PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kosmetika
merupakan
kebutuhan
yang
selalu
dihubungkan dengan
untuk sediaan pasta gigi harus diperhatikan benar sifat fisika kimia masing
masing bahan yang digunakan.
2. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat serbuk. Menurut
farmakope Indonesia edisi ke-3, pasta adalah sediaan berupa masa lembek
yangdimaksudkan untuk pemakaian luar. Sedangkan menurut farmakope
Indonesia edisi ke-4 pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian topical.
Kosmetika
didefinisikan
sebagai
sesuatu
yang
untuk
digosokkan,
dituangkan atau disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang
menjadi lebih menarik. Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang
tidak termasuk dalam golongan obat. Produk kosmetika tidak hanya untuk
perawatan wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh
yang lain seperti gigi, rambut, kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain.
Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai lima peranan
yang sangat penting yaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi
estetika, fungsi kejiwaan, fungsi identifikasi (forensik). Maka dari itu, pasta gigi
merupakan produk kosmetika hasil dari pengolahan secara farmasetika.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu
berlemak bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan
sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih
seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan
sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan.
Pasta terdiri dari cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan
padatan berfariasi dalam jenisnya, umumnya tergolong dalam padatan non lemak
yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai
macam zat seperti detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir
surya. Pasta gigi tidak bermutu mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam
dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula struktur massanya tidak lembut.
B. Fungsi Pasta Gigi
a. Fungsi kosmetik
Pasta gigi yang berfungsi kosmetik adalah pasta gigi yang tidak mengandung
obat, berguna untuk mengangkat materi materi seperti materi alba, film
(partikel dan plak), sisa sisa makanan selain dari permukaan gigi. Efek yang
diberikan pasta gigi adalah gigi yang sehat, bersih secara kosmetika dan
menyegarkan nafas.
b. Fungsi kosmetik terapeutik
Pasta gigi yang berfungsi kosmetik terapeutik adalah pasta gigi yang tidak
mengandung obat, berguna untuk mengangkat plak gigi secara fisik dan
mekanik dengan cerat dan efisien. Karena pasta gigi ini berfungsi
kosmetik terapeutik maka efek yang diberikan dari pasta gigi ini adalah
dengan disertainya efek terapeutik dalam hal ini insiden karies, kalkulus,dan
penyakit gingival.
c. Fungsi Terapeutik
Pasta gigi yang berfungsi terapeutik adalah pasta gigi yang mengandung obat,
untuk membawa substansi obat ke permukaan gigi atau disekitar gigi (plak,
saliva, jaringan gingival dan lain lain). Efek yang diberikan dari pasta gigi ini
adalah untuk mendapatkan aksi spesifik kimia dan farmakologi dari substansi
obat, sebagai manifertasi klinis dengan menurunkan insiden dari plak,
kalkulus, dan karies.
C. Jenis Pasta Gigi
Fluoride
bisa
mencegah
pembusukan
gigi
dewasa
dan
atau
strontium
klorida.
Bahan
tersebut
bisa
mengurangi
cemerlang.
Itulah
yang
menyebabkan
produk
pasta
gigi
Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan
magnesium lauril sulfat.
4. Bahan perekat (1%-2%)
Berfungsi mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara
mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta gigi.
Misalnya glycerol, sorbitol, dan Polyethylene Glycol (PEG).
5. Bahan penambah rasa (0-2%)
Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa
yang beraneka ragam. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat
gigi menjadi lebih menyenangkan. ADA (American Dential Association) tidak
merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tapi pasta gigi yang
mengandung pemanis buatan misalnya sakarin. Bahan pelembab gliserin dan
sorbitol juga dapat memberikan rasa manis pada pasta.
6. Bahan Pemutih (0,05-0,5%).
Ada macam-macam bahan pemutih antara lain: Sodium karbonat,
hidrogen peroksida, citroxane dan Sodium hexametaphospate.
7. Bahan abrasive (20%-50%)
Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk
pembersih yang dapat memoles dan menghilangkan stain dan plak. Juga dapat
membantu mengentalkan pasta gigi. Contoh bahan abrasif misalnya silica atau
silica hidrat, sodium bikarbonat, alumunium oxide, dikalsium fosfat dan
kalsium karbonat.
8. Air (20%-40%)
Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.
9. Pengawet.
Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga
struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau
sodium hidroxibenzoat.
10. Bahan terapeutik
Bahan terapeutik yang terdapat pada pasta gigi adalah sebagai berikut :
a) Bahan flouride
Merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan
kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses
pambusukan serta pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen
dan unsur kimianya mengeraskan lapisan email gigi. Flouride yang banyak
digunakan adalah salah satunya sodium flouride ( NaF ). Pemberian
flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% 0,08%, karena kelebihan
pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis
menganjurkan dalam pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.
Ada 3 macam flouride:
1. Stannous Flouride
Disebut juga Tin Flour. Merupakan flour yang pertama
ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan
dengan bahan abrasif (Kalsium fosfat). Flouride ini bersifat
antibakterial namun kelemahannya dapat membuat stein abu-abu
pada gigi.
2. Sodium Flouride
NaF merupakan flour yang paling sering digunakan pada pasta
gigi, tetapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
3. Sodium Monoflourofosfat
b) Bahan desensitisasi
Bahan desensial yang digunakan dalam pasta gigi:
a. Potassium Nitrat, dapat memblok transmisi nyeri diantara sel-sel saraf.
b. Stronsium Chloride, apat memblok tubulus dentin.
c) Bahan anti tartar
Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium
sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Misalnya:
Tetrasodium Phyrophospate.
d) Bahan anti mikroba
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan bakteri. Contohnya adalah Zinc citrate, Zinc phospate. Selain
itu beberapa herbal yang dapat ditambahkan sebagai anti mikroba yaitu
ekstrak daun sirih dan siwak. Ekstrak daun sirih yang ditambahkan pada
R/
Kalsium karbonat
H. Formulasi
Pasta Gigi
Gliserin
97,5 g
52,5 ml
52,5 g
1,5 g
Natrium Sakarin
1,5 g
7,5 ml
Natrium Bicarbonat
30 g
Menthol
150 mg
Sodium benzoate
270 mg
Aquabidest
28,5 ml
I. Prosedur Pembuatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai terbentuk pasta yang
sesuai
11. Taruh pasta ke tempat yang tertutup baik
12. Diamkan selama 24 jam
13. Taruh pasta gigi ditempat yang tertutup baik atau wadah tube
14. Beri etiket yang menarik
J. Pengujian Pasta Gigi
1. Uji Sharpness dan Hardness
2. Uji Spreadibilitas
3. Uji Ph
4. Uji Kemapuan berbusa
5. Uji Kemampuan membersihkan