Anda di halaman 1dari 2

STUDI PEMBANGUNAN DERMAGA

CURAH KERING PADA TANJUNG PERAK


LUTHFI AMIN
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing: Ir. Achmad Wicaksono M. Eng, Ph. D. dan Ir. M. Ruslin Anwar, M.Si.A.
ABSTRAK
Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan pintu gerbang di Indonesia. Sebagai pelabuhan
pintu gerbang, maka Tanjung Perak telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan
Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Jawa Timur. Dengan melihat arus barang saat ini di
Pelabuhan Tanjung Perak sebesar 30 juta ton, sedangkan realisasi arus barang pada tahun 2004
mencapai 28,96 juta ton, dan diprediksi pada tahun 2010 bisa mencapai 32,5 juta ton., Sehingga
tanjung perak membutuhkan pengembangan pelabuhan yang salah satu pengembanganya adalah
pembangunan dermaga curah kering.
Pada setiap pelabuhan tentu dibutuhkan tanah daratan untuk membangun dan menempatkan
fasilitas-fasilitasnya mulai dari dermaga, gudang, lapangan penumpukan, tempar parkir, jalan dan
lain-lain. Sehingga diperlukan perencanaan sisi darat dermaga yang bertujuan untuk mengetahui
besar kapasitas pelabuhan barang curah kering yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sampai
tahun 2017 dan menentukan tata letak sisi darat dermaga barang curah kering.
Tahapan penelitian ini dimulai dengan analisa pertumbuhan dan taksiran trafik dengan
menggunakan metode regresi bergandan dan analisis data berkala, dimana output yang dihasilkan
adalah jumlah barang curah kering pada tahun rencana. Setelah itu digunakan analisa kebutuhan
ruang, yang bertujuan untuk mengetahui luasan dermaga, gudang, lapangan penumpukan, dan
tempat parkir. Untuk mengetahui kemampuan fasilitas pelabuhan dalam menampung kegiatan pada
tahun rencana maka, digunakan analisa tingkat pelayanan pelabuhan, yang menghasilkan parameter
tingkat kelayakan pembangunan pelabuhan. Setelah semua langkah sudah dilakukan maka akan
dilakukan analisa tata letak pelabuhan dengan menggunakan metode systematic layaout planning
(SLP), dimana output yang dihasilkan adalah layout pelabuhan.
Selanjutnya didapatkan kebutuhan ruang untuk dermaga curah kering yaitu luas untuk apron
sebesar 9736 m2, gudang kimia 2550 m2, gudang biji-bijian 3750 m2, lapangan penumpukan 3500 m2,
daerah bongkar muat 5575 m2, areal parkir truk 800 m2, kantor 120 m2, areal parkir mobil 160 m2.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis terhadap tingkap pelayanan dermaga, gudang dan lapangan
penumpukan, serta analisis dari kunjungan kapal maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas dari
fasilitas-fasilitas yang direncanakan lebih dari cukup untuk menampung kegiatan di pelabuhan
Tanjung Perak sampai dengan tahun 2017.
Hasil dari analisis tata letak pelabuhan dengan menggunakan systematic layaout planning (SLP)
berupa alternatif layout yang terdiri dari dua alternatif. dengan melihat beberapa alternatif yang
ada maka akan digunakan alternatif yang pertama sebagai arahan tata letak sisi darat pelabuhan
barang curah kering, dengan pertimbangan bahwa sirkulasi kantor lebih efektif untuk diletakkan

didekat pintu masuk dan parkir truk lebih efektif dan efesien bila diletakkan lurus setelah pintu
masuk dengan posisi yang memanjang.
Kata Kunci:
Pelabuhan, Barang curah kering, Gudang, lapangan penumpukan, regresi berganda, systematic
layout planning (SLP).

Anda mungkin juga menyukai