Anda di halaman 1dari 3

Indonesia telah dinyatakan bebas polio bersama dengan negara-negara anggota Badan Kesehatan

Dunia (World Health Organization) di Asia Tenggara pada bulan Maret 2014. Untuk
mempertahankan keberhasilan tersebut, dan untuk mewujudkan Dunia Bebas Polio, Indonesia
perlu melakukan imunisasi polio tambahan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang
dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016.
Penyakit polio adalah penyakit yang sangat menular, menyerang anak balita. Penyakit ini
disebabkan oleh virus polio. Virus ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar.
Satu dari 200 anak yang terinfeksi virus polio akan menderita kelumpuhan. Sekitar 5-10% dari
anak yang lumpuh akan meninggal karena kelumpuhan otot pernapasan.
Penyakit polio tidak ada obatnya, namun dapat dicegah dengan imunisasi polio. Imunisasi
merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif untuk mencegah penyakit polio.
Dengan imunisasi polio, jumlah kasus polio telah berkurang 99%, yaitu dari sekitar 350 000
kasus pada tahun 1988 menjadi sekitar 359 kasus pada tahun 2014.
PIN Polio akan meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap polio. Selain itu, dengan ikut PIN
Polio, orangtua berperan aktif dalam membasmi virus polio agar hilang dari muka bumi.
Imunisasi polio akan melindungi usus anak dan mengeluarkan virus polio liar yang mungkin ada
dalam usus anak. Virus polio liar yang keluar dari usus akan mati dalam beberapa hari. Bila
semua anak di Indonesia mendapat imunisasi polio oral secara bersamaan, maka Indonesia akan
bebas dari virus polio dan tidak ada lagi anak yang lumpuh karena polio.
Tempat Pemberian Imunisasi dilaksanakan di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Klinik swasta dan Rumah Sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di
bawah koordinasi Dinas Kesehatan setempat.
Imunisasi polio diberikan secara oral melalui tetesan, sebanyak 2 tetes ke dalam mulut anak.
Anak akan menyukai imunisasi ini karena rasa yang manis. Imunisasi polio oral merupakan
imunisasi yang sangat aman. Imunisasi polio telah digunakan pada sekitar 2,5 miliar anak di
seluruh dunia.
Anak yang perlu mendapat imunisasi polio oral adalah anak sehat berusia 0-59 bulan, tanpa
memperhatikan imunisasi polio sebelumnya. Bila anak telah mendapat imunisasi polio oral
beberapa waktu sebelumnya atau imunisasi polionya sudah lengkap, tetap perlu dan wajib
mendapat imunisasi polio oral.
Bila anak sedang batuk pilek tanpa demam, anak tetap boleh mendapat imunisasi polio oral. Bila
anak sedang demam atau sakit berat lainnya, maka imunisasi polio oral ditunda. Imunisasi polio
diberikan setelah anak sembuh.

Apa itu Pekan Imunisasi Nasional (PIN)?

21 Januari 2016 12:44

admin

Pengumuman

8,617

PIN polio adalah pemberian imunisasi tambahan polio


kepada balita tanpa memandang status imunisasi polio sebelumnya
Tujuan

Mengurangi resiko penularan virus polio yang datang dari negara lain.

memastikan tingkat kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi

memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada balita terhadap kemungkinan
munculnya kasus polio

Tempat & Waktu

Waktu

Sasaran

Pemberian imunisasi polio tambahan dapat diperoleh di Posyandu,Polindes, Poskesdes,


Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit serta Pos PIN

: 8 - 15 Maret 2016
: Balita, termasuk pendatang dari wilayah lain.

Penyakit Polio merupakan penyakit pada susunan saraf yang disebabkan


oleh virus polio. Penyakit ini menyerang pada anak di bawah umur 15 tahun.
Penyebaran penyakit polio melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi.
Penyakit ini dimulai dengan gejala demam, nyeri otot, dan kelumpuhan pada
minggu pertama sakit. Penyakit ini bahkan bisa menyebabkan kematian karena
kelumpuhan otot pernapasan yang tidak ditangani segera.
Upaya pencegahan terjadinya penyakit polio adalah dengan cara
pemberian Imunisasi Polio. Tanggal 8 15 Maret 2016 akan dilaksanakan Pekan
Imunisasi Nasional (PIN) Polio. PIN Polio merupakan pemberian imunisasi
tambahan polio kepada balita (0 59 bulan) tanpa memandang status imunisasi
polio sebelumnya.
Tujuan Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio adalah mengurangi
resiko penularan virus polio yang datang dari negara lain, memastikan tingkat
kekebalan masyarakat terhadap penyakit polio cukup tinggi dan memberikan
perlindungan secara optimal dan merata pada balita terhadap kemungkinan
munculnya kasus polio.
Sasaran pemberian Imunisasi Polio adalah Balita berumur 0 59 bulan
dengan estimasi jumlah sasaran di Provinsi Jawa Barat adalah 4.371.807 balita.
Tempat pelayanan PIN Polio tersebar di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
meliputi 1.065 Puskesmas, 1.565 Pustu, 52.141 Posyandu, 131 Pos Tambahan
Lainnya, dan 214 Rumah Sakit. Tenaga Pelaksana di setiap Pos PIN melibatkan
tenaga kesehatan, organisasi profesi, kader kesehatan, aparat pemerintah
desa/kelurahan, RT/RW, Karang Taruna, Pramuka, LSM, organisasi keagamaan,
Pesantren/Santri untuk ikut serta membantu menggerakan orang tua dengan
anak balitanya untuk datang ke Pos Pin setempat.
Ketersediaan sarana untuk pelaksanaan PIN meliputi, Vaksin Polio (IPV
17) sebanyak 250.410 vial, Temo Vaksin sebanyak 52.278, Vaccine Carrier
sebanyak 5741 dan Refigerator 1.176 unit.
Sukseskan Pekan Imunisasi Nasional dan Jagalah buah hati anda dari ancaman
Polio dengan membawa balita anda ke Pos pelayanan Imunisasi terdekat.

Anda mungkin juga menyukai