Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR ILMU KEPERAWATAN

O
L
E
H

NS. ZUFRIAS RIATY. S,S.Kep

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Sejarah perkembangan keperawatan sebagia profesi dapat dilihat dari dua tinjauan : Pertama,
ditinjau dari perkembangan keperawatan di dunia; dan kedua perkembangan keperawatan di
Indonesia.
Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia
1. Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali sejak manusia diciptakan dimana
pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri
sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana : dalam memelihara
kesehatan yaitu menyusui anaknya sehingga harapan pada awal perkembangan
keperawatan perawat harus memiliki naluri keibuan (mother insting) bergeser
kezaman purba dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan
mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini dikenal dengan
nama animisme, bila seseorang sakit dapat disebabkan kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat
menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau
kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat sebagai ibu merawat keluarganya yang
sakit dengan memberi perawatan fisik serta menobati penyakit dengan menghilangkan
pengaruh jahat. Selanjutnya denga kepercayaan pada dewa-dewa dimana penyakit
dianggap disebabkan kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat
pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut.
setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan
philantrop yang merupakan kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta
dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya
menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya ditujukan pada perawatan orang
yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya
mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
2. Jaman keagamaan, perkembangan keperawatan ini mulai bergeser kearah spiritual
dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan
Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu
pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada
anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu
perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.
3.

Zaman masehi, keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani,


dimana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi
wanita yang berutjuan untuk mengunjungi orang sakit sedangkan laki-laki diberikan
tugas dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal, sehingga

saat itu berdirilah RS di Roma seperti Monastic Hospital. Pada saat itu RS digunakan
untuk merawat orang sakit, orang cacat, miskin, dan yatim piatu.
Saat bersamaan didaratan benua Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan
keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama Islam. Keberhasilan
nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam diikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan
dan obat-obatan. Sebagaimana dalam Al-Quran dituliskan menjaga kebersihan diri,
makanan, lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam
dalam keperawatan yang dikenal dengan nama Rufaidah.
4. Zaman permulaan abad 21, pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan
berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan tetapi berubah kepada faktor
kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam
sehingga pesatlah perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah
yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan.
5. Zaman sebelum perang dunia ke-2, pada masa perang dunia ke-2 ini timbul prinsip
rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang
membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan
Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk
mendidik para perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam
mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan
Pendidikan bagi perawat,
Ketentuan jam kerja perawat
Dan mempertimbangkan pendapat perawat
Usaha Florence adalah dengan menetapkan tujuan pendidikan perawat serta
menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat. Florence dalam
merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang
krim (1854-1856) antara roma dan turki yang dirawat disebuah barak rumah sakit
(scutori) yang akhirnya mendirikan sebuah RS : RS Thomas di London dan juga
mendirikan sekolah keperawatan dengan nama nightingale Nursing School.
6. Masa selama perang dunia ke-2, timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan
diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka
ragam.

7. Masa pasca perang dunia kedua, masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti
adanya penderitaan yang panjang akibat perrang dunia kedua, dan tuntutan pada
perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di
Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali

Adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan


Terus pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga menimbulkan
masalah baru dalam pelayanan kesehatan (yankes)
Pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi polatingkah laku individu,
Adanya perkembangan ilmu pengethuan dan teknologi kedokteran dengan
diawali adanya penemuan obat2an atau cara2 unttuk memberikan
penyembuhan pada pasien,
Upaya2 dalam tindakan yankes sperti pelayanan kuratif, preventif dan
promotif.
Jika terdapat kebijakan negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa
itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat pekerjaan yang semula
bersifat individu bergeser kearah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948
perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian
dalam memberikan penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam
tugas.

8. Periode tahun 1950, saat itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan
khususnya penataan dalam sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di Negara
Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Kemudian
penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan
pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia


Sejarah perkembangan keperawtan di Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh kolonial
penjajah diantaranya jepang, Belanda dan Inggris. Dalam perkembangannnya di Indonesia
dibagi menjadi dua masa diantaranya:
1. Masa sebelum kemerdekaan, pada masa itu negara Indonesia masih dalam penjajahan
Belanda.
Perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh
zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali
bekerja di RS Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang
ditugaskan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda, sehingga
akhirnya pada masa Belanda terbentuklah dinas kes. tentara dan dinas
kesehatan rakyat.
Mengingat tujuan pendirian RS hanya untuk kepentingan Belanda, maka tidak
diikuti perkembangan dalam kep.
Kemudian pada masa penjajahan Inggris yaitu Rafless, mereka
memperhatikan kesehatan rakyat dengan moto kesehatan adalah milik manusia

dan pada saat itu pula telah diadakan berbagai usaha dalam memelihara
kesehatan diantaranya usaha pengadaan pencacaran secara umum, membenahi
cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan
pada para tawanan.
Beberapa RS dibangun khususnya di Jakarta yaitu tahun 1819, didirikan RS
Standsverband, kemudian pada tahun 1919 RS tersebut pindah ke Salembadan
sekarang dikenal dengan nama RSCM (RS Cipto Mangunkusumo), kemudian
diikuti RS milik swasta.
Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan tentara
Jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

2. Masa setelah kemerdekaan , pada tahun 1949 telah banyak RS yang didirikan serta
balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan.
Pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat, kemudian pada thun 1962 telah
dibuka pendidikan keperawatan setara diploma.
Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan
setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di UI dengan nama Program Studi
Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan perkembangannya ilmu keperawatan
menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan kemudian diikuti berdirinya
pendidikan keperawatan setingkat S1 di berbagai universitas di Indonesia
seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll.
Profesionalisme suatu proses menuju kearah profesional. Dalam
keperawatan proses tersebut diawali dari persepsi pekerjaan yang sifatnya
vokasional kepekerjaan yang profesional, dengan demikian juga pendidikan
yang sebelumnya bersifat vokasional bergeser kearah pendidikan tinggi
keperawatan.
Setelah lokakarya pada tahun 1983, proses menjadi diri profesional sudah mulai
dirasakan dengan proses pengakuan dari profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut
diperlukan langkah penting dalam penataan perawat menuju suatu profesi diantaranya:
Penataan Pendidikan Keperawatan
Pendidikan merupakan unsur pertama yang harus dilakukan penataaan melalui pendidikan
perkembangan profesi keperawatan akan terarah dan berkembang sesuai dengan kemajuan
IPTEK sehingga menghasilkan perawat yang berkualitas. Dalam penataan pendidikan
keperawatan yang dilakukan adalah sebgai berikut:
1. Percepatan pertumbuhan pendidikan keperawatan dalam sistem pendidikan nasional
dengan menetapkan jenjang dan jenis pendidikan keperawatan mulai dari jenjang
pendidikan diploma, sarjana dan profesi yang dapat digambarkan pada Gambar 1.
2. Pengendalian dan pembinaan pelaksnaan pendidikan pada pusat2 pendidikan
keperawatan. Pelaksanaan pengendalian tersebut dilakukan dengan mengadakan
pelaksaan akreditasi pendidikan serta penyesuaian standar pendidikan sesuai dengan
pendidikan profesi keperwatan dengan standarisasi kualitas melalui akreditasi

diharapakan pendidikan kepererawatan akan semakin terarah dalam pendidikan


profesi.
3. Pengembangan lahan praktek untuk pencapaian kompetensi keperawtan dilakukan
dengan membentuk komunitas profesional. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
membentuk komunitas keperawtan seperti pembagian komunitas perawat menjadi
divisi2, seperti komunitas perawat divisi medikal bedah, divisi maternitas, divisi
gerontik, dll sehingga keperawatan sebagai pendidikan profesi akan lebih terarah.
4. Pengembangan dan pembinaan staf akademis menuju terbentuknya masyarakat
akademis profesional. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai pengembangan bagi
staf untuk mengadakan penelitian dihasilkan berbagai karya untuk kepentingan
profesi keperawatan dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka menata bentuk
aplikasi di masyarakat bagi profesi keperawatan.
Gambar Pola Pengembangan pendidikan tinggi keperawatan.
Program Doctor

Ilmu Keperawatan

Pendidikan Ners Spesialis (Sp2)

Pendidikan Ners Spesialis (Sp1)

Program
Magister

Program Ners (Ns)

Prog. D
IV

Program S1 Keperawatan (S.Kep)


Prog DIII

Penataan Praktek Keperawatan


Penataan praktek keperawatan merupakan bentuk penataan profesi keperawatan menuju
profesi yang sejajar dengan kesehatan yang lain, mengingat dengan menata bidang ini

lingkup praktek keperawatan akan lebih jelas dan terarah dalam praktek sebagai profesi,
maka dapat dilakukan upaya sbb:
1. Pengembangan dan pembinaan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional.
Pengembangan ini dilakukan harus berlandaskan ilmu pengetahuan dengan
menggunakan metoda ilmiah.
2. Penyusunan dan pemberlakuan standar praktek keperawatan. Penyusunan ini akan
dilakukan dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan melalui asuhan kepewatan mandiri dan professional.
3. Penerapan model asuhan keperawatan secara profesional dengan memperhatikan
beberapa kode etik keperawatan yang berlaku dan dalam melakukan setiap tindakan
menggunakan asuhan professional.

Penataan Pendidikan Berlanjut


Penataan pendidikan keperawatan berkelanjutan dapat mempercepat profesionalisasi
keperawatan, karena melalui pendidikan berkelanjutan keperawatan akan selalu berkembang
dan terarah dalam mengembangkan spesialisasi atau tingkat kekhususan dalam profesi
keperawatan untuk menuju penataan tersebut dapat dilakukan:
1. Pengembangan pola pendidikan berkelanjutan. Pengembangan pola ini lebih
memudahkan dalam jangkauan dan pencapaian bagi komunitas perawat agar selalu
meningkatkan diri dalam perkembangan ilmu keperawatan.
2. Penyusunan program pendidikan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan
perawat . proses ini dapat dimulai dengan program sertifikasi dalam keterampilan atau
keahlian khusus.
3. Pengembangan kemampuan untuk melaksanakan pendidikan keperawatan melalui
upaya pengembangan pendidikan keperawatan di beberapa tempat pelayanan atau
pendidikan.
Penataan Organisasi Profesi Keperawatan
Penataan organisasi merupakan sarana untuk berkomunikasi antara perawat profesional serta
wadah dalam menyalurkan aspirasi dalam perkembangan keperawatan, dalam menuju proses
menjadikan diri kearah profesional serta menuju tertatanya organisasi profesi tersebut yang
dapat dilakukan dg:
1. Pembinaan organisasi profesi keperawatan pembinaan ini dalam rangka agar
organisasi profesi tersebut mampu melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya
sebagai organisasi profesi melalui pembinaan pengembangan pelayanan asuhan
keperawatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Peningkatan kemampuan organisasi profesi keperawatan, dengan melaksanakan
tanggung jawab dalam pendidikan keperawatan berkelanjutan, penyusunan standar
praktek keperawatan serta penyusunan atau pemberian pengakuan atas legislasi dalam
pelaksanaan praktek keperawatan.
Penataan Lingkungan untuk Perkembangan Keperawatan

Lingkungan merupakan sesuatu yang penting dalam penerapan atau pengembangan profesi,
karena pengakuan dari lingkungan , maka profesi keperawatan akan semakin cepat
berkembangan kearah terciptanya lingkungan yang profesional. Upaya keperawatan dalam
menata lingkungan tersebut dapat dilakukan kegiatan sbb:
1. Melaksanakan desiminasi pengertian tentang keperawatan profesional dengan
menjelaskan lingkup peran dan tanggungjawab serta kewenangan profesi keperawatan
kepada masyarakat.
2. Menciptakan kesempatan bagi profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan
keperawatan dengan sikap profesional.
3. Memberlakukan undang-undang dalam penerapan praktek keperawatan profesional
sehingga segala kendala dan hambatan dapat diatasi secara langsung.
4. Memberikan kepercayaan pada masyarakat untuk melaksanakan program praktek
keperawatan agar diakui oleh masyarakat. (Husin,M,1999)
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerajaan dimana dalam menentukan
tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam
keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan
dan terjadi dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga
berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu,
kelompok atau masyarakat.
Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan yankes, dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan berpedoman pada standar keperawatan dilandasi etik kep.
Dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan. Praktek keperawatan juga
merupakan tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi
dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan penggunaan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan ini, maka
keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi yang sejajar dengan profesi dokter, apoteker,
dokter gigi, dll. Dengan demikian keperawatan dapat dikatakan sebagai profesi karena
memiliki:
1. Landasan Ilmu Pengetahuan yang Jelas (Scientific Nursing)
Ilmu keperawatan dasar yang terdiri dari
Konsep dasar keperawatan
Keperawatan profesional
Komunikasi keperawatan
Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Kebutuhan dasar manusia
Pendidikan keperawatan
Pengantar riset keperawatan
Dan dokumentasi keperawatan

Cabang ilmu keperawatan klinik


Meliputi keperawatan anak
Keperawatan maternitas
Keperawatan medikal bedah
Keperawatan jiwa
Keperawatan gawat darurat
Cabang ilmu keperawatan komunitas meliputi
Keperawatan komunitas
Keperawatan keluarga
Keperawatan gerontik
Kelompok cabang ilmu penunjung meliputi
Kelompok ilmu humaniora
Ilmu alam dasar
Ilmu perilaku
Ilmu sosial
Ilmu biomedik
Ilmu kesehatan masyarakat
Ilmu kedokteran klinik
2. Memiliki kode etik profesi
Kode etik keperawatan pada tiap negara berbeda-beda, akan tetapi pada prinsipnya
adalah sama yaitu berlandasan etika kep. Yang dimilikinya, dan di negara Indonesia
memiliki kode etik keperawatan yang telah ditetapkan pada musyawarah nasional
dengan nama kode etik kep. Indonesia
3. Memiliki lingkup dan wewenang praktek kep.
Berdasarkan standar praktek kep. atau standar asuhan kep. yang bersifat dinamis.
Lingkup dan wewenang praktek kep. ini diatur pada izin praktek kep. yg berdasarkan
peran dan fungsi perawatan dalam melaksanakan tugas, serta dalam memberikan
tindakan berdasarkan standar asuhan kep.
4. Memiliki organisasi profesi
Indonesia memiiki organisasi profesi kep. dg nama PPNI (Persatuan Perawat Negara
Indonesia) dg anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Sedangkan organisasi kep.
dunia dengan nama Internasional Council of Nurses (ICN)

Anda mungkin juga menyukai