WILLIAM
WONGSO
D411 01 024
JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2006
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
ELECTROENCEPHALOGRAM (EEG)
ALAT PENCATAT KEAKTIFAN LISTRIK PADA OTAK
1.
Sejarah Electroencephalogram
Perkembangan di bidang teknik khususnya dalam bidang pengukuran dan
perekaman listrik di akhir abad ke-19 memberikan suatu sumbangan yang besar di
bidang modern neuroscience. Pada tahun 1929, seorang psikiater Jerman yang
bernama Hans Berger, yang bekerja di kota Jena, mengumumkan bahwa adalah
mungkin untuk merekam arus listrik yang lemah yang dihasilkan pada otak, tanpa
membuka tengkorak, dan untuk melukiskannya ke suatu kertas. Berger menamakan
format perekaman yang baru ini sebagai Electroencephalogram (EEG). Ini adalah
suatu penemuan revolusioner, dan sesungguhnya, Berger menemukan suatu cabang
yang sangat penting dan baru dari ilmu pengetahuan medis yang dinamakan
neurophysiology klinis.
dengan
berbagai
kemungkinan
untuk
membangun
peta
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
tengkorak.. Elektroda diatur di dalam suatu susunan geometri, sehingga masingmasing tabung bisa melukiskan intensitas dari beberapa irama yang menyusun EEG
di dalam area otak tertentu. Susunan tabung CRT ini, sedemikian rupa sehingga
display
phosphorescent
spiral
menunjukkan
secara
serempak
irama
yang
2.
yang kontinyu dan hal ini bisa direkam. Alat perekam EEG ini biasanya memerlukan
elektroda (lempengan besi kecil) yang dilekatkan ke permukaan kulit kepala dengan
menggunakan gel yang menghantarkan aliran listrik. Amplifier yang cukup kuat
digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu
kali dari sinyal yang lemah (sinyalnya beberapa mikrovolt).
Suatu alat yang disebut Galvanometer yang mempunyai tinta pena yang
ujungnya bertugas untuk menulis pada kertas khusus yang bergerak kontinyu dengan
kecepatan tetap yang telah diatur sebelumnya. Hasilnya berupa gelombang. Satu
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
pasang dari elektroda biasanya membentuk satu channel dimana alat perekam EEG
sangat bergantung pada hal ini dan EEG dapat membentuk 8 40 channel yang
terekam secara paralel. Ini disebut alat perekam EEG multichannel.
Sejak dari penemuan alat ini, dapat diketahui bahwa karakteristik dari
aktivitas EEG ini dapat berubah-ubah di berbagai situasi, utamanya pada saat sadar,
istirahat, tidur, dan mimpi, dimana terjadi perubahan gelombang otak baik frekuensi
maupun amplitudonya dan gelombang-gelombang itu diberi nama seperti alfa, beta,
theta, dan delta. Utamanya sifat seseorang juga dapat mengubah pola gelombang di
bagian-bagian yang berbeda dari otak. EEG juga digunakan di bidang neurologi dan
psikiatri, utamanya untuk mendiagnosa penyakit otak, seperti epilepsi (gangguan
serius yang disebabkan oleh adanya aktivitas yang terganggu di neuron), gangguan
tidur, dan tumor otak.
3.
(0,5 4) Hz
Theta ( )
(4 8) Hz
Alpha ()
(8 13) Hz
Beta ()
(13 22) Hz
Gamma ()
(22 30) Hz
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
4.
ELECTROENCEPHALOGRAM
EEG dapat diletakkan secara terpisah pada kulit kepala atau dapat dipasang pada
penutup khusus yang dapat diletakkan pada kepala pasien.
meningkatkan
antara
elektroda
kontak
elektroda jelly atau pasta. Bahan elektroda yang umumnya digunakan adalah perak
klorida. EEG direkam dengan cara membandingkan tegangan antara elektroda aktif
pada kulit kepala dengan elektroda referensi pada daun telinga atau bagian lain dari
tubuh. Tipe merekam ini disebut monopolar. Tetapi tipe merekam bipolar lebih
populer dimana tegangan dibandingkan antara dua elektroda pada kulit kepala.
Berikut ini diperlihatkan blok diagram dari peralatan EEG.
Input
Amplifier
Filter
Writing Port
Trace
a.
Amplifier
Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan
karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG sangat rendah.
4
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal dari kabel listrik atau
dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat berbahaya di dalam kerja EEG
karena gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala hanya beberapa
mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga
beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah yang hanya beberapa
mikrovolt. Rangkaian dalam sederhana dari amplifier EEG diperlihatkan pada
Gambar 2.
b.
Kontrol Sensitivitas
Keseluruhan sensitivitas dari sebuah alat EEG adalah penguatan dari
amplifier dikalikan dengan sensitivitas dari alat penulisan. Jika sensitivitas alat
penulisan adalah 1 cm/V, amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan 20.000
untuk 50 V sinyal untuk memantulkan untuk menghasilkan nilai penguatan diatas.
Langkah-langkahnya adalah kapasitor digabungkan. Sebuah alat EEG mempunyai
dua tipe dari kontrol penguatan. Pertama adalah variabel kontinu dan digunakan
untuk menyamakan sensitivitas semua channel. Kedua adalah kontrol beroperasi
sejalan dan dimaksudkan untuk meningkatkan atau mengurangi sensitivitas dari suatu
channel oleh sesuatu yang dikenal. Kontrol ini biasanya dikalibrasi dalam desibel.
Penguatan amplifier normalnya diset sehingga sinyalnya sekitar 200 V dipantulkan
pena diatas daerah linearnya.
c.
Filter
Ketika direkam oleh elektroda, EEG mungkin berisi kerusakan otot dalam
kaitannya dengan kontraksi dari kulit kepala dan otot leher. kerusakannya besar dan
tajam sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam klinik dan interpretasi otomatis
EEG. Cara paling efektif untuk mengurangi kerusakan otot adalah dengan
menyarankan pasien untuk rileks, tapi ini tidak selalu berhasil. Kerusakan ini
umumnya dihilangkan menggunakan low pass filter. Filter pada alat EEG mempunyai
5
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
beberapa pilihan posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu. Suatu nilai
satuan tetapan waktu yang diset untuk kontrol frekuensi rendah adalah 0,03; 0,1; 0,3;
dan 1,0 detik. Tetapan waktu ini sesuai dengan 3 dB menunjuk pada frekuensi 5,3;
1,6; 0,53; dan 0,16 Hz. Di atas frekuensi cut-off dan dikontrol dengan filter highfrekuensi. Beberapa nilai dapat dipilih, diantaranya adalah 15, 30, 70, dan 300 Hz.
d.
Sistem Penulisan
Sistem penulisan pada EEG umumnya menggunakan sistem ink writing tipe
mengubah sudut posisinya seperti pada suatu motor listrik. Arah perputaran
tergantung dari arah aliran arus di dalam kumparan. Besar defleksi dari pen adalah
sebanding dengan arus yang mengalir melalui kumparan.
Penulisan stylus dapat mempunyai tinta di ujungnya atau dapat mempunyai
suatu ujung yang menjadi kontak dengan suatu sensitif elektro, tekanan yang sensitif
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
atau panas kertas sensitif. Jika suatu penulisan lengan dari panjang yang ditetapkan
digunakan, sumbu koordinat akan menjadi kurva. Dalam rangka mengkonversi kurva
linier dari ujung penulisan ke dalam kurva gerak lurus, berbagai mekanisme telah
dipikirkan untuk mengubah panjang efektif dari lengan penulisan sehingga bergerak
ke tabel perekaman. Instrumen taut-band lebih disukai dibandingkan dengan
instrumen poros dan jewel karena lebih menguntungkan untuk meningkatkan
sensitivitas
listrik,
mengeliminasi
friksi,
lebih
baik
pengulangannya
dan
Noise
Amplifier EEG dipilih untuk level minimum derau yang dinyatakan dalam
kaitan dengan ekuivalen tegangan masuk. Dua mikrovolt sering dinyatakan dapat
diterima oleh perekam EEG. Noise berisi komponen dari semua frekuensi dan
perekaman noise dapat meningkatkan bandwith dari sistem. Oleh karena itu, penting
untuk membatasi bandwith yang dibutuhkan untuk menghasilkan sinyal.
f.
Penggerak Kertas
Hal ini disediakan oleh suatu motor sinkron. Sebuah mekanisme penggerak
kertas yang stabil dan akurat perlu dan normal untuk mempunyai beberapa kecepatan
kertas yang tersedia untuk dipilih. Kecepatan pada 15, 30, dan 60 mm/s penting.
Beberapa mesin juga menyediakan kecepatan di luar daerah ini.
g.
Saluran
EEG direkam secara serempak dari sebuah susunan yang terdiri atas banyak
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
Mesin EEG komersial dapat memiliki sampai 32 saluran, walaupun 8 atau 16 saluran
lebih umum.
5.
Input
Output
ke filter
Gambar 4. Rangkaian Dalam Sederhana Amplifier EEG
6.
dari dua buah rangkaian penguat selisih tegangan dengan penguatan dan sebuah
rangkaian diferensiator. Jadi untuk menganalisis rangkaian amplifier EEG, kita harus
menganalisis satu persatu rangkaian-rangkaian yang menyusun rangkaian amplifier
tersebut.
Rangkaian penguat selisih
Rangkaian
diferensiator
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
V1
R1
Vout
V2
Gambar 6. Rangkaian Penguat Selisih Tegangan dengan Penguatan
Persamaan / rumus yang digunakan untuk rangkaian penguat selisih tegangan dengan
penguatan adalah :
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
Vout =
R RF
RF
V1 1
R1
R1
ELECTROENCEPHALOGRAM
V2
Pada amplifier EEG digunakan dua buah rangkaian penguat selisih tegangan
dengan penguatan dimana output dari rangkaian selisih tegangan dengan penguatan
yang pertama menjadi salah satu input bagi rangkaian penguat selisih tegangan
V1
V2
dengan penguatan yang kedua.
RF1
RF2
R1
R2
Vout
R R F1
R F1
V1
0 1
R1
R 1
R 1 R F1
V1
R 1
Vout1 =
Tegangan output dari rangkaian pertama menjadi salah satu tegangan input untuk
rangkaian kedua sehingga diperoleh :
Tegangan output untuk rangkaian kedua adalah :
10
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
Vout2 =
R R F2
R F2
Vout1 2
R2
R2
Vout2 =
R F2
R2
V2
R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2
V2
Jadi, tegangan output dari rangkaian penguat selisih tegangan dengan penguatan pada
Gambar 7 adalah :
Vout = Vout2
Vout =
R F2
R2
R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2
V2
Besarnya tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian penguat selisih tegangan
dengan penguatan pada Gambar 5 dapat diketahui dengan cara memasukkan nilainilai tegangan dan tahanan yang terdapat pada rangkian tersebut sebagai berikut :
R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2
Vout =
R F2
R2
Vout =
V1
V2
100
10k
100
V2
Rangkaian Diferensiator
Berikut ini diperlihatkan gambar rangkaian diferensiator beserta persamaan /
Vout
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
Vin
It
C in
It
+ I.Rin
C in
R in
Vin = I
C in
Vin
I = t
C R in
in
Vin
I = t R in C in
C in
I=
C in Vin
t R in C in
12
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
C in Vin
RF
t R in C in
dimana : t =
1
f
==> f = frekuensi
(Hz)
7.
fokus epileptic (titik kecil pada otak dimana aktivitas abnormal berasal dan
menyebarkan aktivitas abnormal itu ke bagian lain dari otak) atau tumor, yang tidak
dapat kelihatan dengan X-ray atau CT-scan di kepala.
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
bagian mana dari otak keabnormalan itu berada. Hal ini sangat sulit dilakukan jika
jumlah dari channel yang abnormal itu besar atau kemungkinan perubahan itu
kompleks. Lokasi bidimensional yang tepat dari fokus epileptic atau tumor sangat
tidak mungkin untuk diketahui. Jadi, untuk mengatasi hal tersebut digunakan
komputer untuk menganalisa sinyal-sinyal EEG.
8.
sinyal biologi lainnya, suatu penemuan dasar yang sangat penting telah ditemukan
yang disebut DAC (Digital Analog Converter). DAC ini adalah alat elektronik yang
menerjemahkan secara kontinu berbagai gelombang menjadi daftar angka (setiap
angka mengukur amplitudo gelombang pada interval waktu yang tetap. Alat pengukur
ini disebut sample, jadi seluruh proses ini dinamakan sampling). Sampling ini
dijalankan pada kecepatan yang tinggi (100-200 kali/detik) dan hasilnya disimpan
pada disk komputer. Setiap channel dari EEG mempunyai proses DAC sendiri-sendiri
dan bersifat paralel dengan yang lainnya.
Setiap angka-angka yang terekam di komputer pada periode tertentu, dengan
menggunakan program software khusus dapat ditampilkan gelombangnya pada layar
dan memprintnya. Cara matematika juga dipakai pada urutan angka yang besar untuk
menyaring, analisis frekuensi dan amplitudo serta warnanya. Cara ini disebut EEG
kuantitatif karena cara ini berbeda dengan cara tradisional yang menilai secara
kualitas dari pola gelombang yang ada.
9.
14
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
Cara ini memberikan hasil yang lebih akurat dan representative dalam
memperlihatkan lokasi dimana terjadi perubahan ritme, amplitudo, dan lain-lain. Para
ahli neurologi dengan menggunakan sistem topografi otak EEG ini tidak lama lagi
15
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
DAFTAR PUSTAKA
16
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN
ELECTROENCEPHALOGRAM
17