Windows 10 hanya membutuhkan ukuran kosong harddisk minimal 20 GB, kalian bisa atur
ukuran partisi sesuai keinginan kalian. Karena ukuran ditunjukan dalam MB, maka kalian
harus ingat 1 GB = 1000 MB. Jika kalian ingin memasukkan 40 GB, maka masukkan 40.000
MB. Satu hal lagi, pastikan lagi yang kalian pecah bukan Partisi System Reserved !
Dan juga jangan berikan ukuran yang sama dengan partisi C: kalian agar nantinya tidak
membingungkan.
3. Membuat Bootable
Langkah selanjutnya adalah membuat bootable. Untuk membuat bootable terdapat 2 cara
yakni melalui Burning ke DVD-R 4.7 GB atau FlashDisk 4 GB ( Windows 10 32-bit ) / 8 GB
(
Windows
10
64-bit
).
Baca
-
juga
Membuat
USB
Bootable
:
Semua
versi
Windows.
4.
Memulai
Installasi
Nah, disinilah proses inti dari membuat dual-boot di PC. Saya ingatkan lagi, apabila kalian
belum yakin, kalian harus didampingi oleh orang yang benar-benar mengerti tentang
komputer.
Setelah memburning file ISO Windows 10 kedalam DVD, nyalankan PC kalian, kemudian
atur mode BIOS-nya agar DVD kalian terbaca terlebih dahulu sebelum masuk ke OS.
Untuk memasuki BIOS, biasanya dengan menekan ESC / F2 / F8 / F10 / F12 / DEL pada
keyboard sebelum muncul logo Windows. Untuk lebih jelasnya kalian lihat postingan disalah
satu
blog
ini atau
disini.
Apabila
diminta
serial
number,
silakan
masukkan
S/N
dibawah
ini
Biasanya kalian akan diminta product key Windows 10, oleh karena itu gunakan salah satu
product key diatas dalam proses installasi Windows 10. Setelah memasukkan serial number
klik Next & akan muncul tampilan seperti dibawah. Kalian centang "I accept the license
terms" lalu klik Next.
Kemudian pada saat tampilan seperti dibawah, kalian pilih custom ( install Windows only )
Advanced.
Dibagian inilah yang biasanya terjadi kehilangan data akibat salah menghapus partisi. Kalian
ingat-ingat lagi berapa ukuran partisi harddisk yang kalian berikan pada Windows 10. Jika
kalian lupa, kalian ingat saja di free space-nya. Partisi yang sudah terisi biasanya memiliki
freespace
yang
lebih
kecil
dibandingkan
total
size-nya.
Contohnya adalah dibawah ini, saya memiliki 3 buah partisi dimana partisi 1 diisi partisi
System Reserved, partisi kedua diisi OS Windows 7 dan partisi ketiga masih kosong ( karena
didapat
dari
memecah
partisi
Windows
7
diatas
).
Setelah itu saya masukkan ukuran partisi sesuai dengan yang saya masukkan di Disk
Management diatas dan klik Apply.
Kemudian saya sorot pada pada partisi yang ingin diinstall Windows 10 ( contohnya seperti
dibawah ini ) dan klik next.
Setelah itu tunggu hingga proses installasi selesai. Biasanya PC kalian akan restart setelah
proses ini.
Dibagian bawah tampilan diatas ( menu boot ), kalian bisa melihat sebuah pilihan "Change
Defaults or Choose Other Options". Pilihan tersebut akan memuat berbagai macam pilihan
seperti tampilan dibawah, yakni :
- Change The Timer : Pilihan ini berfungsi mengatur lama waktu munculnya tampilan menu
boot saat pemilihan OS. Kalian bisa atur sesuka kalian, 10 detik, 20 detik atau 30 detik.
- Choos a default operating system : Pilihan ini memiliki fungsi untuk memilih OS mana
yang dijadikan sebagai OS utama / default saat waktu dari menu boot habis, maka kalian akan
masuk kedalam OS tersebut.
- Choose other options : Berisi pilihan-pilihan lainnya seperti untuk repair OS, dll.
Contohnya lainnya, jika saya sudah masuk kedalam Windows 10, saya bisa mengubah nama
partisi yang saya inginkan agar tidak tertukar. Misalkan yang ukurannya 30 GB saya beri
nama Windows 10 dan yang ukurannya 45 GB saya beri nama Windows 7.
Kalian tidak perlu kaget, jika kalian bertanya "kok partisi C: di Windows 7 malah jadi D: ?"
atau sebaliknya, karena memang hal tersebut sudah terjadi secara default dan tidak
mempengaruhi ke sistem kalian.
Bagaimana ? mudah bukan membuat dual-boot Windows 7 / Windows 8.1 dengan Windows
10 ?
Images : howtogeek.com
Read more: http://www.software182.com/2014/10/cara-dual-boot-windows-7-windows-81windows-10.html#ixzz4Buu5LLAk
Follow us: @software182 on Twitter