah tujuan yang merupakan alat atau perantara untuk
mencapai tujuan yang lain.
Selanjutnya dalam hubungan dengan hierarki tujuan pendidikan,
dibedakan macam-macam tujuan pendidikan yaitu :
1. Tujuan nasional
Tujuan nasional ialah tujuan umum pendidikan nasional yang mengandung
rumusan kualifikasi umum yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap warga
negara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan nasional
tertentu (Suwarno, 1992:52).
2. Tujuan institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga
pendidikan atau satuan pendidikan tertentu. Tiap lembaga pendidikan
(b) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab.
(c) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
(d) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:
(a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya.
(b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
(c) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
(d) Membekali peserta didik dengan kompetensikompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan
adalah komponen dari sistem pendidikan yang berisi seperangkat hasil pendidikan
yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia tertera dalam UUD 1945 dan UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Suardi, M. 2010. Pengantar pendidikan teori dan aplikasi. Jakarta : PT Indeks.
Suwarno. 1992. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pertanyaan :
1. Andriyanto : Apakah tujuan pendidikan di Indonesia sudah dianggap
berhasil?
2. Jeri : Apakah tujuan pendidikan di Indonesia sudah tercapai?
3. Ratno Hadi : Sudah sejauh mana pendidikan menyentuh ke masyarakat?
Bagaimana keterkaitan pendidikan dengan kesejahteraan masyarakat?
Jawaban :
Karena pertanyaan nomor 1 dan 2 sama maka jawabannya sekaligus.
10