ABSTRAK
Erosi merupakan peristiwa berpindahnya atau terangkutnya partikel-partikel tanah
dari suatu tempat ke tempat lain. Erosi terjadi di sebababkan oleh beberapa faktor
yaitu hujan, tanah, kemiringan lereng, vegetasi dan manusia. Metode USLE
(Universal Soil Loss Equation) merupakan metode yang umum digunakan untuk
memprediksi erosi tanah. Tujuan dari penelitian ini menggunakan persamaan
tersebut untuk memprediksi erosi di Desa Tana Karaeng dengan vegetasi tanaman
tebu. Hasil penelitian menunjukkan tingkat bahaya erosi pada kemiringan 11,11 %
vegetasi tanaman tebu yaitu 0,867 ton/ha berada pada kriteria ringan.
I. PENDAHULUAN
II.
Erosi
merupakan
peristiwa
berpindahnya
suatu
tempat
ke
(Arsyad,
1989
faktor
yang
mempengaruhi
erosi
pada
tanah
dan
pengendapan.
manusia.
(Asmaranto, 2003).
III.
Prediksi erosi
erosi
dilakukan
menggunakan
jangka
memprediksi
lahan-lahan
2006).
dalam
Sitanggang
et
al,
panjang.
erosi
pada
(Listriyana,
IV.
Kabupaten
Bujur
sebagai berikut: A = R x K x
Utara.
LS x C x P. Metode USLE
wilayah
(Universal
Loss
hingga
memperediksi
Selatan.
Soil
laju
erosi.
Timur
dari
Kutub
Sedangkan
letak
administrasinya
Lintang
Wilayah
terluas
berada
utama
penyebab
erosinya
adalah
hujan
aliran
(As-syakur,
sungai
Jeneberang
pada
kemiringan
Sungai
konservasi
permukaan
suatu
dan
lahan).
USLE
di
34.7'
dataran
dimana
adalah
Jenelata
tinggi
Sungai
sungai
dibangun
Pertanian
(Kajian
LP2B
kab.Gowa,
2014).
uraian
Berdasarkan
diatas
maka
perlu
ring
lapang
sampel,
yaitu
meteran,
busur
gambaran
tingkat
GPS.
lebih
IX.
erosi
spasisal
tanah
yang
derajat,
benang,
Adapun bahan
lahan
yang
lebih
sesuai
dengan peruntukannya.
VI.
V.
Universitas
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu
VII.
Praktikum
lapangan
dilaksanakan
di
menggunakan meteran.
XII. Kemiringan Lereng
XIII.
Adapun
metode
pengukuran kemiringan lereng yaitu :
1. Menentukan 2 pengamat yang
akan
mengukur
kemiringan
lereng.
2. Mensejajarkan mata pengamat
wita
sampai
Sedangkan
tanah
15.00
untuk
wita.
analisis
dilaksankan
Laboratorium
Kimia
di
dan
menggunakan
busur
yang
C=
sampel
kemudian
tanah
XXI.
XXIII. Adapun
sesuai ketentuan.
2. Pengamatan di Laboratorium
prosedur
penetapan
tanah
Masukkan
Tambahkan
K2Cr2C7
butir-butir
berukuran < 2 mm
ke
dalam
tabung
penetapan
kerja
Adapun
kerja
BO = % C x 1,724
prosedur
( ml Bml t ) N 3 1,33
100
mg contoh tana htanpa air
XX.
terganggu
membandingkannya
XVII.
Perhitungan:
10
3
ml
(pipet),
larutan
reaksikan
Tuangkan
isinya
ke
dalam
diatasnya
ml dan 10 H3PO4.
Tetesi
ml
indikator
dan
telah
di
pasangi
diaduk-aduk
telah distandarisasi.
yang
masih
semua
suspensi
tinggal
pada
saringan
sehingga
semua
XXV.
Cukupkan
dalam
larutan
selinder
suspensi
sedimentasi
selinder
sedimentasi,
Berat liat :
XXVI.
Berat debu:
berat (debu+liat )berat liat (c )
menjelang
3,5
jam,
c
100
a+b
XXIX.
debu=
( ab )
100
a+ c
XXX.
liat=
12 Keluarkan hydrometer
13 Setelah
XXVII.
ml.
8
b
100
a+c
kerja
praktikum
pada
permeabilitas
tanah, yaitu:
1. Lubang botol infus yang telah
disediakan
secukupnya.
dan
isi
dengan
2. Ikatlah tali
ke tiang
untuk
LVII. Keterangan:
LVIII.
infus.
3. Ring sampel tanah utuh yang
sebelumnya
telah
(cm/jam)
LIX.
direndam
LX. LS
tabung
erlenmeyer.
4. Ring sampel yang telah berada
di
atas
tabung
C = Vegetasi
LXII.
Teknik
Besarnya
lahan (ton/ha)
3.2 Pembahasan
LXIV. Daerah penelitian bertempat
di desa tana karaeng kecamatan
dari 4 cm
7. Amati jumlah perubahan volume
di
daerah
praktikum
perhitungan
XXXIII.
oleh
Q l 1
K= am / jam
t n A
berbagai
faktor.
Tekstur
XXXIV.
tanah
untuk
XXXVI.
R
XXXVII. XXXVIII.
XXXIX.
XL.
K
L
C
P
XLIV.
(c
XLV.
(
XLVI. XLVII.XLVIII.
(
(
(
LI.
16
LII.
0
LIII.
0
LIV.
0
kemudahan
L.
Nil
dan
XXXV.
Va
Panjang
LXI.
LXIII.
erlenmeyer
Konservasi (%)
air.
8. Lakukan
= Erodibilitas
Tanah (%)
ditempatkan
R = Erosivitas Hujan
LV.
0,
tanah
tanah.
juga
memperkuat
Permeabilitas
agrerat
berkaitan
dihitung
metode
praktikum
dari
digunakan.
A. Indeks Erosivitas
erodibilitas
dengan
LXV.
diperoleh
maka
maka
diperoleh
yaitu
tersebut
161.36.
diperoleh
Nilai
dengan
kemudian
curah
menentukan
indeks
erosivitas.
Jumlah
nilai
tanah
yang
Nilai
rodibiltas
tergantung
tanah
pada topografi,
stabilitas
agrerat,
kapasitas
infiltrasi,
kandungan
BO
dan
non
organik tanah.
C. Indeks
Panjang
dan
Kemiringan Lereng
LXVII.
Panjang lereng
tanah
dimana
Apabila
S
bertambah,
lokasi.
Berdasarkan
kabupaten
pengamatan
Erodibilitas
aliran
dari
LS
permukaan.
diperoleh
dengan
persamaan
L
LS= (1.38+0.965 s+0.138 s2 )
100
sehingga
diperoleh
hasil
Tingkat
0,653 cm.
D. Indeks Penutupan Vegetasi (C)
perbandingan
antaraa
laju
LXVIII.
Nilai C merupakan
terhadap
yang
kondisi
tererosi
tanah
pada
permukaan
sama
lahan
tetapi
tanaman
yang
erosi
yang
tanpa
penutup.
dengan
masih
dapat
mengacu
pada
Semakin
luas
tanaman
penutup
atau
vegetasi
Berdasarkan
semakin
kecil.
Pengolahan
lahan
merupakan
tindakan
ton/hektar/tahun.
Jika
secara mekanis.
TSL
pada
lokasi
Karena
praktikum
ditanami
dengan
yaitu
21,83
USLE
lebih
rendah
maka
dan
untuk
yaitu
Dalam
pertanaman
tebu
nilai
1
karena
tidak
diperlukan
hal
ini
tidak
tindakan
konservasi
menanggulangi
terjadi.
erosi
Tetapi
dilakukan
untuk
yang
dapat
tindakan
pencegahan
untuk
oleh
tumbukan
hujan.
Hal
butir-butir
ini
dapat
ini
LXXI.
Erosi
merupakan
partikel
dilakukan
perpindahan
tanah
sebelum
dari
satu
dengan
mengatur
permukaan
aliran
agar mengalir
yang
oleh
mengakibatkan
ke
disebabkan
aliran
dalam
tanah
dengan
ini.
daerah
tropis
seperti
ada
tiga
cara
LXXII.
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
LXXIII.
Dari
praktikum
Konservasi
Lahan
menutup
menghitung
tanah
dengan
Sumberdaya
dengan
nilai
kehilangan
yang
metode
merupakan
tanaman
tanah
USLE
yang
dapat
disimpulkan bahwa:
akibat
erosi
di
lahan
kabupaten
metode
gowa
dengan
kimia
dilakukan
sebesar
menambahka
4,558
sedangkan
dapat
dengan
BO
sebelum
sebesar
tebu.
21,83
dikategorikan
sehingga
rendah
atau
dapat ditoleransi.
2. Tindakan konservasi
pada
LXXVI.
untuk
mencegah
tinggi
maka
dilakukan
LXXV.
perlu
tindakan
konservasi.
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LXXVII.
Aplikasi
Sistem
Geografis
(Sig)
Untuk
Fungsi
Lahan
Daerah
Aliran
Sungai
Sampean.
LXXIV. Meskipun
Informasi
Universitas
Brawijaya: Malang.
LXXVIII.
As-syakur.
Prediksi
dan
tidak
Geogra_s
Tindakan
semakin
tinggi.
konservasi
yang
Erosi
2008.
Sistem
Dengan
Informasi
(SIG)
Berbasis
Air
Danau
LXXIX.
Buyan.
Kajian
LP2B
PIT
kab.
dilakukan
Inventarisasi
dengan
menambahkan
tanaman
penutup,
dari
metode
mekanik
dapat
dibuat
guludan
di
sekitar
lahan
Kabupaten
LP2B
Gow
Sulawesi
dan
Prasarana:
Di
Bagian
Barat
Konservasi
Tanah.
IKIP.
Malang.
LXXXIV.
Asdak,
C.
Hidrologi
kedua).
LXXXII.
Sitanggang
2013.
et
Pendugaan
LXXXV.
al.
Simalungun
Utomo,
Wani.1994.
Kuning
Metode
Usle
Brdasarkan
di
Berbagai
No.1: 20-29.
LXXXVI.
Hadi,
Erosi
Merah
Vol.1,
No.2.
LXXXIII.
2007.
Online
Agroekoteknologi
Firmansyah.
Pengelolaan
Erosi
dan
(2002).
dan
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX. LAMPIRAN
XC.
XCIII.
XCVI.
J
XCVII.
F
XCVIII.
M
XCIX.
A
C.
M
CX.
1
CXI.
3
CXII.
2
CXIII.
2
CXIV.
1
Bulan (mm)
CI.
J
CII.
J
XCIV.
CIII.
A
CIV.
S
CV.
O
CVI.
N
CVII.
D
CVIII.
CIX.
2
CXX.
3
CXXII.
CXXXVI.
CL.
CLXIV.
CLXV.
2
CLXVI.
8
1
2
0
CLXVII. CLXVIII. CLXIX.
2
1
1
1
6
1
0
0
CLXX. CLXXI. CLXXII.
CLXXIII.
CLXXIV.CLXXV. CLXXVI.CLXXVII.
2
1
6
6
1
2
2
3
CLXXVIII.
CLXXIX.CLXXX. CLXXXI. CLXXXII.CLXXXIII.CLXXXIV.
CLXXXIX.
CXC.
CXCI.
2
6
6
5
2
1
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
CLXXXVIII.
3
3
6
6
0
0
0
CXCII.
CXCIII. CXCIV. CXCV. CXCVI. CXCVII. CXCVIII.CXCIX. CC.
CCII.
CCIII. CCIV. CCV.
2
5
3
5
1
1
1
1
CCI. 2
7
1
4
0
CCVI.
CCVII. CCVIII. CCIX.
CCX.
CCXI.
CCXII. CCXIII. CCXIV.CCXV.
CCXVII. CCXVIII.CCXIX.
2
1
4
2
3
1
3
1
1
CCXVI. 1
2
6
0
CCXX.
CCXXI. CCXXII. CCXXIII. CCXXIV. CCXXV. CCXXVI.CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXXII.CCXXXIII.
2
8
2
2
1
1
2
6
CCXXIX.
CCXXX.CCXXXI.9
5
0
0
9
CCXXXIV.
CCXXXV.CCXXXVI.CCXXXVII.
CCXXXVIII.
CCXXXIX.CCXL. CCXLI.
CCXLVI.
2
1
5
3
2
5
1
CCXLII.
CCXLIII.
CCXLIV.CCXLV. 1
CCXLVII.
0
0
0
0
0
CCXLVIII.
CCXLIX. CCL.
CCLI.
CCLII.
CCLIII. CCLIV. CCLV. CCLVI.CCLVII.
CCLVIII.CCLIX. CCLX. CCLXI. CCLXII.
J
6
4
3
2
1
1
4
9
1
1
2
2
20
CCLXIII. CCLXIV. CCLXV. CCLXVI. CCLXVII. CCLXVIII.
CCLXIX.CCLXX.
CCLXXII.
CCLXXIII.
CCLXXIV.
CCLXXV. CCLXXVI.
R
6
4
3
2
1
1
4
CCLXXI.
1
1
2
2
20
9
CCLXXVII.
CCLXXVIII.
CCLXXIX.CCLXXX.CCLXXXI.CCLXXXII.
CCLXXXIII.
CCLXXXIV.
CCLXXXV.
CCLXXXVI.
CCLXXXVII.
CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
CCXC.
R
6
4
3
2
1
1
4
0.
1.
1
2
2
20.
CCXCI. CCXCII. CCXCIII. CCXCIV. CCXCV. CCXCVI.CCXCVII.
CCXCVIII.
CCXCIX.
CCC.
E
9
3
2
1
3
3
5
1.
8.
CCCV.
I
CCCVI.
6
CCCI.
2
CCCII.
8
CCCIII.
1
CCCXIX.
CCCXX.
Diketahui mlb 36.5 g, mlt 6.2 gram, normalitas 0.25 N, dan contohtanah
2000mg.
CCCXXIII.
Penyelesaian :
CCCXXIV.
( mlBmlt ) N 3 x 1.33
100
mg tanah
BO% =
C=
% C 1.724
CCCXXV.
1.5% 1.724
30.22425
100
2000
CCCXXVI.
CCCXXVII.
1.5
CCCXXVIII.
CCCIV.
16
= 2.586%
CCCXXIX.
Penyelesaian :
( h 1+0.3(t2119.8) )0.5
Beratdebudanliat =
CCCXXXII.
( 4 +0.3(2719.8)
)0.5
2
6.31
(
0.5
2 )
CCCXXXIII.
CCCXXXIV.
= 2,655 g
. . . (a)
( h 2+ 0.3(t2219.8) )0.5
2+0.3(2719.8)
(
)0.5
2
4.31
(
0.5
2 )
Berat liat=
CCCXXXV.
CCCXXXVI.
CCCXXXVII.
CCCXXXVIII.
= 1,655 g
. . . (b)
Berat debu=berat ( debu+ liat )berat liat
CCCXXXIX.
CCCXL. 2,6551,655
CCCXLI.
= 1
. . . (a-b)
CCCXLII. Persentasi pasir, debu, dan liat dengan persamaan.
CCCXLIII.
liat =
pasir=
b
100
a+c
C
100
a+c
CCCXLIV.
1,655
100
2,655+ 0.8
CCCXLV.
0.8
100
1.58+ 0.8
0.8
100
3,455
1,655
100
3,455
0.2315 100
CCCXLVI.
0.479 100
CCCXLVII.
23
48
debu=
CCCXLVIII.
ab
100
a+ c
CCCXLIX.
2,6551,655
100
2,6550,8
CCCL.
1
100
3,455
=> % pasir +
% debu + % liat
29
CCCLI.
= 23 % + 29 %
+ 48 %
CCCLV.
CCCLVI.
CCCLVII.
Penentuan Permeabilitas
Diketahui banyaknya air yang
mengalir pada setiap pengukuran 90 ml, waktu pengukuran 1 jam, tebal contoh tanah 4,9
cm, luas permukaan tanah 4,5 cm, dan tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah
konstan 4 cm.
CCCLVIII. K=
Q l 1
x x
t h A
CCCLXI.
CCCLXII.
CCCLXIII.
CCCLXIV.
CCCLXV.
90 4,9 1
x
x
1
4 4,5
441
18
24,5 cm/ jam (agak cepat = 2 )
CCCLXVI.
CCCLXVII.
CCCLXVIII.
CCCLXIX.
harkat struktur tanah = 2 dan kode permeabilitas tanah = 2, memiliki kandungan bahan
organik 2,586 gram.
CCCLXX.
Penyelesaian :
CCCLXXI.
CCCLXXII.
CCCLXXIII.
= 2704
CCCLXXIV.
CCCLXXV.
K=
CCCLXXVI.
CCCLXXVII.
CCCLXXVIII.
CCCLXXIX.
K=
2.713 2704
1.14
CCCLXXX.
CCCLXXXI.
CCCLXXXII.
20.8791+0.75
100
CCCLXXXIII.
21.6291
100
CCCLXXXIV.
0.2163
CCCLXXXV.
CCCLXXXVI.
CCCLXXXVII.
L
LS= (1.38+0.965 s+0.138 s2 )
100
CCCLXXXVIII.
CCCLXXXIX.
2.24
(1.38+10,721+ 17,0336)
100
2.24
( 29,1346)
100
CCCXC.
CCCXCI.
0, 653 cm
CCCXCII.
pengolahan tanah dan penanaman menurut garis kontur. Adapun nilai P dengan
kemiringan 4 % yaitu 0,5.
CCCXCIX.
Indikasi Erosi
CD.
(R) = 161,36 cm/jam, faktor erodibilitas tanah (K) = 0.0823, faktor panjang dan
kemiringan lereng (LS) = 0,167 cm, faktor vegetasi penutup tanah (C) = 0,2 dan faktor
tindakan konservasi (P) = 0.5.
CDI.
Penyelesaian :
CDII. A = R x K x LS x C x P
CDIII.
CDIV.
= 0,867
CDV. Jadi, banyaknya tanah yang terosi yaitu sebesar 0,867 ton/ha
CDVI. Tolerable Soil Lost (TSL)
TSL=
CDVII.
CDVIII.
CDIX.
0,90
CDX. Umur guna tanah = 400 tahun
CDXI.
BD = 0,97 gr/cm3
CDXII.
CDXIII.
TSL=
100 0,90
0,97 10
400
90
0,97 10
400
CDXIV.
TSL=
CDXV.
CDXVI.
CDXVII.
CDXIX.
CDXX.
CDXXI.
CDXXII.
CDXXIV.
CDXXV.
CDXXVI.
CDXXVII.
CDXXVIII.
CDXXIX.
CDXXX.
CDXXXI.
CDXXXII.
CDXXXIII.
CDXXXIV.
CDXXXV.
CDXXXVI.