Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
MINERAL
Gambar
3.
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
MINERAL
Gambar
4.
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
MINERAL
Gambar
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
5. MINERAL
Gambar
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
Pengertian
Bentonit
sebagian besar terdiri dari montmorillonit (kelompok smectit) dengan mineralmineral seperti kwarsa, kalsit, dolomit, feldspars, dan mineral lainnya.
Berdasarkan kandungan alumino silikat hidrat yang terdapat dalam
bentonit, maka bentonit tersebut dapat dibagi menjadi dua golongan:
a. Activated clay, merupakan lempung yang mempunyai daya pemucatan
yang rendah.
b. Fullers earth, merupakan lempung yang secara alami mempunyai sifat
daya serap terhadap zat warna pada minyak, lemak, dan pelumas.
Berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Na-bentonit
Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila
dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air.
Dalam keadaan kering berwarna putih atau kream, pada keadaan basah dan
terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Suspensi koloidal
mempunyai ph 8,5-9,8.
2. Ca-bentonit
Tipe ini kurang mengembang jika dicelupkan kedalam air, tetapi memiliki
sifat menghisap yang baik. Suspensi koloidal memiliki ph 4-7. Dalam
keadaan kering berwarna abu, biru, kuning, merah, dan cokelat.
Sifat fisik
Dalam keadaan kering bentonit mempunyai sifat fisik berupa partikel
butiran yang halus berbentuk rekahan-rekahan atau serpihan yang khas seperti
tekstur pecah kaca (concoidal fracture), kilap lilin, lunak, plastis, berwarna
kuning muda hingga abu-abu, bila lapuk berwarna cokelat kekuningan, kuning
merah, atau cokelat, bila diraba terasa licin, dan bila dimasukkan kedalam air
akan menghisap air. Sifat fisik lainnya berupa masa jenis 2,2-2,8 g/L, indeks
Na-Bentonit (%)
61,3-61,4
19,8
3,9
0.6
1,3
2,2
0,4
7,2
Ca-Bentonit (%)
62,12
17,33
5,30
3,68
3,30
0,50
0,55
7,22
Keterdapatan
Bentonit umumnya terbentuk sebagai hasil ubahan dari gelas vulkanik
oleh fluida dan dapat terbentuk dilingkungan air (laut dangkal, danau, atau
tempat yang sirkulasi airtanahnya baik).
Penyebaran :
DIY: Nanggulan
Sulut : Manado
Genesis
Secara umum, asal mula terjadinya endapan bentonit ada 4, yaitu:
1. Terjadi karena proses pelapukan batuan
Faktor utama yang menyebabkan pelapukan adalah komposisi kimia
minera batuan induk dan kelarutannya dalam air. Mineral utama dalam
pembentukan bentonit adalah plagioklas, kalium-feldspar, biotit, muscovit,
serta sedikit kandungan senyawa alumina dan ferromagnesia. Selain itu
faktor lainnya dapat disebabkan oleh adanya reaksi antara ion-ion hidrogen
yang terdapat didalam air dan tanah dengan persenyawaan silikat yang
terdapat didalam air dan batuan.
2. Terjadi karena proses hidrotermal di alam
Kehadiran unsur-unsur logam alkali dan alkali tanah (kecuali kalium),
mineral mika, ferromagnesia, feldspar, dan plagioklas pada umumnya
2. MINERAL
Pengertian
Dolomit adalah mineral yang ditemukan oleh mineralogis Perancis bernama
Deodat de Dolomieu pada tahun 1791 di daerah Southern Alps. Dolomit
Sifat Fisik
Ciri fisik mineral Dolomit secara umum berwarna putih keabu-abuan atau
kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, yaitu berkisar
antara 3,50 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 2,90, berbutir halus
hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah
dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri
didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit
(mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)
Sifat Kimia
mineral dolomit murni secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9%
MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit
dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3,
dengan nilai x lebih kecil dari satu.
Keterdapatan
Penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di
beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya
relatif jauh lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan
batugamping.
Propinsi Jawa Barat
Dijumpai di daerah Cibinong, Bogor yaitu dipasir Gedongan. Dolomite
didaerah ini umumnya berwarna putih abu-abu dan putih, serta termasuk batu
gamping dolomitan yang bersifat keras, kompak dan kristalin.
Propinsi Jawa Tengah
Propinsi Papua
Terdapat di daerah Abe Pantai , sekitar G. Sehajiro, G. Mer, dan Tanah hitam
dengan kandungan MgO = 10,7% - 21,8%, merupakn lensa-lensa dan
kantongkantong dalam batu gamping.
Genesis
Secara primer dolomit biasanya terbentuk bersamaan dengan proses
mineralisasi yang umumnya berbentuk urat-urat.
Secara sekunder, dolomit umumnya terjadi kerena proses pelindian (leaching)
atau peresapan unsur magnesium dari air laut ke dalam batu gamping, atau
yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral
kalsit menjadi dolomit. Selain itu dolomit sekunder dapat juga terbentuk
karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan
dolomit sekunder dapat terjadi karena berbeberapa faktor diantaranya adalah
tekanan air yang banyak mengandung unsur magnesium dan prosesnya
berlangsung dalam waktu lama. Dengan semakin tua umur batu gamping,
semakin besar kemungkinannya untuk berubah menjadi dolomit. Dolomit
primer terbentuk bersama-sama dalam galian tambang yang berupa bijih.
3.
MINERAL
Gambar
4.
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
MINERAL
Gambar
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis
5. MINERAL
Gambar
Pengertian
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Keterdapatan
Genesis