PR)CEEDINGSUB
F
i\1
4
-rr,
DANRNASERTA
BIOSINTESA.PROTEIN
r.
soedigdo*)
,:
PENGANTAR
seperti diketahui
biologi molekuler pada akhlr-akhlr
ini
s,ebagian besar maslh ditittk
beratkan pada brokrmr.a DNA dan
R\A serta fungsi-fungslnya
dalam biosintesa proteln. Int dapat
dinengerti
karena persoalan ini
merupakan kunci yang d.apat
mobuka tabir rahasia hldup.
Walaupun sudah banyak yang dica_
pa1 dalam penelltian-penelLtlan
nengenal- bab-bab tersebut, tetapi masih banyak sekall yang masih perlu diselidlki.
Apa yang
semula dianggap konsep slntesa yang betul ternyata akhtr-akhlr
1ni urulal dlragukan kebenarannya. Hlpotesa Jacob dan Monod
(1) arengenai pengontrolan fungsi gena memang berlaku bagl
bakteria,
tetapl
akhlr-akhlr
ini
nulal dlragukan apakah hal itu
juga berlaku untuk
hewan-hewan tlngkat
tinggl.
Apakah tldak
nungkin ada sl-stlm-sistln
pengontrola.t p.oi.in
slntesa
yang
belum dikenal pada hewan-hewan tingkat ttnggl sebagaL perleng_
kapan darl sistim pengontroJ-an pada E. CoLi.-.
Diduga oleh banyak ahli,
bahwa besar kenungkinannya pada
hewan-hewan tlngkat
tlnggi rnaslh ada macan-macamRNA selaln
RNA yang telah diketahui sekarang irri yang
Juga pegang peranrn
dalarn sintesa proteln.
Mengenai replikasi
DNA dan RNA akhlr-akhlr
nyak hal-hal baru yang perlu nendapat perhatlan.
inl
juga ba_
Menglngat penelitian
mengenal bab-bab yang sangat urenarlk
banyak orang ltu
dimana-mana dilakukan,
maka afanggap perlu
untuk sekall-seka1l
dladakan tinjauan
unum mengenal hasllhasll penelitian
para ahll
dari seluruh dunia. Tinjauan urnun
lnl akan dikeurukakan dl bawah ini.
*)s"k"i
Ilnu
Biokimla,
Departemen Kimia,
Fakultas
Matenatlk
Pengetahuan Alam, Institut
Teknologi Bandung.
4T
dan
42
DNA
Dogma Sentral
genetika,
DNA rnempunyai dua
Sebagai pernbawa informasi
tepat dari pada dirinya
fungsi
1) rnembuat kopi yang
utama:
dan 2) rneduplikasi
pada waktu proses repllkasi
atau
sendiri
yang dimiliki
ke.nRNA (tnessenger
informasi
neruskan koda-koda
Dengan demikian mRNA ketranskripsi.
RNA) pada waktu proses
(mengtranslasikan)
informasi-inlaknya dapat menterjemahkan
ke dalam
dari pada asam nukleat
formasi "bah4sa dalam 4 huruf"
(gamKonsep ini
darl pada protein.
"bahasa dalam 24 huruf"
Sentral
yang
Dogma
sebagai
merupakan
dasar
terkenal
1)
bar
(2) pada tahun 1958.
yang dlkemukakan oleh Crick
\_j-
transkriosi
-----+
RNA
Lranslasi
replikasi
Ganbar 1.
Dogma Sentral
sebagai Pegangan
lazirn dipakai
Walaupun konsep ini masih
protein,
tetaPi
dan
sintesa
asam-asam nukleat
dalam studi
Keraguan ini diakhir-akhir
ini rnulai diragukan kebenarannya.
dengan
nyata dapat ditunjukkan
mulai sejak tahun 1970 setelah
yang ditentang
adanya RNA pada vlrus
oleh berbagai
sarjana
pakai sebagai cetakan
disintesa
DNA. Enzirna yang diperlukan
yang RNA-dependent.
sini
adalah DNA polimerase
oleh Temin (3) di datelah dibuktikan
Adanya enzima inl
(RSV).
(virion)
Rous sarcoma virus
lam parti-kel-partikel
virus
(4)
pada Rauscher mouse leukaemenemukan itu
Juga Baltimore
(R-MLV). Di samping
(5, 6, 7) juga
mia virus
ini Spiegelman
membuktikan pada lebih
darl 6 virus
akan adanya kejadian-kejadian
yang menggoyangkan Dogma $entral
dari Crick..
tersebut
Bahwa DNA yang disj-ntesa
adalah merupakan komplernen dari
pada single-stranded
lewat eksperiRNA virus
dapat dibuktikan
men hibridisasi
sehingga didapat RNA-DNA hibrid.
juga mempunyai
yang DNAVirion
DNA-polinerase
tersebut
menjadi
mengubah hibrida
tersebut
dependent
sehingga dapat
dupleks DNA.
ialah
Ada satu ha1
lagi yang
melemahkan
Dogma Sentral,
bahwa juga RNA pada kejadian-kejadian
dapat disintesa
tertentu
dari mikroatas ceLakan RNA. Telah dibuktikan
bahwa ekstrak
sintesa
mengkatallsa
organisma-mikroorganisma
tertentu
dapat
43
poliribonukleotida
dengan RNA sebagai cetakan (g, 9, 10, 1l-,
L2).
untuk reaksi
biosintesa
RNA ini di saurpr.ng enzima RNApoli-merase diperlukan Mn2t, 4 macamribonukleosida-rLbonukleosida trifosfat
dan suatu cetakan RNA seperti T14V-RNA(RNA darl
virus mozaik ternbakau). Hasilnya adalah suatu RNA dengan
uruEan ribonukleotida
yang komplementer dengan cetakan RNA tersebut.
Walaupun telah
jelas
akan adanya sintesa
RNA yang
RNA-dependent, tetapi hingga kini
belurn diketernukan sintesa
semaclm tersebut
pada sel-sel
hewan menyusu yang normal-.
Untuk menyesuaikan dengan fakta-fakta
yang teisebut di
atas maka Crick (13) rnelengkapi konsep Dogma Sentralnya seba_
g a i t e r t e r a p a d a g a r n b a r .2 .
O
,{
',
c\
--)
\,
pRoTErN
J
44
45
tempat timina dal-asl DNA. Usaha untuk menggunakan analog purina
dan plrinldina
dalam terapi kanker terdapat pada (22).
(alkyJ-ating agents) juga rermasuk dalam
Zat-zat pengalkil
golongan mutagen. Beberapa diantaranya
mempunyai slfat penghambat tr.rmbuhnya tumor (23, 24). Kerjanya'pada DNA adalah kompleks (23).
Sangat menarlk untuk studi blosintesa
asam-aslmnukleat
ialah beberapa antibiotika
yang mempunyal sifat karsinostatik.
Diantaranya adalah
actinomycin D, yang membentuk kompleks dengan deokslguanosi.na dalam DNA. Dengan demikian maka fungsi
DNA sebagai cetakan hilang.
Aktinomycin D merupakan suatu inhibitor
bagi DNA-polimejuga bagi DNA-dependent RNA polimerase.
rase, tetapi
Yang
belakangan
ini
peka terhadap
itu
bahkan lebih
inhibitor
(25, 26).
Zat lain seperti nrltornycin C juga dapat nenginhibtsi
sintesa DNA-bakteri (27, 28, 29) . Juga sarcomycin merupakan inhlbitor pada sintesa DNA, karena menglnhiblsl
DNA-pollrnerase
(30, 31).
Pengaruh tadiasi
dengan sinar-slnar
tertentu dapat pula
menimbulkan kerusakan pada sel.
(W)
Penyinaran
dengan sinar
dapet mengultraUiolet
akibatkan terjadinya
ikatan-ikatan
kimia antara plrlmldinanu^
kleotida
dl dalaur DNA yang letaknya
berdekatan.
Dislnl dua
pada satu rantai akan membentuk dimer. Walau^
basa pirimidina
pun ada kemungkinan dapat terjadi
dlmer te3 macam pirimldina
tapi paling mudah terbentuk adal-ah tlmlna dimer.
Dlmer yang terbentuk
akan nenghal-ang-halangl
kerja DNApolimerase sehingga repllkasl
terganggu.
Fakta-fakta
menunjukkan bahwa bakterl-bakterl
yang mengalanl kerusakan akibat penylnaran dengan sinar UV sebagian besar dapat batk kernbali asal bakteri-bakterl
ltu
dislnarl
dengan sinar biasa yang kuat. Proses ini dlsebut fotoreaktixasi. Inl disebabkan karena ada enzlma yang dlaktlvasi
oleh slnar bi.asa dan dapat mengurangi piriuridina
dlmer tadi sehingga
keadaan semula dldapat kenbali.
Enzima yang dlmaksud tadl sekarang telah dapat dimurnikan (32).
Ada cara penyembuhan kedua yang disebut reaktiuasi
gelap,
Disini ada beberapa enzima yang kerja sama yang dimulai dengan
memotong dan membuangdimer tersebuc dengan pertolongan enzlma
endo- dan exonuklease.
Di tempat yang terbuka kemudlan dlslntesa DNA baru dengan pertolongan
DNA-pollmerase. Penutupan
rantai terselenggara
dengan pertolongan
enzlma J-lgase poLtnukleotida.
Pada penderita-penderita
naka ada
reyodenna pignentosun
gangguan pada rnekanlsme penyernbuhan dl dalarn fibroblast-fibro(33, 34, 35, 36, 37). Oleh sebab itu mereka sangat
blast kullt
peka terhadap cahaya matahari dan ada kecenderungan untuk menderita kanker kulit.
46
TMNSKRIPSI RNA DAN BIOSINTESA PROTEIN
Dalaru bakterl mekanlsme sintesa protein dapat dLterangkan
dengan mempostulat adanya 3 katagort RNA: 1) nRNA yang mempugenetik
berasal dari DNA dan kemudlan berada
nyai koda-koda
di-ribosoma, 2) rRNA pada ribosoma, yang nantinya memberl bentuk pada protein yang dislntesa dan 3) tRNA yang membawaasamasam amino ke-tempat sintesa protein diribosoma.
Pada jasad tingkat tinggi sebenarnya masih terdapat lalnlain RNA yang tldak
termasuk dalam katagori tersebut. Adapun
hingga kini masih beh:m jelas fungsinya.
Mengenai asaL usul
dan fungsl
RNA pada jasad
tingkat
tinggi
ada 2 anggapan yang fundanentll:
1) Semua RNA jasad
tingkat tinggi
ikut
serta daLan mekanisme slntesa proteln,
2) SeuruaRNA pada jasad
tingkat
ttnggi
dibuat dengan cetakan
DNA-inti sel. Bagal-mana peranan DNA mitokhondria dalan hal lni
masih belum jelas.
1. tRNA dmt fungsinya
Dengan teknlk
hlbrldlsasl
dapat dlperllhatkan
bahwa sebagian kecil (010252) DNA mempunyai urutan basa yang komplementer dengan IRNA (38, 39).
Di dalarn sel eukaryot Burdon
dapat menunjukkan adanya prekursor tRNA. Prekursor
lnl tldak
yang tennetllasl
mempunyal basa-basa
dan ternyata leblh panjang darl
pada IRNA karena mengandung 20 - 30 resldu
l-ebih
banyak. Struktur tertlernya
naslh kurang kompak (40). Proses
pembentukan tRNA (40, 41) terlaksana
dengan Jalan:
1) peprekursor
motongan enzimatis
sarnpal demensi tRNA, 2) adanya
netilasL nukl-eotida oleh
yang spesifik
enzlma tRNA-netilasl
sehlngga ada modiflkasl struktur prlmer.
Fungsi blologi
tRNA talah
untuk membawa asam-asam amino
dari kompleks enzlma-amlnoasll-aden11at (aa-AMP)E ke-rlbosorna.
Tlap-tlap
asam amlno (aa) yang akan lkut serta dal-am slntesa
protein di-aktlvasi
dulu dengan pertolongan
ATP dan enzlma
arninoasil-tRNA slntetase (E) :
- AMP)E * PPa
ATP * aa * E :(aa
--+
(aa
AMP)E + rRNA
tRNA - aa + AMP + E
Tiap-tlap
macam asam amlno memerl-ukan E khusus dan juga
IRNA yang tertentu.
Di dalan sitopl-asma terdapat 40 - 60 macam
tRNA.
Enzima tersebut
adalah selektlf
dan mempunyai 2 sentrum
reaktif:
1) urengikat asam amino tertentu
dan 2) mengtkat IRNA
tertentu (42).
Asam-asam amino ternyata terlkat
pada IRNA pada ujung
adenosina. - Dengan demiklan dapatlah dlterangkan mengapa antibiotika
putomycin yang mempunyai residu adenoslna yang letaknya mirip
dengan yang dimiliki
oleh tRNA, dapat mengganggu
sintesa protein sedemikian hlngga protein yang dibuat menganpuromycin. Antiblotlka
dung bagian-bagian
lni
akan berkompe-
47
sebagal aseptor
untuk
Leu
Leu
Leu
Leu
Ile
Ile
I1e
Met*)
Ser
Ser
Ser
Ser
Pro
Pro
Pro
Pro
Thr
Thr
Thr
Thr
Va I
Ala
Phe
Ujung
3'-OH
Basa
Basa tengah
Phe
Leu
Leu
A
Tyr
Tyr
CTS
cTs
Hls
Ills
Gln
G1n
Asn
Asn
Lys
Lvs
ASP
Va1
Ala
Asp
Va1
Ala
G1u
vaL*)
Al-a
G1u
CTS = Chain terminating
slgnal-s
:t) PerrouJ_aan rantai
cys
cys
cTs
Tro
Arg
Arg
Arg .
Are
Ser
Ser
Arg
Are
ury
Glv
Glv
Gl-v
c
A
G
A
G
c
A
c
A
G
48
Ada beberapa asam amlno yang dikoda oleh
leblh dari 1
triplet.
Tempat '-RNA di-rlbosoma adalah dl komponen 30s sedangkan
komponen 50S nempunyai ternpat untuk 2 IRNA.
4. RNA heterogen
Disanping
RNA-RNAyang telah dlbicarakan
di aras sebe_
narnya masih ada macam-macam RNA laln
terutama pada jasadjasad tingkat tinggi.
RNA-RNAini lazirn disebut RNA heterogen
atau heterodispers.
Adapun fungsinya
maslh kurang jelas tetapi
darl hasll_
hasll penelitian
(47, 48, 49) dapat dlperklrakin
bahwa mereka
ikut serta, mungkin secara lndlrek,
dalam mekanr.smaslntesa
protei.n.
Perhatian mengenai rDlcanRNA tnl akhlr-akhlr
lnL ureningkat.
5. Sintesa
prctein
49
Tabel
2.
Antibiotika
vang
asam-asam nukleat
Inhibitor-inhibitor
rnempunvai effek
penghambatan
pada
fungsi cetakan:
Actinomycin
Chromomycin A3r mithramycin
dan olivornycin
Anthracyclines:
daunomycin dan nogalamycin
Rubiflavin,
hedamycin dan plurarnycin
Mitomycin
Carzinophyl-lin
dan streptonlgrin
Bleomycj-n dan phleomycin
Anthramycin
Inhibttot -inhibitor
fung si polimerq.s e :
Rifamycin, rifampicin,
streptovaricin
dan
streptolydigin
ct-Amanitin
Inhibitot-inhibitor
fungsi
rena mengkompleks cetakan :
polimerase
ka-
Lrr|-pncltrrrr'n
KanchanomJ'cin
Suatu karangan
Goldberg (51).
tentang
effek
antibiotika
dibuat
oleh
t"*t*H:;
AUG (lihar
t"r.r rl
adalah untuk .*ou"t
dan
a*OfMet, tetapi GUG (untuk Val) juga dibaca untuk ag54fMet
tetapi
tidak
untuk gRN4Met. Jadi AUG atau GUG pada permulaan
mRNA akan rnenghasilkan
formilmetionlna
pada tempat permulaan
rantai
peptida.
AUG dan GUG apabiJa
ada di tempat dalam pada
rnRNA, masing-masing
akan mengkoda metionlna
dan valina
di tem-pat dalam pada rantai polipeptida
(52, 53, 54).
50
30s
Gonbaz' 3, Ribosoma dengan nRNA. P adnlah tenrpat
tRNA Aang membana peptida
sedangkan A adalah
tempat tRNA yang mernba'saason cnino
3) Pembez,hentian pembuatan rontai.
Setelah ribosoma dalam
perjalanannya menjumpai di tempat A kodon isyarat, maka proses
pembuatar peptida berhenti.
Kodon ini adal-ah UAA, UAG dan UGA
(6L, 62).
Kemudian peptida yang telah lengkap dlsintesa,
akan
lepas dari ribosoma, Ribosoma sendiri akan memisahkan diri da1am subunit dengan pertolongan faktor F3 (63).
51
i2
, . I iiilr.iKsi
111a
t:.,-LaLJi
j,,,.\iiiitt.,,-ai opcrai...rl'
--r-=-'--I
I-:-
. -_---::f
Operon
,u.____T
--r-----I------r----f
DNA
L-J'a--l
NRNA
Protein
(enzirna)
Protein
Regulator
a
Effektor
(rnduktor)
--4\Protein Regulator
( inaktip)
2. PENEKANAN
Opgron
Operator
^---a
I--T
DNA
L_/}_r
ranraqqnr
L---f\-J
aDo-reDressor
.,
tl,
li
mRNA
Protein
(enzima)
I
Effektor
PENUTUP
Walaupun banyak yang telah
dicapai dalanr penguraian per_
soalan mengenai asam-asam nukleoticla
dan sintesa protein,
tapi
masih banyak pula yang perlu diselidiki.
Untung sekall peminai
di dunia ini cukup banyak yang mengupas
masalah-masalah irir.
sehlngga dalam waktu*waktu
yang dekat ini dapat kita haraprr.-,,r
adanya kemaj uan-kemaj uan.
PUSTAKA
1. Jacob, F.,
dan Monod, J
( 1 9 6 1 ). J . M o 1 . B i o 1 . 3 , I I
,
2 . C r i c k , F . ( 1 9 5 g ) S y m p .S o c . E x p . t s i o 1 . ,
12, L3B.
3. Ternin, H.M.
4. Baltirnore,
5.
dan Mizutanl,
D.
(1970) Narure,
S.
(1970) Nature, 226, I2Og,
Spiegelman, S. ,-,Burny, A.
, Das, M.R. ,
J.,
Travnlcek, M.
226, I?_l
K a y d a r , J ,- , S c h l o u r .
)rrl"i'i:r,.
u'
?5;";T;01'
9. Nakarnoto, T.
48, gg0.
d a n H e n r v 'J '
p.J.
dan Hurwitz,
J.
proc
(7962) J.
23e,
Biol.
dan
54
15. Okazaki, T.
259.
dan Kornberg, A.
(L964) J. Biol.
Chem., 239,
W.
dan Knippers, R.
( l - 9 7 1 - )J . M o l . B i o l . ,
(1971)
Proc. Nat.
61,
Acad.
20. Gefter, M.L., Hirota, J., Kornberg, T., Wechsler, J.A. dan
Barnoux, C. (1971) Proc. Nat. Acad. Sci., 68, 3150.
2l . Niisslei-n, V., Otto, B., Bonhoeffer, F., SchalJ-er,H. (1971)
Nature, New Biol.,
234, 286.
22. Brockman, R.W. dan Anderson, E.P. (1963) MetaboLie Inhib(R.M. Hochster dan J.Il. Quastel Bds.) p. 229, New
itors,
York, Academic Press.
23. Freese, E. (1963) MoLeeular Geneties, Part I,
Taylor, Ed.) New York, Academic Press.
p. 207 (J.U.
(1963) J. l[o1.
27. Iver, V.N. dan Szybalski, W. (1963) Proc. Nat. Acad. Scl.,
50, 355.
28. Matsumoto, I.
L92.
3 0 . S u n g , S . C . , d a n Q u a s t e l , J . H . C 1 9 5 3 )C a n c e r R e s . r 2 3 , 1 5 4 9 .
3 1 . K e i r , H . M . d a n S h e p h e r d ,J . B . ( 1 9 6 5 ) B i o c h e m . J . , 9 5 , 4 8 3 .
32. Niisslein, V., Otto,8.,
Bonhoeffer, F., Schaller, 11.(l-971)
Nature, NewBiol., 234, 286.
33. Regan, J.D. (1971) Science, 1,74, L47.
34. Cleaver, J.E. (1970) J. Investig.
Z a h n , R . K . , B r e h r n ,G . d a n
l
i
))
Korting,
433.
G.
(1971)
Blochem.
Biophys.
37. Cleaver, J.E. (1959) Proc. Nat. Acad. Sci., 63, 428.
3 8 . Spiegelman, S. dan Hayashi, M. (1963) Cold Spring Harbor
Symp. Quant. Biol.,
28, L6L.
4 0 . Clason, A.E.
4L. Smillie,
J. dan
2L3, 248.
ta,
,.1
Mehler, A.H.
35,443.
(1969)
dan Chakraburtty, K.
t+3. W e i n b e r g , R . A . d a n P e n m a n ,S .
(L972)
(1970)
Adv. Enzymol.o
169.
4 5 . Sambrook, J.F.,
Tan, D.P.
2L4, 452,
Barnett, L.,
(L967\ Nature, 2I3, 449.
Katz, E.R.
49. Harris, H.
156,
109.
50. Kay, J.E. dan Korner, A. (1966) Blochem. J., 100, 815.
5 1 . Goldberg, I.H.
(L97L) Ann. Rev. Biodan Friedrnan, p.A.
chem., 40, 775.
52. clark, B.F.C. dan Marcker, K.A. (1966) J. Mol. Blo1., I7,
394.
I'
t4.
Dewey,K.,
ence, 153, 416.
228, L269.
U,
56
68, L79r.
60. Roufa, D.J.,
227, 567,
Skogerson, F.E.
58, 513.
( 1 9 6 1 ) , B i o c h e m .S o c . ,
6 4 . M o n o d ,J . , J a c o b , F . d a n G r o s , F .
Symp.,No. 21, p 104.
65. Monod, J.,
Chargeux, J. -?.
Biol., 6, 306.
66. Ptashne, M.
dan Gilbert,
234, 236.
W. (1970),
68. Monod, J.
dan Heidelberger, C.
dan Pastan, I.
(f969)
(1963)