Anda di halaman 1dari 19

OLEH :

WILLIAM
WONGSO
D411 01 024

JURUSAN ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2006

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

ELECTROENCEPHALOGRAM (EEG)
ALAT PENCATAT KEAKTIFAN LISTRIK PADA OTAK

1.

Sejarah Electroencephalogram
Perkembangan di bidang teknik khususnya dalam bidang pengukuran dan

perekaman listrik di akhir abad ke-19 memberikan suatu sumbangan yang besar di
bidang modern neuroscience. Pada tahun 1929, seorang psikiater Jerman yang
bernama Hans Berger, yang bekerja di kota Jena, mengumumkan bahwa adalah
mungkin untuk merekam arus listrik yang lemah yang dihasilkan pada otak, tanpa
membuka tengkorak, dan untuk melukiskannya ke suatu kertas. Berger menamakan
format perekaman yang baru ini sebagai Electroencephalogram (EEG). Ini adalah
suatu penemuan revolusioner, dan sesungguhnya, Berger menemukan suatu cabang
yang sangat penting dan baru dari ilmu pengetahuan medis yang dinamakan
neurophysiology klinis.

Gambar 1. Gelombang yang Dihasilkan oleh Otak


Terkesan

dengan

berbagai

kemungkinan

untuk

membangun

peta

bidimensional menyangkut aktivitas EEG di atas permukaan otak, W. Gray Walter


menemukan toposcope pada tahun 1957.
Toposcope ini adalah suatu alat yang kompleks. Toposcope itu mempunyai 22
tabung sinar katoda (yang serupa dengan tabung TV), masing-masing di antara
tabung sinar katoda itu dihubungkan ke sepasang elektroda yang dipasang ke

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

tengkorak.. Elektroda diatur di dalam suatu susunan geometri, sehingga masingmasing tabung bisa melukiskan intensitas dari beberapa irama yang menyusun EEG
di dalam area otak tertentu. Susunan tabung CRT ini, sedemikian rupa sehingga
display

phosphorescent

spiral

menunjukkan

secara

serempak

irama

yang

menunjukkan bagian tertentu dari otak.


Gray Walter meminta pasiennya untuk melaksanakan beberapa tugas mental
dengan hasil bahwa irama EEG diubah ke dalam jalan berbeda, waktu dan bagianbagian dari otak. Gray Walter menjadi yang pertama yang membuktikan, bahwa yang
disebut sebagai irama alfa (memperlihatkan status beristirahat) menghilang dari
hampir semua otak selama suatu tugas mental yang menuntut kesadaran, diganti oleh
suatu irama lebih cepat, yaitu gelombang beta.
Hal itu dengan seketika nyata ke ahli saraf bahwa toposcope bisa memberikan
suatu bantuan untuk menemukan lokasi epilepsi (poin-poin dimana suatu gangguan
hebat dimulai di dalam otak, dalam kaitan dengan suatu luka lokal, tumor atau
perubahan fungsional).

2.

Otak Menghasilkan Listrik


Hans Berger menyatakan bahwa otak manusia mempunyai aktivitas listrik

yang kontinyu dan hal ini bisa direkam. Alat perekam EEG ini biasanya memerlukan
elektroda (lempengan besi kecil) yang dilekatkan ke permukaan kulit kepala dengan
menggunakan gel yang menghantarkan aliran listrik. Amplifier yang cukup kuat
digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu
kali dari sinyal yang lemah (sinyalnya beberapa mikrovolt).
Suatu alat yang disebut Galvanometer yang mempunyai tinta pena yang
ujungnya bertugas untuk menulis pada kertas khusus yang bergerak kontinyu dengan
kecepatan tetap yang telah diatur sebelumnya. Hasilnya berupa gelombang. Satu

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

pasang dari elektroda biasanya membentuk satu channel dimana alat perekam EEG
sangat bergantung pada hal ini dan EEG dapat membentuk 8 40 channel yang
terekam secara paralel. Ini disebut alat perekam EEG multichannel.
Sejak dari penemuan alat ini, dapat diketahui bahwa karakteristik dari
aktivitas EEG ini dapat berubah-ubah di berbagai situasi, utamanya pada saat sadar,
istirahat, tidur, dan mimpi, dimana terjadi perubahan gelombang otak baik frekuensi
maupun amplitudonya dan gelombang-gelombang itu diberi nama seperti alfa, beta,
theta, dan delta. Utamanya sifat seseorang juga dapat mengubah pola gelombang di
bagian-bagian yang berbeda dari otak. EEG juga digunakan di bidang neurologi dan
psikiatri, utamanya untuk mendiagnosa penyakit otak, seperti epilepsi (gangguan
serius yang disebabkan oleh adanya aktivitas yang terganggu di neuron), gangguan
tidur, dan tumor otak.

3.

Sinyal Electroencephalogram (EEG)


Sinyal EEG dapat diketahui dengan menggunakan elektroda yang dilekatkan

pada kepala. Tegangan sinyalnya berkisar 2 sampai 200 V, tetapi umumnya 50 V.


Frekuensinya bervariasi tergantung pada tingkah laku. Daerah frekuensi EEG yang
normal rata-rata dari 0,1 Hz hingga 100 Hz, tetapi biasanya antara 0,5 Hz hingga 70
Hz. Variasi dari sinyal EEG yang terkait dengan frekuensi dan amplitudo
mempengaruhi diagnostik. Daerah frekuensi EEG dapat diklasifikasikan menjadi lima
bagian untuk analisis EEG, yaitu :
Delta ()

(0,5 4) Hz

Theta ( )

(4 8) Hz

Alpha ()

(8 13) Hz

Beta ()

(13 22) Hz

Gamma ()

(22 30) Hz

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

4.

ELECTROENCEPHALOGRAM

Prinsip Kerja dari EEG


Elektroda EEG ukurannya lebih kecil daripada elektroda ECG. Elektroda

EEG dapat diletakkan secara terpisah pada kulit kepala atau dapat dipasang pada
penutup khusus yang dapat diletakkan pada kepala pasien.

Gambar 2. Elektroda EEG


Untuk
listrik

meningkatkan

antara

elektroda

kontak

dan kulit kepala digunakan

elektroda jelly atau pasta. Bahan elektroda yang umumnya digunakan adalah perak
klorida. EEG direkam dengan cara membandingkan tegangan antara elektroda aktif
pada kulit kepala dengan elektroda referensi pada daun telinga atau bagian lain dari
tubuh. Tipe merekam ini disebut monopolar. Tetapi tipe merekam bipolar lebih
populer dimana tegangan dibandingkan antara dua elektroda pada kulit kepala.
Berikut ini diperlihatkan blok diagram dari peralatan EEG.

Input

Amplifier

Filter

Writing Port

Trace

Gambar 3. Blok Diagram Peralatan EEG

a.

Amplifier
Amplifier digunakan karena EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan

karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo tegangan EEG sangat rendah.
4

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi sinyal dari kabel listrik atau
dari peralatan elektronik yang lain. Noise sangat berbahaya di dalam kerja EEG
karena gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit kepala hanya beberapa
mikrovolt ke amplifier. Amplifier digunakan untuk meningkatkan amplitudo hingga
beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari sinyal yang lemah yang hanya beberapa
mikrovolt. Rangkaian dalam sederhana dari amplifier EEG diperlihatkan pada
Gambar 2.
b.

Kontrol Sensitivitas
Keseluruhan sensitivitas dari sebuah alat EEG adalah penguatan dari

amplifier dikalikan dengan sensitivitas dari alat penulisan. Jika sensitivitas alat
penulisan adalah 1 cm/V, amplifier harus mempunyai keseluruhan penguatan 20.000
untuk 50 V sinyal untuk memantulkan untuk menghasilkan nilai penguatan diatas.
Langkah-langkahnya adalah kapasitor digabungkan. Sebuah alat EEG mempunyai
dua tipe dari kontrol penguatan. Pertama adalah variabel kontinu dan digunakan
untuk menyamakan sensitivitas semua channel. Kedua adalah kontrol beroperasi
sejalan dan dimaksudkan untuk meningkatkan atau mengurangi sensitivitas dari suatu
channel oleh sesuatu yang dikenal. Kontrol ini biasanya dikalibrasi dalam desibel.
Penguatan amplifier normalnya diset sehingga sinyalnya sekitar 200 V dipantulkan
pena diatas daerah linearnya.
c.

Filter
Ketika direkam oleh elektroda, EEG mungkin berisi kerusakan otot dalam

kaitannya dengan kontraksi dari kulit kepala dan otot leher. kerusakannya besar dan
tajam sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam klinik dan interpretasi otomatis
EEG. Cara paling efektif untuk mengurangi kerusakan otot adalah dengan
menyarankan pasien untuk rileks, tapi ini tidak selalu berhasil. Kerusakan ini
umumnya dihilangkan menggunakan low pass filter. Filter pada alat EEG mempunyai
5

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

beberapa pilihan posisi yang biasanya ditandai dengan tetapan waktu. Suatu nilai
satuan tetapan waktu yang diset untuk kontrol frekuensi rendah adalah 0,03; 0,1; 0,3;
dan 1,0 detik. Tetapan waktu ini sesuai dengan 3 dB menunjuk pada frekuensi 5,3;
1,6; 0,53; dan 0,16 Hz. Di atas frekuensi cut-off dan dikontrol dengan filter highfrekuensi. Beberapa nilai dapat dipilih, diantaranya adalah 15, 30, 70, dan 300 Hz.
d.

Sistem Penulisan
Sistem penulisan pada EEG umumnya menggunakan sistem ink writing tipe

direct-writing ac recorder yang menyediakan respon frekuensi hingga 60 Hz pada 40


mm puncak ke puncak. Tipe umum dari direct-recorder adalah tipe stylus yang
langsung menulis pada kertas yang digerakkan di bawahnya. Pada umumnya di dalam
sistem direct-writing recorder, digunakan galvanometer yang mengaktifkan lengan
penulis yang disebut pen atau stylus. Mekanismenya dimodifikasi dari pergerakan
DArsonval meter.
Sebuah kumparan dari kawat tipis berputar pada suatu bingkai aluminium
segi-empat dengan ruang udara antara kutub suatu magnet permanen. Poros baja yang
dikeraskan dikaitkan dengan bingkai kumparan sedemikian sehingga kumparan
berputar dengan friksi minimum. Paling sering, jewel dan poros digantikan oleh tautband sistem. Suatu pen ringan terikat dengan kumparan. Spring berkait dengan
bingkai mengembalikan pen dan kumparan selalu ke suatu titik acuan. Ketika listrik
mengalir sepanjang kumparan, suatu medan magnet timbul yang saling berhubungan
dengan medan magnet dari

magnet permanen. Hal itu menyebabkan kumparan

mengubah sudut posisinya seperti pada suatu motor listrik. Arah perputaran
tergantung dari arah aliran arus di dalam kumparan. Besar defleksi dari pen adalah
sebanding dengan arus yang mengalir melalui kumparan.
Penulisan stylus dapat mempunyai tinta di ujungnya atau dapat mempunyai
suatu ujung yang menjadi kontak dengan suatu sensitif elektro, tekanan yang sensitif

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

atau panas kertas sensitif. Jika suatu penulisan lengan dari panjang yang ditetapkan
digunakan, sumbu koordinat akan menjadi kurva. Dalam rangka mengkonversi kurva
linier dari ujung penulisan ke dalam kurva gerak lurus, berbagai mekanisme telah
dipikirkan untuk mengubah panjang efektif dari lengan penulisan sehingga bergerak
ke tabel perekaman. Instrumen taut-band lebih disukai dibandingkan dengan
instrumen poros dan jewel karena lebih menguntungkan untuk meningkatkan
sensitivitas

listrik,

mengeliminasi

friksi,

lebih

baik

pengulangannya

dan

meningkatkan daya tahannya.


e.

Noise
Amplifier EEG dipilih untuk level minimum derau yang dinyatakan dalam

kaitan dengan ekuivalen tegangan masuk. Dua mikrovolt sering dinyatakan dapat
diterima oleh perekam EEG. Noise berisi komponen dari semua frekuensi dan
perekaman noise dapat meningkatkan bandwith dari sistem. Oleh karena itu, penting
untuk membatasi bandwith yang dibutuhkan untuk menghasilkan sinyal.
f.

Penggerak Kertas
Hal ini disediakan oleh suatu motor sinkron. Sebuah mekanisme penggerak

kertas yang stabil dan akurat perlu dan normal untuk mempunyai beberapa kecepatan
kertas yang tersedia untuk dipilih. Kecepatan pada 15, 30, dan 60 mm/s penting.
Beberapa mesin juga menyediakan kecepatan di luar daerah ini.

g.

Saluran
EEG direkam secara serempak dari sebuah susunan yang terdiri atas banyak

elektroda. Elektroda dihubungkan untuk memisahkan amplifier dan sistem penulisan.

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Mesin EEG komersial dapat memiliki sampai 32 saluran, walaupun 8 atau 16 saluran
lebih umum.

5.

Gambar Rangkaian Dalam Sederhana Amplifier EEG

Input
Output
ke filter
Gambar 4. Rangkaian Dalam Sederhana Amplifier EEG

6.

Analisis Rangkaian Amplifier EEG


Rangkaian amplifier EEG seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4 terdiri

dari dua buah rangkaian penguat selisih tegangan dengan penguatan dan sebuah
rangkaian diferensiator. Jadi untuk menganalisis rangkaian amplifier EEG, kita harus
menganalisis satu persatu rangkaian-rangkaian yang menyusun rangkaian amplifier
tersebut.
Rangkaian penguat selisih

Rangkaian

tegangan dengan penguatan

diferensiator

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Rangkaian penguat selisih tegangan dengan penguatan


Gambar 5. Analisis Rangkaian Amplifier EEG
a.

Rangkaian Penguat Selisih Tegangan dengan Penguatan


Berikut ini diperlihatkan gambar rangkaian penguat selisih tegangan dengan

penguatan beserta persamaan / rumus yang digunakan pada rangkaian tersebut.


V1

V1

R1
Vout

V2
Gambar 6. Rangkaian Penguat Selisih Tegangan dengan Penguatan
Persamaan / rumus yang digunakan untuk rangkaian penguat selisih tegangan dengan
penguatan adalah :

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

Vout =

R RF
RF
V1 1
R1
R1

ELECTROENCEPHALOGRAM

V2

Pada amplifier EEG digunakan dua buah rangkaian penguat selisih tegangan
dengan penguatan dimana output dari rangkaian selisih tegangan dengan penguatan
yang pertama menjadi salah satu input bagi rangkaian penguat selisih tegangan
V1
V2
dengan penguatan yang kedua.
RF1
RF2
R1

R2
Vout

Gambar 7. . Rangkaian Penguat Selisih Tegangan dengan Penguatan yang


Digunakan pada Amplifier EEG
Persamaan / rumus yang digunakan untuk rangkaian penguat selisih tegangan dengan
penguatan pada Gambar 7 adalah :
Tegangan output untuk rangkaian pertama adalah :
Vout1 =

R R F1
R F1
V1
0 1
R1
R 1

R 1 R F1
V1
R 1

Vout1 =

Tegangan output dari rangkaian pertama menjadi salah satu tegangan input untuk
rangkaian kedua sehingga diperoleh :
Tegangan output untuk rangkaian kedua adalah :

10

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Vout2 =

R R F2
R F2
Vout1 2
R2
R2

Vout2 =

R F2
R2

V2

R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2

V2

Jadi, tegangan output dari rangkaian penguat selisih tegangan dengan penguatan pada
Gambar 7 adalah :
Vout = Vout2
Vout =

R F2
R2

R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2

V2

Besarnya tegangan output yang dihasilkan oleh rangkaian penguat selisih tegangan
dengan penguatan pada Gambar 5 dapat diketahui dengan cara memasukkan nilainilai tegangan dan tahanan yang terdapat pada rangkian tersebut sebagai berikut :
R 1 R F1
R R F2
V1 2
R1
R2

Vout =

R F2
R2

Vout =

10k 10k 100


100 10k

V1
V2
100
10k
100

V2

Vout = 101 V1 + 101 V2


Vout = 101 (V2 V1)
Dari persamaan di atas terlihat bahwa rangkaian penguat tegangan dengan penguatan
pada Gambar 5 memberikan penguatan sebesar 101 kali.
b.

Rangkaian Diferensiator
Berikut ini diperlihatkan gambar rangkaian diferensiator beserta persamaan /

rumus yang digunakan pada rangkaian tersebut.


RF
Cin Rin
11

Vout

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Vin

Gambar 8. Rangkaian Diferensiator


Persamaan / rumus yang digunakan pada rangkaian diferensiator adalah :
Jatuh tegangan pada Cin adalah :
Q = Cin.VC
I.t = Cin.VC
VC =

It
C in

Jatuh tegangan pada Rin adalah :


VR = I.Rin
Arus yang mengalir pada rangkaian diferensiator adalah :
Vin = VC + VR
Vin =

It
+ I.Rin
C in

R in
Vin = I
C in

Vin

I = t
C R in
in

Vin

I = t R in C in

C in

I=

C in Vin
t R in C in

12

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Jadi, tegangan output untuk rangkaian diferensiator adalah :


Vout = 2.I.RF
Vout = 2

C in Vin
RF
t R in C in

dimana : t =

1
f

==> f = frekuensi

(Hz)

7.

Membentuk peta dari pikiran


Aplikasi yang penting dari EEG multichannel adalah mendapatkan lokasi dari

fokus epileptic (titik kecil pada otak dimana aktivitas abnormal berasal dan
menyebarkan aktivitas abnormal itu ke bagian lain dari otak) atau tumor, yang tidak
dapat kelihatan dengan X-ray atau CT-scan di kepala.

Gambar 9. EEG Multichannel


Setiap kertas horizontal ditempatkan sesuai dengan pasangan elektroda pada
kulit kepala pasien, membentuk kisi-kisi yang tetap seperti pola.
Dengan memberi tanda di channel mana gelombang abnormal terjadi
(biasanya ditandai dengan tanda merah), seorang ahli neurologi dapat menduga pada
13

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

bagian mana dari otak keabnormalan itu berada. Hal ini sangat sulit dilakukan jika
jumlah dari channel yang abnormal itu besar atau kemungkinan perubahan itu
kompleks. Lokasi bidimensional yang tepat dari fokus epileptic atau tumor sangat
tidak mungkin untuk diketahui. Jadi, untuk mengatasi hal tersebut digunakan
komputer untuk menganalisa sinyal-sinyal EEG.

8.

Penggunaan Komputer untuk Menganalisa Sinyal EEG


Agar komputer dapat menyimpan dan menganalisa sinyal EEG dan berbagai

sinyal biologi lainnya, suatu penemuan dasar yang sangat penting telah ditemukan
yang disebut DAC (Digital Analog Converter). DAC ini adalah alat elektronik yang
menerjemahkan secara kontinu berbagai gelombang menjadi daftar angka (setiap
angka mengukur amplitudo gelombang pada interval waktu yang tetap. Alat pengukur
ini disebut sample, jadi seluruh proses ini dinamakan sampling). Sampling ini
dijalankan pada kecepatan yang tinggi (100-200 kali/detik) dan hasilnya disimpan
pada disk komputer. Setiap channel dari EEG mempunyai proses DAC sendiri-sendiri
dan bersifat paralel dengan yang lainnya.
Setiap angka-angka yang terekam di komputer pada periode tertentu, dengan
menggunakan program software khusus dapat ditampilkan gelombangnya pada layar
dan memprintnya. Cara matematika juga dipakai pada urutan angka yang besar untuk
menyaring, analisis frekuensi dan amplitudo serta warnanya. Cara ini disebut EEG
kuantitatif karena cara ini berbeda dengan cara tradisional yang menilai secara
kualitas dari pola gelombang yang ada.

9.

Topografi Otak EEG

14

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Dengan adanya kemungkinan untuk merekam secara simultan angka-angka


dari channel EEG, teknik baru telah ditemukan, yaitu topografi otak EEG pada akhir
tahun 1980. Pada teknik ini, angka-angka dari elektroda ditempatkan pada kepala,
mengikuti urutan geometrical. Sebuah software khusus dalam komputer membuat
peta dari aktivitas otak yang ditampilkan dalam layar komputer atau berupa print out
dengan cara menandai jumlah aktivitas beberapa bunyi dari warna (sebagai contoh,
hitam dan biru mungkin menghasilkan amplitudo EEG yang rendah, kuning dan
merah menghasilkan amplitudo yang besar). Jarak antara tiap-tiap elektroda
dikalkulasi dengan menggunakan teknik matematika (mengkalkulasi nilai rata-rata
dari nilai-nilai seluruhnya) dan perubahan-perubahan warna yang terjadi.

Gambar 10. Peta Topografi EEG

Cara ini memberikan hasil yang lebih akurat dan representative dalam
memperlihatkan lokasi dimana terjadi perubahan ritme, amplitudo, dan lain-lain. Para
ahli neurologi dengan menggunakan sistem topografi otak EEG ini tidak lama lagi
15

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

mampu mendiagnosa berbagai macam penyakit (termasuk beberapa gangguan


kejiwaan dengan kelainan biologi atau dengan kelainan lain yang sebelumnya tidak
diketahui). Adanya alat penunjuk yang langsung menunjuk ke arah perubahan EEG
juga akan lebih mempermudah. Dalam penggunaannya juga digunakan semacam
cinema (berupa animasi yang menggunakan berbagai gambar yang diambil dari peta
otak) memungkinkan adanya studi yang dinamis dari fungsi otak.
Topografi otak EEG tidak digunakan untuk semua kasus. Indikasi utamanya
adalah untuk menentukan ada tidaknya tumor dan penyakit fokus dari otak (termasuk
epilepsi, arteriovenous malformasi, dan stroke). Juga digunakan jika ada gangguan
pada kesadaran seperti narcolepsi (gangguan tidur), koma, dan lain-lain. Lebih lanjut
lagi, topografi otak EEG ini juga digunakan untuk menilai atau memonitor efek
withdrawal dari obat-obat psikoaktif dan penyakit infeksi otak seperti meningitis, dan
juga bisa digunakan untuk follow up pasien operasi otak. Dalam bidang psikiatri,
topografi otak EEG ini telah digunakan untuk mengidentifikasi adanya disorders dari
kelainan biologi, seperti skizofrenia, dementia, hiperaktif, dan depresi serta atrofi
otak dan gangguan perhatian pada anak-anak.
Sekarang ini, telah begitu banyak sistem topografi otak EEG komersial yang
telah digunakan, dimana alat ini diinstall dalam PC atau macintosh berdasarkan
platform mikrokomputer dan dapat dioperasikan dengan mudah oleh teknisi,
berdasarkan windows menggunakan software. Software ini memiliki fleksibilitas
yang tinggi, mampu memprogram berbagai konfigurasi dan parameter rekaman untuk
membentuk referensi database, dari berbagai macam pasien dengan kelainan yang
berbeda-beda. Biasanya, rekaman multichannel ini dapat dilihat dengan topografi peta
otak yang direkonstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

16

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN

ELECTROENCEPHALOGRAM

Coughlin, Robert F. 1992. Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu. Jakarta :


Erlangga.
Khandpur, R. S. 1986. Handbook of Biomedical Instrumentation. New York :
McGraw-Hill.
Website : www.mbfys.kun.nl/~geertjan/mbt2001/

17

Anda mungkin juga menyukai