CA MAMMAE
PEMBIMBING :
PENYUSUN
Ade Maulana A
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Umur
Alamat
Agama
Status
MRS
Pemeriksaan
: Ny. U
: Perempuan
: 38Th
: Bulak Sari Surabaya
: Islam
: Menikah
: 3 April 2016, jam 20.00 WIB
: 3 April 2016, jam 19.00 WIB
SUBYEKTIF (ANAMNESA)
Keluhan utama :
- Benjolan di payudara sebelah kanan
Keluhan tambahan :
-
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : tampak sakit sedang
GCS
: 4-5-6
Vital sign
Suhu badan : 36,50C, axiler
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respiratory rate
: 20 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Status Generalis
Anemis
Ikterus
Cyanosis
Dypsneu
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
Kepala / Leher
Deviasi trakea
Pembesaran KGB
Pembesaran tiroid
: (-)
: (-)
: (-)
Thorax
Paru
Inspeksi
: normochest
: retraksi
suprasternal /
intercostal / subcostal
(-)
Palpasi
Perkusi
Auscultasi
: wheezing -/ : ronkhi - / -
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auscultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
: flat, simetris
: bising usus (+)
Normal
: timpani di seluruh
kuadran
: nyeri tekan (-)
Status Lokalis
Regio mammae dextra
Inspeksi : tidak tampak massa
: hiperemi (-), scar (+), oedema
(-)
: darah (-), pus (-), ulserasi (-)
: secret bening(+), keloid (+)
: peau d orange (-)
: retraksi papilla mammae (-)
Palpasi
: teraba massa di kuadran
inferolateral dextra dengan
diameter 2-3 cm
: konsistensi padat (firm)
:
: permukaanrata (smooth)
: batas tegas (well defined)
: Jumah tumor yang terpalpasi hanya 1
buah
: tumor fixed, tidak ditemukan adanya
retraksi pada papilla
mammae
: Tidak ada perubahan pada kulit sekitar
massa
: Tidak ada retraksi, erosi, krusta, maupun
eksim pada papilla mamae
: nipple discharge (+)
: KGB axilla, infraclavicula, supraclavicular
tidak membesar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (18 Januari 2016)
WBC: 6.0 x 10^3/ul
(4.0-10.0)
RBC : 4.44 x 10^6/ul
(3.50 - 5.00)
Hb : 12.6 g/dl
(11.0 - 16.00)
PLT : 237x 10^3/ul
(150-400)
GDA : 122 mg/dL
BUN : 16 mg/dL
(10-24)
Creat: 0.5 mg/dL
(0.5-1.5)
ALB : 4.00 g/Dl
(3.50-5.00)
Na : 133,8
K
: 3.81
Cl
: 104.7
RESUME
Anamnesa
Wanita, 38 tahun,
keluhan utama benjolan pada payudara kanan
sejak april 2015, dioperasi agustus 2015.
Benjolan pertama kali berukuran kecil dan
lama-lama makin membesar.
Setelah dioperasi benjolan masih tetap ada
pasien melakukan kemoterapi sebanyak 5x
dan terakhir pada bulan februari 2016.
Pasien mengeluhkan adanya nyeri punggung
kanan sampai menuju ke tangan kanan.
Berat badan pasien juga mengalami
penurunan.
: dbn
: dbn
Status Lokalis
Regio mammae dextra
Palpasi
:
teraba massa di kuadran inferolateral dextra
dengan diameter
2-3 cm
konsistensi padat (firm)
permukaan rata (smooth)
batas tegas (well defined)
Jumah tumor yang terpalpasi hanya 1 buah
tumor fixed
ASSESSMENT
Ca mammae Dextra Pro Masectomy
Radical Modified
PLANNING
Terapi paliatif
Prognosis
Dubia ad malam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI PAYUDARA
Persarafan payudara
Innervasi dari payudara berasal dari
cabang cutaneus anterior dan lateral dari
nervus intercostalis 3-6
Papila mamma dipersarafi oleh cabang
kutaneus lateral dari nervus interkostalis 4
Payudara sisi medial dipersarafi oleh
cabang cutaneus anterior dari nervus
interkostalis 2-7.
Fisiologi Payudara
Perkembangan payudara dan fungsinya
karena stimulus dari berbagai macam
hormon, termasuk estrogen, progesteron,
prolaktin, oksitosin, hormon tiroid, kortisol,
dan growth hormone.
Gonadotropin luteinizing hormon (LH) dan
follicle-stimulating hormon (FSH) mengatur
pelepasan dari estrogen dan progesteron
ovarium. Sedangkan, pelepasan dari LH
dan FSH oleh sel basofil di hipofise
anterior diatur oleh sekresi GonadotropinRelesing hormone (GnRH) dari
hipotalamus.
Epidemiologi
Kanker payudara, atau disebut sebagai
karsinoma mammae merupakan kanker
insiden tertinggi no. 1 di negara Barat /
maju.
Di Indonesia, kanker payudara merupakan
kanker dengan insiden tertinggi no. 2
setelah kanker leher rahim.
Dapat dicegah
1. Gaya hidup
Berat badan
Aktivitas fisik
Merokok
Alkohol
2. Usia Kelahiran bayi pertama atau tidak
memiliki anak ( usia setelah 35 tahun )
3. Tidak Menyusui
4. Konsumsi Hormonal sebagai terapi
5. Lingkungan
M= Metastase Jauh
Regrouping
Patogenesis ca mammae
DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan pada triple
diagnostic procedures (clinical, imaging, &
pathology / cytology or histopathology).
pemeriksaan-pemeriksaan:
1. Pemeriksaan Klinis (anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
2. Pemeriksaan Radiodiagnostik (imaging)
3. Pemeriksaan sitologi
4. Pemeriksaan histopatologi (gold standard)
5. Pemeriksaan Laboratorium (untuk membantu
menegakkan diagnosis, stadium tumor dan
persiapan pengobatan
Anamnesis
Faktor-faktor risiko
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama aterm (>
35 tahun semakin tinggi risiko)
Paritas
Riwayat laktasi (tidak laktasi sedikit
meningkatkan risiko)
Riwayat menstruasi
Menarche yang awal
Menopause yang lambat
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan payudara kanan dan kiri
1. Masa tumor:
Lokasi (kuadran)
Ukuran
Konsistensi
Permukaan tumor
Bentuk dan batas tumor
Jumlah tumor (yang palpable)
Fiksasi tumor pada kulit, muskulus pektoralis,
dan dinding thorax
Perubahan kulit:
Kemerahan, edematous, dimpling, ulcus,
satellite nodules
Gambaran kulit jeruk peau dorange
Papila mama
Retraksi
Erosi
Krusta
Eksim
Discharge (ipsilateral, satu muara, bloody)
KGB Regional
Pemeriksaan RadioDiagnostik/Oncologic
Imaging
Diharuskan
(recommended)
Mamografi dan
USG mammae
Foto toraks
USG abdomen
(hepar)
Bone scanning
Bone survey\
CT scan
MRI
Pemeriksaan Biopsi
Jarum Halus (Fine
Needle Aspiration
Blopsy / FNAB / FNA)
Pemeriksaan
Histopatologi (Masih
Merupakan Gold
Standard Diagnostic)
Pemeriksaan
Laboratorium
Metode:
Mamografi dan Ultra-Sonografi (USG)
MRI (Magnetic Resonance Imaging),
SADARI
Terapi
Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi
Terapi biologis (terapi target molekul /
terapi imunologi)
Terapi hormonal
Prognosis
Prognosis penderita keganasan payudara
diperkirakan buruk jika :
usianya muda
menderita kanker payudara bilateral
dan adanya triple negative yaitu grade
tumor tinggi, reseptor ER dan PR
negatif.(3)
PROGNOSIS
Stadium
Prognosis
100%
100%
IIA
92%
IIB
81%
IIIA
67%
IIIB
54%
IV
20%
TERIMA KASIH