I.
Sifat Fisik
II.
: CHCl3
: 119,38 g/mol
: Cairan tak berwarna
: 1,48 g/cm3
: -63,5 C
: 61,2 C
: 0,8 g/100ml pada 20 C
Toksisitas
III.
Rumus Molekul
Massa Molar
Penampilan
Densitas
Titik Lebur
Titik Didih
Kelarutan dalam Air
Efek kronis : Efek karsinogenik, efek mutagenik terhadap sel somatik mamalia
dan bakteri/jamur. Dapat menyebabkan kerusakan hati, jatung, ginjal
Efek toksik : Bahaya jika terjadi kontak dengan kulit (iritasi), tertelan, terhirup,
Tanda khusus efek kronis : Mempengaruhi material genetik (kemungkinan
mutagen) dan dapat menyebabkan efek reproduktif (embriotoksisitas dan
fetotoksisitas), karsinogenik (tumorigenik) dan teratogen (berdasar data hewan)
Tanda khusus efek toksik : Efek kesehatan akut : Kulit : menyebabkan iritasi kulit
dan terbakar. Mata : menyebabkan iritasi mata, kerusakan corneal epithelium.
Terhirup : menyebabkan iritasi system respirasi (membran mucous). Dapat
menyebabkan depresi, kelelahan, pusing, gugup, merasa berputar putar, euphoria,
kehilangan koordinasi, lemah, halusinasi, kontraksi otot, anestetik, sakit kepala
(system syaraf), anoreksia, dan kemungkinan koma dan kematian. Dapat
mempengaruhi ginjal, hati, dan gastrointestinal. Tertelan : menyebabkan iritasi
gastrointestinal. Dapat mempengaruhi hati, sistem urin (ginjal), rspirasi, sistem
syaraf (sama dengan gejala terhirup), dan jantung
Potensial efek kronis : Terhirup : pengulangan penghirupan dapat mempengaruhi
hati (hepatitis, hepatoselular nekrosis), metabolisme (kekurangan berat badan),
respirasi (fibrosis, pneumokonoisis), sistem syaraf sentral (sama dengan gejala
terhirup akut), darah, system muskuloskeletal, dan ginjal. Tertelan : pengulangan
penelanan dapat mempengaruhi hati, ginjal, metabolisme (kekurangan berat
badan), sistem endokrin, dan darah (perubahan jumlah sel)
Keamanan
R20/22
R38
R40
R48/20/22
S36/37
Karena Baja terdiri merupakan campuran unsur Besi dan Karbon, dimana
semakin besar kadar Karbon dalam Baja akan mengakibatkan sifat Baja tersebut
semakin keras dan sulit untuk ditempa.