Anda di halaman 1dari 4

A.

Pendahuluan
Pengembangan Bioenergi merupakan implementasi dari kebijakan
Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional yaitu untuk
menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri dan untuk mendukung
pembangunan yang berkelanjutan. Perpres Nomor 5/2006 memberikan
landasan

kebijakan

bagi

pengembangan

sumber-sumber

energi

terbarukan dan diversifikasi energi dengan tujuan dan sasaran untuk:


mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri, tercapainya
elastisitas energi, dan
terwujudnya energi (primer) mix yang optimal.
Bioenergi adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber
biologis, umumnya biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang
menyimpan energi cahaya matahari dalam bentuk energi kimia. Biomassa
sebagai bahan bakar umumnya berupa kayu, limbah industri kayu, jerami,
dan hasil pertanian seperti tebu yang dapat diolah menjadi bahan bakar.
Dalam definisi yang lebih sempit, bioenergi adalah sinonim dari biofuel,
yang merupakan bahan bakar turunan dari sumber biologis. Dalam
cakupan yang lebih luas, bioenergi mencakup juga biomassa. Bioenergi
adalah energi yang dihasilkan dari biomassa, tetapi bioenergi bukanlah
biomassa itu sendiri.
(Soerawidjaja,

2011),

Bioenergi

adalah

energi

yang

diperoleh/dibangkitkan/berasal dari biomassa. Biomassa Adalah bahanbahan organik berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan/hewan;
produk & limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, perikanan)
Bentuk-bentuk final terpenting bioenergi :
-

bahan bakar hayati/nabati (biofuels), terutama yang berwujud cair

(bioetanol, biodiesel) dan gas (biogas);


listrik biomassa (biomass-based electricity)

Pada saat ini masyarakat dunia berupaya keras untuk dapat mencari
aternatif pengganti bagan bakar yang sifatnya tak terbarukan menjadi
terbarukan. Bahan bakar minyak yang umum digunakan sehari-hari oleh
masyarakat, dinilai tidak ramah lingkungan dan telah terbukti turut
berperan didalam pemanasan global yang diakibatkan oleh emisi gas-gas
yang ditimbulkannya. Pembakaran bahan bakar minyak meyebabkan
konsentrasi gas CO 2 diatmosfer jadi meningkat. Gas ini memiliki sifat
efek rumah kaca, yang pada akhirnya turut berkontribusi terhadap
dampak pemanasan global, selain itu keterbatasan cadangan bahan bakar
minyak yang makin berkurang sehingga pada suatu saat cadanga minyak
dapat habis dan tentunya akan menimbulkan permasalahan pasokkan
energi dunia yang permintaannya dari waktu kewaktu terus meningkat
akibat perkembangan teknollogi. Hasil pembakaran bahan bakar minyak
juga

dapat

menyebabkan

terjadinya

polusi

udara

yang

dapat

menyebabkan gangguan kesehatan dan lingkungan.


B. Kontrofersi Tarik-menarik Antar Kepentingan
menurut anda, apa saja yang menjadi kontrofersi, Yang menjadi
kontrofersi tarik menarik antara kepentingan yang melingkupinya adalah
dapat

disebabkan

dari

faktor

politik

dan

interfensi

eksekutif.

Argumentasinya adalah; kebijakan tentang bioenergi adalah masuk


kedalam ranah kementerian ESDM
C. Penyebabnya

Kontrofersi

Antara

Kepentingan

yang

Melingkupinya
Kebijakan Energi Nasional yang diterbitkan melalui Keputusan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0983 K/16/MEM/2004 telah
ditindaklanjuti dengan menyusun Blueprint Pengelolaan Energi Nasional
(BP-PEN) 2005 - 2025. BP-PEN tersebut selanjutnya dibahas dalam Sidang
Kabinet terbatas yang dihadiri para Menteri yang terkait dengan bidang
perekonomian yang kemudian kebijakan-kebijakannya dituangkan dalam
Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Bioenergi merupakan kunci dan jalur strategis dalam perjuangan
mencapai millenium development goals (MDGs), selain itu bioenergi juga
merupakan sektor perekonomian dunia yang paling dinamik dan berubah

cepet. Bentuk kepulauan NKRI menjadi salah satu penghambat transmisi


dan distribusi listrik dan bahan bakar minyak, akan tetapi biomassa
terdapat

dalam

menyediakan

semua

pasookan

wilayah

pelosok

sepanjang

tanah

tahun

air

tanpa

serta

mampu

bergantung

pada

perubahan musim.
Dilihat

dari

asas

kemanfaatannya

bioenergi

memang

sangat

menjanjikan sebagai pemasok pengganti bahan bakar minyak, akan tetapi


hal lain yang menjadi kontrofersi tarik menarik antara kepentingan yang
melingkupinya juga tidak pernah habis, hal itu dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya, dari sisi persiapan bahan dan pengolahannya,
negara

kita

masih

belum

memiliki

kapasitas

yang

cukup

dalam

menyediakan teknologi untuk mengkonfersi bahan utama pembuat


bioenergi.
Seperti dikutip dalam GATRAnews senin, 17 November 2014 14:51,
direktur bidang bioenergi Dadan kusdiana menyatakan indonesia masih
sangat tergantung dengan negara asing dalam teknologi. Menurutnya
kondisi tersebut menjadi kendala bagi indonesia dalam mengembangkan
bioenergi sebagai sumber energi nasional.
Intinya upaya pemerintah untuk mengkonfersi bbm menjadi bioenergi
adalah terobosan yang sangat baik akan tetapi yang menjadi kendala
adalah minimnya teknologi yang dimiliki indonesia membuat program
bioenergi terkendala dan tidak semua elemen masyarakat mendukung.
Kontrofersi implementasi bioenergi masih terus terjadi, hal itu dapat
disebabkan oleh beberapa faktor misalnya dilihat dari sisi efisiensi bahan
minyak lebih efektif digunakan dan lebih murah, prosesnyapun etarikmenarik antar kepentingan yang melingkupi bio-energi dapat disebabkan
oleh beberapa faktor misalnya; 1. Faktor politik, faktor politik dapat
ditimbulkan dari dalam misalnya para pembuat kebijakan menyangkut
bioenergi2. Faktor efektifitas dan efisiensi. Jika dikaitkan dengan fungsinya
sebagai pengganti bahan bakar minyak maka bio-energi ini memiliki
peran penting dalam meningkatkan

politik

dapat dilihat dari sisi

dilingkup kementeria ESDM yang membahas kepentingan, dalam hal ini

adalah interfensi dari dalam maupun dari luar kementerian esdm sendiri
seperti yang dikatakan oleh
D. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Bio-Energi
Bioenergi merupakan energi yang sangat penting untuk kehidupan
generasi kita mendatang, mengingat sumber daya alam yang kita
gunakan pada saat ini telah dikeruk habis. Dan yang lebih parah lagi,
sumber daya alam dari fosil ini tidak dapat kita perbaharui. Untuk itu, kita
dianjurkan harus berhemat dalam menggunakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui. Kedua adalah, tidak akan menghasilkan limbah
yang akan membayahakan kehidupan di masa yang akan datang. Bahan
bakar minyak yang digunakan untuk menjalankan mobil adalah salah satu
contoh energi yang akan mengeluarkan gas yang berpengaruh buruk
terhadap lingkungan kita. Untuk itu, ada listrik yang digunakan sebagai
sumber

energi

untuk

menggerakan

mobil,

namun

masih

jarang

digunakan.
Referensi
Kepmen_ESDM_No_1128_Tahun_2004. Tentang Kebijakan Batubara
Nasional.
Soerawidjaja, T. H. (2011). Rintangan-Rintangan Percepatan Implementasi
Bioenergi. Seminar KADIN, (Memasuki Era Energi Baru dan Terbarukan
untuk Kedaulatan Energi Nasional).
BLUEPRINT PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2006 2006-2025
------Materi Terkait Perkuliahan Kebijakan ESDM

Anda mungkin juga menyukai