Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kosmetika

merupakan

kebutuhan

yang

selalu

dihubungkan dengan

keinginan untuk mempercantik, memperindah, menambah daya tarik serta


mempengaruhi suasana dengan bau-bauan menjadi demikian rupa sehingga dapat
menjadi situasi yang harmoni, menyenangkan serta membahagiakan lahir
dan batin. Dalam hal ini soal yang bersangkutan dengan kesehatan tidak boleh
dilupakan.Kosmetika merupakan produksi yang dipakai oleh manusia sejak lahir
sampai mati. Kebutuhan manusia akan kosmetika memuncak sejak menjelang
dewasa - waktu ingin menarik hatilawan jenis sampai menjelang menopause waktu ingin tetap awet muda. Dengan terpenuhinya kebutuhan sandangpangan,maka kebutuhan akan pemakaian kosmetika cukup meningkat.
Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan,
dituangkan atau disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang
menjadi lebih menarik. Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang
tidak termasuk dalam golongan obat. Produk kosmetika tidak hanya untuk
perawatan wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh
yang lain seperti gigi, rambut, kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu
berlemak bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan
sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih
seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan
sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Dalam makalah ini penulis akan membahas kosmetik untuk kesehatan mulut
yaitu pasta gigi. Zat yang terkandung dalam kosmetik, tidak boleh menggangu
kesehatan mulut secara keseluruhan.Hal ini dikarenakan tingkat kesensitifitasan
mulut yang cukup tinggi terutama pada gigi yang sering terjadi masalah seperti
gigi berlubang atau timbulnya plak pada gigi .Sehingga dalam membuat formulasi

untuk sediaan pasta gigi harus diperhatikan benar sifat fisika kimia masing
masing bahan yang digunakan.
2. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.

Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian kosmetika pasta gigi


Agar mahasiswa dapat mengetahui metode pembuatan pasta gigi
Agar mahasiswa dapat mengetahui formula pasta gigi
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasetika Teori

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat serbuk. Menurut
farmakope Indonesia edisi ke-3, pasta adalah sediaan berupa masa lembek
yangdimaksudkan untuk pemakaian luar. Sedangkan menurut farmakope
Indonesia edisi ke-4 pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian topical.
Kosmetika

didefinisikan

sebagai

sesuatu

yang

untuk

digosokkan,

dituangkan atau disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang
menjadi lebih menarik. Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang
tidak termasuk dalam golongan obat. Produk kosmetika tidak hanya untuk
perawatan wajah saja tetapi juga untuk merawat dan memelihara anggota tubuh
yang lain seperti gigi, rambut, kulit tangan dan kaki serta bagian tubuh yang lain.
Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai lima peranan
yang sangat penting yaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi
estetika, fungsi kejiwaan, fungsi identifikasi (forensik). Maka dari itu, pasta gigi
merupakan produk kosmetika hasil dari pengolahan secara farmasetika.
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu
berlemak bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan
sediaan kosmetika untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih
seperti pasta gigi dan sampo pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan
sediaan pelindung seperti sediaan sumba surya dan tabir surya.
Pasta seperti suspensi, tetapi bagian padatan lebih besar dari bagian cairan.
Pasta terdiri dari cairan, umumnya berupa air atau larutan dalam air, sedangkan
padatan berfariasi dalam jenisnya, umumnya tergolong dalam padatan non lemak
yang tidak larut daam bagian cairan.
Sesuai dengan maksud dan penggunaannya, pasta mengandung berbagai
macam zat seperti detergen, humektan, depilator, pigmen, abrasivum dan zat tabir

surya. Pasta gigi tidak bermutu mudah berkeringat, konstisiensinya tidak seragam
dan terdapat gumpalan kasar, lagi pula struktur massanya tidak lembut.
B. Fungsi Pasta Gigi
a. Fungsi kosmetik
Pasta gigi yang berfungsi kosmetik adalah pasta gigi yang tidak mengandung
obat, berguna untuk mengangkat materi materi seperti materi alba, film
(partikel dan plak), sisa sisa makanan selain dari permukaan gigi. Efek yang
diberikan pasta gigi adalah gigi yang sehat, bersih secara kosmetika dan
menyegarkan nafas.
b. Fungsi kosmetik terapeutik
Pasta gigi yang berfungsi kosmetik terapeutik adalah pasta gigi yang tidak
mengandung obat, berguna untuk mengangkat plak gigi secara fisik dan
mekanik dengan cerat dan efisien. Karena pasta gigi ini berfungsi
kosmetik terapeutik maka efek yang diberikan dari pasta gigi ini adalah
dengan disertainya efek terapeutik dalam hal ini insiden karies, kalkulus,dan
penyakit gingival.
c. Fungsi Terapeutik
Pasta gigi yang berfungsi terapeutik adalah pasta gigi yang mengandung obat,
untuk membawa substansi obat ke permukaan gigi atau disekitar gigi (plak,
saliva, jaringan gingival dan lain lain). Efek yang diberikan dari pasta gigi ini
adalah untuk mendapatkan aksi spesifik kimia dan farmakologi dari substansi
obat, sebagai manifertasi klinis dengan menurunkan insiden dari plak,
kalkulus, dan karies.
C. Jenis Pasta Gigi

a. Pasta gigi dengan fluoride


Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah
fluoride. Dalam 50 tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif
untuk melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah
gigi berlubang.

Fluoride

bisa

mencegah

pembusukan

gigi

dewasa

dan

memperkuat gigi yang masih tumbuh. Pada masa pertumbuhan gigi,


fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur gigi. Fluoride
membuat email gigi lebih kuat.
Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di pasta gigi
sempat dipertanyakan. Adanya penelitian yang menyebutkan bahwa
fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat pasta gigi berfluoride
dilarang beredar di beberapa negara.
Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman digunakan
dalam kadar tertentu. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%.
b. Pasta gigi untuk gigi sensitif
Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi
khusus. Ciri-ciri gigi senstif adalah tak tahan makanan atau minuman
yang terlalu panas ataupun yang terlalu dingin. Gigi sensitif juga
terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan bahan makanan
tertentu, misalnya gula, permen, cokelat dan sebagainya.
Pasta gigi untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium
nitrat

atau

strontium

klorida.

Bahan

tersebut

bisa

mengurangi

sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada bagian yang


terhubung dengan saraf gigi.
c. Pasta gigi pemutih
Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi
putig

cemerlang.

Itulah

yang

menyebabkan

produk

pasta

gigi

whitening semakin laris.


Pasta gigi pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih.
Pasta gigi ini mengandung bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran
dan noda di gigi sehingga gigi terlihat lebih cerah.

Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi


pemutih bisa mengikis email gigi. Tapi studi ilmiah membuktikan
bahwa bahan abrasif pada pasta gigi pemutih cukup aman dan tidak
merusak pelapis gigi.

D. Klasifikasi Pasta Gigi


E. Ciri-ciri Pasta Gigi Yang Baik
1. Mempunyai daya abrasif yang minimal dan mempunyai daya pembersih
yang maksimal.
2. Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di mulut. Harus stabil dalam jangka
3.
4.
5.
6.

waktu yang lama.


Dapat bekerja dalam suasana asam maupun basa.
Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut.
Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut.
Tidak beracun.

F. Tinjauan Bahan Pasta Gigi


1. Agen Polishing (penggosok).
Merupakan salah satu bahan terpenting pasta gigi yang berfungsi untuk
menghilangkan partikel makanan yang menempel pada gigi dan juga
membantu menghilangkan diskolorisasi pada gigi. Pada umumnya, hampir
separuh dari total berat pasta gigi adalah agen ini. Agen yang sering digunakan
adalah : kapur presipitasi, trikalsium fosfat, alumunium fosfat, magnesium
trisilikat, dll
2. Agen Moistener (pelembab). (20%-35%)
Biasanya ditambahkan ke dalam pasta gigi untuk menghindarkan
terjadinya pengeringan dan pengerasan pasta. Yang sering digunakan adalah :
gliserin, sorbitol, propilen glikol, dll.
3. Agen deterjen dan foaming (pembuat busa).
Berfungsi untuk membantu aksi agen polishing dengan membasahi gigi
dan partikel makanan yang tertinggal di gigi juga berfungsi untuk
mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah deterjen yang digunakan bervariasi
antara 1.5 5 % dari total berat pasta gigi. Bahan deterjen yang paling sering
digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan magnesium lauril sulfat. Berfungsi
untuk membantu aksi agen dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang
tertinggal di gigi juga berfungsi untuk mengemulsikan mukus (lendir). Jumlah
deterjen yang digunakan bervariasi antara 1.5 5 % dari total berat pasta gigi.

Bahan deterjen yang paling sering digunakan adalah : sodium lauril sulfat dan
magnesium lauril sulfat.
4. Bahan perekat (1%-2%)
Berfungsi mengontrol kekentalan dan memberi bentuk krim dengan cara
mencegah terjadinya pemisahan bahan solid dan liquid pada suatu pasta gigi.
Misalnya glycerol, sorbitol, dan Polyethylene Glycol (PEG).
5. Bahan penambah rasa (0-2%)
Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan untuk memberikan cita rasa
yang beraneka ragam. Tambahan rasa pada pasta gigi akan membuat menyikat
gigi menjadi lebih menyenangkan. ADA (American Dential Association) tidak
merekomendasikan pasta gigi yang mengandung gula tapi pasta gigi yang
mengandung pemanis buatan misalnya sakarin. Bahan pelembab gliserin dan
sorbitol juga dapat memberikan rasa manis pada pasta.
6. Bahan Pemutih (0,05-0,5%).
Ada macam-macam bahan pemutih antara lain: Sodium karbonat,
hidrogen peroksida, citroxane dan Sodium hexametaphospate.
7. Bahan abrasive (20%-50%)
Bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi umumnya berbentuk bubuk
pembersih yang dapat memoles dan menghilangkan stain dan plak. Juga dapat
membantu mengentalkan pasta gigi. Contoh bahan abrasif misalnya silica atau
silica hidrat, sodium bikarbonat, alumunium oxide, dikalsium fosfat dan
kalsium karbonat.
8. Air (20%-40%)
Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut.
9. Pengawet.
Bahan pengawet haruslah bersifat non toksik dan berfungsi untuk menjaga
struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Misalnya adalah sodium benzoat atau
sodium hidroxibenzoat.
10. Bahan terapeutik
Bahan terapeutik yang terdapat pada pasta gigi adalah sebagai berikut :

a) Bahan flouride
Merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan
kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses
pambusukan serta pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen
dan unsur kimianya mengeraskan lapisan email gigi. Flouride yang banyak
digunakan adalah salah satunya sodium flouride ( NaF ). Pemberian
flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% 0,08%, karena kelebihan
pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis
menganjurkan dalam pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.
Ada 3 macam flouride:
1. Stannous Flouride
Disebut juga Tin Flour. Merupakan flour yang pertama
ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan
dengan bahan abrasif (Kalsium fosfat). Flouride ini bersifat
antibakterial namun kelemahannya dapat membuat stein abu-abu
pada gigi.
2. Sodium Flouride
NaF merupakan flour yang paling sering digunakan pada pasta
gigi, tetapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
3. Sodium Monoflourofosfat
b) Bahan desensitisasi
Bahan desensial yang digunakan dalam pasta gigi:
a. Potassium Nitrat, dapat memblok transmisi nyeri diantara sel-sel saraf.
b. Stronsium Chloride, apat memblok tubulus dentin.
c) Bahan anti tartar
Bahan ini digunakan untuk mengurangi kalsium dan magnesium
sehingga keduanya tidak dapat berdeposit pada permukaan gigi. Misalnya:
Tetrasodium Phyrophospate.
d) Bahan anti mikroba
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan bakteri. Contohnya adalah Zinc citrate, Zinc phospate. Selain
itu beberapa herbal yang dapat ditambahkan sebagai anti mikroba yaitu
ekstrak daun sirih dan siwak. Ekstrak daun sirih yang ditambahkan pada

pasta gigi mampu membunuh bakteri secara lebih efektif dibandingkan


dengan anti-mkroba dari bahan kimia.

G. Cara Penggunaan Pasta Gigi


Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang
perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:
1. Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan
gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang
antar gigi).
2. Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan
gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih.
3. Cara menyikat harus tepat dan efisien.
4. Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan
siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan
pagi dan sebelum tidur malam).
Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan
tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke
arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya. Hasil
penyikatan akan lebih baik bila menggunakan disclosing solution atau disclosing
tablet sebelum dan sesudah penyikatan gigi. Dengan disclosing solution, lapisanlapisan yang melekat pada permukaan gigi dapat terlihat jelas.

R/

Kalsium karbonat

H. Formulasi
Pasta Gigi
Gliserin

97,5 g
52,5 ml

Sodium Lauryl Sulfat

52,5 g

Pulvis Gummi Arabica

1,5 g

Natrium Sakarin

1,5 g

Oleum Ment pip

7,5 ml

Natrium Bicarbonat

30 g

Menthol

150 mg

Sodium benzoate

270 mg

Aquabidest

28,5 ml

I. Prosedur Pembuatan
1.

Campurkan PGA dengan air aquadest 13,5 ml , aduk sampai mengental


(terbentuk mucilage)

2.

Tambahkan gliserin, aduk sampai homogen

3.

Tambahkan kalsium karbonat pada no (2) aduk sampai homogen

4.

Melarutkan Na Sakarin dengan aquadest 7,5 ml

5.

Tambahkan no (4) ke no (3) aduk sampai homogen

6.

Tambahkan sodium lauryl sulfat di no (5) aduk sampai homogen

7.

Tambahkan oleum ment pip ke no (6), aduk sampai homogen

8.

Tambahkan Na Bicarbonat ke no (7), tambahkan sedikit-demi sedikit, aduk


sampai homogen

9.

Tambahkan sodium benzoat, aduk sampai homogen

10. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai terbentuk pasta yang
sesuai
11. Taruh pasta ke tempat yang tertutup baik
12. Diamkan selama 24 jam
13. Taruh pasta gigi ditempat yang tertutup baik atau wadah tube
14. Beri etiket yang menarik
J. Pengujian Pasta Gigi
1. Uji Sharpness dan Hardness
2. Uji Spreadibilitas
3. Uji Ph
4. Uji Kemapuan berbusa
5. Uji Kemampuan membersihkan

K. Gambar Produk Pasta Gigi

Anda mungkin juga menyukai