Rawlani2015 (Translated)
Rawlani2015 (Translated)
Leher pada Fungsi dan Kosmetis : Orang yang Selamat Selama 5 Tahun
tanpa Kekambuhan Lokal
Latar Belakang: Dekatnya melanoma kepala dan leher dengan struktur kritis
anatomi membutuhkan suatu pembedahan yang mencapai suatu
keseimbangan antara batas yang cukup dari potongan dengan kebutuhan
fungsional dan kosmetis dari pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan resiko yang berkaitan dengan pengurangan batas potongan luas
lokal pada melanoma kepala dan leher serta untuk mengidentifkasi faktor
resiko terjadinya kekambuhan.
Metode: Tujuh puluh sembilan kasus melanoma kepala dan leher primer dan
invasif diatasi dengan cara potongan luas lokal dan diikuti oleh kekambuhan
lokal secara prospektif. Empat puluh dua potongan luas lokal dilakukan
sesuai dengan panduan praktis yang berlaku saat ini (1cm luka < 1.0 mm
tebal, 1-2 cm luka 1.01-2.0 mm tebal, dan 2cm luka > 2.0 mm tebal). Batas
yang dikurangi (0.5cm luka 1.0 mm tebal, 0.5-1.0 cm luka 1.01-2.0 mm
tebal, dan 1.0 cm luka > 2.0 mm tebal) digunakan pada 37 kasus untuk
menjaga struktur anatomi kritis seperti kelopak mata, hidung, mulut, dan daun
telinga.
Hasil: Laju kekambuhan lokal secara keseluruhan adalah 8.9% pada rata-rata
periode lanjutan 71.3 bulan dan 60 bulan minimum. Pengurangan batas
potongan luas lokal tidak menambah laju kekambuhan lokal seperti yang
terjadi pada orang yang bertahan hidup tanpa kekambuhan lokal (90.4% vs.
91.9%, P= 0.806).
Kesimpulan: Batas potongan luas lokalkemungkinan dapat dikurangi secara
aman pada melanoma yang mendekati struktur kepala dan leher tanpa
mempengaruhi laju kekambuhan.
Kata Kunci: melanoma; kepala dan leher; potongan luas lokal
PENDAHULUAN
Sekitar 15-20% melanoma kulit terjadi pada wilayah kepala dan leher.
Meskipun potongan luas lokal merupakan penanganan standar pada
melanoma primer, luasnya batas pembedahan pada kepala dan leher menjadi
kontroversial karena beberapa faktor. Pertama, melanoma pada kepala dan
leher menunjukan laju kekambuhan dan prognosis yang lebih buruk dibanding
luka dibagian tubuh lainnya. Kedua, melanoma ini berada berdekatan dengan
struktur kritis anatomi dan fungsional pada wajah termasuk kelopak mata,
hidung, mulut, dan daun telinga, dimana batas luas dari potongan sering tidak
layak atau tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, melanoma kepala
dan leher membutuhkan pembedahan yang seimbang antara batas potongan
yang cukup serta kebutuhan fungsional dan estetika pada pasien.
Panduan Praktis Klinis Jaringan Komprehensif Kanker Nasional
(NCCN)
yang masih berlaku untuk potongan luas lokal berdasarkan data prospektif
yang tersedia untuk luka yang ganas yang kurang dari 4.00 mm pada
ketebalan Breslow [49] (kategori 1) dan konsensus ahli pada luka in situ dan
keganasan yang lebih tebal dari 4.00 mm (kategori 2). Rekomendasi batas
potongan luas lokal yang saat ini berlaku adalah 0.5 cm pada luka in situ, 1
cm pada luka 1.0mm tebal, 12 cm luka 1.012.0mm tebal, dan 2 cm luka
2.01mm tebal. Rekomendasi tersebut sama dengan untuk melanoma kepala
dan leher serta lokasi lain pada bagian tubuh lainnya.
Kepraktisan batas pada potongan luas lokal bervariasi oleh letak luka.
Pada melanoma kepala dan leher, terutama pada luka yang terletak pada
area kritis seperti halnya pada kelopak mata dan hidung, batasan luas tidak
layak secara teknis atau dapat menyebabkan kelainan fungsional. Terlebih,
cacat besar sering membutuhkan rekonstruksi jaringan lunak dengan kelopak
penutup karena tidak dapat menutup secara primer. Dengan alasan ini, dokter
bedah terkadang mengandalkan penilaian mereka sendiri ketika menentukan
batas pembedahan pada melanoma kepala dan leher atau yang mendekatu
struktur kritis.
Panduan Praktis Klinis NCCN menyatakan bahwa batas dapat diubah
untuk menolong perhitungan anatomis dan fungsional seseorang. Namun,
jumlah pengurangan batas dan bukti yang mendukung keselamatan ukuran
ini masih belum diketahui. Studi ini bertujuan untuk menilai apakah
mengurangi margin potongan luas lokal untuk 0,5 cm untuk luka 1.0mm
tebal, 0,5-1,0 cm untuk luka 1.01-2.0mm tebal, dan 1,0 cm luka > 2.0mm
tebal berkaitan dengan peningkatan laju kekambuhan lokal dalam kelompok
pasien dengan melanoma kepala dan leher. Kedua, kami berusaha untuk
mengidentifikasi faktor risiko kekambuhan pada pasien ini.
lebih sederhana. Margin diukur menggunakan penggaris dari bekas luka atau
dari margin dari setiap luka berpigmen yang tersisa. Lampu wood tidak
digunakan untuk mencari tepian pigmen. Diatas potongan, permukaan alami
seluruh spesimen yang dipotong ditandai dengan tinta biru metilen. Kelenjar
getah bening biopsi sentinel dan / atau diseksi getah bening dilakukan pada
pasien tertentu yang sesuai dengan rekomendasi yang diatur dalam
Pedoman Praktek Klinis NCCN. Semua spesimen dievaluasi histologisnya
oleh dermatopathologis. Jika tumor muncul di mana saja di sepanjang margin
potongan luas pada spesimen bertinta, hal tersebut dikategorikan sebagai
penyakit persisten. Melastasis in-transit (> 2 cm dari awal primer) yang
diklasifikasikan sebagai kekambuhan tahap IIIC (nodal/regional). Melanoma
presisten dipotong ulang sesuai dengan pedoman NCCN dengan margin
potongan luas lokal yang ditentukan oleh ketebalan luka primer. Pada pasien
dengan melanoma in-situ, praktik kami adalah untuk memotong ulang baik
dengan margin 0,5 cm atau dengan Mohs, dan kami mengamati pasien
dengan hiperplasia melanositik atipikal.
Pasien kemudian ditindaklanjuti secara prospektif untuk bukti
kekambuhan untuk minimal 60 bulan oleh salah seorang ahli onkologi bedah
atau dokter kulit sesuai dengan pedoman tindak lanjut NCCN. Kekambuhan
lokal tersebut didefinisikan melanoma biopsi yang telah dikonfirmasi di lokasi
potongan melanoma sebelumnya. Waktu kambuh didefinisikan sebagai durasi
dari operasi sampai biopsi kekambuhan pertama. Tingkat kekambuhan lokal
antara dua kelompok dibandingkan dengan menggunakan estimasi KaplanMeier dan uji log-rank. Analisis subkelompok yang lebih kecil dibandingkan
langsung pada 60 bulan pasca-operasi dengan analisis Fisher. Analisis
Gambar 1). Empat dari pasien dengan kekambuhan lokal berada pada
kelompok margin yang direkomendasikan, sementara tiga lainnya ada pada
kelompok pengurangan margin. Tak satu pun dari kekambuhan terjadi pada
pasien yang menjalani pemotongan lokal untuk margin positif. Waktu rata-rata
untuk kekambuhan lokal adalah 13,5 bulan untuk pasien pada kelompok
margin yang direkomendasikan dan 17,7 bulan untuk pasien kelompok
pengurangan margin.
Analisi subkelompok dilakukan dengan sensor tindak lanjut dalam 60
bulan untuk memungkinkan perbandingan langsung dari kelompok. (Tabel II)
Untuk melanoma dengan tebal kurang dari 1.0mm, tidak ada perbedaan pada
kekambuhan lokal antara pasien yang menerima 1,0 cm margin dan 0,5 cm
margin (4.0% vs 0,0%, P = 0.465). Untuk 1.01-2.0mm tebal luka, tidak ada
perbedaan dalam tingkat kekambuhan lokal antara pasien yang menerima
10,0-2,0 cm dan 0,5-1,0 cm margin (8,3% vs. 0,0%, P = 0.375). Untuk
ketebalan melanoma 2.01- 4.0mm, tidak ada perbedaan di antara
kekambuhan lokal pada pasien yang menerima 2,0 cm margin dan 1,0 cm
margin (33,3% vs 22,2%, P = 0.700). Untuk lesi yang lebih besar dari
ketebalan 4.01mm, juga tidak ada perbedaan pada kekambuhan lokal antara
pasien yang menerima 2,0 cm margin dan 1,0 cm margin (0,0% vs 16,7%, P
= 0.346).
Pada ukuran hasil sekunder, empat (5,0%) pasien tambahan
mengalami getah bening regional dan tujuh (8,9%) kekambuhan metastatik
jauh pada melanoma mereka untuk tingkat kekambuhan keseluruhan 22,8%
(18 dari 79 pasien). Tidak ada pasien yang memiliki kekambuhan lokal dari
melanoma baik metastasis regional atau jauh. Tidak ada perbedaan dalam
menggambarkan apakah hal ini valid dalam jumlah yang lebih besar dari
pasien akan sulit, studi lebih lanjut masalah ini dengan menggunakan data
multi-institusional sangat dibenarkan.