Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK I BIROKRASI

BPJS Kesehatan
( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan )
Oleh :
Fitri Badriyatu Istiqomah (1310201001 )
Dosen : DRS. Hendrarto, M.Si

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Tidar
2014

BPJS kesehatan ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ) merubakan badan


usaha milik negara yang ditugaskan oleh khusus pemerintah untuk menyelenggarakan
jaminan pemeliharaan kesehataan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai
Negeri Sipil, penerima pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis kemerdekaan beserta
keluarganya dan Badan Usaha lainnya atau rakyat biasa.
BPJS kesehatan bersama BPJS ketenagakerjaa ( dahulu bernama jamsostek )
merupakan program pemerintah dalam kesatuan jaminan kesehatan nasional ( JKN ) yang
diresmikan tanggal 31 Desember 2013 . Unt/uk BPJS kesehatan mulai beroprasi sejak
tanggal 1 januari 2014, sedangkan BPJS ketenagakerjaan mulai beroprasi sejak 1 Juli 2014.
BPJS mempunyai misi :
1. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan mendorong partisipasi
masyarakat dalam memperluas kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan yang efektif,
efisien dan bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas
kesehatan.
3. Mengoptimalka pengelolaan dana program jaminan sosial dan dana BPJS kesehatan
secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel untuk mendukung kesinambungan
program.
4. Membangun BPJS kesehatan yang efektif berdasarkan pringsip-pringsip tata kelola
organisasi yang baik dan meningkatakan kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja
unggul.
5. Mengimplementasikan dan mengembangkansistem perencanaan dan evaluasi, kajian,
manajemen mutu dan manajemen resiko atas seluruh operasionalisasi BPJS
Kesehatan.
6. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.
Mangfaat Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) BPJS Kesehatan meliputi :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, yaitu pelayanan kesehatan non
spesialistik mencangkup :
1. Administrasi pelayanan
2. Pelayanan promotif dan preventif
3. Pemeriksaan, pegobatan dan konsultasi medis
4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
6. Transfusi darah sesuai kebutuhan medis
7. Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi
b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu pelayanan kesehatan
mencangkup :
1. Rawat jalan, meliputi :
a. Administrasi pelayanan
b. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi spesialistik oleh dokter
spesialis dan sub spesialis

c. Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis


d. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
e. Pelayanan alat kesehatan implant
f. Pelayanan penunjang diagnosis lanjutan sesuai dengan indikasi
medis
g. Rehabilitasi medis
h. Pelayanan darah
i. Pelayanan kedokteran forensik
j. Pelayanan jenazah difasilitas kesehatan
c. Rawat Inap yang meliputi :
1. Perawatan inap non intensif
2. Perawatan inap di ruang intensif
3. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri
Prosedur pendaftaran peserta JKN BPJS Kesehatan
A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran/PBI
Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mmampu yang menjadi peserta PBI
dilakukakan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bandingkan
statistik ( Badan Pusat Statistik) yang diverifikasi yang divalidadi oleh Kementrian
Sosial.
Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat
penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/ Bupati/
Walikota bagi Pemda yang mengintegrasikan program Jamkesda ke Program JKN.
B. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah / PPU
1. Perusahaan / Badan usaha menaftarkan seluruh karyawan beserta
anggota keluarganya ke Kantor BPJS Kesehatan dengan
melampirkan :
a. Formulir Registrasi Badan Usaha / Badan Hukum Lainnya
b. Data Migrasi Karyawan dan anggota keluarganya sesuai format
yang ditentukan oleh BPJS Kesehatan.
2. Perusahaan / Badan menerima nomor Virtual Account ( VA ) untuk
dilakukan pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama
( BRI/Mandiri/BNI )
3. Bukti Pembayaran iuran diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan
untuk dicetakkan kartu JKN atau mencentak e-ID secara mandiri
oleh Perusahan/ Badan Usaha.

C. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upanh / PBPU dan Bukan Pekerja
Pendaftaran PBPU dan Bukan Pekerja
1. Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan.
2. Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta ( DIP ) dengan melampirkan Fotokopi
Kartu keluarga ( KK ), Fotokopi KTP/Paspor, dan Pas foto 3 x 4 sebanyak 1
lembar. Untuk anggota keluarha menunjukka Kartu Keluarga/Surat Nikah/Akte
Kelahiran.
3. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account ( VA )
4. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama ( BRI/Mandiri/BNI )
5. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan
kartu JKN. Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website
BPJS Kesehatan.
Pendaftaran Bukan Pekerja Melalui Entitas Berbadan Hukum ( Pensiunan
BUMN/BUMD)
Proses pendaftaran yang dana pensiunannya dikelola oleh entitas berbadan
hukum dapat didaftarakan secara kolektif melalui entitas berbadan hukum yaitu
dengan mengisi formulir registrasi dengan formulir migrasi data peserta.

Anda mungkin juga menyukai