Anda di halaman 1dari 5

Lethal Concentration-50 (LC50)

Lethal Concentration-50 (LC50)


Uji toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan tingkat toksisitas
dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan juga untuk pemantauan rutin suatu limbah.
Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat racun akut jika senyawa tersebut dapat menimbulkan
efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat racun kronis jika
senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak
yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).
Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu melalui
paru-paru (pernafasan), mulut, dan kulit. Melalui ketiga rute tersebut, senyawa yang bersifat
racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya.
Yang menjadi perhatian utama dalam toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut.
Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik).
Sebagai contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah
bersifat toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta 2007).
LC50 (Median Lethal Concentration) yaitu konsentrasi yang menyebabkan kematian
sebanyak 50% dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada
suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96 jam (Dhahiyat dan Djuangsih
1997 diacu dalam Rossiana 2006) sampai waktu hidup hewan uji.
Berdasarkan kepada lamanya, metode penambahan larutan uji

dan maksud serta

tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan sebagai berikut (Rosianna 2006) :


Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek (short term bioassay), jangka
menengah (intermediate bioassay) dan uji hayati jangka panjang (long term bioassay).
Klasifikasi menurut metode penambahan larutan atau cara aliran larutan, yaitu uji hayati statik
(static bioassay), pergantian larutan

(renewal biossay), mengalir (flow trough bioassay).

Klasifikasi menurut maksud dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air limbah, uji
bahan atau satu jenis senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya tahan dan pertumbuhan
organisme uji.
Untuk mengetahui nilai LC-50 digunakan uji static. Ada dua tahapan dalam penelitian
(Rossiana 2006), yaitu:

Uji Pendahuluan. Untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu konsentrasi yang dapat
menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan kematian terkecil mendekati 50%.
Uji Lanjutan. Setelah diketahui batas

kritis, selanjutnya ditentukan konsentrasi

akut

berdasarkan seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi oleh Rochini dkk (1982) diacu dalam
Rossiana (2006). Adapun kriteria toksisitas suatu perairan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria tingkatan nilai toksisitas akut LC50-48 jam pada lingkungan perairan
Tingkat Racun
Nilai (LC50) (ppm)
Racun Tinggi
<1
Racun Sedang
>1 dan <100
Racun Rendah
>100
Sumber: Wagner dkk (1993) dalam Rossiana (2006)
Posted by Anisa Tridiyani at 2:44:00 AM
http://3diyanisa3.blogspot.com/2011/05/lethal-concentration-50-lc50.html

Perhitungan LC 50 dari BSLT


Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan untuk menentukan
keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat
mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp). Penentuan LC 50
biasanya banyak digunakan dalam uji toksisitas pada farmakologi, namun saya juga melakukan walaupun
saya dari Biologi. Karena hal ini tidak dipelajari di Biologi secara detil, saya berusaha belajar sana sini,
dari skripsi kakak tingkat dan juga cari-cari di Internet. Sayangnya artikel atau blog yang membahas
perhitungan LC 50 yang sederhana belum banyak, bahkan saya belum nemu yang versi Bahasa
Indonesianya. Oleh karena itu dalam tulisan ini saya mau menulis tentang perhitungan LC 50 pada Uji
BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) ekstrak Bakteri asal Spons. Berikut Langkah-langkahnya :

1. Buatlah tabel seperti berikut, kemudian masukkan nilai konsentrasi yang dilakukan, Log 10
konsentrasi dan Jumlah larva yang digunakan.

2. Jika sudah melakukan BSLT, tuliskan jumlah larva yang mati pada setiap kolom Jumlah larva
mati sesuai dengan konsentrasinya.
3. Hitung % mortalitasnya dengan cara = ((Jumlah yang mati / Jumlah total Larva) 100 %)
4. Perhatikan jumlah larva yang mati pada konsentrasi 0 atau kontrol. Jika terdapat yang mati
maka hitung mortalitas terkoreksi, sesuai ulangan.

5. Setelah % mortalitas terkoreksi didapatkan untuk setiap ulangan maka rata-ratakan dengan
membagi total mortalitas terkoreksi dengan jumlah ulangan yang dilakukan. Masukkan hasil
rata-rata tersebut ke kolom rata-rata % mortalitas terkoreksi.
6. Cari nilai probit (probability unit) untuk mortalitas terkoreksi yang didapatkan dan masukkan
ke kolom probit. Mencari nilai probit tinggal mencocokkan dengan tabel probit di bawah ini,
misalnya mortalitas terkoreksi 5,26 jika dicari nilai probitnya menjadi 5 = 3,36. Dalam tabel
probit tidak ada koma-komaan jadi harus dibulatkan, kalo saya dibulatkan ke bawah, tapi belum
pernah yang mengatakan ketemu apakah harus dibulatkan ke bawah atau ke atas. (Kalo tahu
tolong
kasih
tahu
saya
ya,
hehe).

7. Jika nilai probit sudah ada, sekarang


saatnya untuk membuat grafik hubungan antara nilai probit mortalitas (sb.y) dan
Log10Konsentrasi (sb.x). Langsung buat dari Ms. Word/Excel aja, lebih simpel. Bisa kan ?
Tinggal insert kemudian pilih chart dan pilih model XY scatter yang pertama. Masukkan nilai
probit di sumbu Y dan nilai log konsentrasi di sumbu X. Hasilnya setelah dirapihkan dan dikasih
nama seperti di bawah ini. (kalo trendline (garis) belum muncul cuma titik-titik birunya aja, cara
memunculkannya klik kanan pada titik birunya (koordinat) dan add trendline. Jangan lupa untuk
memunculkan persamaan centang Display Equation on Chart.

8. Jika persamaannya sudah ada, tinggal dimasukkan nilai keramat untuk LC 50 adalah nilai 5.
Kenapa ? karena nilai lima mewakili 50% nilai probit atau 50% kematian larva. Carilah nilai X
dengan memasukkan nilai 5 ke persamaan yang didapatkan. Kemudian tentukan LC50 dengan
antilog(x) atau 10x. Sebenarnya menentukan LC50 yang mudah dengan menggunakan
perangkat lunak seperti R, SAS, SPSS juga bisa, namun karena saya bukan orang statistika maka
nggak menguasai program-program tersebut jadi saya cuma bisa pakai cara ini.
http://mfadhillah.net/2013/03/22/perhitungan-lc-50-dari-bslt/

Anda mungkin juga menyukai