Anda di halaman 1dari 2

Alton, G.G. 1978. Recent development in vacination against bovine brucellosis. Aust. Vet. J.

54: 551-556.
Alton, G.G., L.M. Jones, R.D. Angus, and J.M.Verger. 2001. Techniques for the Brucellosis
Laboratory. Institute National de la Recherche Agronomique. Paris.
(BBVet Wates) Balai Besar Veteriner Wates. 2010. Laporan Tahunan 2010. Yogyakarta :
BBVet Wates.
Dirkeswan, 2004. Paper: Kebijakan Pemerintah dalam Pemberantasan Bruselosis di
Indonesia khususnya P. Jawa. Jakarta, Departemen Pertanian.
Ditkeswan, 2002. Pedoman Umum Pembinaan Kesehatan Hewan.Rapat Konsultasi Teknis
Nasional. Direktorat Jenderal Peternakan.
Ditjennak, 2000. Program dan Pedoman Teknis Pemberantasan Bruselosis pada Sapi Perah di
Pulau Jawa. Direktorat Bina Kesehatan Hewan. Jakarta, Departemen Pertanian.
Naipospos, T.S.P. 2005. Kebijakan penanggulanganpenyakit zoonosis berdasarkan prioritas
Departemen Pertanian. Pros. Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis. Bogor, 15
September 2005. pp: 23-27.
Sudibyo, A. 1994. Studi Brucellosis dan karakterisasi protein antigenik Brucella abortus
isolat lapang pada sapi perah. Thesis Magister sain. Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor.
Sudibyo, A. 1995a. Studi epidemiologi brucellosis dan dampaknya terhadap produksi sapi
perah di DKI Jakarta. JITV 1(1): 31-36.
Sudibyo, A. 1995b. Perbedaan respons serologis antara sapi yang mendapat infeksi alami,
infeksi buatan dan yang divaksinasi dengan vaksin Brucella abortus galur 19. JITV
1(2): 117-122.
Sudibyo, A. 1996a. Isolasi dan Identifikasi Brucella abortus yang menyerang sapi perah di
daerah khusus Ibukota Jakarta. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner.
Bogor, 78 Nopember 1995: 909-914.
Sudibyo, A. 1996b. Studi perbandingan sifat-sifat protein antigenik sel brucella abortus isolat
lapang dengan teknik elektroporosis dan immunoblotting. JIT V 1(3): 185-189.
Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan Pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta, UI. Pres.

WHO, 1998. Guidelines for the Surveillance and Control of Anthrax in Human and Animal.
3rd Edition, Departement of Communicable Disease Surveillance and Response

Anda mungkin juga menyukai