Oleh Kelompok :
Marino
Puji Rahayu
Rendra Prastiyo
Reni Tri Syafitri
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................................3
I. PENDAHULUAN .............................................................................................4
I.1 Latar Belakang .......................................................................................4
I.2 Tujuan......................................................................................................5
II. PEMBAHASAN ................................................................................................6
II.1Pengertian Tanah Sulfat Masam dan Lahan Sulfat Masam ...................6
II.2Karakteristik Tanah Sulfat Masam ........................................................7
II.3Permasalahan Tanah Sulfat Masam .......................................................8
II.4Pengelolaan Tanah Sulfat Masam ..........................................................9
III.
KESIMPULAN............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................12
I.
PENDAHULUAN
akhhirnya
akan
merugikan
petani
ataupun
perusahaan
yang
II. PEMBAHASAN
II.1
Species
Coptotermes
curvignathus
Holmgr.
dan
III.
KESIMPULAN
1. Tanah sulfat masam dikenal dengan sebutan cat clay yang diambil dari asal
kata katteklei (bahasa Belanda), yang diartikan sebagai lempung yang
berwarna seperti warna pada bulu kucing, yaitu warna kelabu dengan bercak
kuning pucat (jerami). Istilah tanah sulfat masam sendiri digunakan karena
berkaitan dengan adanya bahan sulfida (pirit) dalam tanah yang apabila
teroksidasi menghasilkan asam sulfat sehingga menyebabkan tanah menjadi
masam sampai sangat masam (pH 2-3).
2. Lahan sulfat masam adalah lahan yang memiliki horizon sulfidik (pirit) di
dalam kedalaman <50 cm atau sulfurik di dalam kedalaman < 120 cm (Dent,
1986). Bahan sulfidik adalah sumber kemasaman tanah apabila bahan ini
teroksidasi dan menghasilkan kondisi sangat masam. Kemasaman tanah yang
tinggi memicu larutnya unsur beracun sehingga tanah menjadi tidak
produktif. Diperlukan upaya ekstra untuk mengelola lahan ini menjadi
produktif.
3. Pengelolaan lahan sulfat masam dapat dilakukan beberapa cara yaitu di
antaranya olah tanah konservasi, pemberian kapur dan pupuk, penggunaan
varietas yang adaptif, pengelolaan tanah dan air dan pengelolaan surjan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dasar2ilmutanah.blogspot.co.id/2009/06/pengelolaan-kesuburan-tanahsulfat_2139.html ( Diakses tanggal 31 Mei 2016 ).
http://adibfauzanh0712004.blogspot.co.id/2014/09/makalah-pengelolaan-tanahpengelolaan_24.html ( Diakses tanggal 31 Mei 2016 ).
Madjid, A. R. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online untuk mata
kuliah: (1) Dasar-Dasar Ilmu Tanah, (2) Kesuburan Tanah, dan (3)
Pengelolaan Kesuburan Tanah Lanjut. Fakultas Pertanian Unsri & Program
Pascasarjana Unsri.http://dasar2ilmutanah.blogspot.com.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat 1998. Pengembangan dan Pengelolaan
Lahan Rawa. Laporan Juli 1998 untuk Tim PLBT.